Share

50. Panik

Selesai sidang, Haris menghampiriku sebelum dia dibawa kembali ke penjara oleh petugas. Aku rupanya trauma juga dengan perlakukan Haris beberapa waktu yang lalu. Begitu dia mendekat, aku langsung merapat ke samping papa.

“Jangan takut, Manda. Aku hanya ingin minta maaf padamu. Aku sangat menyesal telah berlaku bodoh. Aku khilaf dan...cemburu juga saat itu karena mendengar kamu akan rujuk dengan mantan suami. Mohon maafkan aku. Ini permohonan maafku dari lubuk hatiku yang paling dalam. Nggak ada niatan apa-apa. Aku tahu nggak akan bisa lepas dari jerat hukum. Semua bukti sudah lengkap, berikut saksinya. Aku nggak bisa mengelak lagi, bukan? Jadi aku minta maaf dengan tulus. Biar aku tenang saat menjalani masa hukuman,” ucapnya yang spontan aku angguki.

“Iya, aku sudah maafkan,” sahutku cukup singkat saja karena ingin segera pergi dari ruangan itu. Jujur saja, berhadapan dengan Haris seperti memutar kembali rekaman kejadian beberapa waktu yang lalu. Aku bahkan sampai memegang kepalaku ya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status