Share

Bab 1537

"Tuan Bahran sudah siuman!" Ghufran berseru gembira melihatnya. Saking emosionalnya, dia sampai meneteskan air mata bahagia. Bagaimanapun, dia telah merawat Bahran selama 10 tahun. Kebahagiaan ini tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata.

"Syukurlah, semua berjalan dengan lancar," ucap Luther dengan mata yang agak memerah. Bahran adalah seniornya. Wajar kalau dia merasa tersentuh melihat Bahran siuman. Jerih payahnya untuk membuat Pil Pemurni Sumsum pun tidak sia-sia.

"Ghufran, aku di mana? Kenapa kamu jadi tua sekali?" Bahran yang berbaring di ranjang terus melirik ke kanan kiri dengan heran. Pada akhirnya, dia menatap Ghufran sambil bertanya dengan suara serak.

"Tuan Bahran, kamu di tempat yang aman. Tenang saja." Ghufran mengelus wajah sendiri, lalu tersenyum getir dan meneruskan, "Sepuluh tahun sudah berlalu sejak pertemuan terakhir kita. Mana mungkin aku masih muda?"

"Sepuluh tahun?" Bahran tertegun, tetapi segera tersadar kembali. Dia membelalakkan mata, lalu bertanya dengan terke
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status