"Jamur Tujuh Warna?" Begitu mendengar kabar ini, Luther sontak bersemangat. Dia pun bertanya dengan suara yang agak melengking, "Di mana?"Akhirnya, obat spiritual yang diinginkannya selama ini ditemukan! Luther akhirnya bisa membuat Pil Penyambung Nyawa!"Di kediaman Keluarga Morgana. Lusa adalah acara ulang tahun Dennis. Seseorang akan memberikan Jamur Tujuh Warna itu kepadanya. Bisa mendapatkannya atau nggak, semua tergantung kemampuan Tuan sendiri," jelas Shafri."Oke. Kalau kabar ini benar, aku akan membayarmu," sahut Luther yang sudah mulai tidak sabar. Dia pasti akan mendapatkan Jamur Tujuh Warna tanpa peduli seberapa besar konsekuensinya."Nggak perlu. Sesuai kesepakatan sebelumnya, kamu berutang budi padaku. Jadi, jika suatu hari aku butuh bantuan, kamu harus membantuku," ujar Shafri sambil tersenyum."Nggak masalah, yang penting nggak melanggar prinsipku," balas Luther yang menyetujui perkataan Shafri."Hehe, kamu memang orang yang lugas. Kalau begitu, semoga beruntung!" ucap
"Oh, aku datang untuk mengunjungi Jenderal Dennis," jawab Luther sambil tersenyum."Huh! Dasar penjilat!" ejek Irish yang berdiri di belakang seraya mencebik dengan ekspresi menghina.Sejak kejadian waktu itu, kebencian Irish terhadap Luther masih belum mereda. Harus diakui, pria ini memang hebat. Setelah diopname karena tertembak, dokter mendiagnosis dirinya mengidap kanker paru-paru. Untungnya, masih belum terlambat sehingga kondisinya sudah stabil sekarang."Kakekku lagi keluar, mungkin sebentar lagi baru pulang. Kamu duduk saja dulu di dalam. Kebetulan, ada beberapa hal yang mau kutanyakan," ujar Lufita. Tanpa memberi kesempatan untuk menolak, dia langsung membawa Luther masuk. Ini kesempatan langka baginya."Lufita, bukannya kita mau berlatih di arena pacuan kuda?" tanya Irish untuk mengingatkan."Oh, benar juga. Aku terlalu bersemangat tadi sampai lupa." Lufita menatap Luther, lalu bertanya, "Kak, ada arena pacuan kuda di belakang kediamanku. Kita main di sana dulu, ya? Setelah K
Semua orang menoleh ke arah sumber suara. Terlihat sekelompok pemuda pemudi menghampiri mereka dengan santai.Yang berdiri di paling depan adalah seorang wanita yang memakai rompi hitam dan sepatu bot hitam. Dia memiliki paras yang cantik dan tubuh yang ramping, tetapi ekspresinya tampak sangat sombong. Ketika masuk, wanita ini menarik seekor kuda yang bulunya hitam mengilap."Cynthia?" Begitu melihat si pendatang, Lufita tak kuasa mengerutkan dahi. Cynthia adalah putri dari paman pertamanya. Wanita ini sangat suka melawannya, terutama setelah ayahnya menjabat sebagai kepala keluarga. Cynthia terus-menerus mencari masalah, benar-benar menyebalkan!"Lufita, aku mendengar kamu membual barusan. Kamu bilang Kaze nggak pernah kalah? Lucu sekali! Kamu bisa menang karena orang-orang mengalah padamu. Kamu kira diri sendiri sudah hebat?" ejek Cynthia tanpa menjaga harga diri Lufita."Sembarangan!" bentak Lufita dengan wajah murung. Jelas, dia merasa kesal dengan tindakan wanita ini."Sembaranga
Kedua wanita itu bertatapan dengan sorot mata penuh permusuhan. Jelas, mereka tidak peduli pada perkataan Osiris.Setelah memasang sadel dan pengaman, kedua ekor kuda itu dibawa ke arena. Yang satu berwarna hitam dan satu lagi berwarna putih, menunjukkan kontras tajam.Teman Lufita dan Cynthia pun terpecah menjadi 2 kubu yang saling bertentangan."Lufita! Semangat! Kamu pasti menang!" sorak Irish untuk memberi Lufita semangat."Kaze adalah seorang pemenang! Nggak ada kuda yang bisa mengalahkannya!" teriak Nowy dengan penuh percaya diri."Benar! Kamu pasti bisa memenangkan kompetisi ini dengan mudah!" seru teman-teman lainnya.Luther tidak mengatakan apa pun, tetapi dia bisa menilai bahwa Kaze lebih kuat daripada Ryu. Akan tetapi, keterampilan si penunggang juga harus diperhatikan. Lufita kaya akan pengalaman. Asalkan tidak membuat kesalahan, peluang kemenangannya akan sangat besar."Kak Ariana, menurutmu kuda mana yang larinya lebih cepat?" tanya Gretel dengan penuh semangat."Aku kura
Bam! Lufita terhempas tinggi hingga akhirnya menghantam tanah. Seketika, kepalanya terasa pusing. Ekspresinya tampak kesakitan."Lufita!" Kejadian mendadak ini membuat semua orang sontak terperanjat. Mereka bergegas berlari ke depan untuk memeriksa kondisi Lufita.Untungnya, Lufita memakai pelindung dan jatuh di rerumputan sehingga tidak terluka parah, hanya bahunya yang terkilir."Lufita! Gimana? Apa kamu terluka?" tanya Irish dengan panik."Dokter! Cepat panggilkan dokter!" seru Nowy yang benar-benar cemas. Akan gawat jika kepalanya terbentur."Biar kuperiksa." Osiris menghampiri, lalu memeriksa dengan cermat sebelum menyimpulkan, "Lufita baik-baik saja, hanya bahunya yang terkilir."Selesai berbicara, Osiris menjulurkan tangan untuk menekan bahu Lufita, lalu sontak memutarnya. Krek! Begitu terdengar suara nyaring, tulang bahu Lufita pun kembali ke posisinya. Sementara itu, ekspresi Lufita yang kesakitan berangsur membaik."Hahaha! Aku menang!" Setibanya di garis akhir, Cynthia menun
Osiris mengangkat alisnya. Meskipun tidak tahu apa yang terjadi, dia tahu Gretel sangat membenci pria ini. Dia pun bertanya, "Sejak kapan kediaman Keluarga Morgana menerima tamu seperti ini?""Kak Osiris, Kak Luther ini temanku," jelas Lufita buru-buru."Teman?" Osiris mengamati sesaat, lalu berkata, "Lufita, dengan statusmu itu, pria ini nggak pantas menjadi temanmu."Sales asuransi yang berasal dari kalangan rendah ini bahkan tidak pantas untuk mengangkat sepatu mereka."Pantas atau nggak, kita bicarakan lagi nanti. Tapi, yang jelas kamu bukan kakak sepupu yang baik," ucap Luther."Lancang sekali!" Cynthia memelotot, lalu membentak, "Memangnya siapa kamu? Berani sekali kamu memfitnah kakakku! Percaya atau nggak, aku bisa menghajarmu!"Selesai berbicara, Cynthia mengangkat cambuk dan hendak menyerang Luther. Osiris pun buru-buru menghentikannya. Dia bertanya dengan sinis, "Luther, 'kan? Sepertinya aku nggak mengusikmu, siapa yang menyuruhmu memfitnahku?""Memfitnah?" Luther mendengus,
"Apa?" Begitu melihat jarum baja hitam itu, semua orang bertatapan dengan terkejut dan curiga. Mereka melihat jelas bahwa jarum itu keluar dari kepala Kaze, bahkan ada darah di atasnya. Ini cukup untuk membuktikan bahwa Osiris memang telah melakukan sesuatu."Serius? Bocah ini nggak bohong?" Setelah tertegun, tatapan semua orang tertuju pada Osiris untuk menunggu penjelasan darinya."Bukti sudah terpampang jelas, kamu mau bilang apa lagi?" tanya Luther sambil menjentikkan jarum itu ke samping kaki Osiris."Apa maksudmu? Kamu mencurigaiku?" Osiris mengangkat alisnya dan meneruskan, "Aku nggak tahu siapa yang melakukan itu, tapi sudah pasti bukan aku. Aku bersumpah nggak pernah berniat untuk mencelakai Lufita.""Ya, lanjutkan sandiwaramu. Adikmu saja sudah mengaku hanya kamu yang menyentuh Kaze. Siapa lagi kalau bukan kamu?" tanya Luther dengan ekspresi dingin."Aku memang menyentuh Kaze, tapi bukan berarti aku yang melakukannya. Mungkin, sudah ada yang menancapkan jarum itu sebelum kita
"Kenapa kamu keras kepala sekali sih!" Osiris mengembuskan napas panjang, berpura-pura tidak berdaya."Karena kalian nggak bisa mencapai kesepakatan, sebaiknya kita ulang pertandingan ini. Siapa pun yang menang berhak untuk membuat keputusan. Gimana?" usul Gretel."Aku nggak masalah, tapi Lufita entah masih berani atau nggak." Cynthia tidak menolak, melainkan menatap Lufita dengan sorot mata menantang."Lufita baru terluka, mana bisa menunggang kuda. Ini sama saja dengan menyulitkannya," ujar Osiris yang berpura-pura memasang ekspresi murung."Kalau Lufita nggak bisa, ganti orang saja. Dia punya banyak teman, siapa pun boleh maju." Sesudah itu, Cynthia mengangkat kepalanya dan melirik teman-teman Lufita sambil berkata, "Hei! Siapa yang berani maju? Kalau menang, kalian boleh bawa Kaze. Kalau kalah, bayar 20 miliar."Begitu ucapan ini dilontarkan, Nowy dan lainnya pun bertatapan. Dua puluh miliar? Jumlah ini cukup besar. Apalagi, keterampilan menunggang kuda mereka kalah dari Cynthia da
Saat ini, Luther sudah duduk di pesawat untuk kembali ke Midyar. Perjalanan ke Gunung Narima kali ini penuh dengan rintangan.Dari kompetisi bela diri hingga invasi Kuil Dewa, prosesnya bisa dibilang sangat berbahaya, tetapi untungnya hasil akhirnya cukup baik.Luter berhasil memenangkan kejuaraan dalam kompetisi bela diri, sekaligus memperoleh tiga energi naga, bahkan berhasil menggagalkan konspirasi Kuil Dewa. Hasil ini sangat sempurna.Setelah mengucapkan selamat tinggal kepada teman-teman yang baru dikenalnya, Luther menemani Misandari naik pesawat pulang.Dari lima energi naga, telah terkumpul empat, yang berarti tinggal satu lagi. Menurut informasi dari Misandari, kekuatan energi naga yang terakhir telah ditemukan dan orang yang menemukannya ada di Midyar.Namun, identitas orang itu masih belum diketahui. Menurut dugaan Misandari, kemungkinan besar itu ada hubungannya dengan tiga pangeran.Posisi calon pewaris masih belum jelas, sementara ketiga pangeran sangat aktif dalam mencar
Angin malam pun segera mereda. Keesokan paginya, saat sinar matahari mulai menyinari bumi, keadaan di Gunung Narima sudah kembali tenang. Hanya saja, bercak-bercak darah masih ada di mana-mana dan bangunan yang hancur masih menjadi saksi kekacauan tadi malam. Para ahli dari Kuil Dewa yang menjadi tawanan juga sudah dibawa pergi oleh pasukan yang dipanggil Misandari.Berbagai rumor pun mulai menyebar ke mana-mana. Berbagai sekte besar di dunia persilatan hanya merespons rumor itu sebagai penonton. Bagaimanapun juga, sejak dahulu sampai sekarang, sangat jarang orang yang berani menyinggung Gunung Narima. Tindakan nekat seperti menyerang secara terang-terangan dan berusaha menghancurkan mereka seperti ini tidak pernah terjadi sebelumnya.Soal hasil dari tindakan ini, seluruh dunia juga sudah menyaksikannya. Setelah bertahun-tahun lamanya, ini pertama kalinya negara-negara lain menyadari betapa mengerikannya Riley. Keberadaan sudah hampir seperti sosok ilahi.Saat ini, semua anggota inti s
Setelah pertempuran berakhir, Riley menghilang seketika dari tempatnya berdiri. Ketika muncul kembali, dia sudah berada di atas wilayah terlarang Gunung Narima.Saat ini, di pintu masuk wilayah terlarang dipenuhi dengan mayat dan darah. Seluruh anggota Kuil Dewa termasuk Tico, semuanya tergeletak di tanah.Sekujur tubuh Luther dan Danice juga dipenuhi darah. Mereka memancarkan aura membunuh yang kuat. Setelah pertempuran sengit, mereka akhirnya berhasil mempertahankan wilayah terlarang Gunung Narima dan menggagalkan rencana Kuil Dewa untuk menghancurkan nadi naga.Saat ini, Luther seperti merasakan sesuatu sehingga tiba-tiba mendongak. Melalui kabut dan kegelapan, dia menemukan Riley yang berada di atas wilayah terlarang.Riley tersenyum tipis dan mengangguk pada Luther, lalu menghilang seketika. Saat berikutnya, Riley melintasi beberapa gunung dan tiba di atas aula utama Gunung Narima.Di sana, para murid Gunung Narima masih bertempur melawan para elite Kuil Dewa. Dengan Atha sebagai
Ketika debu mulai mereda, hanya Riley yang masih berdiri tegak. Pele, Amir, Taro, Welig, tiga pembunuh bayaran terbaik dari Negara Wadarna, dan beberapa dewa utama dari Kuil Dewa, semuanya mati atau terluka parah.Tubuh Amir telah meledak menjadi potongan daging yang tak terhitung jumlahnya, tetapi dia masih merangkak di tanah, berusaha untuk menyatu kembali.Welig bahkan tidak menyisakan tulangnya. Pele dan ketiga pembunuh bayaran itu mengalami patah tangan dan terluka parah. Adapun Taro, meskipun anggota tubuhnya utuh, organ dalamnya sudah hancur. Dia terus memuntahkan darah.Ditambah dengan serangan balik dari pedangnya, Taro terlihat seperti orang tua yang sekarat. Rambutnya memutih dan wajahnya keriput. Jelas, dia tidak akan bertahan lama lagi."Gi ... gimana bisa begini? Nggak ... ini nggak mungkin!" Ketika melihat anggota tubuh yang berserakan di mana-mana, Pele seperti tersambar petir. Ekspresinya penuh ketidakpercayaan.Orang-orang di sekitarnya adalah ahli terkuat dari berbag
Kemunculan mendadak Riley membuat semua orang yang ada di sana tercengang. Mereka semua terbelalak, tidak percaya dengan apa yang mereka lihat.Ada apa ini? Bukankah Riley sudah mati? Bagaimana bisa dia muncul kembali di hadapan mereka dalam keadaan baik-baik saja? Apa mereka melihat hantu?Semua orang saling memandang dengan ekspresi yang dipenuhi ketidakpercayaan. Mereka tidak tahu apa yang terjadi, sama sekali tidak bisa mengerti bagaimana Riley bisa hidup kembali. Ini sungguh di luar pemahaman mereka."Ka ... kamu belum mati? Gimana mungkin?" Yang paling terkejut adalah Amir. Dia telah berusaha keras dan akhirnya mendapat kesempatan emas. Dia menggigit leher Riley dan mengisap seluruh darahnya.Amir yakin bahwa Riley benar-benar sudah mati dan tidak mungkin bisa hidup kembali. Namun, masalahnya jika Riley sudah mati, lalu siapa orang yang ada di hadapan mereka?"Jangan panik! Mayat Riley masih ada di sana, orang ini mungkin hanya menyamar!" ucap Pele tiba-tiba.Setelah mendengarnya
Saat Putri Salju melancarkan serangannya, bayangan dewa gajah di belakang Welig juga tak tinggal diam. Dengan deru panjang, bayangan itu berlari cepat menuju Riley. Dua taringnya yang tajam seperti tombak yang menusuk ke arah dada Riley.Terpengaruh oleh angin salju, Riley tidak bisa mengelak sehingga hanya bisa mengaktifkan Mantra Cahaya Emas untuk melindungi dirinya.Bruk! Kedua taring itu menghantam Mantra Cahaya Emas dengan keras. Gaya dorong yang sangat besar langsung membuat Riley terpental. Saat Riley berada di udara, cahaya emas di sekujur tubuh pecah seperti kaca. Jelas sekali, kekuatan bayangan itu melampaui batas Mantra Cahaya Emas.Melihat Riley terdorong ke udara, iblis berkepala tiga dan berlengan enam bergegas mengambil kesempatan. Setelah melompat, enam senjata dengan bentuk yang berbeda-beda mulai terus menyerang Riley.Riley mengayunkan pedangnya tanpa henti untuk menangkis, tetapi dia terus terdesak. Ketika terdorong ke udara, dia tidak punya tempat berpijak sehingga
Setelah bertarung sengit begitu lama, Taro dan yang lainnya juga mulai menyadari betapa seriusnya situasinya. Riley bukan hanya memiliki teknik pedang yang luar biasa, teknik tubuh Riley juga begitu misterius. Tidak peduli apa pun serangan mereka, mereka tetap tidak bisa menyentuh Riley sedikit pun. Sebaliknya, pedang Riley malah terus menyiksa mereka, hasilnya akan makin buruk jika terus berlanjut.Oleh karena itu, saat mendengar perkataan Pele, Taro dan yang lainnya tahu ini sudah saatnya mempertaruhkan segalanya. Sekarang mereka sudah tidak bisa mundur lagi, Riley atau mereka yang akan mati.Pada saat ini, Taro yang terus menahan dirinya pun akhirnya mengeluarkan teknik pemungkasnya. Dia tiba-tiba menggigit jarinya dan mengoleskan darahnya ke pedang, lalu segera merapalkan mantra."Yuki, keluarlah!" Setelah selesai merapalkan mantranya, Taro mengayunkan pedangnya dengan keras. Sesosok bayangan putih pun tiba-tiba memelesat dari pedangnya.Sosok itu adalah seorang wanita berkulit put
"Sebenarnya masih ada berapa banyak trik lagi yang disimpan pria tua ini?"Kekuatan dari Jimat Peledak membuat semua orang terkejut dan marah. Tidak ada yang menyangka Riley masih mampu menunjukkan kekuatan magis yang begitu luar biasa setelah Mantra Cahaya Emas dihancurkan dan halilintar bukan ancaman lagi.Kekuatan dari ratusan sampai ribuan jimat magis yang meledak secara bersamaan benar-benar menakutkan. Selain Amir, Pele, dan Welig yang memiliki fisik yang sangat kuat, para ahli lainnya pun terluka parah. Pada saat ini, mereka baru menyadari betapa mengerikannya kekuatan dari ahli nomor satu di Negara Drago."Hebat juga," kata Amir yang terpental ke belakang dan mendarat dengan stabil. Muncul retakan-retakan kecil di permukaan kulitnya dan darah pun perlahan-lahan mengalir. Sebagian besar kekuatan dari Jimat Peledak tadi menghantam tubuhnya. Meskipun dia memiliki pertahanan yang luar biasa, dia pun tetap terluka.Namun, saat ini luka ini jelas tidak cukup untuk mengancam Amir. Luk
Sayap yang muncul di punggung Amir berwarna hitam pekat, dengan kilau logam, dan ukuran yang melebihi 10 meter saat direntangkan.Saat dikepakkan secara pelan, angin kencang langsung mengitari ruang di sekitar, menimbulkan lolongan keras. Suasananya sangat mencekam.Selain sayap yang muncul, wujud Amir juga berubah drastis.Wajah tampannya kini tampak kusam. Kulitnya berkerut, tulang pipinya menonjol, taringnya mencuat, dan di kepalanya tumbuh sepasang tanduk.Tubuhnya kini menjadi tinggi, tapi sekaligus juga menjadi sangat kurus. Melalui kulitnya, orang dapat melihat tulang, dada, dan tulang rusuknya. Dari kejauhan, dia tampak menyerupai kerangka yang menyeramkan.Inilah wujud terkuat dari Amir.Setelah berubah bentuk, kecepatan, tenaga, pertahanan, dan reaksinya bertambah secara drastis. Selain itu, hasratnya untuk menyedot darah juga semakin kuat. Singkatnya, dia sudah menjadi iblis pemakan manusia.Melihat perubahan wujud Amir, orang-orang dari Kuil Dewa yang tadinya mau memprotes