Share

Musuh Tapi Menikah - 30

Penulis: Rahmi Aziza
last update Terakhir Diperbarui: 2023-04-05 16:40:00
Hari ini Kinara datang lebih pagi ke rumah Galang. Selesai mengurus segala persiapan yang akan dibawa Galang syuting lalu sarapan, ia membuka buku panduan ujian masuk universitas yang dibelinya tempo hari, membacanya, sembari menunggu waktu untuk berangkat.

"Sudah siap ujian, Flo? Coba sini, aku tanya." Galang merebut buku yang dipegang Kinara lalu membaca beberapa pertanyaan, yang sukses dijawab Kinara dengan lancar.

"Waah masih encer otakmu ternyata Flo," puji Galang seraya mengacak rambut Kinara dengan gulungan buku.

"Galaang. Berantakan, kan jadinya," protes Kinara yang segera menjauhkan kepala dari jangkauan Galang lalu merapikan kembali rambutnya yang berantakan dengan jemari tangan.

"Ohya Lang, aku lupa bilang, kalau semua pemenang lomba foto dapat kesempatan menjadi asisten fotografer. Dan jadwal asistensiku ternyata hari ini setelah ujian. Aku boleh ikut?" Kinara tentu saja merasa perlu meminta ijin pada Galang. Apalagi hari ini ia tidak menemani Galang full karena harus i
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (9)
goodnovel comment avatar
Yen Anton
panasaran dng cerita nya
goodnovel comment avatar
Rahmi Aziza
Nungguin komen rame ......
goodnovel comment avatar
Silptri
udah 2hari ka ngak abded
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Dijodohkan dengan Ipar Posesifku   Musuh Tapi Menikah - 31

    Untuk kesekian kalinya Galang melirik arloji dengan gelisah. Sudah lebih enam puluh menit semenjak Kinara mengabarinya bahwa ujian telah selesai, namun tak ada kabar lagi dari gadis itu. Ia kehilangan konsentrasi, sampai beberapa kali salah dalam mengucapkan dialog. 'Kamu kenapa Lang? Kinara itu perempuan dewasa yang sudah bisa menjaga dirinya sendiri.' Galang bermonolog dalam hati lantas mencoba fokus kembali dengan aktifitas syutingnya yang tinggal sedikit lagi selesai. Saat melihat I* stories Alif yang menampakkan pemuda itu sedang bersama Kinara di sebuah kafe, cepat-cepat ia menyusul seusai syuting. "Lang, kita mau lanjut ngopi-ngopi nih, gabung yuk!" ajak Malya yang tentu saja ditolaknya. "Sori Mal, gue udah ada janji lain." Malya cemberut. Belakangan Galang sulit diajak hang out. Wanita itu mulai menduga-duga siapa yang berhasil merebut perhatian Galang sedemikian rupa.Pasti perempuan kampungan itu. Galang bernapas lega, senyum terukir di bibirnya ketika memasuki kafe

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-07
  • Dijodohkan dengan Ipar Posesifku   Musuh Tapi Menikah - 32

    "Lang, Galang ...." Pagi-pagi sekali Kinara sudah heboh masuk rumah Galang dan memanggil nama teman masa kecilnya itu. "Kenapa, Flo?" "Astagfirulloh, aurot siiis!" Kinara menutup muka dengan telapak tangannya begitu melihat Galang yang hanya mengenakan handuk terlilit di perut. Pemuda itu tengah berdiri di lantai dua depan kamarnya sambil memegang sikat gigi. "Aurot laki-laki itu dari pusar sampai lutut. Lihat nih, aurotku tertutup semua kan." Masih sempat-sempatnya Galang membela diri. Kinara mengintip dari sela jari. Benar juga sih, handuk Galang menutupi pusar sampai bawah lutut. Tapi kan .... "Pake baju dulu napa sih, Laang?" bentak gadis itu. "Habis, kamu manggil heboh banget, kupikir ada sesuatu yang penting dan harus kuketahui sekarang juga!" "Masuk lagi sana!" Kinara melempar bantalan sofa, membuat lelaki itu tertawa lalu masuk ke dalam kamar melanjutkan mandinya yang belum selesai. Kinara sedang bersiap sarapan ketika Galang sudah turun dengan pakaian lengkap. Celana ka

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-07
  • Dijodohkan dengan Ipar Posesifku   Musuh Tapi Menikah - 33

    'Sahabat jadi cinta?Jangan ungkapkan cinta sama sahabat lo, kalau lo nggak siap kehilangan, kecuali lo yakin dia mempunyai perasaan yang sama.'Sepulang syuting dan serentetan acara dadakan mulai sore tadi, Galang iseng membaca kembali majalah remaja usang yang tempo hari ditemukannya di gudang. Majalah itu sepertinya milik Om Fikar, adik dari sang ibu yang jaman lajangnya dulu sering bertandang ke rumah mereka.Untuk kesekian kalinya, ia menimbang-nimbang, kalau dia nembak Kinara, kira-kira bagaimana reaksinya? Apa jawabannya?Selama ini Galang terlalu bahagia berada di dekat gadis itu. Setelah patah hatinya beberapa waktu lalu, kemudian masalah yang menimpa bertubi-tubi, Kinaralah yang mampu membawa kembali keceriaan dalam hidupnya. Tapi bagaimana kalau karena pernyataan cintanya, justru membuat Kinara tak nyaman lantas menjauh?"Cara mengetahui perasaan cewek yang lo taksir."Dengan suara keras, Kinara membaca buku

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-07
  • Dijodohkan dengan Ipar Posesifku   Musuh Tapi Menikah - 34

    "Ngapain datang malam-malam begini?" Galang mengulangi pertanyaannya yang belum Kinara jawab. "Oh, jadi ngusir ceritanya?" "Bukan, tak baik perempuan keluar sendiri malam-malam. Kalau kangen bilang, biar aku yang jemput." "Dih!" Kinara mendorong lengan Galang. "Baru jam sembilan." Kinara menengok jam tangannya. "Aku mau cari makan. Sengaja lewat sini, siapa tau kamu sudah pulang. Mau mengembalikan ini." Disodorkannya kartu ATM Galang yang tadi digunakannya berbelanja. "Dan ini, hadiah untuk kamu!" Ia mengambil sesuatu dari paper bag yang semenjak tadi ditentengnya. "Hadiah?" Kinara mengangguk. "Tunggu, hadiahnya kamu beli pakai apa?" "Ya, pakai kartu yang kamu kasih tadi, lah. Katanya boleh beli apapun." "Iya, tapi ini kan hadiah, Flo. Hadiah untukku kau beli pakai uangku?" Galang tertawa. "Oke, oke, nggak ada masalah," ucap Galang ketika melihat Kinara merengut. Ia takut gadis itu ngambek lagi seperti siang tadi. "Meski aneh, sih," gumamnya dalam hati. Galang mengambil hadi

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-07
  • Dijodohkan dengan Ipar Posesifku   Musuh Tapi Menikah - 35

    Kinara mencoba mengingat-ingat, dia pernah melihat wajah wanita itu di mana ya? Oh iya di berita hiburan internet. Dua... Marini mantan pacarnya Galang, kan? "Aku nungguin kamu dari tadi Lang. Bisa ... bicara sebentar?" Marini mengelus perutnya lalu melirik Kinara sekilas. Bergantian, Galang menoleh pada Kinara lalu Marini. Ingin rasanya mengusir perempuan di hadapannya, namun ia tak setega itu. Dirogohnya ponsel dalam kantong celananya. "Mbok, keluar sebentar, sekarang." Tak lama, Mbok War, asisten rumah tangga Galang, nampak berjalan tergopoh-gopoh menuju gerbang. "Bawa Marini ke dalam, saya mau antar Kinara dulu pulang." Mbok War mengangguk paham, membimbing Marini masuk dengan hati-hati. "Ayo Non, masuk sama Mbok." "Kuantar naik motor Flo, biar cepat?" tawar Galang. Jarak kos Kinara dengan rumah Galang sekitar sepuluh menit jika ditempuh dengan jalan kaki. Pergi pulang berarti menghabiskan waktu dua puluh menit. "Maksudnya biar kamu bisa cepat-cepat kembali menemui perempu

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-09
  • Dijodohkan dengan Ipar Posesifku   Musuh Tapi Menikah - 36

    “Apakah Arash?” tebak Galang. Marini hanya tersenyum miris. “Sudahlah, Lang, tak usah sibuk menerka-nerka.” “Seseorang melihatmu masuk ke apartemen Arash, sebulan sebelum kau datang padaku dan mengaku hamil. Apakah dia orangnya?” desak Galang. Bang Joel yang mengungkapkan kalau ia melihat ada foto istrinya bersama Marini di ponsel. Saat diselidiki, foto itu diambil sekitar sebulan sebelum Marini menemui Galang di Semarang. Istri Bang Joel lalu bercerita bahwa selepas mereka foto bersama di dekat lift, ia melihat Marini masuk ke apartemen Arash. Tentu saja ini membuat Galang menjadi curiga. Marini menghela napas. “Aku tak mau berurusan lagi dengan Ayah bayi ini. Aku mengaku salah padamu, Lang, aku menyesal. Aku hanya ingin kembali padamu. Kalau kau tak menginkan anak ini, aku mengerti, dia memang bukan anakmu. Tunggu sampai aku melahirkannya dan kita titipkan saja dia ke panti asuhan.” “Astagaaa!” Galang sungguh tak mengerti dengan jalan pikiran Marini. “Jangan ngelantur. Apa yang s

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-10
  • Dijodohkan dengan Ipar Posesifku   Musuh Tapi Menikah - 37

    Saat membuka mata, sudah ada Galang di hadapan Kinara, berjongkok sambil membersihkan telapak kakinya yang kotor dengan sapu tangan. Lelaki itu tersenyum yang terlihat begitu menyebalkan di mata Kinara, meski diam-diam ia senang juga lelaki itu menyusulnya. "Sepatunya sudah dibawakan oleh Pangeran, nih!" Kinara menghentakkan kaki, ketika Galang meraihnya hendak memasangkan sepatu. “Jangan sentuh aku dengan tangan kotormu!” “Tanganku bersih, Flo!” lelaki itu memamerkan kedua telapak tangannya yang lebar di depan mata Kinara. “Kelihatannya bersih, tapi sebenarnya kotor! Cih!” Kinara membuang muka. “Kamu kenapa sih, Flo!” “Lang, aku bukan anak kecil yang nggak ngerti apa-apa. Aku lihat lho, perempuan tadi keluar dari kamar dengan rambut basah!” “Astaga … Lihat nih Flo, rambutku aja kering. Aku nggak keramas, belum mandi malah!” Galang mengacak rambutnya. “Itu lebih menjijikkan lagi, jadi kamu masih dalam kondisi ju-nub?” Kinara begidik. “Pikiranmu nih, yang harus dikeramasin!”

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-10
  • Dijodohkan dengan Ipar Posesifku   Musuh Tapi Menikah - 38

    Seperti janjinya kemarin, hari ini Galang akan menemani Kinara berburu keperluan kuliah yang masih kurang. Pukul sembilan, mobil Galang yang disupiri Pak Said sudah menepi di depan kosan Kinara.“Lang, kok kamu pakai baju ini?” tanya Kinara saat Galang turun dari mobil dan melihat lelaki itu mengenakan kaos couple yang dibelikannya.“Nanggung, baru dipakai sebentar, kupakai lagi aja.” Dih Galang udah kayak anak kos aja, ngirit-ngirit baju biar nggak kebanyakan nyuci. Padahal kan ada Mbok War yang ngurusin semua bajunya.“Masalahnya aku pakai baju yang sama.” Kinara membuka sedikit blazernya sehingga terihat t-shirt bertuliskan “The Real Boss” yang dikenakannya.“Wah sehati, dong!” celetuk Galang.“Yaudah deh, kuganti dulu.” Kinara balik badan hendak kembali ke kamar kosnya untuk berganti pakaian tapi Galang memanggilnya.“Flo, nggak usah! Biar aja gini kenapa

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-10

Bab terbaru

  • Dijodohkan dengan Ipar Posesifku   Musuh Tapi Menikah - Ekstra Part 12

    "Serius, Ra, kamu mau berhenti kuliah?" Mata Andini membulat. Apalagi setelah Kinara menjawabnya dengan sebuah anggukan. "Ra, kita baru beberapa bulan kuliah, sayang tauk uang masuknya. Galang yang suruh?" Kinara menggeleng. "Nggak, Ndin." Memang bukan karena permintaan Galang. Justru lelaki itu sama terkejutnya dengan Andini saat Kinara mengutarakan niatnya berhenti kuliah. "Kenapa, Flo?" Galang mengusap mulutnya dengan serbet, menjauhkan piring makan yang telah kosong di depannya. "Bukannya kuliah itu cita-cita kamu dari dulu?" "Hmm, bukannya kamu seneng kalau aku nggak kuliah, nggak ketemu Mas Jagad lagi di sana." "Iya, aku memang cemburu, tapi nggak usah sampai berhenti juga, Sayaang." Galang mencubit gemas pipi Kinara. Aww. "Setelah kupikir-pikir, Lang." Kinara mengusap-usap pipinya yang dicubit Galang tadi. "Aku hanya ingin fokus belajar fotografi, di kuliahan pelajarannya macam-macam." "Nah, kalau alasan ini masuk akal. Oke, aku akan carikan sekolah fotografi terbaik bua

  • Dijodohkan dengan Ipar Posesifku   Musuh Tapi Menikah - Ekstra Part 11

    Otak Kinara memerintahnya untuk berlari kencang namun otot kakinya menegang, sulit bergerak. Ia hanya mampu berjalan mundur, selangkah demi selangkah, lalu ... "Astaghfirullah." Tiba-tiba kakinya menginjak genangan air hingga ia jatuh terduduk. Kinara menoleh ke kanan dan ke kiri. Kenapa jalanan ini sepi sekali. Ditambah lagi hujan mulai turun rintik-rintik, membuat suasana semakin mencekam. "Oh, kamu rupanya. Sepertinya kita pernah berjumpa, ya." Hendri mengulurkan tangan, seolah mau membantu Kinara bangun dari jatuhnya. Namun Kinara menggeleng. Sedikit pun ia enggan menyentuh lelaki itu. "Mau terus-terusan di sini? Ayo ...." ujar lelaki itu, lembut tapi terdengar menyeramkan. "Kenapa, ha?" Ia mulai membentak, satu tangannya mencengkram kuat pipi Kinara. "Apa yang kau dengar?" Lagi-lagi Kinara hanya sanggup menggeleng tanpa suara. "Biarkan dia, kita bicara di tempat lain!" seru Malya yang nampak gusar. Ia tak mau berada di tempat ini berlama-lama namun merasa perlu menyelesaik

  • Dijodohkan dengan Ipar Posesifku   Musuh Tapi Menikah - Ekstra Part 10

    "Kamu tahu dia siapa?" bisik Arash ketika Hendri sudah jalan menjauh. "Hah, siapa, Kak?" Kinara sedikit mencondongkan badan mendekat pada Arash. "Dia produser yang disebut Marini." "Ma-maksudnya yang menghamili Marini?" Arash mengangguk. "Hem, begitu menurut pengakuannya." "Tuntutannya belum diajukan, Kak?" Kinara ingat beberapa waktu lalu saat ke rumah sakit tempat Marini dirawat, perempuan itu sempat menunjukkan surat tuntutan. "Para korban pelecehan menolak menandatangi surat tuntutan. Marini pun akhirnya berubah pikiran. Aku tidak bisa memaksa." Kinara menelan ludah. Tak semudah itu memang mengakui kasus pelecehan seksual meski kita sebagai korban. "Tapi aku masih tetap berusaha. Ada seorang korban lagi yang sedkit demi sedkit mulai menguak kebusukannya." "Siapa, Kak?" "Ada, seorang aktris pendatang baru. Maaf, aku tidak bisa sebut nama. Tapi kemungkinan kamu pun tidak tahu. Debutnya baru sebatas pemeran figuran. Ia ditawari casting untuk sebuah film dan dilecehkan ketika

  • Dijodohkan dengan Ipar Posesifku   Musuh Tapi Menikah - Ekstra Part 9

    Meski sudah kembali ke ibu kota, bukan berarti kesibukan Kinara berkurang. Jadwal syuting yang berbenturan dengan jam kuliah membuatnya terpaksa membolos lagi dan lagi. Saat hanya menjadi asisten, asalkan sudah mempersiapkan segala keperluan Galang, ia santai saja ijin barang beberapa jam untuk mengikuti perkuliahan, lalu setelahnya akan menyusul kembali ke lokasi syuting. Ah, ia jadi paham kenapa Galang sampai sekarang belum juga lulus kuliah. "Kinara, ntar sore jam empat, jangan lupa, lu dan Galang ada talkshow di podcast." Nah, belum lagi undangan wawancara sana-sini. Bagi Kinara sebagai artis pendatang baru, undangan wawancara terdengar mengerikan, bagaimana kalau dia sampai salah bicara. "Datang tepat waktu, promosikan sinetron kita, dan kalau ditanya soal Malya, jawab aja nggak tahu." "Oke, Bang, siap!" Karena Kinara diam saja, akhirnya Galang yang menjawab arahan Bang Sut. "Sayang, santai aja," bisik Galang begitu melihat wajah Kinara yang berubah tegang. "Hah, santai?" Ki

  • Dijodohkan dengan Ipar Posesifku   Musuh Tapi Menikah - Ekstra Part 8

    "Cut!" teriak Sutradara. Namun Galang bergeming. Bahkan ia memeluk Kinara erat dan semakin erat. "Woy, cut! Selesai! Udah! End!" Bang Sut mengulangi instruksinya hingga membuat Galang sadar dan melepaskan pelukan. "Eh, udah? Gini aja?" Galang menoleh. "Ya, emang udah, lo nggak baca naskahnya?" "Maksud gue, kaya ... nanggung gitu, Bang. Kan bisa diimprove, ditambah adegan kissing mungkin!" "Edan!" Bang Joel yang baru datang menoyor kepala Galang. "Mau merusak moral anak bangsa, lo?" "Jangan didengerin, Bang!" Bang Joel menoleh pada Sutradara. "Otaknya lagi rada-rada korslet!" Lelaki itu menempelkan telunjuk dengan posisi miring di dahinya. Bang Sut tertawa sembari geleng-geleng kepala. Setelahnya ia memberi instruksi untuk break syuting. "Jam setengah tujuh tet kita ganti lokasi, siap-siap, ya!" Mendengar perintah sang sutradara, para kru segera membereskan peralatan, sementara talent kembali ke kamar masing-masing. Ini hari ketiga mereka di Bandung. Revisi naskah membuat merek

  • Dijodohkan dengan Ipar Posesifku   Musuh Tapi Menikah - Ekstra Part 7

    "Dia, asisten lo kan, Lang? Kita pakai dia!" "Pakai? Saya?" Kinara menunjuk dirinya sendiri dengan raut wajah bertanya-tanya, menoleh pada Galang dan Bang Sut si sutradara secara bergantian. "Maksudnya, Bang?" "Elo jadi artis." Ucapan Bang Sut lebih seperti perintah yang harus disetujui daripada sebuah tawaran. "Cup! Urus dia!" katanya pada sang asisten. "Siap, grak!" "Eh, eh, kita mau kemanaa?" teriak Kinara ketika Ucup si asisten sutradara menarik tangannya. "Heh, Cup! Lu main tarik is-ehm asisten gue sembarangan aja!" Galang pasang badan menghadang langkah sang astrada. "Emangnya dia bersedia?" "Gini, ehm. Ki ... Kinara." Bang Sut maju menengahi. "Bener nama lo Kinara, kan?"Kinara mengangguk. "Karena Malya ngilang dan ntah kapan bisa syuting lagi, sementara sinetron kita kejar tayang, kita terpaksa mengubah jalan ceritanya. Jadi Malya bakal dibuat mendadak mati karena kecelakaan. Terus Galang yang ada di mobil yang sama dengan Malya saat kecelakaan diselamatkan orang. Nah,

  • Dijodohkan dengan Ipar Posesifku   Musuh Tapi Menikah - Ekstra Part 6

    "Ayok, Lang, kita main!" Kinara menarik tangan Galang usai mengunci pintu penghubung dengan kamar Bang Joel. "Main?" Galang takjub dengan ajakan Kinara, frontal juga dia, ya. "Sekarang? Langsungan, nih?" "Iya lah, keburu Bang Joel berubah pikiran ntar, kita harus manfaatkan waktu berdua." "Okee, siapa takut." Sebenarnya sempat terlintas ancaman Bang Joel tentang uang dua milyar, tapi ah, bodo amat. Ada kesempatan kenapa disia-siakan. Soal yang lain pikir belakangan. Tanpa menunggu lama, Galang membuka baju atasannya, tapi ... "Laaang, ngapain buka bajuuu?" "Lah kata kamu tadi ... main, kan?" Galang mulai ragu-ragu. "Main ini!" Kinara melemparkan papan catur ke atas tempat tidur. "Kamu tahu nggak, pas SD, semua teman udah pernah kutantangin main catur dan tidak ada yang bisa mengalahkanku. Bahkan pak guru olahraga aja kalah tanding catur denganku," ucapnya bangga. "Cuma sama kamu aja aku belum pernah main, karena terlalu gengsi mau ngajakin." Astagaaa .... Galang berdecak. "F

  • Dijodohkan dengan Ipar Posesifku   Musuh Tapi Menikah - Ekstra Part 5

    "Dua puluh satu ribu lima ratus, Kak," ucap seorang kasir setelah menghitung menu yang dibawa Kinara di hadapannya. "Oh, iya." Kinara tengah membuka dompetnya ketika suara seorang lelaki terdengar dari arah belakang seraya menyerahkan selembar uang lima puluh ribuan. "Ini, Mbak. Sekalian punya saya." Tentu saja hal itu spontan membuat Kinara menoleh. Mas Jagad? Udah sengaja Kinara makan di kantin fakultas sebelah, eh, masih bertemu mantan juga. Heran. "Nggak-nggak, ini aja," tolak Kinara. Cepat-cepat ia mengambil uang dari dalam dompetnya. "Uang pas," ucapnya seraya tersenyum. "Sudah, Mbak, cepetan dihitung. Uangnya sudah ada di tangan Mbak, kan." Jagad tak mau kalah. Lelaki itu merasa menang langkah karena uang lima puluh ribunya sudah di tangan si embak kasir. "Pak!" Kinara melotot. Tapi demi tidak membuat keributan di depan umum, perempuan itu memilih untuk mengalah. Ia berjalan meninggalkan meja kasir dan duduk di salah satu bangku kosong. "Gimana Ibu, Ra?" tanya Jagad y

  • Dijodohkan dengan Ipar Posesifku   Musuh Tapi Menikah - Ekstra Part 4

    "Mbok, biar saya yang masak." Hari ini Kinara datang lebih pagi dan langsung menuju dapur rumah Galang. Mbok War yang sedang asik mengupas bawang putih menoleh heran."Kenapa, Mbak? Masakan Mbok selama ini nggak enak, ya?" "Enak, Mbok. Saya cuma, cuma ...." Kinara mencoba mengarang-ngarang alasan. Sebenarnya dia hanya ingin seperti suami istri pada umumnya saja. Pagi-pagi menyiapkan sarapan untuk suami sebelum berangkat kerja. So sweet sepertinya. Tapi, tak mungkin ia mengutarakan itu pada Mbok War, bukan? "Kangen masak sendiri ajah," ucapnya akhirnya. "Oh ... Mbak Kinar pengen masakkin yang spesial buat Mas Galang, ya?" goda Mbok War. Sudah sejak lama perempuan tua itu merasa ada sesuatu antara majikannya dengan sang asisten. Memang sih, yang terlihat di depannya, kedua muda-mudi itu lebih sering beradu argumen. Tapi seperti ada yang beda saja, setidaknya feeling seorang ibu mengatakan demikian. Apalagi ia membersamai Galang bukan baru setahun dua tahun, melainkan semenjak majikann

DMCA.com Protection Status