Ketika Carla menyebarkan Bubuk Pelemah Tubuh, Alpha telah selesai mengumpulkan kekuatan sehingga serangan Teknik Delapan Belas menjadi makin dahsyat.Saat ini, perisai energi sejati Luther telah hancur, sedangkan lengan kanan dan pedangnya masih membeku. Ditambah dengan serangan Alpha, Luther tentu kesulitan menghindari serangan Carla sehingga hanya bisa menahan napas.Whoosh! Bubuk Pelemah Tubuh berubah menjadi asap yang menyelimuti Luther. Meskipun Luther menahan napas, asap itu masuk ke tubuhnya melalui pori-pori."Huh!" Luther mengentakkan kakinya dan membuat lubang sedalam 3 inci. Saat berikutnya, sebuah energi dahsyat yang berpusat dari tubuh Luther sontak meledak keluar. Batu dan debu pun beterbangan, angin kencang berembus. Bubuk Pelemah Tubuh langsung menguap dan sirna, sedangkan serangan Alpha juga tersapu oleh gelombang udara. Pada saat yang sama, Alpha terdorong beberapa langkah.Di sisi lain, Carla terhempas sampai belasan meter sebelum akhirnya bisa menstabilkan tubuhnya
Sekarang situasinya berbeda, Carla cukup perlu menunda waktu sampai efek obatnya bekerja sepenuhnya saja. Anak muda di depannya ini sudah di ujung tanduk."Kalau kamu begitu percaya diri, kenapa nggak mencobanya?" kata Luther sambil perlahan-lahan mengangkat pedangnya dan mengarahkannya ke alis Carla."Huh! Sok misterius! Aku nggak percaya kamu bisa melakukan apa-apa!"Carla tiba-tiba mengentakkan kakinya, lalu tubuhnya langsung berubah menjadi bayangan yang samar-samar dan menyerang ke depan. Terlihat kedua tangannya berputar, lalu dua belah pisau merpati langsung memelesat mengarah ke leher Luther. Jika ada orang yang jeli, mereka akan melihat di gagang dua pisau itu masih terhubung dengan dua benang baja yang khusus."Ketua Carla, aku akan membantumu!" Begitu melihat Carla bergerak, Alpha juga tidak mau kalah. Dia segera melompat ke atas sambil mengangkat pedang baja dengan gerakan menebas dan menghantamkan pedangnya ke arah kepala Luther. Keduanya melayangkan serangan yang mematika
"Apa?"Melihat Alpha terpental dengan satu tebasan sinar pedang, ekspresi para ahli lainnya berubah drastis dan tercengang. Alpha adalah ketua Sekte Gauta dan salah satu dari lima master utama di barat daya dengan kekuatan yang sangat luar biasa. Tokoh seperti ini malah tidak bisa menahan satu tebasan cahaya pedang, sungguh tidak bisa dipercaya. Seberapa kuat sebenarnya pemuda di depan ini?"Wah!" Setelah terjatuh ke tanah, tubuh Alpha bergetar dan kembali menyemburkan darah. Wajahnya terlihat pucat dan untuk sesaat tidak bisa berdiri."Bagaimana ... mungkin? Bukankah ... kamu sudah terkena Bubuk Pelemah Tubuh?" kata Alpha sambil menunjuk Luther dengan tangan yang gemetar dan ekspresi tidak percaya.Sebelumnya, Alpha sudah melihat dengan sangat jelas Luther memang sudah terkena asap beracun dari Bubuk Pelemah Tubuh. Saat ini, efek racunnya seharusnya sudah bekerja sepenuhnya. Secara logika, saat ini Luther seharusnya sudah kehilangan energi dan tidak mungkin bisa bergerak.Namun, tebas
"Kamu pikir aku nggak berani?"Carla berkata dengan ekspresi muram, "Ketua Alpha, anak ini hanya berpura-pura, jangan sampai dia berhasil menakutimu. Kalau kalian kembali membantuku, aku pasti akan menang dengan mudah!"Alpha terdiam dengan sudut mata yang berkedut, hampir saja mengumpat. Dia sudah terluka parah dan memuntahkan darah, dia benar-benar bodoh jika dia mengikuti keinginan Carla untuk menyerang Luther lagi.Lagi pula, Luther masih terlihat sangat bersemangat, sama sekali tidak terlihat seperti orang yang sudah kehabisan tenaga. Jika Luther kembali melayangkan tebasan yang mengerikan, Alpha pasti akan langsung mati di tempat."Ketua Alpha, kamu adalah pemimpin dari Sekte Gauta yang terkenal di seluruh dunia. Apa kamu takut pada anak ini?" Melihat Alpha tidak bereaksi, Carla menggunakan trik memprovokasi. Jika ada orang yang maju untuk melawan Luther, dia tentu saja tidak perlu mempertaruhkan nyawanya sendiri.Setelah batuk-batuk, Alpha berkata sambil berpura-pura lemah, "Ket
Kedua ahli dari Sekte Merpati itu langsung dibunuh Luther dalam satu tebasan pedang.Melihat kepala kedua ahli itu berguling di tanah, Carla terkejut sampai matanya berkedut dan keringat dingin langsung bercucuran. Dia selalu berpikir Luther sudah kehilangan tenaga dan kata-kata kasar yang diucapkan Luther tadi hanya untuk menakut-nakuti.Namun sekarang, Carla baru benar-benar menyadari betapa kuatnya Luther. Membunuh kedua ahli tingkat semi-master hanya dengan satu tebasan pedang, jelas menunjukkan Luther tidak terkena Bubuk Pelemah Tubuh. Apakah tubuh Luther benar-benar kebal terhadap semua racun?"Sialan! Untung saja tadi aku nggak gegabah. Kalau nggak, aku sudah mati," kata Alpha sambil menelan ludah dan menatap Luther dengan ketakutan.Alpha belum pernah bertemu dengan orang yang begitu hebat, baru berusia dua puluhan tahun pun sudah memiliki kekuatan yang begitu menakutkan. Meskipun dia adalah orang nomor satu di barat daya, dia juga mungkin tidak bisa mengalahkan Luther dalam pe
Selain itu, meskipun sudah menjepit jarum esnya, hawa dingin dari jarum itu tetap meresap hingga ke tulang. Kelihatan jelas, jari-jari dan lengan Luther pun membeku dengan cepat. Area yang membeku itu bahkan tidak bisa mengerahkan energi sejati lagi. Harus diakui, jika jarum es ini masuk ke dalam tubuh, dia mungkin akan langsung membeku dan kultivasinya pun tidak akan berguna.Luther memang meremehkan Carla dan yang lainnya, tetapi serangan mereka membuatnya sangat terkejut. Bubuk Pelemah Tubuh dan jarum es, mereka melayangkan serangan mematikan secara berturut-turut. Jika bukan karena tingkatan kultivasinya lebih tinggi, dia mungkin tidak akan selamat. Memang tidak boleh meremehkan musuh mana pun, mungkin saja ada kejadian yang tak terduga.Krak!Dengan satu gerakan saja, lapisan es di lengan Luther pecah berkeping-keping dan jatuh ke tanah."Bagaimana mungkin?" tanya Carla dengan terkejut dan ekspresinya bingung. Situasi seperti tadi seharusnya sudah menjadi serangan yang mematikan.
"Berhenti! Kalau kamu berani sembarangan, aku akan segera membunuh wanita ini," teriak seseorang dari belakang.Saat menoleh, Luther melihat sekelompok ahli dari Sekte Merpati dan Sekte Gauta keluar dari penginapan sambil menyandera Misandari. Sementara itu, Jennie sedang mengarahkan pisau ke leher Misandari dengan tatapan yang sangat kejam.Luther mengernyitkan alis dan niat membunuh di dirinya pun mulai membara. Dia akhirnya menyadari serangan mendadak dari Sekte Merpati dan Sekte Gauta ini pasti berhubungan dengan Jennie. Wanita ini benar-benar tidak tahu berterima kasih.Jika bukan karena Misandari turun tangan membantu, Jennie mungkin sudah mati saat dikepung oleh Aliansi Mola sebelumnya. Sekarang Jennie bukan hanya tidak tahu berterima kasih, malah berbalik mengkhianati mereka dan mengarahkan pisau ke leher Misandari. Memang pantas mati."Kenapa masih bengong di sana? Letakkan pedangmu!" kata Jennie sambil bersembunyi di belakang dengan hati-hati dan pisau di tangannya masih meng
"Hah?" Kedua tetua Sekte Gauta menelan ludah dan langsung merasa cemas. Mereka masih ingat dengan nasib kedua ahli Sekte Merpati sebelumnya, ini sama saja mencari mati jika sekarang menyerang Luther."Takut apa? Kita punya sandera, dia pasti tidak akan berani melawan," kata Alpha menyemangati.Kedua tetua dari Sekte Gauta pun melihat Misandari yang disandera, lalu melirik Luther yang tidak bergerak. Setelah ragu sejenak, pada akhirnya mereka memutuskan untuk maju.Dalam situasi seperti ini, keduanya sudah tidak memiliki pilihan lain lagi. Bukan hanya gagal merebut harta, nyawa mereka juga akan terancam jika tidak bisa mengalahkan Luther. Bagaimanapun juga, mereka harus mencoba. Selama mereka bisa menyegel delapan nadi utamanya, Luther menjadi tidak berdaya dan bukan ancaman bagi mereka lagi."Luther, nggak perlu mengkhawatirkanku, langsung bertindak saja," kata Misandari dengan tiba-tiba. Dia tentu saja tidak ingin Luther mengambil risiko untuk dirinya. Lagi pula, dia memiliki cara unt