Tim pengawal Misandari bekerja dengan sangat cepat. Hanya dalam beberapa menit, mereka berhasil mengupas kulit naga itu dan memasukkan inti monsternya ke kotak giok.Misandari telah melihat sekuat apa pertahanan naga hitam itu. Vasuki yang merupakan seorang master bahkan tidak sanggup melawannya. Selain itu, dengan ukuran tubuhnya, setidaknya bisa membuat ratusan zirah.Dengan begitu, Misandari bisa membina tim pengawal yang tak terkalahkan. Ini jelas adalah harta karun yang tak ternilai harganya."Ini hadiah untukmu," ujar Misandari sambil menyerahkan kotak giok itu kepada Luther."Barang ini nggak terlalu berguna untukku. Kamu simpan saja," sahut Luther sambil menggeleng. Dia memang tidak tertarik dengan inti monster itu.Bagi seorang master, inti monster bisa meningkatkan basis kultivasi mereka. Akan tetapi, sekarang Luther sudah merupakan grandmaster sehingga inti monster tidak terlalu berefek lagi padanya. Jadi, lebih baik memberikannya kepada Misandari."Kamu yakin nggak mau bara
Ketika mengingat kehebatan Luther saat membunuh monster naga, Gino pun merasa takut. Dia merasa dirinya sangat beruntung karena tidak bersikap terlalu kejam terhadap Luther hari itu. Jika tidak, mungkin dirinya sudah masuk kuburan sekarang."Kita memang nggak bisa melakukannya. Tapi, jangan lupa masih ada sekte yang menyokong kita dari belakang," bisik Khair.Pria itu meneruskan, "Luther memang hebat dan merupakan seorang master, tapi dia tetap manusia. Kalau kedua sekte bekerja sama untuk melawannya, mana mungkin dia bisa bertahan hidup."Sekte Drakonas dan Sekte Ligiken sama-sama dilindungi oleh seorang master. Mereka juga memiliki banyak ahli bela diri.Selain itu, master Sekte Drakonas dan Sekte Ligiken juga jauh lebih hebat daripada Vasuki. Begitu mereka bekerja sama, Luther pasti bisa dikalahkan dalam sekejap.Sehebat apa pun Luther, dia tidak mungkin bisa melawan 2 master secara sekaligus. Ditambah lagi, masih ada pesilat tingkat semi-master dan pesilat tingkat sejati yang tak t
"Luther, aku nggak nyangka kamu sehebat itu. Seranganmu tadi benar-benar luar biasa!" puji Omri dengan takjub saat menyusuri lorong di istana.Omri tahu Luther hebat, tetapi tidak menduga akan sehebat ini. Basis kultivasinya bahkan lebih hebat daripada Vasuki. Ini benar-benar sulit dipercaya!"Benar, Kak. Kamu berhasil membunuh monster naga dengan satu tebasan. Semua orang pasti takut padamu sekarang. Mulai hari ini, kamu akan menjadi terkenal," ujar Jennie sambil tersenyum dan menatap Luther dengan antusias.Omri memang hebat, tetapi hanya cadangan di mata Jennie. Kini, muncul genius tak tertandingi di sisinya. Jennie tidak mungkin melewatkan kesempatan ini."Aku cuma beruntung. Kebetulan, aku menemukan kelemahan monster itu," sahut Luther sambil tersenyum tipis."Jangan rendah hati begitu. Pertahanan monster naga begitu kuat. Master sekalipun belum tentu tandingannya. Kamu malah menghabisinya hanya dengan satu serangan. Luar biasa!" puji Omri lagi."Jangan memujiku lagi. Nanti aku be
这两天甲流+老毛病犯了,还有轻微的眩晕症,人坐着都会有一种天旋地转的感觉。今天躺床上写了300字吐了两次,实在有些力不从心。休息两天,等我恢复好了,一定把这几天欠大家的补回来。白开水2023/11/30
Para pengawal segera mengeluarkan senjata masing-masing untuk menghancurkan dinding. Bam, bam, bam .... Seiring terdengarnya suara benturan, dinding pun mulai retak dan hancur.Setelah dinding hancur, terlihat sebuah pintu perunggu yang kokoh. Di bagian tengahnya, terlihat sebuah mata berwarna merah yang seukuran tinju manusia.Dengan mata sebagai pusatnya, pintu perunggu itu dibagi menjadi 8 bagian. Setiap bagian memiliki pola yang berbeda. Di atasnya juga terdapat tulisan yang bentuknya aneh."Nona?" panggil kapten tim pengawal sambil menoleh melirik Misandari. Mata merah itu sepertinya adalah batu ruby sehingga dia tidak berani menghancurkannya begitu saja."Hancurkan semuanya," perintah Misandari tanpa basa-basi. Karena telah dipastikan ada sesuatu di balik pintu itu, dia tidak akan merasa ragu. Dia juga tidak merasa sayang pada batu ruby itu."Hancurkan!" Kapten pengawal memberi isyarat tangan. Sekelompok orang mulai menghancurkan pintu perunggu dengan sekuat tenaga, tetapi tidak
Ledakan sedahsyat itu masih gagal menghancurkan pintu perunggu. Jelas, pintu ini sangat kokoh. Kekuatan biasa tidak akan bisa menghancurkannya."Coba periksa, apa ada mekanisme di sekitar sini," instruksi Misandari sambil mengernyit."Baik." Kapten pengawal mengiakan, lalu membawa sekelompok orang memeriksa di sekitar. Alhasil, tidak ditemukan apa pun."Nona, nggak perlu repot-repot lagi. Mekanismenya jelas terletak di pintu itu," ujar Toro tiba-tiba."Oh? Apa kamu mengerti tanda yang tertulis di pintu?" tanya Misandari dengan penasaran sambil menoleh."Aku seorang penjelajah. Aku sering melakukan penelitian di berbagai situs bersejarah, jadi tentu mengenal beberapa simbol seperti ini. Ini sudah wajar," sahut Toro.Toro tampak membusungkan dadanya, lalu maju dengan perlahan dan meneruskan dengan penuh percaya diri, "Kalau aku nggak salah lihat, istana ini seharusnya dibangun oleh penguasa Jolbia pada ribuan tahun lalu. Simbol-simbol di atas sini seharusnya adalah tulisan Jolbia.""Wow!
Krak krak krak.Pada saat itu, simbol-simbol di pintu perunggu itu tiba-tiba berhenti bergerak, seolah-olah tersangkut sesuatu. Pintu itu pun bergerak maju mundur dan berdecit."Eh? Apa yang terjadi? Kenapa nggak bergerak lagi?" kata semua orang yang saling memandang dengan bingung."Kapten Toro, apa yang terjadi?" Mata Misandari berkedut karena merasa agak gelisah."Nona Misandari, tenang saja. Bagaimanapun juga, tempat ini sudah berusia lebih dari seribu tahun, wajar saja kalau mekanismenya agak macet. Tunggu sebentar lagi, agak segera bergerak lagi," kata Toro sambil tersenyum. Dia sudah sering mengalami kejadian seperti ini sebelumnya. Bahkan ada mekanisme jebakan yang rusak karena sudah tua, sehingga tidak bereaksi meskipun sudah diaktifkan.Namun, dilihat dari bahan pintu perunggu itu, mekanisme di dalamnya seharusnya tidak rusak dan paling-paling hanya tidak begitu lancar saja. Lagi pula, tadi semua orang memukul dan menggunakan bahan peledak, sehingga pasti berpengaruh pada pin
"Hah?" Melihat pintu perunggu yang hancur berkeping-keping, semua orang yang berada di lokasi itu terkejut. Mata mereka membelalak dan ekspresi mereka terlihat tidak percaya. Mereka tidak menyangka pintu yang tadinya tak tergoyahkan meskipun sudah diledak, malah hancur hanya dengan satu pukulan Luther.Tanpa gerakan yang berlebihan dan kekuatan yang mengejutkan, hanya satu pukulan Luther yang biasa saja sudah bisa membuat pintu perunggu itu sudah langsung hancur. Sungguh sulit dipercaya."Bagaimana ... mungkin?" kata Toro dengan mata yang membelalak dan ekspresi yang terlihat sangat terkejut.Perlu diketahui, sebelumnya ada puluhan orang yang bergantian memukul pintu itu dengan senjata dan bahkan meledakkannya dengan bahan peledak, tetapi pintu itu tetap tidak bergerak. Namun, Luther berhasil menghancurkan pertahanan tak tergoyahkan itu hanya dengan satu pukulan saja. Benar-benar mengejutkan!"Astaga! Orang ini sebenarnya monster apa?" kata Mina sambil menutup mulutnya dengan terkejut
"Pangeran Huston, hati-hati dengan ucapanmu," kata Gema yang segera memperingatkan sambil melihat ke sekeliling karena khawatir ada yang menguping percakapan mereka.Membahas hidup dan mati anggota keluarga kerajaan secara pribadi adalah pelanggaran besar. Jika hal ini disebarkan oleh orang yang berniat buruk, nama baik hancur masih termasuk hal kecil. Namun, jika nanti diminta pertanggungjawaban, ini akan menjadi masalah besar."Paman Gema, tenang saja. Ini adalah Atlandia, bukan Midyar. Kamu bisa membahas apa pun dengan tenang, nggak perlu khawatir," kata Huston sambil tersenyum, sama sekali tidak peduli apa pun. Dia berpikir hal ini sudah diketahui semua orang, apa salah membicarakannya? Apakah orangnya tidak akan mati jika tidak membicarakannya? Benar-benar konyol."Uhuk uhuk .... Sepertinya aku sudah terlalu banyak berpikir," kata Gema sambil tersenyum dengan canggung. Meskipun tahu apa yang dikatakan Huston benar, dia tetap harus berhati-hati dan tidak berani membicarakan anggota
Huston masuk ke ruang rapat dengan senyuman cerah, sambil menggandeng tangan Gema dengan sikap yang sangat ramah. Sebaliknya, Gema terlihat kebingungan, sama sekali tidak menduga situasi ini.Sebelum masuk, Gema sudah membayangkan berbagai kemungkinan dalam pertemuan mereka. Misalnya, Huston bersikap dingin atau arogan. Semua itu bisa dia terima, bahkan dia sudah siap secara mental.Bagaimanapun menurut rumor, Huston adalah pangeran yang suka membuat onar dan berani melakukan apa saja.Namun, yang terjadi justru sebaliknya. Bukan hanya tidak ada kesulitan, Huston malah bersikap sangat ramah, membuat Gema bingung bukan main.Seperti kata pepatah, ketika sesuatu terlihat tidak biasa, pasti ada sesuatu yang buruk. Gema tidak tahu apa maksud tersembunyi di balik keramahan ini."Pelayan! Siapkan teh!" Setelah mempersilakan Gema duduk, Huston langsung memerintahkan pelayan untuk menyajikan teh.Teh yang disajikan adalah teh mahal khas Atlandia, yang tidak dijual untuk umum dan hanya diperunt
Setelah mengikuti Huston masuk, Loki merasa sangat cemas. Sebelumnya dia pernah masuk ke istana, tetapi kebanyakan karena urusan resmi dan orang yang memandunya biasanya adalah penjaga atau pelayan.Namun, kali ini berbeda. Kunjungan ini untuk urusan pribadi dan yang memandunya adalah Huston. Hal ini membuatnya merasa sangat terhormat. Dia sangat penasaran, sejak kapan dirinya memiliki pengaruh sebesar ini?Huston bahkan mengabaikan jenderal besar dan hanya bersikap ramah padanya. Apa mungkin kepalanya yang botak terlalu mencolok sehingga menarik perhatian?Dengan segudang pertanyaan di benaknya, Loki mengikuti Huston hingga akhirnya mereka tiba di ruang rapat."Duduk." Setelah Huston duduk di kursi utama, dia memberi isyarat kepada Loki untuk duduk."Nggak perlu, aku berdiri saja," ujar Loki dengan senyuman sungkan."Kalau aku bilang duduk, ya duduk. Kenapa tegang sekali? Aku nggak akan memakanmu," kata Huston dengan nada tidak sabar."Baik, baik." Loki buru-buru mengiakan dan duduk.
Saat pintu gerbang terbuka, semua perhatian langsung tertuju ke sana. Di tengah tatapan semua orang, Huston berjalan keluar dengan tubuh tegap, diikuti dua pengawal di belakangnya."Pangeran Huston?" Melihatnya, semua orang langsung menyambut dengan senyuman ramah. Baik itu Weker, Trisno, maupun Loland, semuanya menunjukkan sikap menyanjung.Huston terkenal kuat dan kejam. Meskipun beberapa tahun terakhir ini, dia sudah lebih terkendali, pengaruh masa lalunya masih membuat orang takut.Jadi, jangan sampai mereka membuat Huston marah. Huston seperti bom waktu berjalan. Banyak dari mereka pernah terkena imbasnya dulu."Pangeran, akhirnya kamu keluar juga. Aku ada urusan penting untuk dilaporkan, tolong ....""Minggir!"Saat Trisno maju untuk berbicara, Huston langsung mendorongnya dengan kasar, hingga tubuhnya yang kurus hampir terjatuh."Trisno, segala sesuatu harus ada urutannya. Pangeran sangat menghargai keadilan, mana mungkin dia membiarkan kebiasaan burukmu itu," ejek Loland yang t
"Makan apanya! Aku lagi nggak mood! Kalau mau makan, makan saja sendiri!" bentak Loland dengan murka."Aku juga nggak mau pergi. Aku sedang menjaga kesehatan dan cuma minum teh. Aku nggak minum alkohol," tolak Trisno langsung."Kalau kalian mau menunggu, silakan saja. Aku nggak akan menemani kalian," ucap Weker dengan senyuman tipis. Kemudian, dia hendak berjalan pergi.Begitu berbalik, Weker hampir bertabrakan dengan Loki yang datang dari arah berlawanan. "Tuan Weker, maaf, maaf! Aku nggak sengaja."Di tengah kerumunan tokoh-tokoh penting, Loki merasa sangat tertekan. Tadi dia melamun sejenak sehingga menabrak Weker. Dia ketakutan hingga tidak tahu harus mengatakan apa.Loki tidak seperti para jenderal lainnya yang memiliki dukungan kuat. Dia mencapai posisinya saat ini berkat kerja keras dan usaha sendiri. Jika dia tidak sengaja menyinggung tokoh penting, dia bisa saja kehilangan semua pencapaiannya.Weker awalnya mengerutkan kening, tetapi segera berekspresi normal dan tersenyum. "N
Setelah selesai berbincang, keduanya pun berpisah. Gema mencari hotel di sekitar untuk menginap dan menunggu kabar baik.Sementara itu, Loki langsung mengganti pakaian dan pergi ke istana Kerajaan Atlandia untuk menyerahkan surat permohonan audiensi. Namun, saat dia tiba, dia terkejut melihat pemandangan di depan matanya.Saat ini, banyak orang yang sudah berkumpul di depan gerbang besar istana Kerajaan Atlandia. Ada beberapa tokoh besar yang dikenal Loki juga, seperti Panglima Weker, Jenderal Besar Loland, dan Sarjana Trisno. Mereka semua adalah pejabat kelas satu dan sangat berkuasa di Atlandia.Terutama dengan Loland ini yang merupakan atasan dari atasan Loki. Dia akan berjalan dengan langkah yang tegap setiap kali bertemu dengan Loland, khawatir akan meninggalkan kesan yang buruk.Selain ketiga tokoh besar yang memiliki kedudukan tinggi ini, ada beberapa pejabat kelas dua dan yang setingkat juga yang berdiri sejajar di depan gerbang. Bisa dibilang, mereka semua jauh lebih berkuasa
Keesokan paginya, di bandara Atlandia. Gema yang mengenakan pakaian tradisional berdiri di depan pintu bandara dan menunggu dengan penuh harapan.Sebelum datang ke sini, Gema sudah menghubungi teman seperjuangan yang pernah bertugas bersamanya di militer. Setelah mendapat penghargaan atas jasanya dan ditambah dengan bantuan dari Keluarga Paliama, dia beruntung bisa tetap tinggal di Midyar dan mendapat posisi uang cukup baik.Sementara itu, teman Gema ini merantau ke Atlandia. Setelah berjuang selama bertahun-tahun, dia juga sudah sukses dan kini menjabat sebagai jenderal pangkat tiga yang memiliki kekuasaan, pengaruh, dan koneksi. Kali ini, apakah Gema bisa bertemu dengan Raja Atlandia, semuanya tergantung pada koneksi temannya ini.Pada saat itu, tiba-tiba terdengar suara mesin mobil dan sebuah jip militer berhenti tepat di samping Gema. Terlihat seorang pria dengan kepala botak yang akan bersinar di bawah sinar matahari sampai menyilaukan mata saat jendela mobilnya diturunkan, tetapi
"Kakek, aku mengerti kamu mengirim kedua paman pergi ke Keluarga Sabanir dan Keluarga Angelo untuk memahami situasinya. Tapi, letak istana Kerajaan Atlandia ribuan mil dari sini dan mereka juga nggak pernah ikut campur dengan urusan pemerintahan. Kamu mengirim Paman Gema ke sana bukan hanya nggak ada gunanya, mungkin juga akan diusir," kata Bianca sambil menggelengkan kepala.Midyar dan Atlandia adalah dua dunia yang berbeda, sehingga perebutan takhta putra mahkota di Midayar sama sekali tidak memengaruhi istana Kerajaan Atlandia. Kedua belah pihak tidak pernah saling mengganggu dan mengatur, ini sudah menjadi aturan tak tertulis.Ezra menjelaskan, "Aku tentu saja paham logika ini, tapi saat ini situasinya sudah berbeda karena melibatkan kekuasaan dan takhta kerajaan. Semua pihak pasti akan berusaha keras untuk mendapatkan dukungan dari istana Kerajaan Atlandia.""Kalau keseimbangan yang sudah bertahan selama bertahun-tahun ini rusak dan Atlandia terlibat, semuanya akan berubah. Untuk
Di kediaman Keluarga Paliama, setelah makan malam, Luther diminta untuk duduk dan mengobrol dulu.Ini pertama kalinya Bianca membawa pacarnya pulang ke rumah, makanya Keluarga Paliama sangat memperhatikan hal ini. Sebagai seorang adipati, Ezra menemani mereka, bahkan mengundang pasangan muda itu ke ruang kerja untuk berbincang sambil minum teh.Dengan pengamatannya yang tajam, Ezra bisa melihat bahwa Luther bukan orang biasa. Baik dalam cara berbicara, perilaku, maupun wawasan yang dimiliki, semuanya jauh melampaui orang biasa."Luther, aku sepenuhnya mendukung hubunganmu dengan Bianca. Nggak peduli apa status dan latar belakangmu, yang penting kalian berdua saling mencintai," ujar Ezra dengan bijaksana."Selain itu, cucuku dimanjakan sejak kecil dan nggak pernah mengalami kesulitan. Setelah kalian bersama, aku harap kamu bisa memperlakukannya dengan baik.""Tenang saja, aku nggak akan mengecewakan Bianca," jawab Luther dengan serius. Meskipun hubungan mereka belum sepenuhnya berkemban