Share

Menginap di Rumah Mertua

Penulis: Yani Artan
last update Terakhir Diperbarui: 2022-08-31 10:39:14

Kinan meminta Radit untuk putar balik. Dia melihat Bagas, suaminya menunggunya di depan kostnya. Kinan masih takut terhadap lelaki itu, apalagi di kost'an itu dia belum mengenal siapapun.

"Jadi itu tadi tempat kostmu, Kinan? Sepertinya tadi suamimu kan yang sedang menunggu di depan pintu?" tanya Radit pada perempuan di sebelahnya.

"Iya, Mas. Itu tadi Mas Bagas. Dia sudah beberapa kali melakukan kekerasan padaku. Dan aku takut jika dia akan melakukannya lagi, apalagi di tempat itu aku masih baru," jawab Kinan masih takut.

"Ini sudah malam kasihan Caca kalau dia tidak bisa istirahat dengan baik. Rencananya kita mau menunggu atau gimana, Kinan?" tanya Radit lagi.

"Ehm ... gimana ya. Anterin aku ke rumah Mertuaku aja, Mas. Mungkin sekarang itu tempat yang aman untukku saat ini. Besok baru akan aku pikirkan lagi," jawab Kinan yakin.

"Yaudah, aku anterin kamu ke sana ya. Kamu bisa hubungi aku kalau misalkan butuh bantuan, tadi nomerku udah kamu save,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Dihina Suami Setelah Aku Melahirkan   Berikan Aku Kesempatan

    Rangga gelisah, semalaman dia tak dapat memejamkan mata. Dia memikirkan Kinan yang tak memberinya kabar sama sekali. Bahkan ketika dihubungi, Kinan malah mematikan telponnya. Sampai pagi ponsel Kinan masih tak aktif, Rangga mencoba meghubunginya berkali-kali. "Ada apa denganmu, Kinan," gumam Rangga. Risa melihat suaminya gelisah. Dia yakin ada masalah yang dihadapi oleh suaminya itu. "Kenapa kamu tak tenang gitu sih, Mas? Tak biasanya kamu seperti ini, bentar-bentar liat hp, berdiri lalu duduk lagi. Makanan di meja gak kamu makan malah kamu aduk-aduk aja. Ada apa sebenarnya? tanya Risa pada suaminya. "Ada sedikit masalah, Dek. Tapi gak apa-apa, aku bisa mengatasinya sendiri," jawab Rangga cuek tanpa melihat istrinya. "Apa ada masalah di kantor? Ataukah ada hubungannya dengan noda merah di bajumu kemarin?" tanya Risa memancing respon suaminya. "Apaan sih kamu, Dek. Tolong jangan buat aku semakin pusing dengan kelakuanmu itu. Kesab

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-01
  • Dihina Suami Setelah Aku Melahirkan   Tamu Tak Diundang

    Risa menangis luruh ke lantai, dia tak sanggup mendengar perbincangan antara suaminya dan Kinan yang diam-diam bermain di belakangnya. Rangga berjanji akan menikahi Kinan? Pasti hal ini membuat hati Risa hancur berkeping-keping. Tulang tubuhnya terasa lunglai, tenaganya hilang seketika. Risa tak menyangka jika suami yang awalnya tergila-gila padanya telah mengkhianatinya. Hancur!! Satu kata yang mewakili hatinya saat ini. Satu-satunya lelaki yang dia cintai, ternyata bukan miliknya sendiri. "Risa?" Rangga terkejut akan kedatangan istrinya. Kinan sama halnya dengan Rangga, dia syok melihat istri dari kekasihnya ada di sini dan memergokinya saat berdua. "Mbak Risa?" Kinan bergetar menyebut nama perempuan itu, antara takut dan syok. Rangga lantas mendekati istrinya. Dia menyentuh pundak wanita itu untuk memastikan keadaannya. "Dek, maafkan aku-—" ucap Rangga terhenti. "Diam kamu, Mas! Tega kamu ya ..." ucap Risa

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-01
  • Dihina Suami Setelah Aku Melahirkan   Terbongkar Sudah

    Bu Nur membuka pintu dan melihat siapa yang sudah bertamu dengan cara tak sopan. Pak Rahmat dan Santi turut mengekor di belakang karena penasaran. "Kenapa teriak-teriak Bu Yuni? Kan bisa bertamu baik-baik," ucap Bu Nur tak nyaman. Bu Nur bersama Risa mencari-cari keberadaan Kinan. Rangga kemudian berlari menyusul kedua perempuan itu, takut mereka berbuat nekad di rumah Bu Nur. "Mana bisa aku bicara baik-baik dalam keadaan emosi seperti ini! Mana menantumu yang sok cantik itu," ucap Bu Nur dengan mata melotot. "Maaf, Bu Nur jika kami sudah tak sopan. Risa, Ibu, ayo kita pulang, jangan membuat kekacauan di rumah ini," ucap Rangga memohon. "Kami gak akan pulang sebelum bertemu dengan Kinan, perempuan ulat itu," ketus Bu Yuni. Kinan yang merasa namanya disebut akhirnya keluar juga dari kamar. Dia menggendong Caca bersamanya. Bagas juga muncul dari belakang tak jadi makan karena penasaran kenapa Bu Yuni marah-marah di rumah orangtuanya.

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-02
  • Dihina Suami Setelah Aku Melahirkan   Pulang ke Rumah

    Rangga terduduk lemas di depan rumah Bu Nur, semangatnya hilang seketika. Kepergian Kinan membawa pergi separuh jiwanya. Hati kecilnya berbisik lirih."Berjuanglah jangan menyerah." Semangat Rangga mulai muncul lagi. Seketika Rangga bangkit, dia berjalan tergesa ke rumah. Mengambil motornya dan memacu kuda besinya itu dengan kencang. Dia mengikuti di mana Kinan pergi. Iya, Rangga ingin mencari tahu keberadaan Kinan setelah ini. Dia akan memantaunya dalam diam dan akan bergerak jika waktunya tepat. Dia tak ingin melepaskan perempuan yang dicintainya begitu saja. Dewi fortuna berada di pihaknya, dia bisa menyusul mobil Pak Rahmat. Dia menjaga jarak agar mereka tak merasa jika dibuntuti. Perjalanan ke rumah orangtua Kinan tak butuh waktu lama. Hanya setengah jam lebih mereka sudah sampai. "Kinan, kita udah sampai, ayo turun ...." ucap Bu Nur kepada Kinan yang menatap ragu ke arah rumahnya. "I-iya, Bu." Kinan gugup dan takut bertemu d

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-02
  • Dihina Suami Setelah Aku Melahirkan   Tentang Bagas

    POV BAGAS Sebelum aku kerja di perusahaanku yang sekarang, aku bekerja di salah satu mall yang ada di kotaku. Tepatnya di gerai makanan cepat saji, perusahaan waralaba dari negeri Paman Sam. Sebagai karyawan baru tentu saja aku masih belum lihai dengan pekerjaanku itu. Untung saja ada temanku yang selalu membantuku dengan senang hati, Ranti namanya. Ranti sering membimbingku bagaimana caranya melayani customer dengan baik, meskipun sebenarnya aku sudah mendapatkan training soal itu. Tapi dia langsung memberi contoh saat di lapangan. Ranti selalu sigap saat aku melakukan kesalahan, dia dengan cepat menghandle keadaan dan aku selamat dari teguran Supervisorku. Suatu hari Ranti mengajakku berkunjung ke rumahnya sepulang kerja. Aku pun menurut karena merasa tidak enak jika menolak permintaannya. Aku menunggu di ruang tamu rumahnya, sementara Ranti masuk ke dalam katanya mau menyiapkan sesuatu untukku. Di saat aku menunggu sendiri, aku bert

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-03
  • Dihina Suami Setelah Aku Melahirkan   Perubahan Risa

    Rangga pulang ke rumah dengan muka lesu. Nampak luka dan kecewa bercampur jadi satu. Perasaan hampa menyelimuti jiwanya. Setidaknya dia sudah tahu di mana Kinan sekarang berada. Saat ini dia ingin memberikan Kinan kesempatan untuk berpikir sejenak. Tak ingin mengganggunya dengan segala macam alasan, takut wanita itu malah akan lari darinya. "Rangga, kamu udah pulang, Nak? Kamu pasti lapar, 'kan? Itu Ibu sudah menyiapkan makanan kesukaanmu," ucap Bu Yuni seperti tak terjadi apa-apa sebelumnya. Bu Yuni menggeret tangan menantunya dan mengarahkannya ke dapur. Rangga pasrah dengan perlakuan mertuanya itu. "Makanlah, mumpung masih hangat," ucap Bu Yuni lembut. Rangga mengamati makanan di meja makan itu. Semua menu yang terhidang memang makanan kesukaannya. Namun selera makannya hilang sama sekali. Begitu sakit hatinya hingga mematikan semua indra yang dimilikinya. Tatapannya kosong, telinganya tak mau mendengar, tangannya tak ingin menyentu

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-03
  • Dihina Suami Setelah Aku Melahirkan   Kiriman Paket

    Mengambil keputusan berpisah dengan suaminya dan juga melepaskan Rangga dalam waktu hampir bersamaan membuat Kinan sedih terpuruk. Namun, dia ingat masa depan Caca dan juga keinginan membahagiakan kedua orangtuanya memaksanya untuk bangkit dari kesedihan. Kinan sadar untuk mencapai kedua hal itu, dia harus bekerja keras. Dengan kemampuannya sendiri dia akan bisa mewujudkan itu semua. Setelah beberapa hari off promosi dan jualan online, kini dia mulai aktif kembali menjalankan bisnis kecilnya itu. Setelah menghubungi nomer-nomer customernya karena telah mengganti nomernya, dia mulai melakukan promosi kembali. "Mbak, semalam aku udah mulai promosi di sosmed dan ada beberapa teman yang tertarik ingin memesan skincare dan kosmetik," ucap Dinda bersemangat. "Alhamdulillah, itu udah awal yang baik buat kamu, Din. Nanti kamu kasih listnya biar Mbak siapkan barang dan mengemasnya," sahut Kinan yang sedang menemani Caca bermain. Ranti yang sedang sarap

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-04
  • Dihina Suami Setelah Aku Melahirkan   Menemui Pak Ridho

    Kinan masih bingung memikirkan ketiga paket yang diterimanya. Bukannya merasa senang tapi dia malah khawatir jika akan menyebabkan masalah kebelakangnya. Bu Rina dan suaminya yang baru pulang dari kebun heran dan bertanya dengan paket yang Kinan terima. Semenjak kedatangan Kinan dan cucunya, keadaan Pak Ridho berangsur membaik dan dia memutuskan untuk pergi ke kebun. Bu Rina yang khawatir, akhirnya memutuskan untuk ikut bersamanya. "Kinan, barang-barang ini sebenarnya kamu yang memesannya atau gimana?" tanya Bu Rina curiga. Kinan bingung harus menjawab apa. Dia tak mau orangtuanya curiga jika dia punya hubungan dengan pria lain selain Bagas. "Mbak Kinan punya penggemar rahasia, Bu," sahut Dinda meledek Kinan. "Bukan, Bu. Itu pasti dari Bagas makanya dia bingung gak bisa jawab. Suami sendiri malah dijelek-jelekin, sekarang sudah terbukti kan siapa yang bersalah," ketus Ranti kekeh dengan pendapatnya. "Gak mungkin jika ini dari Bagas. Bap

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-05

Bab terbaru

  • Dihina Suami Setelah Aku Melahirkan   Ending

    "Yaelah ... kayak cewek aja sih pake curhat-curhatan segala!" cibir Rangga."Emang cewe doang yang butuh didengar, aku juga dong," sahut Dewa.Lia datang membawa teh hangat dan cemilan untuk Lala dan Dewa. Gadis itu lalu mempersilakan tamunya untuk mencicipinya."Silakan, seadanya saja ...."ucap Lia.Dewa memperhatikan adik Rangga itu, matanya tak berkedip melihat Lia yang polos namun tetep terlihat kecantikannya."Rangga, itu adik kamu bukan?" tanya Dewa berbisik."Iya, kenapa emang?" tanya Rangga balik."Kayaknya aku bakalan sering main ke rumah ibumu nanti deh, Ga." celetuk Dewa."Eh, gak ada ya, jangan coba-coba deketin adikku atau kamu akan berurusan sama kakaknya," balas Rangga seraya menunjuk dirinya."Yeay ... emang kamu gak mau punya ipar ganteng dan mapan kayak aku, Ga?" komentar Dewa."Udah deh, jangan becanda," jawab Rangga.Lia lalu pamit ke depan menemani Andika yang sedang bermain di luar, Dewa minta ijin Rangga untuk sekedar mengobrol bersama Lia di depan.Tinggal Lala

  • Dihina Suami Setelah Aku Melahirkan   Hadiah Istimewa

    Kinan membuka map itu dan melihat apa isi di dalamnya. Ternyata di dalam map itu ada sertifikat rumah atas nama Kinan. Diam-diam Bu Niken dan suaminya telah membeli rumah Bu Nilam dan mengalihkan namanya atas nama Kinan.Kinan menyeka sudut matanya yang basah, rasa haru menyeruak di dada."Bu, Pak ... saya gak tahu harus bagaimana lagi untuk mengungkapkan rasa terima kasih saya kepada kalian. Begitu banyak yang sudah kalian berikan untukku," ucap Kinan dengan mata berkaca-kaca."Tak perlu begitu, Kinan. Kami juga orangtuamu jadi wajar kan kalau kami ingin memberikan sesuatu kepada putri kami," ucap Bu Niken dengan senyum lembutnya.Kinan lantas memeluk wanita yang telah melahirkan suaminya itu dengan perasaan bahagia. Bu Niken membalas pelukan menantunya dengan erat.Kinan lantas memeluk wanita yang telah melahirkan suaminya itu dengan perasaan bahagia. Bu Niken membalas pelukan menantunya dengan erat."Cukup dampingi Radit dan jadikan dia raja di hatimu, maka dia akan memperlakukan

  • Dihina Suami Setelah Aku Melahirkan   Hadiah dari Mertua

    "Bagaimana mungkin, Mas? Andika belum punya kekuatan hukum karena dia anak di bawah umur. Lalu bagaimana kalau aku menikah dengan Dion nanti, sementara dia tak ingin tinggal bareng ibuku?" tanya Risa tak terima.Bu Lina dan Lia menggelengkan kepala tak percaya dengan penuturan Risa. Sementara Bu Yuni menatap tajam putrinya."Apa kamu bilang? Dan kamu lebih memilih Dion daripada Ibumu sendiri, hah?!" tanya Bu Yuni dengan mendelikkan matanya."Sudahlah, Bu. Aku tak mau nantinya Dion seperti Mas Rangga, pergi meninggalkanku karena sikap Ibu," jawab Risa datar."Hei, ibu bahkan belum tahu bagaimana dan siapa Dion, apa pekerjaannya, sudah mapankah dia hingga berani menikahi putriku?" seru Bu Yuni."Tak penting, Bu. Yang penting anak dalam kandunganku memiliki seorang ayah," jawab Risa kekeh.Bu Lina dan Lia merasa heran dengan perdebatan anak dan ibu itu. Sebegitu tak berharganya kah seorang Rangga di mata mereka hingga di depannya mereka berdebat tentang seorang laki-laki lain tanpa ada r

  • Dihina Suami Setelah Aku Melahirkan   Kedatangan Bu Yuni

    "Loh, sayang banget, Mbak. Apa karena sedang hamil ya jadi gitu? Tapi beneran loh, Mbak ... mumpung ada gratisan, uenak pula," Bu Abdul kembali menawari Risa."Saya kan udah bilang gak berselera, Bu!" ucap Risa dengan wajah ditekuk.Karena merasa tak tahan saat melihat semua orang mengucapkan selamat kepada Kinan dan Radit, apalagi melihat Kinan yang selalu tersenyum bahagia membuat Risa pergi dari tempat itu dengan rasa dongkol.Ini merupakan kejutan buat Risa. Di saat dia mengira Kinan akan menderita karena gagal menikah, justru Kinan kini bahahia dengan sebuah kejutan istimewa.****Risa pulang ke rumah dengan rasa panas di hati. Ketika sampai, dia melihat ibunya-Bu Yuni- sudah duduk di ruang tamu bersama Bu Lina dan Lia "Oh, sudah sampai, Bu. Kirain besok mau ke sininya," ucap Risa kepada ibunya."Iyalah, setelah mendengar ceritamu waktu kamu telepon kemarin hati Ibu langsung panas aja," jawab Bu Yuni.Setelah itu dia beralih menatap Bu Lina dan bertanya kepadanya."Jadi selama i

  • Dihina Suami Setelah Aku Melahirkan   Akhirnya Sah

    Radit duduk di samping Ayahnya. Pak Penghulu mengambil tempat di depan Radit bersama wakilnya.Paklik dari Radit kemudian memberi sambutan untuk tamu yang sudah hadir. Setelah mengucapkan salam dan basa-basi kecil, dia mengungkapkan tujuannya datang ke rumah Kinan bersama keluarga."Saya rasa Bapak/Ibu sekalian tahu apa maksud kami datang ke sini ya ... karena ada Pak Penghulu bersama kami. Benar kami ingin menikahkan putra kami Radit Mahesa bersama Kinan Wulandari yang tempo hari sempat tertunda karena suatu hal." tutur Paklik Radit.Suasana kembali riuh saat Paklik dari Radit memperjelas maksud dan tujuannya."Dan untuk mempersingkat waktu, kami ingin segera memulai acara akadnya, silakan, Pak bisa dimulai ...." Paklil Radit mempersilakan.Kinan yang ada di dalam akhirnya disuruh keluar oleh adiknya, Dinda."Mbak, udah ditungguin, cepetan keluar," ucap Dinda."Eh, bentar Mbak. Ganti baju, gih. Ini ada kebaya cantik dan kerudungnya," ucap MuA itu bergegas."Bu Niken dan keluarganya

  • Dihina Suami Setelah Aku Melahirkan   Acara di Rumah Kinan

    Hari itu Bu Rina meminta bantuan Ranti dan Dinda serta beberapa tetangga lainnya. Pak Abdul dan istrinya juga secara khusus diminta bantuannya.Sementara ada orang suruhan Bu Niken yang membantu Kinan agar tampak lebih cantik."Kenapa aku mesti dirias seperti ini, Mbak?" tanya Kinan heran."Ini atas perintah Bu Niken. Dia ingin mengunjungimu dan dia tak ingin melihatmu pucat seperti ini." ucap perempuan itu.Kinan pun akhirnya menurut dan membiarkan dirinya dirias oleh orang suruhan Bu Niken."Aku juga bawain baju yang cantik buat Mbak Kinan. Setelah ini Mbak ganti baju juga ya," ucap perempuan itu.Kinan mengangguk kecil, sebenarnya dia ingin menolak untuk berhias apalagi jika dia mengingat Radit masih terbaring lemah. Tapi karena semua atas permintaan Bu Niken, maka Kinan tak dapat menolaknya.Sementara Bu Rina dengan wajah sumringah, membersihkan rumahnya dengan bantuan Ranti, seolah akan ada acara di rumahnya. Dinda lebih memilih untuk menjaga Caca."Bu, ini bunga pesanan Ibu, say

  • Dihina Suami Setelah Aku Melahirkan   Kondisi Radit Mulai Membaik

    "Tolong! Kinan!?"Bu Rina berteriak kala melihat api yang membakar beberapa perabotan rumah tangga dan sebagian dapurnya.Kinan terlonjak!Wajahnya pucat pasi dan baru menyadari keadaan sekitarnya. Dengan wajah panik, Kinan mencoba menyiramkan air ke arah api yang mulai membesar.Dinda yang semula di kamar ketakutan, dia ikut membantu Kinan mengambil air di kamar mandi."Din, kamu bawa Caca keluar, banyak asap di sini!" perintah Kinan pada adiknya.Lantas Dinda menghampiri Caca yang masih tertidur dan membawanya ke depan rumah.Alih-alih padam, api itu semakin besar dan merembet.Bu Rina berlari keluar dan meminta pertolongam kepada para tetangga."Tolong! Tolong kebakaran!"Karena hari masih pagi, masih banyak orang yang ada di rumah dan belum berangkat bekerja.Para lelaki yang ada di sana segera berlarian ke rumah Kinan, ada Pak Abdul dan Rangga juga yang turut membantu.Mereka bekerja sama memadamkan api itu hingga tak lama kemudian api bisa dipadamkan.Semua merasa lega, setidakn

  • Dihina Suami Setelah Aku Melahirkan   Kegagalan Risa

    "Apa maksudnya, Mbak? Coba jelaskan dan tolong jangan bertele-tele." Bu Niken penasaran.Rangga mulai merasa ada yang aneh dengan ucapan Risa, namun dia tak dapat mencegah karena Risa jauh dari jangkauannya."Radit terlalu baik untuk seorang Kinan. Kalian belum tahu sepenuhnya siapa perempuan itu, dia wanita perusak rumah tangga orang, dia merebut suami saya dan kini pernikahan saya sudah diujung tanduk. Suami saya menceraikan saya karena Kinan dan kini saya tinggal menunggu surat gugatan cerai darinya," Risa berkata dengan mata berkaca-kaca.Sebisa mungkin Risa ingin membuat mereka percaya, dia memasang wajah sendu seolah dia memang pihak yang terdzalimi.Rangga segera menghampiri Risa dan menarik tangannya."Hentikan, Risa! Pergi dari sini sekarang juga!" ucap Rangga seraya menarik tangan Risa."Tidak, Mas. Biarkan aku bicara, aku ingin mengungkapkan kebenaran ini di depan mereka semua, Kinan pantas mendapatkannya," teriak Risa seraya melepaskan tangan Rangga.Kinan tertunduk malu,

  • Dihina Suami Setelah Aku Melahirkan   Pergi ke Rumah Sakit

    Telepon selular itu jatuh begitu saja setelah Kinan mendapatkan kabar buruk dari Alya, kakak Radit."Kinan, ada apa ini? Siapa yang menelponmu, Nak," seru Bu Rina cemas.Ranti mengambil telepon yang masih terhubung itu, dia mencoba berbicara dengan si penelpon dan masih ada Alya yang menunggu tanggapan dari keluarga Kinan.Wajah Ranti berubah pias begitu mendengar keterangan dari Alya. Sedangkan saat ini semua orang menunggu penjelasan dari Ranti."Ada apa, Ran?" tanya Pak Abdul.Bu Rina bersender di tembok, hatinya terlalu lemah untuk mendengarkan kabar buruk. Sedangkan Kinan masih mematung dengan wajah dingin, tak bersuara dan tatapan matanya kosong."Radit kecelakaan, dia terluka parah dan saat ini ada di rumah sakit," terang Ranti.Semua ternganga, suasana berubah menjadi gempar, setiap orang berbicara dengan pendapatnya masing-masing."Kita harus ke rumah sakit sekarang juga, semoga Radit baik-baik saja," ucap Pak Abdul memberi komando."Kinan! Hei, Kinan ada apa denganmu?!" teri

DMCA.com Protection Status