Memiliki bisnis keluarga yang sebesar ini, tetapi malah tidak ada satu pun pewarisnya. Bisa dibilang, hal ini memang menyedihkan."Pak Fernando, jangan terlalu khawatir. Luka tusukan itu memang merusak kemampuan reproduksimu, tapi sebenarnya masih bisa diobati. Setelah tubuhmu pulih sepenuhnya, jangankan satu anak, bahkan sepuluh anak pun tidak akan menjadi masalah!" kata Luther sambil tersenyum."Kamu serius?"Tubuh Fernando bergetar dan ekspresinya penuh dengan harapan. Selama setengah tahun terakhir, alasan utama dia tidak melakukan hubungan seks dengan istrinya adalah karena dia merasa tidak sanggup. Hanya saja, demi harga diri seorang pria, dia selalu merahasiakan hal ini. Sekarang, mendengar bahwa ada harapan untuk memulihkan kejantanannya, Fernando tentu saja merasa sangat gembira."Pak Fernando, aku sudah berani mengatakannya, tentu saja aku sanggup melakukannya."Setelah mengatakan itu, Luther mengeluarkan sebutir pil dari tubuhnya. "Ini adalah Pil Emas Hitam yang aku ciptakan
Saat ini, di dalam ruang tamu vila."Ayah, menurutmu, apakah Fernando ini akan meminjamkan uang kepada kita?" kata Carlos sambil melihat ke sekeliling dan terlihat khawatir."Fernando sangat kaya dan dermawan. Hubungannya dengan Keluarga Luando selalu baik, jadi meminjam sedikit uang saja seharusnya bukan masalah," kata Devin sambil memegang cangkir teh dan terlihat sangat percaya diri.Keluarga Luando memang tidak begitu berjaya seperti sebelumnya, tetapi masih terhormat. Saat berada di luar, mereka masih tetap harus menjaga nama baik mereka."Kalau saja rantai keuangan keluarga tidak putus dan bisnis-bisnis kita tidak menderita kerugian besar, keluarga kita tidak perlu meminjam uang dari orang lain," kata Carlos sambil menghela napas.Belakangan ini, mereka tiba-tiba menerima berita buruk dari keluarga bahwa banyak bos besar yang bekerja sama dengan mereka telah menarik investasinya dan semua bisnis yang telah diatur sebelumnya juga dibatalkan.Dalam seketika, keluarga mereka mengala
Devin ingin sekali mendapatkan resep Pil Dua Warna dan tidak akan melepaskannya begitu saja. "Kamu salah paham, aku tidak bermaksud melakukan itu," kata Fernando dengan ekspresi dingin.Ekspresi Devin terlihat bingung. "Eh? Jadi, apa maksud Anda tadi?""Seharusnya, kalian datang untuk meminjam uang hari ini, 'kan?" Fernando tidak langsung menjawab pertanyaan Devin dan malah bertanya kembali.Mendengar perkataan itu, Devin tersenyum dengan canggung. "Keluarga kami sedang mengalami kesulitan akhir-akhir ini dan membutuhkan dana untuk mengatasi situasi ini. Jadi, kami datang ke sini untuk meminta bantuan Anda.""Butuh berapa banyak?""Sekitar enam triliun."Fernando mengernyitkan alisnya. "Sekitar enam triliun? Maaf, aku tidak bisa meminjamkan uang ini."Devin tertegun sejenak dan berkata dengan bingung, "Tidak bisa meminjamkannya? Pak Fernando, hanya enam triliun saja, seharusnya bukan masalah bagi Anda. Mengapa Anda menolak untuk meminjamkannya?""Lebih tepatnya lagi, aku sudah meminjam
"Pak Fernando, siapa sebenarnya bocah ini? Demi dia, kamu sampai memilih untuk bermusuhan dengan Keluarga Luando?" tanya Devin dengan raut wajah masam. Tadinya dia sangat percaya diri, tetapi hasilnya malah seperti ini."Jujur saja, Tuan Luther adalah penyelamatku sekaligus tamu pentingku. Kalau kalian berseteru dengan Tuan Luther, artinya kalian juga berseteru denganku. Pilihannya hanya 2, kalian meminta maaf kepada Tuan Luther atau menerima kebangkrutan kalian!" ujar Fernando dengan galak. Berbeda dari biasanya, tatapannya terlihat sangat tajam dan memaksa."Kami meminta maaf kepadanya? Jangan harap!" seru Carlos dengan gusar. Mana mungkin seorang Tuan Muda Keluarga Luando yang bermartabat tunduk kepada orang kampungan!"Kalau nggak mau minta maaf, silakan pergi dari sini. Mari kita lihat, berapa lama kalian bisa bertahan!" Devin langsung mengusir keduanya."Fernando, roda takdir selalu berputar. Jangan bersikap keterlaluan. Suatu saat nanti, kamu pasti akan menyesal!" sahut Carlos s
"Ayah, gimana? Apa ada yang bersedia membantu kita?" tanya Carlos."Sialan! Kalau ada keuntungan, mereka semua buru-buru mendekatiku. Giliran Keluarga Luando dalam masalah, mereka semua menjauh dariku. Benar-benar nggak tahu terima kasih!" maki Devin dengan ekspresi yang sangat suram.Devin tidak menyangka bahwa dirinya yang merupakan kepala Keluarga Luando akan berakhir seperti ini."Ayah, pepatah mengatakan bahwa hanya teman sejati yang ada saat seseorang dalam kesulitan. Kelak, jangan berteman dengan mereka lagi. Setelah krisis ini lewat, aku akan membuat mereka menyesal!" ujar Carlos dengan suara rendah."Carlos, koneksiku nggak bisa membantu. Aku hanya bisa mengandalkanmu sekarang." Devin tiba-tiba mengalihkan topik pembicaraan, "Omong-omong, bukannya kamu punya hubungan dengan putrinya Darwin? Coba telepon dia, lihat apakah dia bersedia meminjamkan uang atau nggak.""Benar juga, aku hampir melupakannya. Putri orang terkaya di Jiloam pasti bisa mengeluarkan uang 6 triliun dengan e
"Ha ... Halo?" Carlos memegang ponselnya dengan wajah keheranan. Bukannya dia hanya menyebut nama Luther? Mengapa Marie langsung begitu terkejut? Bukankah sikapnya ini berlebihan?Tentunya, Carlos tidak tahu bahwa Marie masih trauma karena ditampar oleh Luther. Parahnya, bukan hanya tidak bisa membalas dendam, tetapi Marie harus berlutut meminta maaf kepada Luther. Insiden ini adalah hinaan besar bagi Marie, bahkan menjadi ketakutan seumur hidupnya.Meskipun merasa enggan, Marie tidak bisa melakukan apa pun terhadap Luther. Sebelum kakak Marie pulang, Keluarga Sudarmo tidak akan bisa membalas dendam. Bagaimanapun, Luther adalah ahli bela diri yang berhasil mengalahkan Lukas dengan mudah.Begitu orang seperti ini menggila, seluruh Keluarga Sudarmo mungkin akan dibantai habis hanya dalam semalam! Itu sebabnya, mereka terus menahan diri selama ini. Ini juga alasan mengapa Marie begitu ketakutan saat mendengar nama Luther. Dia benar-benar takut karena tamparan itu!"Carlos, apa yang dikata
Di Klinik Damai. Ketika Luther sedang membaca buku dengan tenang, sebuah mobil Maybach pelan-pelan berhenti di depan pintu masuk. Pintu mobil dibuka, lalu terlihat Devin turun dengan membawa hadiah."Tuan Luther ...." Begitu masuk, Devin langsung tersenyum lebar. Dia tidak lagi bersikap arogan seperti saat bertemu dengan Luther untuk pertama kalinya."Kenapa? Ada urusan?" tanya Luther sembari melirik sekilas."Tuan Luther, aku benar-benar minta maaf atas kejadian hari ini. Aku memang bodoh. Tolong maafkan aku dan jangan bersikap perhitungan dengan orang sepertiku," sahut Devin sembari tersenyum minta maaf.Kini, Devin sudah mengerti bahwa Luther tidak sesederhana yang terlihat. Selain mendapat dukungan dari Keluarga Caonata, pria ini juga memiliki hubungan dengan Fernando. Dia jelas bukan orang biasa. Jika ingin mendapat pinjaman 6 triliun, Devin harus mendapat pengampunan dulu darinya."Orang rendahan sepertiku mana pantas diperlakukan seperti ini oleh Keluarga Luando," ucap Luther ya
"Hah?" Devin memegang wajahnya dengan kebingungan.Saat ini, di sebuah kamar Hotel Valentine. Terlihat Ariana berbaring dengan lemas. Kepalanya terasa sangat pusing, bahkan kesadarannya juga menurun.Sementara itu, Carlos berdiri di samping sembari tersenyum jahat. Dia menatap tubuh indah Ariana dengan lancang."Ariana, harus kuakui bahwa kamu memang wanita yang sempurna. Lihatlah tubuhmu, wajahmu, dan karismamu. Tsk tsk, sangat luar biasa. Jujur saja, aku sudah bermain dengan begitu banyak wanita, tapi nggak ada yang semenawan dirimu.""Tentunya, hanya pria unggul sepertiku yang pantas untuk wanita sepertimu. Luther itu nggak ada apa-apanya. Atas dasar apa dia memilikimu? Tapi, nggak masalah. Setelah malam ini, kamu akan menjadi milikku," lanjut Carlos sambil tersenyum genit dan mulai melepaskan pakaiannya.Tiba-tiba, Carlos teringat pada sesuatu sehingga berhenti melepaskan pakaiannya dan mengeluarkan ponselnya untuk merekam. Dia pun mengarahkan kamera ponselnya kepada Ariana."Aku h