"Luther, aku nggak nyangka kamu sehebat itu. Seranganmu tadi benar-benar luar biasa!" puji Omri dengan takjub saat menyusuri lorong di istana.Omri tahu Luther hebat, tetapi tidak menduga akan sehebat ini. Basis kultivasinya bahkan lebih hebat daripada Vasuki. Ini benar-benar sulit dipercaya!"Benar, Kak. Kamu berhasil membunuh monster naga dengan satu tebasan. Semua orang pasti takut padamu sekarang. Mulai hari ini, kamu akan menjadi terkenal," ujar Jennie sambil tersenyum dan menatap Luther dengan antusias.Omri memang hebat, tetapi hanya cadangan di mata Jennie. Kini, muncul genius tak tertandingi di sisinya. Jennie tidak mungkin melewatkan kesempatan ini."Aku cuma beruntung. Kebetulan, aku menemukan kelemahan monster itu," sahut Luther sambil tersenyum tipis."Jangan rendah hati begitu. Pertahanan monster naga begitu kuat. Master sekalipun belum tentu tandingannya. Kamu malah menghabisinya hanya dengan satu serangan. Luar biasa!" puji Omri lagi."Jangan memujiku lagi. Nanti aku be
这两天甲流+老毛病犯了,还有轻微的眩晕症,人坐着都会有一种天旋地转的感觉。今天躺床上写了300字吐了两次,实在有些力不从心。休息两天,等我恢复好了,一定把这几天欠大家的补回来。白开水2023/11/30
Para pengawal segera mengeluarkan senjata masing-masing untuk menghancurkan dinding. Bam, bam, bam .... Seiring terdengarnya suara benturan, dinding pun mulai retak dan hancur.Setelah dinding hancur, terlihat sebuah pintu perunggu yang kokoh. Di bagian tengahnya, terlihat sebuah mata berwarna merah yang seukuran tinju manusia.Dengan mata sebagai pusatnya, pintu perunggu itu dibagi menjadi 8 bagian. Setiap bagian memiliki pola yang berbeda. Di atasnya juga terdapat tulisan yang bentuknya aneh."Nona?" panggil kapten tim pengawal sambil menoleh melirik Misandari. Mata merah itu sepertinya adalah batu ruby sehingga dia tidak berani menghancurkannya begitu saja."Hancurkan semuanya," perintah Misandari tanpa basa-basi. Karena telah dipastikan ada sesuatu di balik pintu itu, dia tidak akan merasa ragu. Dia juga tidak merasa sayang pada batu ruby itu."Hancurkan!" Kapten pengawal memberi isyarat tangan. Sekelompok orang mulai menghancurkan pintu perunggu dengan sekuat tenaga, tetapi tidak
Ledakan sedahsyat itu masih gagal menghancurkan pintu perunggu. Jelas, pintu ini sangat kokoh. Kekuatan biasa tidak akan bisa menghancurkannya."Coba periksa, apa ada mekanisme di sekitar sini," instruksi Misandari sambil mengernyit."Baik." Kapten pengawal mengiakan, lalu membawa sekelompok orang memeriksa di sekitar. Alhasil, tidak ditemukan apa pun."Nona, nggak perlu repot-repot lagi. Mekanismenya jelas terletak di pintu itu," ujar Toro tiba-tiba."Oh? Apa kamu mengerti tanda yang tertulis di pintu?" tanya Misandari dengan penasaran sambil menoleh."Aku seorang penjelajah. Aku sering melakukan penelitian di berbagai situs bersejarah, jadi tentu mengenal beberapa simbol seperti ini. Ini sudah wajar," sahut Toro.Toro tampak membusungkan dadanya, lalu maju dengan perlahan dan meneruskan dengan penuh percaya diri, "Kalau aku nggak salah lihat, istana ini seharusnya dibangun oleh penguasa Jolbia pada ribuan tahun lalu. Simbol-simbol di atas sini seharusnya adalah tulisan Jolbia.""Wow!
Krak krak krak.Pada saat itu, simbol-simbol di pintu perunggu itu tiba-tiba berhenti bergerak, seolah-olah tersangkut sesuatu. Pintu itu pun bergerak maju mundur dan berdecit."Eh? Apa yang terjadi? Kenapa nggak bergerak lagi?" kata semua orang yang saling memandang dengan bingung."Kapten Toro, apa yang terjadi?" Mata Misandari berkedut karena merasa agak gelisah."Nona Misandari, tenang saja. Bagaimanapun juga, tempat ini sudah berusia lebih dari seribu tahun, wajar saja kalau mekanismenya agak macet. Tunggu sebentar lagi, agak segera bergerak lagi," kata Toro sambil tersenyum. Dia sudah sering mengalami kejadian seperti ini sebelumnya. Bahkan ada mekanisme jebakan yang rusak karena sudah tua, sehingga tidak bereaksi meskipun sudah diaktifkan.Namun, dilihat dari bahan pintu perunggu itu, mekanisme di dalamnya seharusnya tidak rusak dan paling-paling hanya tidak begitu lancar saja. Lagi pula, tadi semua orang memukul dan menggunakan bahan peledak, sehingga pasti berpengaruh pada pin
"Hah?" Melihat pintu perunggu yang hancur berkeping-keping, semua orang yang berada di lokasi itu terkejut. Mata mereka membelalak dan ekspresi mereka terlihat tidak percaya. Mereka tidak menyangka pintu yang tadinya tak tergoyahkan meskipun sudah diledak, malah hancur hanya dengan satu pukulan Luther.Tanpa gerakan yang berlebihan dan kekuatan yang mengejutkan, hanya satu pukulan Luther yang biasa saja sudah bisa membuat pintu perunggu itu sudah langsung hancur. Sungguh sulit dipercaya."Bagaimana ... mungkin?" kata Toro dengan mata yang membelalak dan ekspresi yang terlihat sangat terkejut.Perlu diketahui, sebelumnya ada puluhan orang yang bergantian memukul pintu itu dengan senjata dan bahkan meledakkannya dengan bahan peledak, tetapi pintu itu tetap tidak bergerak. Namun, Luther berhasil menghancurkan pertahanan tak tergoyahkan itu hanya dengan satu pukulan saja. Benar-benar mengejutkan!"Astaga! Orang ini sebenarnya monster apa?" kata Mina sambil menutup mulutnya dengan terkejut
Dibandingkan dengan orang-orang di sekitar yang gembira, Misandari malah mengernyitkan alis dan tatapannya terlihat sangat kecewa. Saat tahu Mutiara Sudama bereaksi, dia sangat berharap sumber energi naga tersembunyi di dalam istana bawah air ini. Namun, setelah mencari ke mana-mana, yang ditemukan hanya beberapa harta saja dan tidak ada tanda-tanda sumber energi naga.Setelah berusaha begitu keras, ternyata hasilnya malah sia-sia. Bagi Misandari, hasil ini jelas tidak bisa diterima."Luther, apa Mutiara Sudama bereaksi?" tanya Misandari setelah menoleh, seolah-olah teringat sesuatu."Ada dan reaksinya sangat kuat," jawab Luther sambil menganggukkan kepala."Harta-harta yang ikut dikuburkan ini memang berharga, tapi harusnya nggak termasuk harta langka, 'kan? Kenapa reaksi Mutiara Sudama begitu kuat?" tanya Misandari yang merasa aneh.Misandari sudah memeriksa harta-harta di dalam kedua peti mati perunggu itu. Bagi orang biasa, harta itu cukup hidup nyaman seumur hidup. Namun baginya,
Saat semua orang selesai merebut harta karun di dalam peti mati itu, kepala pengawal Misandari kembali memeriksa seluruh ruangan makam itu dengan teliti. Namun, hasilnya tetap sia-sia."Nona, kami sudah memeriksa seluruh ruangan makan ini, tapi nggak ada mekanisme rahasia," lapor kapten pengawal."Nggak ada?"Misandari mengernyitkan alis dan tatapannya fokus pada kolam di depan peti mati itu. "Apa ada sesuatu yang tersembunyi di dalam sini?"Seluruh tempat sudah diperiksa, hanya tersisa kolam kecil yang penuh dengan cairan putih ini. Jika memang ada harta langka, kemungkinan besar berhubungan dengan kolam ini."Cairan di kolam ini mengandung energi spiritual yang luar biasa sampai tahap tidak masuk akal. Kalau aku nggak salah, kolam ini seharusnya penuh dengan cairan spiritual." Luther mengambil segenggam cairan putih dari kolam dan menciumnya, lalu segera membuat kesimpulan yang mengejutkan itu."Apa? Cairan spiritual?" Mendengar perkataan itu, Omri, Jennie, dan yang lainnya langsung