"Sialan! Binatang macam apa ini? Mengerikan sekali!""Di depan ada serigala, di belakang ada harimau! Ini gawat!""Jangan bertarung lagi! Habisi dulu semua binatang itu!"Perubahan mendadak ini membuat orang-orang terkesiap. Rombongan serigala sudah sulit untuk dihadapi, tetapi muncul lagi monster harimau.Mereka pun merasa sangat gelisah karena diapit dari depan dan belakang. Jika bersikeras merebut harta karun lagi, mereka hanya akan mati. Jadi, mereka berhenti bertarung dan bersiap-siap untuk menyerang harimau dan serigala."Langit sudah gelap. Tempat ini sudah menjadi taman bermain para monster," ujar Misandari yang memicingkan mata. Ekspresinya terlihat sangat serius.Situasi sudah berada di luar kendali. Bukan hanya terjadi pertarungan berbagai kelompok, tetapi monster di oasis juga bergabung dalam pertarungan. Perubahan mendadak terus terjadi. Tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi selanjutnya.Saat ini, serigala perak itu meraung lagi. Puluhan serigala abu di belakang seolah
"Siapkan formasi!" perintah Misandari saat melihat musuh hendak menyerang. Pasukan pengawal segera mengubah posisi.Berbeda dengan para pesilat, pasukan yang dibawa oleh Misandari sudah terlatih sehingga terlihat sangat kompak. Jika berduel, mereka mungkin akan kalah. Namun, jika terjun ke medan tempur, kekuatan militer mereka jelas luar biasa, apalagi setelah membentuk formasi.Begitu para pesilat itu mendekat, mereka langsung terhempas oleh kekuatan yang dahsyat. Pasukan Misandari terlihat seperti paku besar. Pada saat yang sama, mereka mendekati pintu masuk istana dengan cepat.Jika di situasi normal, Misandari dan lainnya tidak mungkin bisa lewat semudah ini. Namun, karena orang-orang sedang sibuk melawan harimau dan serigala, tidak ada yang sempat meladeni mereka.Jennie bersembunyi di belakang. Ketika melihat mereka makin dekat, dia pun merasa senang. Dia mengira mereka harus bertarung mati-matian terlebih dahulu, tetapi ternyata semuanya berjalan lancar. Untung situasi sedang ka
"Mons ... monster apa ini? Kenapa besar sekali?" Semua orang terkesiap melihat monster yang terlihat seperti ular sekaligus naga itu. Satu per satu membelalakkan mata dengan ngeri.Tidak ada yang menyangka ada monster semenakutkan ini bersembunyi di istana. Penampilannya sungguh mengerikan. Semua orang merinding melihatnya.Saat ini, baik itu pesilat tingkat internal, tingkat sejati, ataupun Vasuki yang sudah menjadi seorang master, tidak ada yang berani bertindak gegabah. Bahkan, harimau dan serigala di luar istana sontak berhenti menyerang.Semuanya ketakutan karena aura yang dipancarkan monster naga. Ini adalah ketakutan alami yang berasal dari garis keturunan."Rawr!" Monster naga sontak meraung. Tiba-tiba, muncul sederet tulang di belakang kepalanya. Seketika, angin kencang bertiup dan debu beterbangan. Tekanan besar terpancar dari sosok naga itu.Puluhan serigala abu di sekitar sontak jatuh pingsan. Bahkan, serigala perak itu ketakutan hingga gemetaran dan terus melolong. Adapun
Monster naga hanya menyemburkan api sekali, tetapi belasan anggota Sekte Libertas langsung tewas."Apa?" Semua orang terkesiap melihat situasi ini. Ekspresi mereka dipenuhi kengerian, seolah-olah melihat hantu.Mereka tahu seberapa hebat Sekte Libertas. Meskipun tidak sebanding dengan Sekte Drakonas dan sekte top lainnya, setidaknya mereka termasuk yang terdepan di dunia persilatan.Belasan orang itu melancarkan serangan bersama, bahkan menggunakan berbagai metode. Akan tetapi, monster naga malah tidak terluka sedikit pun dan mereka yang dilahap api hingga bersih.Hasil seperti ini sungguh mengerikan. Jika anggota Sekte Libertas berakhir setragis ini, bagaimana dengan yang lainnya?"I ... ini ... monster macam apa ini? Dia bisa menyemburkan api dari mulutnya?""Api itu terlihat aneh sekali. Hanya dalam beberapa detik, mereka langsung terbakar menjadi abu! Menyeramkan sekali!"Ketika melihat abu di tanah, semua orang merasa makin gelisah. Mereka pun mundur karena takut terkena api itu.
"Uhuk, uhuk ...." Vasuki berbaring di tanah sambil terbatuk hebat. Dia terus memuntahkan darah. Saat ini, wajahnya pucat pasi dan dipenuhi kengerian. Seluruh tulangnya seolah-olah remuk. Dia sampai kesulitan untuk berdiri.Vasuki tidak menduga kekuatan monster naga itu akan begitu hebat. Hanya dengan satu kibasan ekor, dia sudah mengalami cedera separah ini. Selain itu, tebasan Vasuki tidak meninggalkan luka apa pun di tubuh monster itu. Bisa dilihat betapa kuatnya pertahanan monster itu."Astaga! Senior Vasuki terhempas? Aku nggak salah lihat?""Nggak mungkin! Senior Vasuki adalah seorang master yang sangat hebat. Mana mungkin kalah dari monster ini!""Ini gawat! Kalau Senior Vasuki bukan lawannya, siapa yang sanggup mengalahkannya?"Semua orang tercengang melihat Vasuki yang terluka parah. Tidak ada yang bisa memercayai situasi ini. Bagaimanapun, Vasuki adalah salah satu dari 5 ahli bela diri terkuat di wilayah barat daya. Dia adalah master yang legendaris.Secara logika, Vasuki seha
Duar! Api hitam yang disemburkan terlihat seperti naga hitam panjang. Saat berikutnya, api itu menyelimuti Luther. Permukaan tanah dalam radius beberapa meter pun menjadi kering dan retak, bahkan terlihat gosong.Mampuslah! Orang-orang menggeleng melihat situasi ini. Mereka yakin Luther sudah mati, apalagi sudah melihat sehebat apa api yang disemburkan monster naga itu.Ahli bela diri tingkat sejati sekalipun tewas karena semburan api itu, bagaimana dengan Luther? Pria itu sama sekali tidak menghindar dan membiarkan api itu menyelimuti tubuhnya. Ini namanya cari mati!"Sudah lemah, tapi masih sok kuat. Benar-benar nggak tahu diri!" cela Toro sambil tersenyum dingin dalam hatinya. Dia bisa membayangkan akhir tragis Luther."Gawat, gawat! Luther pasti mati!" Omri menghela napas panjang dan tidak tega untuk melihatnya. Kemampuan Luther memang hebat, bahkan lebih hebat sedikit dari Gino.Namun, sekarang lawan Luther adalah monster naga. Monster itu punya kemampuan yang setara dengan seoran
Seluruh proses terjadi terlalu cepat, dari Luther yang mengayunkan pedang sampai kepala naga terpenggal. Tidak ada seorang pun yang sempat bereaksi.Bahkan, monster naga itu masih menggertakkan gigi, seolah-olah sangat membenci Luther. Dia tidak menyadari kejanggalan apa pun. Setelah bereaksi, dia baru mendapati kepala dan tubuhnya sudah terpisah.Apa yang telah terjadi barusan? Kenapa manusia lemah di depannya ini bisa memenggal kepalanya? Monster naga itu adalah makhluk suci yang telah berkultivasi selama ratusan tahun. Eksistensinya melampaui seluruh makhluk.Seharusnya tidak ada yang bisa mengalahkannya, bahkan seluruh makhluk adalah mangsanya. Dia sungguh tidak mengerti mengapa dirinya bisa mati di tangan manusia.Bam! Tubuh monster naga itu mengejang sesaat sebelum terjatuh. Darah segar menodai area dalam radius puluhan meter."Su ... sudah mati?" Semua orang tercengang melihat bangkai monster itu. Tidak ada yang percaya pada kenyataan ini.Mereka tidak menyangka Luther akan berh
Tim pengawal Misandari bekerja dengan sangat cepat. Hanya dalam beberapa menit, mereka berhasil mengupas kulit naga itu dan memasukkan inti monsternya ke kotak giok.Misandari telah melihat sekuat apa pertahanan naga hitam itu. Vasuki yang merupakan seorang master bahkan tidak sanggup melawannya. Selain itu, dengan ukuran tubuhnya, setidaknya bisa membuat ratusan zirah.Dengan begitu, Misandari bisa membina tim pengawal yang tak terkalahkan. Ini jelas adalah harta karun yang tak ternilai harganya."Ini hadiah untukmu," ujar Misandari sambil menyerahkan kotak giok itu kepada Luther."Barang ini nggak terlalu berguna untukku. Kamu simpan saja," sahut Luther sambil menggeleng. Dia memang tidak tertarik dengan inti monster itu.Bagi seorang master, inti monster bisa meningkatkan basis kultivasi mereka. Akan tetapi, sekarang Luther sudah merupakan grandmaster sehingga inti monster tidak terlalu berefek lagi padanya. Jadi, lebih baik memberikannya kepada Misandari."Kamu yakin nggak mau bara
Benton menggenggam erat Pedang Bulan Sabit dengan kedua tangannya, lalu mengeluarkan teriakan keras seperti guntur yang meledak di tengah hari, membuat udara di sekitarnya bergetar hebat.Dengan satu putaran langkah, tubuhnya seolah-olah berubah menjadi banteng liar yang mengamuk, menerjang langsung ke arah Luther tanpa ragu.Pedang berat di tangannya tampak ringan seperti bulu, diayunkan dengan dahsyat, memotong udara hingga mengeluarkan suara siulan tajam, seakan-akan hendak merobek semua yang ada di depan mata.Dengan kekuatan dahsyat, pedang itu dihantamkan ke arah Luther dari atas kepala. Serangan itu hampir mencurahkan seluruh tenaga Benton. Di sepanjang lintasan tebasan pedang, debu di tanah pun tersapu oleh pusaran angin yang tercipta, membentuk pilar-pilar debu yang beterbangan.Benton tahu Luther bukanlah orang biasa. Jika ingin menang, dia harus mengambil inisiatif lebih dulu."Teknik yang bagus," ucap Luther dengan tenang, menghadapi serangan dahsyat dari Benton.Tubuhnya m
Yoku tahu bahwa Luther kuat, tetapi dia tidak menyangka sekuat itu. Sejak awal pertarungan, meskipun posisinya kurang unggul, Yoku tetap merasa kekuatannya tidak kalah dari Luther.Sebab di matanya, Luther hanya menggunakan teknik tubuh yang lincah dan gaya bertarung gerilya. Pemuda ini tidak pernah benar-benar bertarung secara frontal.Yoku pun mengira bahwa selama dia bisa menemukan celah, suatu saat dia pasti bisa mengalahkan Luther.Namun, ketika Luther mengerahkan kekuatan sejatinya, barulah Yoku sadar dirinya telah salah besar.Ternyata, Luther bukan tidak bisa bertarung langsung, melainkan sengaja menahan diri dan menjaga harga dirinya. Begitu Luther berhenti merahasiakan kekuatannya, dia bisa mengalahkan lawannya dengan mudah.Tanpa perlu menggunakan teknik khusus, hanya mengandalkan kekuatan, kecepatan, dan refleks, semua itu sudah cukup untuk menghancurkannya.Singkatnya, kesenjangan mereka terlalu besar, sampai tak bisa lagi ditutupi dengan teknik apa pun.Saat ini, bukan ha
Permintaan duel dari Yoku langsung membuat suasana di arena latihan membara.Di sekeliling arena, para prajurit mulai saling berbisik dengan antusias."Wakil Jenderal Yoku 'kan salah satu pendekar paling terkenal di pasukan kita. Jurus-jurusnya sudah menumbangkan banyak musuh di medan perang. Aku sudah lama banget nggak lihat dia bertarung," kata seorang prajurit muda dengan wajah penuh kekaguman."Betul, Wakil Jenderal Yoku kaya akan pengalaman tempur, kekuatannya luar biasa. Kalau dia turun tangan, sepertinya Tuan Gerald bakal kerepotan," sambung prajurit senior di sebelahnya.Mereka semua memang mengakui kekuatan Luther, terutama setelah pertarungan sebelumnya di mana dia mengalahkan lima prajurit elite dengan mudah. Namun, di mata mereka, sehebat apa pun Luther, dia tetap bukan tandingan Yoku.Sebagai seorang master, Yoku unggul dalam segala hal. Baik itu kekuatan, ketahanan, maupun pengalaman tempur, dia jauh lebih hebat daripada para ahli bela diri.Bahkan sebelumnya, Nivan juga
"Pangeran, para prajurit yang kulatih ini hanya ahli dalam teknik membunuh. Kalau sampai mereka menyakiti tamu kehormatan ini, takutnya akan sulit diatasi," kata Benton dengan nada halus, tetapi maksudnya sudah sangat jelas.Jika tidak punya kemampuan, sebaiknya jangan ikut campur atau diri sendiri yang akan menderita.Di sampingnya, Yoku tak berkata apa-apa, tetapi sorot matanya pada Luther juga penuh dengan sikap meremehkan. Anak muda berkulit halus dan tampak lemah seperti ini tentu tidak bisa dibandingkan dengan mereka yang setiap hari berlatih keras.Kemungkinan besar, pemuda ini hanya anak bangsawan yang dekat dengan Pangeran dan datang ke sini untuk mencari perhatian."Kalian ini memang nggak bisa menilai." Nivan menggeleng sambil tersenyum. "Kalau kalian benar-benar bisa melukai Tuan Gerald, akan kuberi kalian hadiah emas. Tapi, aku takut kalian nggak punya kemampuan seperti itu."Mendengar hadiah emas, para prajurit pun langsung bersemangat. Mata mereka berbinar, seolah-olah i
Saat sedang makan, Nivan bahkan sengaja memanggil dua wanita cantik untuk menemani Luther. Sejak zaman dahulu, para pahlawan selalu sulit untuk menolak pesona wanita cantik. Terkadang, seorang wanita yang luar biasa cantik lebih menarik daripada harta langka, kekuasaan, dan status.Namun, Luther terlihat tetap tenang terhadap pelayanan seperti ini. Dia terlihat tidak senang, tetapi dia juga tidak menolaknya secara terang-terangan. Menghadapi para wanita cantik yang duduk di sampingnya, dia tetap bersikap sopan dan menjaga jarak. Tidak masalah baginya untuk minum sedikit, tetapi tidak boleh berlebihan.Namun, Nivan memiliki pandangan yang berbeda terhadap tindakan Luther yang jelas tidak tertarik pada kecantikan wanita yang biasa saja. Setelah dipikir-pikir, dia merasa hal ini wajar juga. Dengan latar belakang seperti itu, Luther tidak mungkin akan tertarik dengan wanita cantik biasa. Sepertinya dia harus mengorbankan wanita cantik kebanggaannya untuk menguji reaksi Luther.Setelah sele
"Ini ...." Luther berpura-pura ragu dan tidak langsung memberikan jawaban.Melihat Luther tenggelam dalam pikirannya, Nivan yakin Luther sedang menghitung untung dan rugi. Dia mencondongkan tubuh ke depan dan tersenyum ramah, lalu berkata, "Gerald, kamu pasti tahu betapa penting sumber energi naga ini bagiku. Kalau bisa mengumpulkannya, aku akan makin beruntung dan lebih mudah untuk naik takhta. Pada saat itu, aku pasti nggak akan mengecewakanmu."Saat mengatakan itu, Nivan terus memperhatikan perubahan ekspresi Luther dan berusaha menangkap tanda-tanda lawannya mulai goyah.Luther mengangkat kepalanya dan langsung menatap Nivan dengan tatapan agak ragu. Dia menggigit bibirnya, lalu berkata, "Apa yang dikatakan Pangeran memang benar, tapi aku mendapatkan sumber energi naga ini dengan susah payah dan perjalanannya juga nggak mudah. Selain itu, kalau aku menyerahkannya pada Pangeran Nivan, aku takut akan menyinggung dua pangeran lainnya."Dia sengaja berhenti sejenak dan tidak melanjutka
Keesokan paginya, di dalam sebuah kediaman mewah. Saat Nivan sedang membalik-balik sebuah kitab kuno di ruang bacanya, pengikut setianya masuk dengan tergesa-gesa dan melapor, "Pangeran, ada mata-mata yang melapor. Mereka berhasil menemukan satu sumber energi naga lagi.""Oh?"Nivan mengernyitkan alisnya, lalu menutup kitab kuno yang sedang dibacanya dan segera bertanya, "Di mana?""Menurut penyelidikan, Gerald sudah mendapatkan sumber energi naga itu," lapor pengikut itu."Gerald?" tanya Nivan sambil menyipitkan mata, terlihat terkejut. Sebelumnya, dia sudah menghabiskan banyak uang untuk merekrut Gerald, tetapi sampai sekarang pun Gerald masih belum menanggapinya. Namun, belakangan ini dia baru tahu ternyata Naim dan Nolan juga melakukan hal yang sama. Untungnya, sampai sekarang pun Gerald masih belum menyatakan keputusannya.Meskipun Gerald terkesan seperti menunggu tawaran terbaik, Nivan berpikir setidaknya Gerald masih belum menolaknya. Sekarang Gerald juga memiliki sumber energi
"Beri aku waktu untuk berpikir ...."Perkataan Misandari membuat Luther terdiam dalam renungan.Membawa beban nasib bangsa bukanlah urusan kecil. Pertama, seseorang harus cukup kuat untuk menanggungnya. Kedua, orang itu juga harus punya persiapan mental untuk itu.Begitu menyatu dengan nasib bangsa, itu berarti mereka juga memikul tanggung jawab besar yang datang bersamanya.Dulu, Luther bisa bertindak sesuka hati tanpa terlalu banyak pertimbangan. Dengan beban seperti itu, semuanya akan berubah.Tentu saja, dia tidak punya terlalu banyak pilihan. Bersembunyi di Gunung Narima dan berlindung di bawah Riley, atau mengambil risiko dengan menyerap energi naga demi menembus batas kekuatan.Di antara keduanya, dia lebih menyukai pilihan kedua."Aku bisa coba jalankan rencanamu," ucap Luther akhirnya. "Tapi, sekarang kita masih kekurangan satu energi naga. Untuk bisa memulai, kita harus mendapatkan yang terakhir dulu."Lima energi naga harus lengkap agar bisa membentuk nasib negara yang utuh.
"Raja Dewa? Bahkan dua sekaligus?" Mendengar itu, Luther langsung mengernyit.Pertarungannya melawan Poseidon di Atlandia telah membuatnya sadar bahwa para Raja Dewa dari Kuil Dewa bukanlah lawan biasa.Satu orang saja sudah cukup untuk membuatnya bertarung mati-matian demi kemenangan yang sulit diperoleh.Kalau dua orang turun tangan sekaligus, jangankan menang, bisa hidup dan lolos saja sudah untung."Benar, Zeus dan Hera telah masuk wilayah negara kita. Kekuatan mereka berdua berada di atas Poseidon. Kalau mereka menjebakmu bersama, kemungkinan selamatmu sangat kecil," jelas Misandari dengan serius.Dia tahu Luther sangat kuat, tetapi tetap saja terlalu muda. Terlebih lagi, Zeus dan Hera berdiri di puncak dunia. Bisa selamat dari mereka bagaikan mimpi di siang bolong.Alasan Kuil Dewa sampai menurunkan dua Raja Dewa sekaligus, pasti karena mereka menyadari potensi Luther terlalu mengerikan.Kalau diberi waktu beberapa tahun lagi, Luther bisa menjadi tak tertandingi. Saat itu, seluru