"Dewi Perang Hani sudah tiba!" Begitu terdengar suara nyaring seorang wanita, suasana langsung menjadi hening.Semua orang memandang ke arah pintu secara serempak. Seketika, di bawah tatapan semua orang, terlihat seorang wanita berpakaian merah yang memegang pedang berwarna hijau berjalan masuk dengan santai.Wanita ini memiliki rambut pendek berwarna perak dan paras yang sungguh menawan. Setiap gerak-geriknya pun memancarkan aura heroik yang membuatnya tampak berkarisma. Belum lagi sepasang matanya yang tampak sombong dan dingin, seakan-akan segala sesuatu di dunia ini berada di bawah kuasanya.Wanita ini tidak lain adalah Dewi Perang Negara Drago yang paling kuat, Hani! Duar! Sesudah hening sejenak, orang-orang sontak menjadi heboh."Dewi Perang Hani! Itu benar-benar Dewi Perang Hani!""Ya ampun! Aku nggak nyangka Dewi Perang Hani akan kemari! Hari ini benar-benar luar biasa!""Menurut rumor, Dewi Perang Hani sangat cantik. Ternyata rumor itu memang benar!"Ketika melihat Hani yang m
"Mampuslah dia! Dia sudah mengganggu Dewi Perang Hani, benar-benar nggak tertolong lagi!""Aku hanya bisa bilang dia terlalu sial, makanya nggak bisa lolos lagi hari ini.""Dia sudah termasuk beruntung karena mati di tangan Dewi Perang Hani."Sebagian besar tatapan tertuju pada Luther. Ada yang menatapnya dengan kasihan, simpati, juga ada yang merasa senang atas penderitaannya.Hani adalah Jenderal Utama Kavaleri Harimau Macan, sedangkan Ivan adalah perwira senior Kavaleri Harimau Macan. Itu sebabnya, orang-orang beranggapan bahwa Hani datang untuk menolong Ivan.Adapun Luther, pria ini memang hebat, tetapi tidak bisa dibandingkan dengan Hani. Ini adalah fakta yang tidak perlu diragukan lagi. Bagaimanapun, Hani adalah Hani, seorang tokoh legendaris yang tak tertandingi."Jenderal, kenapa kamu kemari?" Setelah termangu sesaat, Ewan segera menyambut. Selain gembira, dia juga merasa heran. Bukankah terjadi masalah di Midyar dan harus diatasi secepat mungkin? Jadi, untuk apa Hani kemari?"
Duk! Kepala Ivan seketika terjatuh bak bola yang bergelinding. Terlihat matanya yang terbelalak lebar serta ekspresinya yang dipenuhi ketidakpercayaan. Hingga mati, dia tidak menduga Hani akan tiba-tiba membunuhnya. Orang yang dianggap sebagai penyelamat justru adalah pembunuhnya!"Eh?" Semua orang tercengang menatap situasi ini. Satu per satu memasang ekspresi seakan-akan mereka telah melihat hantu.Situasi macam apa ini? Sebagai Jenderal Utama Kavaleri Harimau Macan, bukankah Hani seharusnya membela Ivan? Mengapa dia malah membunuh Ivan? Aneh sekali!"Su ... sudah mati?" Juno yang terperangah pun membelalakkan matanya."Kenapa bisa begitu? Kenapa Dewi Perang Hani membunuh Ivan?" tanya Zeona dengan bingung dan tidak percaya."Nggak ... ini nggak mungkin ...." Billy bak orang yang disambar petir. Dia membeku di tempatnya dan tidak bisa menerima kenyataan ini.Billy bahkan curiga bahwa penglihatannya bermasalah. Kalau tidak, mengapa terjadi hal tidak masuk akal seperti ini?Saat ini, ti
"Tangkap semua orang yang membuat keributan hari ini, mereka akan diinterogasi satu per satu," perintah Hani sambil memberi isyarat tangan. Dia menyuruh Kavaleri Harimau Macan mengikat para anggota Keluarga Caonata.Tindakannya ini kembali membuat orang-orang kebingungan. Apa yang telah terjadi? Bukankah yang membuat keributan adalah Faksi Kirin? Mengapa malah anggota Keluarga Caonata yang ditangkap? Bukankah mereka hanya korban?"Jenderal! Kami nggak bersalah!" Setelah termangu sesaat, Juno buru-buru berteriak dengan histeris."Jenderal! Kami nggak melakukan apa pun, kenapa menangkap kami?" tanya Zeona yang terkesiap sekaligus ketakutan."Benar, Jenderal! Kami nggak melakukan kesalahan apa pun, seharusnya Luther yang ditangkap!" seru para anggota Keluarga Caonata dengan panik. Mereka tidak melakukan apa pun, tetapi ditangkap."Aku akan menyelidikinya nanti. Bawa mereka semua pergi!" perintah Hani yang malas berbasa-basi lagi. Dengan demikian, semuanya pun dibawa pergi dengan paksa. Si
Ewan sungguh gelisah sekarang. Jelas, Hani dan Luther sudah lama mengenal, bahkan keduanya memiliki hubungan baik yang sudah melampaui pengetahuannya.Harus diketahui bahwa Hani sudah terjun ke medan perang sejak berusia 18 tahun. Dia terkenal akan ketegasan dan kekejamannya dalam membunuh.Tidak peduli bertemu siapa pun, Hani selalu bersikap dingin. Baik keluarga, teman, ataupun bawahan, pada dasarnya tidak ada yang pernah melihat senyuman Hani.Akan tetapi, Hani bukan hanya tersenyum sekarang, senyumannya bahkan begitu lebar, membuatnya terlihat jauh berbeda dari sosoknya yang biasanya.Ewan sampai curiga bahwa atasannya ini telah kerasukan. Kalau tidak, mengapa wanita ini tiba-tiba tersenyum? Jangan-jangan, pria ini menguasai sihir yang bisa memikat wanita?"Urusan di Midyar sudah beres. Aku membunuh beberapa kambing hitam untuk menakuti yang lain, seharusnya situasi bisa tenang untuk sementara waktu ini," sahut Hani."Baguslah kalau begitu." Luther mengangguk sembari tersenyum, lal
"Karena Juno nggak bisa diharapkan lagi, kita hanya bisa menggunakan cara lain." Harry tampak merenung sesaat, lalu meneruskan, "Cari beberapa kambing hitam untuk menggantikan tugas Juno. Ingat, jangan sampai identitasmu bocor!""Baik!" Bawahan itu mengiakan, lalu segera meninggalkan ruangan."Semoga nggak ada kesalahan lagi kali ini," gumam Harry sambil memicingkan mata.Jika bukan karena takut terhadap kakek Bianca, Harry tidak akan sewaspada ini. Pria tua itu memang agak merepotkan. Kalau tidak, Harry pasti sudah turun tangan sendiri.....Siang hari, di sebuah restoran, Luther dan Hani duduk di kursi samping jendela. Keduanya mengobrol sambil makan."Kak, apa aku perlu membunuh orang-orang yang sudah menyinggungmu itu?" tanya Hani tiba-tiba saat makan. Nada bicaranya bahkan terdengar sangat serius.Mendengar ini, Luther merasa lucu. Dia membalas, "Kesalahan yang mereka perbuat nggak separah itu sampai harus mati. Kurung saja mereka selama beberapa hari, buat mereka menderita sediki
"Jamur Tujuh Warna?" Begitu mendengar kabar ini, Luther sontak bersemangat. Dia pun bertanya dengan suara yang agak melengking, "Di mana?"Akhirnya, obat spiritual yang diinginkannya selama ini ditemukan! Luther akhirnya bisa membuat Pil Penyambung Nyawa!"Di kediaman Keluarga Morgana. Lusa adalah acara ulang tahun Dennis. Seseorang akan memberikan Jamur Tujuh Warna itu kepadanya. Bisa mendapatkannya atau nggak, semua tergantung kemampuan Tuan sendiri," jelas Shafri."Oke. Kalau kabar ini benar, aku akan membayarmu," sahut Luther yang sudah mulai tidak sabar. Dia pasti akan mendapatkan Jamur Tujuh Warna tanpa peduli seberapa besar konsekuensinya."Nggak perlu. Sesuai kesepakatan sebelumnya, kamu berutang budi padaku. Jadi, jika suatu hari aku butuh bantuan, kamu harus membantuku," ujar Shafri sambil tersenyum."Nggak masalah, yang penting nggak melanggar prinsipku," balas Luther yang menyetujui perkataan Shafri."Hehe, kamu memang orang yang lugas. Kalau begitu, semoga beruntung!" ucap
"Oh, aku datang untuk mengunjungi Jenderal Dennis," jawab Luther sambil tersenyum."Huh! Dasar penjilat!" ejek Irish yang berdiri di belakang seraya mencebik dengan ekspresi menghina.Sejak kejadian waktu itu, kebencian Irish terhadap Luther masih belum mereda. Harus diakui, pria ini memang hebat. Setelah diopname karena tertembak, dokter mendiagnosis dirinya mengidap kanker paru-paru. Untungnya, masih belum terlambat sehingga kondisinya sudah stabil sekarang."Kakekku lagi keluar, mungkin sebentar lagi baru pulang. Kamu duduk saja dulu di dalam. Kebetulan, ada beberapa hal yang mau kutanyakan," ujar Lufita. Tanpa memberi kesempatan untuk menolak, dia langsung membawa Luther masuk. Ini kesempatan langka baginya."Lufita, bukannya kita mau berlatih di arena pacuan kuda?" tanya Irish untuk mengingatkan."Oh, benar juga. Aku terlalu bersemangat tadi sampai lupa." Lufita menatap Luther, lalu bertanya, "Kak, ada arena pacuan kuda di belakang kediamanku. Kita main di sana dulu, ya? Setelah K
Saat ini, Luther sudah duduk di pesawat untuk kembali ke Midyar. Perjalanan ke Gunung Narima kali ini penuh dengan rintangan.Dari kompetisi bela diri hingga invasi Kuil Dewa, prosesnya bisa dibilang sangat berbahaya, tetapi untungnya hasil akhirnya cukup baik.Luter berhasil memenangkan kejuaraan dalam kompetisi bela diri, sekaligus memperoleh tiga energi naga, bahkan berhasil menggagalkan konspirasi Kuil Dewa. Hasil ini sangat sempurna.Setelah mengucapkan selamat tinggal kepada teman-teman yang baru dikenalnya, Luther menemani Misandari naik pesawat pulang.Dari lima energi naga, telah terkumpul empat, yang berarti tinggal satu lagi. Menurut informasi dari Misandari, kekuatan energi naga yang terakhir telah ditemukan dan orang yang menemukannya ada di Midyar.Namun, identitas orang itu masih belum diketahui. Menurut dugaan Misandari, kemungkinan besar itu ada hubungannya dengan tiga pangeran.Posisi calon pewaris masih belum jelas, sementara ketiga pangeran sangat aktif dalam mencar
Angin malam pun segera mereda. Keesokan paginya, saat sinar matahari mulai menyinari bumi, keadaan di Gunung Narima sudah kembali tenang. Hanya saja, bercak-bercak darah masih ada di mana-mana dan bangunan yang hancur masih menjadi saksi kekacauan tadi malam. Para ahli dari Kuil Dewa yang menjadi tawanan juga sudah dibawa pergi oleh pasukan yang dipanggil Misandari.Berbagai rumor pun mulai menyebar ke mana-mana. Berbagai sekte besar di dunia persilatan hanya merespons rumor itu sebagai penonton. Bagaimanapun juga, sejak dahulu sampai sekarang, sangat jarang orang yang berani menyinggung Gunung Narima. Tindakan nekat seperti menyerang secara terang-terangan dan berusaha menghancurkan mereka seperti ini tidak pernah terjadi sebelumnya.Soal hasil dari tindakan ini, seluruh dunia juga sudah menyaksikannya. Setelah bertahun-tahun lamanya, ini pertama kalinya negara-negara lain menyadari betapa mengerikannya Riley. Keberadaan sudah hampir seperti sosok ilahi.Saat ini, semua anggota inti s
Setelah pertempuran berakhir, Riley menghilang seketika dari tempatnya berdiri. Ketika muncul kembali, dia sudah berada di atas wilayah terlarang Gunung Narima.Saat ini, di pintu masuk wilayah terlarang dipenuhi dengan mayat dan darah. Seluruh anggota Kuil Dewa termasuk Tico, semuanya tergeletak di tanah.Sekujur tubuh Luther dan Danice juga dipenuhi darah. Mereka memancarkan aura membunuh yang kuat. Setelah pertempuran sengit, mereka akhirnya berhasil mempertahankan wilayah terlarang Gunung Narima dan menggagalkan rencana Kuil Dewa untuk menghancurkan nadi naga.Saat ini, Luther seperti merasakan sesuatu sehingga tiba-tiba mendongak. Melalui kabut dan kegelapan, dia menemukan Riley yang berada di atas wilayah terlarang.Riley tersenyum tipis dan mengangguk pada Luther, lalu menghilang seketika. Saat berikutnya, Riley melintasi beberapa gunung dan tiba di atas aula utama Gunung Narima.Di sana, para murid Gunung Narima masih bertempur melawan para elite Kuil Dewa. Dengan Atha sebagai
Ketika debu mulai mereda, hanya Riley yang masih berdiri tegak. Pele, Amir, Taro, Welig, tiga pembunuh bayaran terbaik dari Negara Wadarna, dan beberapa dewa utama dari Kuil Dewa, semuanya mati atau terluka parah.Tubuh Amir telah meledak menjadi potongan daging yang tak terhitung jumlahnya, tetapi dia masih merangkak di tanah, berusaha untuk menyatu kembali.Welig bahkan tidak menyisakan tulangnya. Pele dan ketiga pembunuh bayaran itu mengalami patah tangan dan terluka parah. Adapun Taro, meskipun anggota tubuhnya utuh, organ dalamnya sudah hancur. Dia terus memuntahkan darah.Ditambah dengan serangan balik dari pedangnya, Taro terlihat seperti orang tua yang sekarat. Rambutnya memutih dan wajahnya keriput. Jelas, dia tidak akan bertahan lama lagi."Gi ... gimana bisa begini? Nggak ... ini nggak mungkin!" Ketika melihat anggota tubuh yang berserakan di mana-mana, Pele seperti tersambar petir. Ekspresinya penuh ketidakpercayaan.Orang-orang di sekitarnya adalah ahli terkuat dari berbag
Kemunculan mendadak Riley membuat semua orang yang ada di sana tercengang. Mereka semua terbelalak, tidak percaya dengan apa yang mereka lihat.Ada apa ini? Bukankah Riley sudah mati? Bagaimana bisa dia muncul kembali di hadapan mereka dalam keadaan baik-baik saja? Apa mereka melihat hantu?Semua orang saling memandang dengan ekspresi yang dipenuhi ketidakpercayaan. Mereka tidak tahu apa yang terjadi, sama sekali tidak bisa mengerti bagaimana Riley bisa hidup kembali. Ini sungguh di luar pemahaman mereka."Ka ... kamu belum mati? Gimana mungkin?" Yang paling terkejut adalah Amir. Dia telah berusaha keras dan akhirnya mendapat kesempatan emas. Dia menggigit leher Riley dan mengisap seluruh darahnya.Amir yakin bahwa Riley benar-benar sudah mati dan tidak mungkin bisa hidup kembali. Namun, masalahnya jika Riley sudah mati, lalu siapa orang yang ada di hadapan mereka?"Jangan panik! Mayat Riley masih ada di sana, orang ini mungkin hanya menyamar!" ucap Pele tiba-tiba.Setelah mendengarnya
Saat Putri Salju melancarkan serangannya, bayangan dewa gajah di belakang Welig juga tak tinggal diam. Dengan deru panjang, bayangan itu berlari cepat menuju Riley. Dua taringnya yang tajam seperti tombak yang menusuk ke arah dada Riley.Terpengaruh oleh angin salju, Riley tidak bisa mengelak sehingga hanya bisa mengaktifkan Mantra Cahaya Emas untuk melindungi dirinya.Bruk! Kedua taring itu menghantam Mantra Cahaya Emas dengan keras. Gaya dorong yang sangat besar langsung membuat Riley terpental. Saat Riley berada di udara, cahaya emas di sekujur tubuh pecah seperti kaca. Jelas sekali, kekuatan bayangan itu melampaui batas Mantra Cahaya Emas.Melihat Riley terdorong ke udara, iblis berkepala tiga dan berlengan enam bergegas mengambil kesempatan. Setelah melompat, enam senjata dengan bentuk yang berbeda-beda mulai terus menyerang Riley.Riley mengayunkan pedangnya tanpa henti untuk menangkis, tetapi dia terus terdesak. Ketika terdorong ke udara, dia tidak punya tempat berpijak sehingga
Setelah bertarung sengit begitu lama, Taro dan yang lainnya juga mulai menyadari betapa seriusnya situasinya. Riley bukan hanya memiliki teknik pedang yang luar biasa, teknik tubuh Riley juga begitu misterius. Tidak peduli apa pun serangan mereka, mereka tetap tidak bisa menyentuh Riley sedikit pun. Sebaliknya, pedang Riley malah terus menyiksa mereka, hasilnya akan makin buruk jika terus berlanjut.Oleh karena itu, saat mendengar perkataan Pele, Taro dan yang lainnya tahu ini sudah saatnya mempertaruhkan segalanya. Sekarang mereka sudah tidak bisa mundur lagi, Riley atau mereka yang akan mati.Pada saat ini, Taro yang terus menahan dirinya pun akhirnya mengeluarkan teknik pemungkasnya. Dia tiba-tiba menggigit jarinya dan mengoleskan darahnya ke pedang, lalu segera merapalkan mantra."Yuki, keluarlah!" Setelah selesai merapalkan mantranya, Taro mengayunkan pedangnya dengan keras. Sesosok bayangan putih pun tiba-tiba memelesat dari pedangnya.Sosok itu adalah seorang wanita berkulit put
"Sebenarnya masih ada berapa banyak trik lagi yang disimpan pria tua ini?"Kekuatan dari Jimat Peledak membuat semua orang terkejut dan marah. Tidak ada yang menyangka Riley masih mampu menunjukkan kekuatan magis yang begitu luar biasa setelah Mantra Cahaya Emas dihancurkan dan halilintar bukan ancaman lagi.Kekuatan dari ratusan sampai ribuan jimat magis yang meledak secara bersamaan benar-benar menakutkan. Selain Amir, Pele, dan Welig yang memiliki fisik yang sangat kuat, para ahli lainnya pun terluka parah. Pada saat ini, mereka baru menyadari betapa mengerikannya kekuatan dari ahli nomor satu di Negara Drago."Hebat juga," kata Amir yang terpental ke belakang dan mendarat dengan stabil. Muncul retakan-retakan kecil di permukaan kulitnya dan darah pun perlahan-lahan mengalir. Sebagian besar kekuatan dari Jimat Peledak tadi menghantam tubuhnya. Meskipun dia memiliki pertahanan yang luar biasa, dia pun tetap terluka.Namun, saat ini luka ini jelas tidak cukup untuk mengancam Amir. Luk
Sayap yang muncul di punggung Amir berwarna hitam pekat, dengan kilau logam, dan ukuran yang melebihi 10 meter saat direntangkan.Saat dikepakkan secara pelan, angin kencang langsung mengitari ruang di sekitar, menimbulkan lolongan keras. Suasananya sangat mencekam.Selain sayap yang muncul, wujud Amir juga berubah drastis.Wajah tampannya kini tampak kusam. Kulitnya berkerut, tulang pipinya menonjol, taringnya mencuat, dan di kepalanya tumbuh sepasang tanduk.Tubuhnya kini menjadi tinggi, tapi sekaligus juga menjadi sangat kurus. Melalui kulitnya, orang dapat melihat tulang, dada, dan tulang rusuknya. Dari kejauhan, dia tampak menyerupai kerangka yang menyeramkan.Inilah wujud terkuat dari Amir.Setelah berubah bentuk, kecepatan, tenaga, pertahanan, dan reaksinya bertambah secara drastis. Selain itu, hasratnya untuk menyedot darah juga semakin kuat. Singkatnya, dia sudah menjadi iblis pemakan manusia.Melihat perubahan wujud Amir, orang-orang dari Kuil Dewa yang tadinya mau memprotes