Share

Bab 23. Terapi

Author: Muda Anna
last update Last Updated: 2024-01-15 06:40:48

Setelah Asisten Wibi ke luar dari kantor pribadi Eddriz. Laki-laki yang sering dibilang tua oleh Raline itu masih menahan emosi dan duduk di kantor sendirian. Kali ini tidak ingin menunjukkan kemarahannya di depan Raline.

Ada rasa tidak tega teringat hari ini istri kecilnya itu terlihat bahagia. Beberapa saat lalu sudah berhasil membuat tertawa. Tidak ingin membuat perasaan dan moodnya berubah menjadi buruk.

Eddriz memijit tengkuknya yang terasa tegang. Kemungkinan tensi darah mulai naik gara-gara baru saja melihat foto yang telah dikirim oleh orang yang tidak di kenal. Ponsel yang sudah pecah menjadi beberapa bagian sudah diganti dengan ponsel yang baru oleh Asisten Wibi.

"Mengapa tegang sekali leher ini," monolog Eddriz sendiri sambil memegangi tengguk dan ditekannya perlahan.

Raline mendengar Eddriz berbicara sendiri karena masuk kantor tanpa mengetuk pintu langsung dibuka begitu saja dan mengucap salam pun tidak, "Apakah Abang bekerja terlalu berat? sini coba Ra pijit tengkuknya!"
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Dijual Ayah Tiri pada CEO Duda Killer   Bab 24. Bertemu Sahabat

    Bodyguard bersikap cool dan garang saat dua wartawan mendekati Jenny. Salah setu dari bodyguard berdiri di depan Jenny saat mereka tersenyum melambaikan tangan untuk Jenny. Laki-laki kemayu itu spontan tersenyum dan melambaikan tangan bak peragawati yang berjalan di atas catwalk."Hai, Cowok. Godain kita, dong!" Jenny berjalan perlahan sambil terus melambaikan tangan."Ses Jenny apa kabar?" tanya salah satu Wartawan mengikuti Jenny dan para bodyguard berjalan."Jenny baik, Ganteng.""Ses Jenny ke hotel dalam rangka apa, kok tidak mengawal Nyonya Ed yang baru?""Jenyy ingin bertemu kamu," jawab Jenny asal." Tolong, Ses cantik. kasih bocoran nama Nyonya Ed yang yang baru, dong?"Jenny sengaja membetulkan rambutnya yang terurai. Jalannya sengaja di buat seanggun mungkin. Sambil mentowel salah satu wartawan yang terlihat maco dengan cambang yang lebat.Disamping ingin menggoda Jenny juga ingin tahu kedua wartawan itu melihat Raline masuk private room atau tidak, "Abang Ganteng dari tadi

    Last Updated : 2024-01-16
  • Dijual Ayah Tiri pada CEO Duda Killer   Bab 25. Tamu Bulanan

    Saat Eddriz masuk dikawal Jenny dan Asisten Wibi, Raline, Shafea dan Hanna sedang tertawa mendengar cerita Raline tentang keris. Arti keris yang bukan keris sebenarnya yang membuat dua sahabat itu tertawa terpingkal-pingkal. Mereka langsung terdiam seketika saat melihat Eddriz yang memanggil dengan suara menggelegar ditambah dengan sedikit emosi.Shafea dan Hanna langsung berdiri dibelakang Raline kanan dan kiri sambil memegang pundak. Seolah mereka ketakutan bertemu dengan kepala sekolah yang galak dan tegas. Bayangan tentang cerita Eddriz yang selama ini didengar di media sosial dan televisi ternyata benar adanya.Raline cemberut dan mengerucutkan bibirnya. Menjawab dengan mengangguk, berbalik badan melambaikan tangan berpamitan kepada dua sahabat, "Ra, pulang dulu, bye.""Bye, Ra. Terima kasih." dua sahabat itu pucat pasi saat melihat pandangan mata Eddriz yang seolah akan menelan mereka bulat-bulat.Eddriz langsung menarik tangan Raline ke luar dari private room. Ada banyak bodygu

    Last Updated : 2024-01-17
  • Dijual Ayah Tiri pada CEO Duda Killer   Bab 26. Karena Sindrom Tamu Bulanan

    Eddriz mengacak rambutnya karena bingung mengahdapi mood Raline yang terkena sindrom kedatangan tamu bulanan. Raline yang tidak mau terus terang dan Eddriz yang tidak mau mengalah, keduanya akhirnya berdebat. Ditambah Raline yang terus merintih karena perut yang masih sakit dan pinggang yang ngilu semakin menambah Eddriz bingung dan mulai emosi."Pokoknya Ra harus diperiksa dokter dulu sebelum ke supemarket!""Ra tidak mau, Abang. Ra sudah tidak tahan lagi, Ra mau ke supermarket sekarang!""Nanti, Ra boleh beli apa saja yang Ra mau, kalau perlu sepermarketnya boleh dibeli yang penting berobat dulu!" Eddriz tetap tidak mau kalah.Raline semakin emosi berteriak sambil memegangi perutnya yang masih melilit. Berlari ke kamar mandi ingin berganti celana segitiga. Hanya dalam waktu sepermpat jam saja celana itu sudah basah karena tidak memakai pembalut.Eddriz semakin bingung dengan sikap Raline. Apalagi gadis itu berlari ke kamar mandi sambil berteriak kesal. Spontan mengikuti Raline ke ka

    Last Updated : 2024-01-18
  • Dijual Ayah Tiri pada CEO Duda Killer   Bab 27. Mencari Tersangka

    Bukan hanya Jenny yang kaget sambil membuka mulut. Raline juga kaget dan melihat jam tangan yang melingkar di lengan kanan. Pasalnya sekarang ini waktu menunjukkan hampir pukul sebelas malam."Abang, mana ada toko buka jam segini?" tanya Raline kesal."Ada dong," jawab Eddriz tidak mau kalah. Jenny yang tidak ingin membuat tuannya marah lagi bergegas mengangguk dan membungkukkan badan, "Baik, Tuan. Akan Jenny usahakan, Jenny permisi dulu."Jenny berbalik badan dan berlari ke luar kamar. Eddriz menutup pintu dengan menggunakan ponsel. Dan pintu tiba-tiba tertutup rapat."Ya, Allah. Ra kira pintunya di tutup sama hantu."Eddriz nyengir kuda melihat Raline mengusap dada. Kembali membaca botol kecil yang berisi cairan berwarna kuning. Raline langsung membelalakkan mata dan menutup mulut."Abang, jangan diminum!" teriaknya."Enak saja, Abang hanya baca saja.""Sini, Ra mau minum!""Abang bukakan sebentar!"Saat Raline menenggak satu botol jamu pereda nyeri. Eddriz mengambil satu botol lag

    Last Updated : 2024-01-19
  • Dijual Ayah Tiri pada CEO Duda Killer   Bab 28. Terkesan Memaksa

    Tanpa diminta para peronda malam bercerita tentang Ses Eka. Janda beranak tiga itu bekerja di sebuah butik dan desainer ternama. Awalnya mereka tidak menyebut pemilik butik. Mereka hanya bercerita tentang wanita pemegang ijazah ituSes Eka panggilan akrab wanita itu sering dugem dan ke klub malam hampir setiap hari. Ketiga anaknya diasuh oleh mantan suami dan nenek di desa. Di rumah dia tinggal sendiri tanpa ada yang menemani.Pergaulan bebas Ses Eka yang membuat rumah tangganya berantakan dan berpisah dengan suami. Sering bergonta-ganti pasangan dan sering berfoya-foya dengan teman seumuran.Saat ini pun Ses Eka masih belum pulang dan masih bersenang-senang dengan teman-temannya. Terkadang pulang dalam keadaan kusut dan mabuk. Pulang hampir menjelang pagi, tidur sebentar dan berangkat kerja lagi pukul sembilan pagi."Abang bertemu dengan Ses Eka di klub malam, ya?" tanya salah satu ronda malam."Iya, itu sudah lama sekitar dua bulan lalu," jawan Bang Jack hanya asal saja."Apa nama b

    Last Updated : 2024-01-20
  • Dijual Ayah Tiri pada CEO Duda Killer   Bab 29. Jadwal Ke Singapura

    Raline dan Dokter Nita tidak bisa membantah perintah Eddriz. Hanya gara-gara tensi rendah, Raline harus di pasang jarum infus untuk menabah vitamin. Padahal itu hal lumrah bagi wanita yang sedang kedatangan tamu bulanan."Pak Basri, cepat buatkan sarapan steak untuk Ra!" perintah Eddriz setelah Dokter Nita selesai memasang jarum infus."Siap, Tuan."Dengan terpaksa nasi uduk yang dibawa tadi harus dikeluarkan dari kamar. Pak Basri ke retsoran untuk melapor pada koki. Meminta sarapan steak untuk Nyonya Raline yang belum pernah dilihat oleh karyawan hotel.Raline dan Jenny sedang berbincang, saat Bang Jack melaporkan tentang wanita yang ditangkap tadi malam. Saat ini Ses Eka sedang terlelap di markas yang ada digudang hotel bagian belakang. Janda beranak tiga itu masih terlelap dan masih dalam pengaruh alkohol."Kalian introgasi saja sekarang!""Dia belum bangun, Tuan.""Bangunkan, siram air kalau perlu!""Baik, Tuan."Menginterogasi seorang wanita tidak seperti laki-laki. Hanya dengan

    Last Updated : 2024-01-21
  • Dijual Ayah Tiri pada CEO Duda Killer   Bab 30. Bincang Bisnis

    "Jenny, cepat antar Nyonya sekarang!" perintah Bang Jack dengan suara menggelegar."Baik, Bang.""Kalian berdua, tahan wanita itu jangan sampai lepas!" perintah Bang Jack kepada dua bodyguard termasuk yang ditampar tadi."Siap, Bang." Mereka menjawab bersamaan."Sisanya ayo kawal dulu Nyonya sampai tujuan!""Siap."Hanya dalam waktu lima menit Bang Jack kemabli ke depan lift khusus. Menemui dua bodyguard dan wanita dewasa yang belum diketahui namanya. Harus menginterogasi terlebih dahulu untuk menyelidiki maksud wanita dewasa itu menyelinap masuk lift khusus.Dengan menunduk anak buah Bang Jack yang ditampar itu berkali-kali minta maaf. Sudah melakukan mensterilkan area jalan saat istri Tuan Eddriz lewat. Namun tiba-tiba ada wanita dewasa yang berlari mendekat."Maaf atas keteledoran saya, Bang.""SUdah aku pesan dari awal, tugas ini taruhannya nyawa, kamu mengerti?""Mengerti, Bang. Sekali lagi maaf."Jika dipikir dengan logika, bodyguard itu tidak sepenuhnya bersalah. Karena wanita

    Last Updated : 2024-01-22
  • Dijual Ayah Tiri pada CEO Duda Killer   Bab 31. Menghangat

    Raline memandang lekat-lekat wajah Eddriz yang terlihat marah dan emosi sampai menyipitkan mata. Wajah itu seperti wajah saat sedang mabuk di villa dulu. Kerutan dan lipatan wajah sampai terlihat dengan jelas."Abang," panggil Raline dengan lembut setelah menyadari suami tua itu sedang marah dan emosi."Hhmm." Eddriz terlihat enggan menjawab."Abang kenapa, apakah marah sama Ra?""Hhmm," jawab Eddriz menggelengkan kepala."Mengapa wajahnya kusut seperti baju yang tidak digosok?"Eddriz langsung memegang pipi sambil menatap ponsel dengan lekat. Seolah dia sedang berkaca dan memperhatikan wajahnya sendiri. Tidak menyadari diperhatikan oleh Raline sambil tersenyum."Coba senyum sedikit, pasti nanti terlihat lebih muda!""Eee, Ra pikir Abang terlihat tua banget?" tanyanya kembali melihat wajahnya sendiri."Iya, kalau marah terlihat tua." Raline tergelak sambil melambaikan tangan.Eddriz tersenyum simpul sambil menggelengkan kepala. Emosi sedikit demi sedikit berkurang hanya berbincang dan

    Last Updated : 2024-01-23

Latest chapter

  • Dijual Ayah Tiri pada CEO Duda Killer   Bab 118. Kebahagiaan

    Bang Jack dan Asisten Wibi hanya bisa mendengarkan percakapan penghuni rumah dari depan pintu saja. Pasalnya, dilarang masuk oleh pembeli bertato dengan alasan di dalam rumah sedang ada meeting dadakan. Dua orang kepercayaan Eddriz itu memasang telinga lebar-lebar untuk mengenali satu per satu orang yang sedang berbincang di dalam rumah.Asisten Wibi pernah beberapa kali bertemu dengan Ayah Wisnu. Suara bas khas ayah tiri Raline itu sangat mudah dikenali jika sedang berteriak atau sedang marah. Namun, jika berbincang dengan lirih atau jarak yang lumayan jauh sedikit sulit dikenali."Apakah itu suara target, Bang?" tanya Asisten Wibi sambil berbisik."Susah dikenali, aku tidak yakin." Bang Jack menjawab dengan berbisik juga."Direkam saja, Bang. Nanti kita selidiki bersama IT.""Ide bagus."Bukan hanya Bang Jack yang merekam percakapan orang yang ada di dalam rumah. Asisten Wibi juga merekam menggunakan ponsel dengan pura-pura membaca pelanggan yang memesan nasi goreng. Tidak ada seora

  • Dijual Ayah Tiri pada CEO Duda Killer   Bab 117. Berhasil

    Keadaan kantor Bushiry Grop yang ada di pusat rata dengan tanah kurang dari tiga puluh menit. Namun, Eddriz tetap meluncur ke puncak daerah Bogor. Putra semata wayang adalah satu-satunya harta yang paling berharga di dunia ini.Bukan hanya pihak yang berwajib yang menangani kasus perusahaan Bushiry Grop. Interpol, CIA pihak berwajib Asia yang terlibat langsung tentang pembajakan kontainer juga ikut terlibat. Ternyata, Bang Syam merupakan satu orang yang paling dicari khususnya di Asia Tenggara saat ini.Suasana sekitar villa milik Arum seketika mencekam setelah pihak yang berwenang bergerak cepat. Evakuasi penghuni villa yang ada di sekitar hanya berlangsung lima belas menit. Semua dilakukan secara diam-diam tanpa menimbulkan kecurigaan sedikit pun.Satu per satu anak buah Bang Syam dilumpuhkan dengan cepat tanpa suara. Kecepatan dan ketepatan mereka bak angin yang berhembus tanpa terasa, tetapi tepat sasaran. Eddriz dan rombongan belum sampai setengah jalan, musuh sudah bisa dilumpuh

  • Dijual Ayah Tiri pada CEO Duda Killer   Bab 116. Penculikan

    Satu hari setelah Harmini dilepaskan dengan syarat tidak bercerita kepada siapa pun termasuk pelanggan laundry. Wanita beranak dua itu beraktivitas seperti biasa yaitu bekerja sebagai buruh cuci gosok. Terus diawasi oleh anak buah Bang Jack dari kejahuan.Bang Jack juga mengirim anak buah seorang wanita yang pura-pura melamar pekerjaan di loundry itu. Sengaja mengajak berbincang Harmini dan karyawan yang lain sekitaran pekerjaan. Selain untuk mengulur waktu sekalian untuk mengawasi dan menunggu pelanggan yang dicurigai sebagai asisten pribadi Arum. Tanpa diduga, pemilik laundry sedang pergi belanja bahan untuk laundry. Anggota yang sedang melamar dengan leluasa berbincang dengan alasan menunggu sang pemilik usaha. Istilah sambil menyelam minum air yaitu sambil menyelidiki dan sekaligus berharap orang dicurigai itu datang hari ini.Sebelum istirahat tiba, Asisten Wibi dan Bang Jack melaporkan penyelidikaan yang dilakukan anak buah wanita kepada Eddriz. Sekitar pukul sebelas pagi, ada

  • Dijual Ayah Tiri pada CEO Duda Killer   Bab 115. Perawat Gadungan

    Eddriz terpaksa melihat introgasi perawat gadungan dengan online karena permintaan Raline. Istri kecil Eddriz itu bersikukuh ingin melihat wajah perawat yang menyusup ke rumah sakit. Suami Raline itu selalu mengabulkan semua permintaan istri tercinta apa pun keinginannya. Bang Jack dan kepala security yang saat ini sedang mencecar pertanyaan pada perawat gadungan. Asisten Wibi duduk di sofa di sampinng Eddriz dan berkoordinasi dengan IT untuk menyelidiki latar belakang perawat gadungan. Sedangkan, Eddriz dan Raline mlihat layar televisi yang terhubung dengan CCTV yang ada di kantor security rumah sakit. "Siapa yang menyuruh kamu menjadi perawat?" tanya Bang Jack dengan suara tegas. "Saya sendiri, Pak," jawab Perawat gadungan itu sambil menunduk. Kepala security yang mulai tidak sabar dan emosi tiba-tiba menggebrak meja dengan kedua tangan. Bukan hanya perawat gadungan yang tersentak kaget karena mendengar suara gebrakkan meja. Namun, Bang Jack juga ikut kaget dan memundurkan ku

  • Dijual Ayah Tiri pada CEO Duda Killer   Bab 114. Tender

    Raline beristirahat paska operasi terlelap di atas tempat tidur. Eddriz masih emosi tingkat dewa, tetapi bukan karena istri trcinta. Namun, karena ayah tiri Raline yang mengajukan tender lebih tinggi dari tawaran perusahaan Bushiry Grop.Asisten Wibi memberikan keterangan kemungkinan ada orang dalam dari perusahaan Bushiry Grop yang yang membocorkan informasi. Saat ini suasana tender yang ada di Surabaya sedang tegang menunggu yang menang antara dua perusahaan."Kamu selidiki orang dalam yang membocorkan sekarang juga!" perintah Eddriz dengan suara meninggi karena marah."Tim kita sedang menyelidiki, Tuan.""Bagus tendang dia dari Bushiry Grop, dan jangan lupa blacklist ke seluruh perusahhan di seluruh Indonesia.""Siap, Tuan.""Siapa yang memimpin tende itu, kirim nama sekarang aku hubungi dia?""Baik, saya kirim lewat pesan WA sekarang, Tuan."Kekausaan seorang Eddriz Bushiry tanpa batas. Hanya dengan sekali gertak orang yang dihubungi bukan hanya menggigil ketakutan. Lutut seketika

  • Dijual Ayah Tiri pada CEO Duda Killer   Bab 113. Baby Edward

    Mendadak tim dokter yang dipimpin oleh Dokter Daniel dan Dokter Atika melakukan operasi caesar pada Raline. Jika sang suami sudah bertitah, Raline harus mengikuti yang diperintahkan. Rasa sakit sebenarnya masih bisa ditahan, tetapi karena Eddriz yang tidak tega melihat istri kecilnya kesakitan, terpaksa harus melakukan operasi saat itu juga.Yang lebih parah lagi Eddriz ikut masuk di ruang opesasi caesar selalu gelisah dan sedikit mengganggu proses operasi. Raline yang memakai setengah anastesi membuat Eddriz semakin bingung. Dari dada ke bawah tidak merasakan apapun, sedangkan mulai dari dada, pundak, tangan ke atas tetap normal dan bisa digerakkan.Laki-laki tua itu terus membuat drama gegara melihat proses operasi yang baru pertama kali. Melihat dokter mulai membuka jalan bayi yang ada di bawah pusar, Eddriz tegang. Takut sang istri meringis kesakitan seperti awal akan melahirkan tadi."Bang, ada apa?""Itu mulai di buka, apakah Ra tidak merasakan sakit?""Tidak.""Benarkah?""Aban

  • Dijual Ayah Tiri pada CEO Duda Killer   Bab 112. Kontraksi

    Yang dikhawatirkan mengganggu ketenangan Raline tidak muncul hari ini. Asisten Wibi mendapatkan kabar jika pengusaha baru ayah Wisnu sedang melakukan lobi bisnis di kota Surabaya. Ada lima tim sukses Ayah Wisnu yang berangkat bersamaan akan bersaing melawan perusahaan Bushiry Group.Raline sedang berada di supermarket besar yang ada di lantai satu rumah sakit. Dikawal Jenny dan Bibi Asih kanan dan kiri saat memilih makanan ringan di etalase. Ada pengawalan ketat Bang Jeck dari kejauhan memantau setiap lalu lalang pengunjung.Ada seorang wanita datang mengenakan masker, kaca mata hitam dan berhijab pasmina. Awalnya memilih makanan ringan di samping Jenny. Tidak melakukan hal yang mencurigakan layaknya pengunjung yang sedang berbelanja."Jenny, makanan ini menurutmu varian apa yang paling enak?" tanya Raline."Yang super pedas itu yang paling bikin ketagihan, Nyonya.""Apakah pedas banget?""Tentu saja, Nyonya. Lihatlah tingkat kepedasannya level sepuluh."Tiba-tiba wanita yang mengenak

  • Dijual Ayah Tiri pada CEO Duda Killer   Bab 111. Kontraksi Palsu

    Rumah sakit hari ini disibukkan dengan persiapan istri pemiliki rumah sakit yang diduga akan melahirkan. Hampir jalan menuju kamar khusus untuk persalinan sudah di sterilkan dari pengunjung rumah sakit. Setiap sudut dan lorong dijaga ketat oleh security dan anah buah Bang Jack.Tidak hanya ambulance yang dikawal oleh Bang Jack. Satu mobil yang di dalamnya ada Jenny, Pak Basri dan Bibi Asih juga langsung dikawal. Asisten Wibi bertugas menjemput sahabat Raline yaitu kekasih hati Hanna dan kekasih kepala bodyguard Shafea.Sampai di rumah sakit brankar sudah siap siaga menunggu di depaan pintu rumah sakit. Bergegas masuk menuju kamar dan diikuti oleh tim dokter langsung berlari menuju kamar khusus. Eddriz ikut berlari disamping branker dan menautkan tangan Raline dengan sempurna.Raline terus mengusap perut yang terkadang menegang terkadang anteng. Wajahnya terlihat bingung selalu melihat sekitar orang-orang yang terlihat tegang. Termasuk wajah Eddriz yang terlihat sangat khawatir dan cem

  • Dijual Ayah Tiri pada CEO Duda Killer   Bab 110. Menegang

    Raline mengulang membaca rekan bisnis yang telah merebut perusahaan milik orang tua teman sekolah. Hampir tidak percaya membaca nama yang tertera dalam laporan itu. Nama Ayah Wisnu yang menjadi perebut perusahaan itu.Raline terpaku dan bingung membaca laporan dari Asisten Wibi. Pasalnya ayah tiri itu tidak pernah mempunyai pengalaman memimpin perusahaan. Tidak pernah juga berkecimpung di dunia bisnis dalam skala besar."Tunggu sebentar, Sayang. Abang juga hampir tidak percaya ini.""Coba panggil asisten Abang sekarang!""Baik, Abang hubungi dia sekarang menggunakan ponsel saja biar cepat."Kurang dari lima menit Asisten Wibi datang dengan tergesa-gesa. Sudah menduga tentang yang akan ditanyakan oleh atasanya terutama sang istri. Sehingga datang dengan membawa bukti dan kabar yang lebih lengkap lagi."Apakah laporan yang kamu berikan tadi benar adanya, Wibi?""Benar sekali, Tuan.""Ayah tiri Ra sekarang seorang pengusaha dari perusahaan itu?""Iya, sekarang ini dia sudah pindah di Jak

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status