Share

Bab 1561

Luther masih berlutut di tanah dan menjaga mayat Berry dengan bengong. Pada saat itu, tiba-tiba terdengar suara langkah kaki yang mendekat. Saat akhirnya tersadar kembali dan mengangkat kepala, dia melihat Sabian membawa pengawalnya mendekat dengan tergesa-gesa. Suara tembakan tadi sudah mengejutkan seluruh anggota Keluarga Chuwardi.

Melihat putrinya yang sudah keluar selama itu masih belum kembali, Sabian segera menyadari ada sesuatu yang tidak beres dan langsung memimpin pengawalnya untuk pergi membantu. Namun saat melihat situasinya, dia langsung terkejut dan berdiri bengong di tempatnya dengan ekspresi tidak percaya dengan kejadian itu. Dia berjalan dengan terhuyung-huyung ke depan jasad Berry. Setelah memastikan keadaan Berry, dia berteriak histeris.

"Berry! Putriku!" Sabian berlutut di depan mayat Berry dan mulai meraung-raung. Sejak kepergian istrinya, dia dan putrinya hidup saling mengandalkan satu sama lain. Awalnya, Sabian berpikir dia akan melihat putrinya menikah dan melahi
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP
Mga Comments (1)
goodnovel comment avatar
Hanni Nurisma
sedih gw min nona berry benar benar meninggal, gk selamat. mati karna pengorbanan cintanya pada luther
Tignan lahat ng Komento

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status