Di sisi lain, di salah satu kantor di Rumah Sakit Sudarmo. Darwin sedang bersandar di kursi dan menutup matanya.Tok, tok .... Pada saat itu, tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu."Masuklah."Darwin perlahan-lahan membuka matanya dan melihat Farel masuk dengan ekspresi khawatir."Apa ada masalah?" Darwin tiba-tiba merasa cemas."Tuan Darwin, aku baru saja menerima kabar kemarin malam Pak Lukas dipukuli orang sampai luka parah," bisik Farel."Apa? Pak Lukas terluka parah? Siapa yang melakukan itu?" Ekspresi Darwin berubah.Ekspresi Farel menjadi serius dan berkata, "Luther! Pak Lukas yang turun tangan sendiri untuk menangkap orang ini. Tak disangka, dia malah kalah dan kultivasinya juga bahkan telah dilumpuhkan!""Luther? Anak ini punya kemampuan sehebat itu?" kata Darwin sambil mengernyitkan alisnya.Perlu diketahui, Lukas adalah salah satu bawahan Darwin yang paling andal. Selama ini, Lukas belum menemukan lawan yang sepadan. Keahliannya dalam seni bela diri membuat orang lain mera
"Tidak bisa diobati?"Darwin mengernyitkan alisnya dan ekspresinya terlihat muram. "Kalau begitu, hanya bocah yang bernama Luther itu yang bisa menyembuhkan penyakit putriku?""Hanya orang yang melakukan akupunktur itu yang bisa mengobatinya, jadi kamu harus mencari orang itu," kata dokter itu."Bocah ini benar-benar kejam! Dia malah melakukan trik murahan seperti ini!"Darwin menggertakkan giginya dan tatapan matanya penuh dengan niat jahat."Tuan Darwin, bagaimana sekarang?" tanya Farel.Usaha untuk membujuk Bianca sudah gagal dan Lukas juga dipukul hingga terluka parah. Baik dengan diskusi ataupun kekerasan juga tidak bisa. Dalam seketika, mereka merasa sepertinya tidak berdaya menghadapi Luther. Yang terpenting adalah nyawa Marie masih berada di tangan Luther. Meskipun dia berencana untuk balas dendam, saat ini dia menjadi merasa ragu juga dan tidak berani bertindak gegabah.Setelah merenung sejenak, Darwin akhirnya berkata, "Telepon bocah itu dan bersiap untuk bernegosiasi!""Baik
Melihat Helen yang bertindak kasar, Darius tidak bisa menahan diri dan berkata, "Sudah cukup! Sekarang bukan saatnya untuk menuntut tanggung jawab. Kita seharusnya saling membantu untuk menghadapi kesulitan dan melewati masa sulit bersama, bukan bertengkar di sini!""Mudah bagi Ayah berkata seperti itu, saat ini kita sedang menghadapi boikot dari Keluarga Sudarmo. Dalam beberapa hari lagi, kita mungkin akan bangkrut. Pada saat itu, tidak ada tempat lagi bagi kita di Jiloam!" Helen merasa sangat marah."Benar! Kalau bukan karena Luther membuat masalah dan membuat kita terlibat, mana mungkin Keluarga Warsono akan berada dalam situasi seperti ini sekarang?" Keenan dan sekelompok orang lainnya ikut berbicara."Luther, apa yang sebenarnya telah terjadi? Aku harap kamu bisa menjelaskannya kepadaku!" kata Ariana secara tiba-tiba.Saat ini, Ariana masih memberi kesempatan kepada Luther untuk menjelaskannya."Marie bertindak sewenang-wenang, aku hanya memberinya pelajaran," Luther tidak membant
"Hah?" Melihat anggota Keluarga Sudarmo yang berlutut, Keenan dan anggota Keluarga Warsono lainnya sontak tercengang. Mereka membelalakkan mata melihat kejadian ini dengan takjub. Mereka sama sekali tidak menyangka anggota Keluarga Sudarmo yang begitu mulia akan berlutut di hadapan mereka.Sejak kapan tokoh besar yang selalu semena-mena ini menjadi begitu rendah hati? Ada apa dengan mereka hari ini? Salah makan obat?"Apa yang sebenarnya sedang terjadi? Bukankah mereka datang untuk balas dendam? Kenapa malah berlutut semuanya?""Apa yang sedang direncanakan Keluarga Sudarmo? Jangan-jangan mereka ada niat buruk lain yang tersembunyi?""Pasti ada yang tidak beres, menurutku Keluarga Sudarmo sepertinya akan melakukan hal yang mengerikan!"Melihat anggota Keluarga Sudarmo yang berlutut, anggota Keluarga Warsono sama sekali tidak terlihat senang. Sebaliknya, mereka malah merasa sangat ketakutan. Bahkan, ada beberapa orang yang langsung terhuyung-huyung karena kakinya terasa lemas.Sebab, ad
Setelah Marie dan beberapa orang lainnya pergi, anggota Keluarga Warsono masih belum tersadar dari keadaan tercengang. Mereka masih tidak berani membayangkan bahwa Nona Marie yang sangat mulia ini bukan hanya tidak menyalahkan mereka setelah dipukul hingga babak belur. Dia bahkan berinisiatif untuk merendahkan diri dan meminta maaf. Sungguh sulit dipercaya!"Ada apa dengan Keluarga Sudarmo hari ini? Kenapa mereka begitu rendah hati?""Iya nih! Kalau bukan karena aku mencubit diriku sendiri tadi, aku masih mengira semua ini hanya mimpi!""Jangan-jangan Nona Marie sudah jadi bijaksana? Dia menyadari kesalahannya dan datang untuk meminta maaf?""Sembarangan! Memangnya orang Keluarga Sudarmo itu orang baik?"Semua anggota Keluarga Warsono memberikan pendapat mereka secara bergantian. Suasana menjadi ricuh selama beberapa saat."Jangan-jangan, semua ini karena Luther?" Roselyn mengerutkan dahinya, dalam hatinya merasa ragu. Sejak kejadian memukul orang semalam, Luther tidak terlihat panik s
"Aku?" Ketika semua orang memandangnya, Roselyn langsung tertegun. Awalnya dia hanya datang untuk menyaksikan keramaian, tapi kenapa sekarang malah jadi kena getahnya?"Roselyn, ceritakanlah semua yang kamu lihat. Jangan menyembunyikan apa pun. Aku mau lihat bagaimana lagi orang ini bisa berdalih!" kata Helen sambil berkacak pinggang."Iya, Roselyn, katakanlah apa adanya. Kamu harus membongkar kebohongan orang ini!" sahut yang lainnya."Ini ...." Roselyn menghentikan ucapannya. Reaksinya ini membuat semua orang menjadi ragu, terutama Carlos. Saat ini, jantungnya berdetak kencang dan dahinya berkeringat dingin.Awalnya ketika mendengar ucapan Luther, dia sudah merasa sangat terkejut. Jika Roselyn juga mengetahui sesuatu dan membongkar kebohongannya, habislah harga diri Carlos di hadapan mereka semua."Roselyn, kamu yang paling jelas dengan semua kejadian semalam. Katakanlah semuanya kepada semua orang," ujar Luther dengan nada datar."Luther! Jangan buat onar lagi, jaga harga dirimu sed
"Plak!"Terdengar suara tamparan yang nyaring. Ariana menampar wajah Luther dengan keras. Luka Ariana yang sebelumnya dibalut dengan perban telah kembali robek karena menggunakan tenaga terlalu keras.Tetesan-tetesan darah mengalir melalui celah jarinya. Luther menyentuh wajahnya yang panas sambil berdiri diam di tempatnya dan terlihat tanpa ekspresi. Dia bisa menerima kesalahpahaman dan diremehkan, tetapi dia tidak bisa menerima wanita yang pernah menjadi istrinya menamparnya demi pria lain."Kenapa? Kenapa kamu tidak mau bertobat?"Ariana menggertakkan giginya dengan mata yang berkaca-kaca dan ekspresi yang terlihat kesal. Dia tidak mengerti kenapa Luther bisa menjadi seperti ini. Sifatnya picik, iri hati, menyebarkan fitnah, dan bahkan membalas kebaikan dengan kebencian. Semua sifat yang buruk itu berkumpul pada diri Luther. Dia ingin menggunakan tamparan ini membuat Luther sadar!"Huh! Bocah, ingin bersaing denganku? Masih terlalu dini!"Carlos diam-diam tersenyum sinis melihat mer
Saat Ariana kembali ke kamar pasien, seluruh tubuhnya terlihat lemas. Ekspresinya bengong dan kedua matanya terlihat tidak bersemangat. Dia bahkan sama sekali tidak sadar tangannya yang terbalut perban masih mengalirkan darah. Pandangan Luther yang tanpa perasaan saat pergi, seperti sebuah pisau yang menusuk ke dalam hatinya dengan kejam. Dia tahu mereka sudah terpisah makin jauh.Sebelumnya, Ariana selalu mengutamakan karier dan bertekad untuk menjadi sukses. Jadi, dia mengabaikan dan juga merelakan banyak hal. Namun, sejak bercerai, dia pelan-pelan menyadarinya. Ternyata, masih ada satu hal yang lebih penting daripada karier. Namun sayangnya, dia terlambat menyadarinya.Begitu melihat Ariana masuk, Helen langsung menyambutnya dan menjelaskan, "Ariana! Aku sudah mencari tahu tadi. Luther itu hanya berpura-pura. Dia melakukan sesuatu pada tubuh Nona Marie dan mengancam nyawanya, jadi Keluarga Sudarmo terpaksa tunduk. Bisa dibilang, dia hanya menggunakan trik rendahan!""Benar! Si Luthe
Wirya hanya bisa menelan ludah dengan ekspresi yang sangat terkejut. Dia tahu Pasukan Naga Terbang sangat hebat, tetapi dia tidak menyangka mereka akan sehebat ini. Tadi dia sudah mengeluarkan seluruh kekuatannya untuk melawan Kitto dan Damian, pada akhirnya dia sendiri yang terluka parah.Namun, begitu Pasukan Naga Terbang turun tangan, Kitto dan Damian beserta puluhan Pasukan Api Merah langsung musnah. Yang paling mengerikannya adalah tidak ada satu pun korban dari pihak mereka. Jika tidak melihatnya sendiri, Wirya tidak akan percaya para elite Pasukan Api Merah ternyata begitu rapuh.Lebih tepatnya lagi, kekuatan dari Pasukan Naga Terbang ini sudah jauh melampaui dugaan mereka. Bahkan anggota biasa dalam unit ini pun sudah cukup kuat untuk menjadi seorang jenderal tangguh, apalagi komandan mereka pasti jauh lebih kuat daripada Wirya. Unit yang terbentuk dari sekelompok master ini, daya hancurnya pasti sudah tidak akan tertahankan lagi."Jenderal Wirya, tolong urus pembersihan tempat
"Sialan! Orang ini benar-benar tangguh. Kalau terus bertarung seperti ini, situasinya akan buruk," kata Kitto sambil terus mengayunkan kedua pedangnya dan setiap serangannya langsung mengincar titik vital Wirya. Namun, Wirya bergerak dengan lincah di antara kerumunan, jelas tidak ingin bertarung dengannya dan hanya ingin mengulur waktu."Jenderal Loland pasti sudah pergi jauh. Kita nggak perlu melawannya lagi, langsung mundur saja," kata Damian yang berniat untuk mundur saat melihat serangannya tidak berpengaruh. Meskipun dia tidak takut mati, dia juga tidak ingin mempertaruhkan nyawanya dengan sia-sia. Sekarang Loland juga sudah berhasil melarikan diri, tugas mereka untuk menghalangi musuh pun termasuk sudah selesai."Kalian tahan dia, yang lainnya ikut aku mundur," kata Kitto yang segera membuat keputusan. Menyadari pertempuran ini tidak akan membuahkan hasil, dia segera memimpin pasukannya untuk melarikan diri. Hanya beberapa orang saja yang ditinggalkannya di sana sebagai tumbal un
"Orang ini benar-benar sulit dihadapi!" Kitto menoleh ke belakang dan melihat Wirya masih terus mengejar mereka tanpa henti.Pasukan yang dikirim untuk mengadang Wirya sama sekali tidak berguna, bahkan gagal melukainya sedikit pun.Yang paling membuat frustrasi adalah Wirya bukan hanya mengejar, tetapi juga terus menembakkan sinyal merah, membuat posisi mereka terlihat dengan jelas.Jika terus begini, tidak peduli ke arah mana mereka melarikan diri, pada akhirnya mereka tetap akan terjebak."Kitto, Damian! Kalian berdua turun tangan sendiri, bunuh lalat menjengkelkan itu untukku!" Loland segera memberikan perintah."Jenderal, kalau kami pergi, siapa yang akan melindungimu?" Kitto ragu sejenak.Saat ini, kondisi tubuh Loland sangat buruk. Jika mereka berdua pergi dan tiba-tiba ada ahli yang menyerang, nyawa Loland akan dalam bahaya besar."Kalau nggak membunuh lalat itu, situasiku malah akan semakin bahaya! Cepat pergi!" desak Loland dengan marah."Baik!" Kitto dan Damian saling bertuka
"Saudara-saudara! Bunuh mereka!"Begitu mendengar perintah itu, Pasukan Api Merah dari kediaman jenderal langsung menghunuskan pedang mereka dan menyerang Tim Penegak Hukum.Pasukan Api Merah yang datang kali ini berjumlah hampir 1.000 orang. Mereka bukan hanya unggul dalam jumlah, tetapi juga menyerang dari kedua sisi, membuat pertahanan lawan sulit ditembus."Susun formasi perisai!" Melihat situasi yang berbahaya, Wirya segera memerintahkan para anggota Tim Penegak Hukum untuk menyarungkan pedang mereka dan membentuk formasi pertahanan.Mereka telah terpisah dari pasukan utama dan kini berhadapan dengan musuh yang jumlahnya 10 kali lipat lebih banyak. Dalam kondisi seperti ini, bertahan dalam formasi adalah pilihan terbaik.Mereka hanya perlu menahan serangan sebentar. Dalam waktu singkat, bala bantuan dari istana akan segera tiba. Ketika saat itu tiba, Pasukan Api Merah tidak akan punya kesempatan untuk melawan.Sesaat kemudian, kedua belah pihak memulai pertarungan sengit. Pasukan
Tak ada waktu untuk ragu, Wirya segera menerjang ke depan, meraih kembali Jaring Naga yang terlempar, dan menekan Loland sekali lagi dengan sekuat tenaga."Semua maju! Kita harus menahannya!" Merasa tekanan luar biasa dari lawannya, Wirya berteriak keras dan mengerahkan kekuatannya hingga batasnya. Otot-ototnya sampai menegang dan urat-uratnya menonjol.Wirya mungkin berhasil menekan Loland, tetapi para prajurit elite dari Tim Penegak Hukum tak sanggup menahannya. Dengan perlawanan yang semakin ganas, lebih dari 10 orang yang bergelantungan di Jaring Naga terombang-ambing seperti boneka.Ada yang terlempar ke pohon, ada yang menabrak dinding. Dalam beberapa kali guncangan, jaring itu pun kembali terlempar.Beberapa anggota Tim Penegak Hukum mencoba maju untuk membantu, tetapi mereka justru dibentur tubuh rekan-rekan mereka yang terpental, lalu ikut terlempar.Di hadapan kekuatan fisik luar biasa Loland, kekuatan mereka semua tak ada artinya, apalagi para pengawal biasa.Dari semua oran
Jika Loland berada dalam kondisi puncaknya, mungkin Wirya masih akan merasa sedikit waspada.Namun, saat ini lawannya terkena Racun Uzur dan basis kultivasinya telah merosot, bahkan masih terus melemah. Ini adalah kesempatan yang tidak boleh disia-siakan untuk menangkapnya dalam satu serangan."Minggir semua!" Melihat para prajurit mengepungnya, Loland membentak, lalu mengangkat tangannya dan menghantam tanah dengan keras.Duar! Suara ledakan bergema, menyebabkan tanah bergetar hebat. Dalam radius puluhan meter dengan Loland sebagai pusatnya, tanah langsung retak, menciptakan pola seperti jaring laba-laba.Bersamaan dengan itu, gelombang kejut yang dahsyat menyapu sekitarnya. Di mana pun gelombang kejut itu lewat, debu beterbangan, dinding runtuh, dan seluruh aula konferensi hancur berantakan.Para prajurit elite dari Tim Penegak Hukum yang maju langsung terpental seperti layang-layang putus, lalu jatuh bergulingan dengan kondisi yang mengenaskan.Bahkan Wirya, yang merupakan kapten, t
Huston berbicara dengan sangat tegas dan berwibawa sampai Loland pun tertegun sejenak oleh auranya yang begitu kuat dan mengernyitkan alis, tetapi dia segera menenangkan dirinya kembali.Ekspresi Loland tetap tenang saat melirik dokumen-dokumen bukti yang berserakan di lantai, melainkan berkata dengan sangat tenang, "Pangeran Huston, orang-orang yang mati ini hanya orang biasa saja, apa perlu sampai begitu heboh? Aku nggak percaya tanganmu nggak pernah ternoda darah seseorang."Loland merasa dia sudah berjuang mati-matian untuk posisinya saat ini juga demi kehidupan yang lebih baik. Hanya saja, setiap orang memiliki keinginan yang berbeda. Ada yang demi reputasi, mengejar keuntungan, harta kekayaan, tergila-gila pada wanita, dan ada juga yang terobsesi dengan kekayaan serta menikmati penghormatan dari orang lain.Untuk mencapai semua itu, terkadang seseorang harus melakukan hal-hal yang tidak terhormat. Ini sudah menjadi peraturan tak tertulis di kalangan pejabat dan semua pejabat juga
Weker yang wajahnya pucat pun diseret pergi. Sejak kejahatannya terungkap, dia sudah dipastikan akan musnah dan bahkan seluruh keluarganya juga akan dihukum. Semua orang yang bersalah akan diadili dan yang tidak bersalah juga akan diminta pertanggungjawabannya jika pernah menikmati hasil kejahatannya. Bisa dibilang, seluruh keluarganya akan mengalami pembersihan besar-besaran."Wirya, sudah saatnya mengundang tamu utama kita," perintah Huston lagi setelah bekas darah di lantai sudah dibersihkan. Setelah membereskan Weker, target interogasi selanjutnya adalah Loland. Dibandingkan Weker, Loland jauh lebih sulit untuk dihadapi. Bagaimanapun juga, Loland memegang kekuasaan militer yang besar, bisa menjadi masalah besar jika Loland melawan karena merasa terdesak."Aku mengerti."Wirya merespons sambil memberi hormat, lalu segera memerintah bawahannya, "Panggil beberapa orang lagi dan ikuti aku."Loland meraih kedudukannya sebagai seorang jenderal besar dengan prestasinya yang mampu menghada
"Berengsek! Setelah melihat semua bukti kejahatan ini, apa lagi yang ingin kamu katakan?" teriak Huston dengan nada muram.Weker yang sudah ketakutan sampai berkeringat dingin pun berkata dengan terbata-bata, "Pangeran Huston, tolong dengar penjelasanku .... Semua ini palsu, pasti ada orang yang ingin menjebakku. Aku sudah taat hukum selama bertahun-tahun ini, mana mungkin aku melakukan hal kotor seperti ini.""Buktinya sudah jelas, kamu masih berani membantah? Aku rasa kamu nggak akan menyerah kalau nggak terdesak."Huston melambaikan tangannya dan memerintah, "Pengawal, seret dia ke penjara bawah tanah dan siksa dia. Aku ingin lihat seberapa keras mulutnya.""Siap!" jawab sekelompok Tim Penegak Hukum yang langsung masuk dan mengepung Weker.Melihat keadaan itu, Weker akhirnya menjadi panik. Dia langsung berlutut dan mulai terus memohon ampun, "Pangeran Huston, aku mengaku salah. Aku hanya khilaf sesaat. Mohon Pangeran Huston mengingat jasaku yang sudah mengabdi pada Atlandia selama b