Pada saat fajar, di dalam vila Keluarga Luando. Devin tidak tidur semalaman dan berjalan bolak-balik di ruang tamu dengan ekspresi yang sangat gelisah. Sejak malam saat Carlos pergi, tidak pernah ada kabar darinya lagi.Teleponnya tidak bisa dihubungi dan tidak terlihat orangnya, seolah-olah menghilang. Dia sudah mengirim sekelompok pengawal keluar untuk mencarinya. Namun sampai saat ini, masih belum ada kabar yang kembali. Ini benar-benar aneh!"Tin tin!"Pada saat itu, terdengar suara klakson di depan pintu. Devin membuka pintu dan melihat ada sebuah mobil bisnis berwarna hitam berhenti di luar. Saat pintu mobil itu terbuka dan sebuah tas kulit ular yang berisi seseorang dilemparkan keluar dari mobil dengan kasar. Kemudian mobil itu pergi dengan cepat."Eh?"Ekspresi Devin terlihat terkejut dan memberikan isyarat kepada kedua pengawal di depan pintu. Kedua pengawal itu tidak berani ragu dan buru-buru membuka tas kulit ular itu. Mereka menemukan seorang pria telanjang yang wajahnya me
Saat ini, Devin benar-benar merasa panik dan takut. Tidak disangka, pria tua yang terlihat seperti orang biasa ini adalah pembunuh manusia yang mengerikan itu, Pembantai Manusia! Apa yang sebenarnya telah terjadi hingga Pembantai Manusia ini bisa datang berkunjung?"Kamu berani memukulku?"Pada saat itu, Carlos berbalik dan bangkit, lalu berteriak, "Mampus kamu! Kalian semua akan mati! Pengawal, bunuh mereka semua!""Berhenti!"Setelah memberikan perintah untuk berhenti, Devin tiba-tiba berlutut di hadapan Fuso dan berkata dengan panik, "Tuan Fuso! Kami tidak tahu apakah kami telah melakukan kesalahan kepada Anda, mohon Anda mengampuni kami dan memberi kami kesempatan untuk hidup!""Ayah! Apa kamu sudah gila? Kenapa kamu berlutut kepadanya?" kata Carlos dengan tidak percaya.Jelas-jelas, merekalah pemenangnya, mengapa malah mereka yang meminta maaf kepada ketiga orang itu?"Kamu tidak mengerti apa-apa! Kita tidak sanggup melawan orang ini, cepat berlutut!" kata Devin sambil terus menge
"Hah?"Sekujur tubuh Devin langsung menjadi kaku dan memohon, "Tuan Fuso! Tuan Fuso! Kita tidak ada dendam, kenapa Anda harus melakukan ini?""Kalian memang tidak ada dendam denganku, tapi kalian sudah menyinggung Tuan Muda keluarga kami. Jadi, aku tidak bisa mengampuni kesalahan kalian," kata Fuso sambil melihat Devin dengan tatapan yang meremehkan."Tidak ... mungkin! Bagaimana mungkin kita menyinggung Tuan Muda Bennett?"Setelah mengatakan itu, Devin tiba-tiba tertegun. "Keluarga Bennett? Bennett? Jangan-jangan ... Luther adalah anggota Keluarga Bennett?""Selamat! Jawabanmu benar! Dia adalah Tuan Muda kami, Gerald Bennett," kata Fuso sambil tersenyum."Gerald? Putra Kirin yang legendaris itu? Tidak ... mungkin!"Devin merasa sangat terkejut, bahkan jantungnya hampir berhenti. Dia sudah menyelidiki dan jelas-jelas Luther itu adalah pria simpanan yang mendapat dukungan Keluarga Caonata baru bisa berkuasa seperti saat ini. Bagaimana mungkin dia adalah Putra Kirin?Perlu diketahui, Ger
Pagi hari, di bandara. Darwin dan Marie menunggu di depan mobil Rolls-Royce dengan tenang."Ayah, kita sudah menunggu selama sejam. Kenapa Kakak masih belum sampai?" tanya Marie sembari melihat ke sekeliling. Dia terlihat tidak sabar."Wajar kalau pesawat terlambat. Kita tunggu sebentar lagi," jawab Darwin dengan tenang.Kemarin malam, Darwin tiba-tiba mendapat telepon dari putranya yang mengatakan sudah keluar dari negaranya. Asal tahu saja, putranya ini adalah kartu truf andalannya!Ketika keduanya masih mengobrol, seorang pria dan wanita berjalan keluar dari pintu masuk. Si pria memiliki paras yang tampan dan penuh karisma. Siapa pun tidak akan berani menatapnya langsung.Sementara itu, si wanita juga terlihat luar biasa. Bukan hanya penampilannya yang menawan, tetapi sosoknya memancarkan wibawa yang sangat kuat."Ayah, Kakak sudah keluar!" seru Marie dengan mata berbinar-binar. Dia benar-benar girang karena kakaknya pulang."Roger, akhirnya kamu pulang juga!" Darwin segera menyambu
Sementara itu, petarung tingkat sejati bisa mengerahkan energi internal mereka dan membunuh tanpa meninggalkan jejak apa pun.Perbedaan kedua petarung ini bagaikan langit dan bumi. Kesenjangannya benar-benar besar. Ahli bela diri seperti ini belum tentu banyak ditemui di ibu kota provinsi yang besar.Pantas saja, Keluarga Sunaryo bisa menerima Roger. Keluarga mana yang tidak menginginkan menantu yang begitu berbakat seperti Roger?"Ayah, petarung tingkat sejati sangat hebat, ya? Apa yang akan terjadi kalau Kakak melawan Luther?" tanya Marie."Bocah itu akan mati dalam waktu singkat!" jawab Darwin dengan angkuh."Baguslah! Kak, kamu harus memberi pelajaran kepada bocah itu!" Marie sangat girang mendengarnya."Nggak usah terburu-buru, Luther itu bisa dibunuh kapan saja. Untuk sekarang, kita harus menyambut kepulangan Roger dan Kezia dulu. Ayo, kita pulang," sahut Darwin.....Saat ini, di Klinik Damai. Luther tiba-tiba mendapat telepon dari Belinda. "Halo, Kak Luther, perusahaan farmasi
"Kenapa? Kalian ingin memaksaku dengan menggunakan kekerasan?" Luther tersenyum sinis saat melihat sekelompok satpam yang berlari masuk.Luther sangat membenci metode seperti ini. Jika berdiskusi dengan kepala dingin, dia mungkin akan menyetujui permintaan mereka. Namun, orang yang menggunakan kekerasan hanya akan mendapat pelajaran darinya."Kenapa memangnya? Jangan nggak tahu diri, ya!" bentak Ken dengan galak. Dia memang membenci Luther. Pada pertemuan pertama, Ken bahkan sudah dipaksa untuk berlutut kepadanya. Kalau bukan karena Bianca, dia pasti sudah membalas dendam sejak awal. Mumpung Bianca tidak ada di sini, dia pun ingin memanfaatkan kesempatan ini dengan baik."Hei, Ken, jangan keterlaluan! Luther yang membuat keputusan apakah dia akan menjual saham itu atau nggak. Kalau kamu berani menyakitinya, jangan salahkan aku bertindak lancang!" teriak Belinda yang tidak tahan melihat situasi ini lagi."Belinda, masalah ini nggak ada urusannya denganmu. Diam!" Ken sama sekali tidak me
Tidak ada yang menyangka bahwa Luther akan bermain tangan. Parahnya, orang yang ditamparnya adalah Eduardo dari Sekte Ilmu Kegelapan!"Luther, kamu sudah gila? Kamu berani menampar putranya Jeff? Kamu sudah bosan hidup, ya?" maki Susan sembari membelalakkan matanya dengan terkejut dan marah.Tindakan Luther ini sama saja dengan memusuhi Sekte Ilmu Kegelapan."Luther, jangan libatkan kami kalau kamu ingin mati. Tuan Muda Eduardo bukan orang yang bisa diusik olehmu!" hardik Ken. Meskipun ingin Luther berakhir tragis, Ken tidak ingin dirinya terlibat."Luther, kamu benar-benar dalam masalah kali ini!" ujar Belinda dengan ekspresi cemas.Sekte Ilmu Kegelapan benar-benar berkuasa. Keluarga Caonata sekalipun belum tentu bisa melindungi Luther."Dia hanya seorang pecundang, kenapa kalian berlebihan begini?" balas Luther dengan tidak acuh."Ka ... kamu benar-benar keras kepala!" teriak Susan yang murka.Saat ini, Eduardo akhirnya melepaskan kepalanya dari vas bunga. Dibandingkan dengan penampi
Membeli saham 50% dengan uang 100 miliar memang tidak masuk akal. Hanya saja, mereka tidak berani menyinggung Sekte Ilmu Kegelapan sehingga lebih memilih untuk mengorbankan Luther.Di satu sisi, mereka tidak perlu mengorbankan apa pun. Di sisi lain, mereka bisa menggunakan peluang ini untuk berhubungan dekat dengan Sekte Ilmu Kegelapan.Akan tetapi, mereka tidak menyangka bahwa Luther akan begitu keras kepala. Bukan hanya menolak menyerahkan saham miliknya, tetapi dia juga memukul Eduardo.Kebetulan sekali, Bianca malah kembali di saat seperti ini dan membela Luther. Masalah pun menjadi agak runyam sekarang."Bianca, aku perintahkan kamu untuk mematahkan tangan dan kaki bocah ini! Kalau nggak, Sekte Ilmu Kegelapan akan bermusuhan dengan Keluarga Caonata!" teriak Eduardo sambil berdiri sempoyongan. Ekspresinya benar-benar suram sekarang."Tuan Muda Eduardo, maaf sekali. Sekte Ilmu Kegelapan memang berkuasa, tapi Keluarga Caonata juga nggak lemah. Kalian nggak akan bisa mengendalikan kam