Dengan kemampuan yang ditunjukkan Adam, mereka mungkin akan tercabik-cabik jika terisap pusaran itu. Saking takutnya, orang-orang hanya bisa menggenggam barang di sekitar dengan erat supaya tidak terisap."Dewa Angin!" Setelah menarik napas dalam-dalam, Adam sontak melayangkan pukulan. Ilusi di belakangnya pun melakukan gerakan yang sama dengan Adam.Bam! Energi astral yang dahsyat berubah menjadi bayangan tapak yang besar dan mengandung kekuatan tak terbendung. Semua itu memelesat ke arah Luther.Angin kencang menderu. Bilah angin beterbangan, memunculkan bekas goresan yang dalam pada lantai. Kekuatan destruktif serangan ini sungguh mengerikan.Luther tidak menghindar, melainkan melancarkan serangan untuk melawan. Dia ingin menguji kekuatan Teknik Empat Dewa ini."Kura-kura hitam!" Tubuh Luther pun bergetar, lalu energi sejati dalam tubuhnya memancar keluar. Seketika, energi itu membentuk sebuah perisai di permukaan tubuhnya.Terlihat banyak tulisan misterius di perisai itu, juga terd
"Apa yang terjadi? Bocah itu nggak mati?" Kerumunan bertatapan dengan terkejut saat melihat Luther baik-baik saja.Teknik Empat Dewa adalah teknik hebat yang diakui oleh seluruh dunia persilatan. Kekuatan yang terkandung benar-benar dahsyat. Lantas, bagaimana Luther bisa menahan serangan seperti itu? Apa mungkin Adam berbelaskasihan padanya?"Serius? Dia masih hidup? Apa aku nggak salah lihat?" Gretel membelalakkan matanya dengan tidak percaya. Serangan Adam jelas-jelas begitu menakutkan, terutama kekuatan destruktifnya. Manusia besi sekalipun akan hancur, tetapi Luther malah baik-baik saja. Realitas ini benar-benar sulit untuk diterima."Mungkin Tuan Adam nggak mengerahkan seluruh tenaganya, makanya Luther bisa selamat. Masih ada dua kesempatan, seharusnya sudah cukup untuk membunuh Luther." Setelah termangu sesaat, Julia segera bersikap tenang kembali.Meskipun Luther hebat, Julia yakin bahwa kemampuan Adam berada jauh di atasnya. Selama Adam serius bertarung, dia pasti bisa menghabi
Brr .... Perisai bergetar sedikit. Cahaya emas memancar dan tampak silau karena cahaya api itu. Detik berikutnya, terdengar suara ledakan keras.Naga itu membentur perisai Luther, menyebabkan api memercik dan gelombang panas melonjak. Dengan berpusat pada titik benturan, udara panas menyapu seluruh Restoran Raksi.Restoran Raksi bergetar lagi, sampai-sampai banyak ornamen yang jatuh dan ubin di atas terjatuh. Sementara itu, percikan api mulai membakar kayu di sekitar."Cepat padamkan apinya!" Sonia tidak sempat memedulikan hal lain lagi. Dia segera menginstruksi seluruh staf Restoran Raksi untuk memadamkan api.Benar-benar sial. Luther dan Adam baru bertarung sesaat, tetapi gedung ini sudah kacau balau. Jika situasi terus berlanjut, bukankah gedung ini akan runtuh?Berbeda dengan para staf yang sibuk memadamkan api, kerumunan sibuk mencari sosok Luther. Setelah serangan tadi, lubang di lantai pun menjadi makin besar dan dalam."Hahaha! Sudah mati! Luther pasti sudah mati!" Ketika melih
"Ka ... kamu baik-baik saja?" Adam termangu sesaat melihat Luther yang begitu santai. Asal tahu saja, kekuatan Dewa Api hampir dua kali lipat lebih hebat daripada Dewa Angin. Mudah saja baginya untuk membunuh seorang master. Namun, Luther bukan hanya selamat, tetapi tidak terluka sedikit pun. Pertahanan ini sungguh mengerikan."Aku nggak apa-apa, tapi pakaianku jadi hangus," ujar Luther seraya menunjuk area yang hangus itu. Ketika melihat itu, Adam merasa Luther telah menghina dirinya."Teknik Empat Dewa diakui oleh seluruh dunia persilatan. Pemuda ini malah berhasil menahan dua serangan Adam? Hebat sekali!""Harus kuakui bahwa bocah ini memang luar biasa!""Ahli bela diri dari mana dia? Kenapa wajahnya terlihat begitu asing?"Sesudah tersadar dari keterkejutan, orang-orang mulai merasa heran. Kekuatan Teknik Empat Dewa jelas-jelas tak terbendung, tetapi Luther berhasil menahan dua serangan Adam. Kekuatan seperti ini benar-benar menakutkan."Tuan Adam, jangan berbelaskasihan lagi. Kera
Bayangan hitam itu tampak ganas dan mengerikan, terutama aura yang dipancarkannya. Begitu bayangan itu muncul, kerumunan di luar pun merasa sesak. Beberapa yang tubuhnya lemah bahkan mulai gemetaran, bercucuran keringat dingin, dan muntah."Dewa Guntur!" pekik Adam tiba-tiba. Saat berikutnya, dia mengendalikan bayangan di belakangnya untuk melayangkan tinju.Bayangan itu terlihat seperti hidup karena mengayunkan tinju ke arah kepala Luther. Tinju ini pun membawa kekuatan dahsyat.Duar! Ketika Luther hendak mengerahkan energi sejatinya, tiba-tiba terdengar suara guntur yang menggelegar. Suara mendadak ini membuat sekujur tubuh Luther bergetar dan pikirannya menjadi kosong. Kaki dan tangannya seolah-olah lumpuh karena tidak bisa mengerahkan tenaga.Tinju lawan makin dekat dengannya. Luther menyilangkan tangan secara naluriah untuk menahan pukulan itu. Bam! Terdengar suara benturan yang keras.Tinju hitam itu bak palu besar yang memukul Luther sampai terperosok ke tanah. Kerumunan yang me
"Gulp ...."Julia dan Gretel menelan ludah dengan cemas dan menatap tajam ke arah suara aneh di reruntuhan karena khawatir Luther akan tiba-tiba melompat keluar. Adegan seperti itu akan sungguh mengerikan. Setelah menatap untuk beberapa saat dan memastikan memang tidak ada gerakan, keduanya baru menghela napas panjang dengan lega."Sepertinya kita sudah berpikir berlebihan. Serangan tadi begitu kuat, nggak ada yang bisa menahannya. Mungkin Luther sudah mati menjadi serpihan," kata Julia sambil menyeka keringat dingin di keningnya."Benar, bahkan orang yang sekuat besi pun nggak mungkin bisa selamat," kata Gretel sambil terus menganggukkan kepala. Suara aneh tadi jelas hanya sebuah kebetulan saja. Bagaimana mungkin Luther bisa selamat menghadapi serangan Adam dengan kekuatan penuh? Pada akhirnya, mereka hanya menakuti diri mereka sendiri."Huh ...." Adam juga diam-diam menghela napas. Sejujurnya, dia juga terkejut dengan suara aneh tadi, tetapi untungnya, tidak terjadi apa pun. Jika tid
"Siapa kamu sebenarnya?" tanya Adam dengan mengernyitkan alis dan ekspresi muram. Saat ini, pakaian Luther terlihat compang-camping dan agak menyedihkan, tetapi tidak ada luka sedikit pun di tubuhnya. Yang paling penting adalah napas Luther teratur dan bersemangat, seolah-olah makin bersemangat setelah bertarung. Sungguh menakutkan!"Eh?" Pada saat ini, Adam sepertinya melihat sesuatu dan menyipitkan mata. Saat melihat melalui pakaian Luther yang compang-camping, dia terkejut karena menyadari ada tato Kirin di tubuh Luther.Tubuh Luther itu berwarna hitam dan kedua mata yang merah memancarkan cahaya yang menyeramkan di bawah sinar bulan. Yang paling mengerikan adalah hatinya tiba-tiba ketakutan setelah melihat mata dari Kirin itu. Ini adalah semacam tekanan jiwa yang tidak bisa dipahami dan sulit untuk dilawan."Begitu melihat Kirin, semuanya tunduk. Apa kamu adalah Putra Kirin, Gerald?" kata Adam secara langsung setelah tertegun sejenak. Dia sudah mendengar nama Putra Kirin sejak lama
"Nggak mungkin! Gerald adalah seorang genius yang dibanggakan, bagaimana mungkin bisa dibandingkan dengan Luther? Pasti hanya kebetulan saja!" Julia tidak berani percaya dengan hasil ini. Dia sudah mengenal Luther cukup lama dan jelas Luther hanya rakyat jelata dari lapisan bawah masyarakat. Bagaimana mungkin Luther bisa tiba-tiba menjadi Putra Kirin yang tak tertandingi di seluruh dunia? Ini hanya sebuah mimpi."Pasti hanya sebuah kesalahan. Sebuah tato Kirin nggak berarti apa-apa, siapa pun bisa punya tato seperti itu. Mungkin Luther membuat tato ini hanya untuk berpura-pura dan menakut-nakuti orang," kata Gretel dengan ekspresi ragu setelah terkejut melihat tato itu. Tidak ada yang lebih tahu tentang latar belakang Luther dibandingkan dia. Saat keduanya pertama kali bertemu di Provinsi Narata dan sesuai cerita dari Roselyn dan Helen, Luther hanya seorang sampah dan bisa sedikit ilmu bela diri. Luther benar-benar berbeda jauh dengan Putra Kirin yang merupakan seorang genius luar bias