Share

Bab 23. Terapi

Setelah Asisten Wibi ke luar dari kantor pribadi Eddriz. Laki-laki yang sering dibilang tua oleh Raline itu masih menahan emosi dan duduk di kantor sendirian. Kali ini tidak ingin menunjukkan kemarahannya di depan Raline.

Ada rasa tidak tega teringat hari ini istri kecilnya itu terlihat bahagia. Beberapa saat lalu sudah berhasil membuat tertawa. Tidak ingin membuat perasaan dan moodnya berubah menjadi buruk.

Eddriz memijit tengkuknya yang terasa tegang. Kemungkinan tensi darah mulai naik gara-gara baru saja melihat foto yang telah dikirim oleh orang yang tidak di kenal. Ponsel yang sudah pecah menjadi beberapa bagian sudah diganti dengan ponsel yang baru oleh Asisten Wibi.

"Mengapa tegang sekali leher ini," monolog Eddriz sendiri sambil memegangi tengguk dan ditekannya perlahan.

Raline mendengar Eddriz berbicara sendiri karena masuk kantor tanpa mengetuk pintu langsung dibuka begitu saja dan mengucap salam pun tidak, "Apakah Abang bekerja terlalu berat? sini coba Ra pijit tengkuknya!"
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status