Share

Caramu Melupakanku~Kinan

Penulis: Yani Artan
last update Terakhir Diperbarui: 2022-10-11 13:45:41

Kinan menggendong Caca dan berjalan beriringan bersama Bu Rina. Acara syukuran masih belum selesai, masih sesi pembacaan doa saat mereka datang.

Rangga menatap Kinan yang baru datang, senyum tipis terbit di wajahnya yang tampan. Meskipun Kinan sama sekali tak melihatnya, bahkan tak mengetahui keberadaannya.

Kinan mengambil duduk di samping Bu Rina. Tampak Bu Yuni-Ibu dari Risa-melirik sinis ke arahnya. Bu Yuni memang datang ke acara itu atas permintaan putrinya.

Bu Yuni merasa geram dengan hadirnya Kinan, lantas perempuan paruh baya itu menghampiri Kinan dan berbicara pelan di sampingnya.

"Ngapain kamu ke sini? Masih belum menyerah juga kamu rupanya?" bisik Bu Yuni.

Kinan lantas melirik wanita itu, dia tahu benar dengan maksud Bu Yuni.

"Mbak Risa sendiri yang sudah mengundang kami semua ke sini, Bu," jawab Kinan datar.

"Iya, kecuali kamu wanita perusak rumah tangga orang," tutur Bu Yuni tak lagi pelan.

Beberapa orang di samping Kinan mendengar perkataan Bu Yuni bahkan Bu Rina juga me
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Dihina Suami Setelah Aku Melahirkan   Bersama Keluarga Radit

    "Ngapain kamu ke sini? Apa belum jelas apa yang Ibu bilang tempo hari?" seru Bu Nur emosi kepada Bagas.Pak Rahmat dan Santi-adik Bagas-hanya terdiam menyaksikan kemarahan Bu Nur."Bu, aku cuma—," ucap Bagas terputus."Cuma apa? Bukannya kamu sendiri yang bilang untuk tidak mencampuri hidupmu. Jadi mulai sekarang urus sendiri keperluanmu," sela Bu Nur sebelum Bagas menyelesaikan ucapannya.Pak Rahmat menghampiri istrinya dan memintanya untuk bersabar."Sabar to, Bu. Mungkin Bagas cuma ingin sarapan, kan biasanya jam segini dia memang ke sini untuk sarapan terus berangkat kerja," ucap Pak Rahmat menenangkan istrinya.Bu Nur mendengkus kesal mendengar ucapan suaminya."Biar dia makan di luar saja, Pak. Sesekali kita harus memberinya pelajaran, agar dia tidak selalu semena-mena pada istrinya dan bisa berpikir lebih dewasa lagi." ucap Bu Nur tegas.Pak Rahmat akhirnya hanya bisa terdiam dan tak membantah lagi ucapan istrinya.Bagas menunduk lesu, setelah itu dia memilih pergi karena meman

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-12
  • Dihina Suami Setelah Aku Melahirkan   Bertemu Radit

    Saat Kinan melakukan perawatan, Bu Niken dan Alya menjaga Caca secara bergantian. Di sana ada ruang tunggu yang disediakan untuk arena permainan khusus bagi anak-anak agar tidak merasa jenuh.Alya juga melakukan perawatan wajah, namun tidak menghabiskan waktu lama seperti Kinan karena Kinan memang melakukan perawatan seluruh tubuh.Setelah selesai melakukan perawatan, Kinan keluar dengan tubuh yang lebih segar dan wajah yang lebih bersih bersinar.Bu Niken dan Alya merasa puas dengan perubahan pada diri Kinan. Selanjutnya Bu Niken mengajak mereka untuk makan."Kalian pasti sudah lapar, 'kan?" Kita cari makan di sekitar sini ya," ucap Bu Niken."Iya, Ma. Aku lapar banget, aku yakin Kinan dan Caca juga sama tuh," sahut Alya seraya melirik Kinan dari kaca spion."Iya, Mbak. Saya juga lapar," sahut Kinan dengan tersenyum malu.Mereka memilih restoran yang menyediakan menu masakan khas jawa. Untuk Caca, mereka memesankan soto yang memang aman untuk anak kecil.Sedangkan Kinan dan Alya mas

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-12
  • Dihina Suami Setelah Aku Melahirkan   Bagas Berubah?

    "Akhirnya kita bisa berdua saja, Sayang," ucap Radit menatap kekasihnya lembut."Terus Caca dianggap apa, dong?" tanya Kinan seraya menunjuk Caca yang tertidur di pangkuannya."Eh, iya. Maksudku ... Ehm ... kita bisa ngobrol lebih leluasa berdua saja tanpa merasa malu pada yang lain," Radit menjelaskan.Kinan mengangguk dengan senyum yang terpatri di wajahnya. Sejujurnya dia selalu merasa nyaman bersama pria yang ada di hadapannya itu."Kinan, saat ini aku cuma ingin berbicara tentang kita, tentang masa depan kita nanti," ucap Radit memandang lekat wajah kekasihnya.Kinan mencoba menghindari tatapan Radit. Dia tak pernah bisa berhadapan dengan pria itu, entah apa alasannya. "Sayang, sekali ini saja tatap mataku. Apa sulit bagimu untuk memandangku? Jika tidak menunduk, maka kamu akan melihat ke arah lain," ucap Radit seraya menelisik wajah di depannya.Kinan mendongak, menatap Radit yang memohon kepadanya. Bisa dihitung jari berapa kali Kinan menatap ke dalam bola mata Radit setelah

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-13
  • Dihina Suami Setelah Aku Melahirkan   Ranti Dilema

    Ranti menceritakan perihal Bagas yang menghampirinya di tempat kerja. Bu Rina dan Kinan mendengarkan ceritanya dengan seksama."Apa menurut kalian Mas Bagas benar-benar sudah berubah dan menyesali kesalahannya selama ini?" tanya Ranti meminta pendapat.Bu Rina dan Kinan nampak berpikir sejenak sebelum menjawab pertanyaan Ranti."Sebenarnya sulit dipercaya, sih kalau Mas Bagas bisa berubah secepat itu secara kita sendiri tahu bagaimana tabiatnya selama ini. Bahkan orangtuanya sendiri pun sudah seringkali menasehatinya tapi dia tetap abai." Kinan mengutarakan uneg-unegnya."Iya, entah kenapa Ibu juga masih belum percaya kalau belum ada bukti. Ibu sudah terlanjur kecewa padanya," sahut Bu Rina."Lalu bagaimana, Bu? Aku butuh pendapat kalian. Mas Bagas sudah menyerahkan ATM-nya padaku dan saat aku cek tadi sepulangnya kerja, memang semua gajinya masih utuh," tanya Ranti ragu."Mbak, lebih baik kamu tanyakan sama hati kamu sendiri. Apa kamu merasa yakin sama dia soalnya jujur aku sangat tr

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-14
  • Dihina Suami Setelah Aku Melahirkan   Kecurigaan Rangga

    Saat Kinan pulang dari warung, dia melewati rumah Risa. Dia melihat Dion yang baru saja keluar dari rumah Risa. Dia mengamati lelaki itu yang sepertinya pernah dilihatnya. Dion lalu berjalan ke seberang jalan dan pandangannya bertemu dengan Kinan.Kinan menghampirinya dan menelisik wajah itu."Kamu lelaki yang pernah mencoba menculikku, 'kan?" tanya Kinan menginterogasi."Kamu salah lihat," jawab Dion berusaha menghindar."Tidak, aku tidak salah lagi. Benar kamu orangnya. Ngapain kamu di sini? Atau jangan-jangan kamu merencanakan sesuatu yang buruk di lagi?" tanya Kinan waspada."Hei, jangan GR deh kamu, kamu pikir aku mau nyulik kamu lagi gitu?" cerocos Dion terpancing emosi."Kenyataannya itu yang pernah kamu lakuin!" seru Kinan masih tak terima."Hei, Mbak. Aku gak ada urusan sama kamu ya, aku cuma ada perlu sama Risa jadi jangan ikut campur masalahku jika tidak—," Dion berusaha mengancam Kinan."Jika tidak apa? Kamu mau apa, kamu pikir aku takut, saat ini juga aku bisa berteriak d

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-15
  • Dihina Suami Setelah Aku Melahirkan   Risa Mencoba Mempengaruhi Radit

    Radit selalu saja mencari alasan agar bisa berkunjung ke rumah Kinan. Meskipun Bu Niken sudah melarangnya karena hari pernikahan mereka sudah semakin dekat. Pamali kata orang tua dan adat itu masih dipercayai oleh banyak orang termasuk keluarga Radit."Ma, Mama masak apa sih? Harum banget sampai bikin perut lapar," tanya Radit saat menghampiri sang mama yang sedang berkutat di dapur."Mama lagi masak gulai ikan, Dit. Papa kamu kan suka," sahut Bu Niken.Radit nampak berpikir dan muncul ide baru di kepalanya."Wow ... gulai ikan, sedap banget pastinya, Ma. Sayangnya Kinan gak ikut makan bareng kita ya, Ma. Dia suka banget loh sama gulai ikan," tutur Radit beralasan. Sesekali dia melirik mamanya untuk melihat reaksinya."Jadi Kinan suka sama gulai ikan, Dit?" tanya Bu Niken dengan mata berbinar."Iya, Ma. Suka banget dia," sahut Radit dengan wajah sumringah."Ya udah nanti kamu bawa sebagian buat dia ya, bentar Mama siapin rantang dulu," sahut Bu Niken dengan senyum mengembang."Iyesss,

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-16
  • Dihina Suami Setelah Aku Melahirkan   Bukti Yang Tertinggal

    Radit memainkan alisnya bertanya pada Kinan dan meminta pendapatnya. Sedangkan Kinan mengedikkan bahunya, merasa bingung. "Begini saja, Bu. Berikan kami waktu untuk berpikir karena membeli rumah itu bukan hal yang bisa diputuskan dalam sekejap," ucap Radit."Baiklah, Pak Dokter. Saya tunggu kabar baik secepatnya ya. Tolong banget ya, Pak, mohon dipertimbangkan biar kami bisa cepat menyelesaikan urusan kami. Kalau Pak Dokter jadi beli, berarti Pak Dokter sudah membantu kami," kata Bu Nilam penuh harap."Iya, Bu. Kami akan mempertimbangkannya," sahut Radit dengan tersenyum ramah.Setelah itu Bu Nilam pamit undur diri kepada semua yang ada di sana."Bagaimana menurutmu, Kinan?" tanya Radit meminta pendapat Kinan.Kinan tampak berpikir. Dia merasa tak punya hak, dan sungkan jika terlalu ikut campur soal rumah yang akan dibeli oleh Radit dengan uangnya sendiri. Tapi dia juga tak mau jika keputusan yang akan diambil Radit akan membawa dampak buruk ke depannya."Kinan, Radit sedang menunggu

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-17
  • Dihina Suami Setelah Aku Melahirkan   Penyesalan Bagas

    "Apa tukang AC tadi sempat rebahan di sini? Kenapa bau parfumnya nempel di spray ini?" tanya Rangga sambil bangkit dan mengambil bantal beserta selimutnya di lemari lalu dia memilih untuk tidur di sofa."Mas ... Mas Rangga apa maksudmu bicara seperti itu?" Risa bertanya seraya membuntuti Rangga yang keluar dari kamar."Tak ada, tidurlah aku ingin sendiri," ucap Rangga dingin.Rangga merasa ada yang janggal dengan istrinya. Namun, dia hanya dapat diam sebelum punya bukti dan melihatnya dengan mata kepala sendiri.Risa merasa cemas, dia tahu jika suaminya menyimpan kecurigaan pada dirinya. Dia paham betul bagaimana jika Rangga marah, dia akan memilih menghindar dan mendiamkannya.****Pagi-pagi sekali Bagas datang ke rumah Bu Rina untuk menemui Ranti. Saat itu Ranti sedang di dapur, menemani Kinan masak, dia merasa perlu belajar dari adiknya yang memang lebih lihai dalam hal perdapuran.Bu Rina menatap tak suka kepada menantunya itu, tapi ada yang mengganjal di hatinya. Bagas terlihat p

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-18

Bab terbaru

  • Dihina Suami Setelah Aku Melahirkan   Ending

    "Yaelah ... kayak cewek aja sih pake curhat-curhatan segala!" cibir Rangga."Emang cewe doang yang butuh didengar, aku juga dong," sahut Dewa.Lia datang membawa teh hangat dan cemilan untuk Lala dan Dewa. Gadis itu lalu mempersilakan tamunya untuk mencicipinya."Silakan, seadanya saja ...."ucap Lia.Dewa memperhatikan adik Rangga itu, matanya tak berkedip melihat Lia yang polos namun tetep terlihat kecantikannya."Rangga, itu adik kamu bukan?" tanya Dewa berbisik."Iya, kenapa emang?" tanya Rangga balik."Kayaknya aku bakalan sering main ke rumah ibumu nanti deh, Ga." celetuk Dewa."Eh, gak ada ya, jangan coba-coba deketin adikku atau kamu akan berurusan sama kakaknya," balas Rangga seraya menunjuk dirinya."Yeay ... emang kamu gak mau punya ipar ganteng dan mapan kayak aku, Ga?" komentar Dewa."Udah deh, jangan becanda," jawab Rangga.Lia lalu pamit ke depan menemani Andika yang sedang bermain di luar, Dewa minta ijin Rangga untuk sekedar mengobrol bersama Lia di depan.Tinggal Lala

  • Dihina Suami Setelah Aku Melahirkan   Hadiah Istimewa

    Kinan membuka map itu dan melihat apa isi di dalamnya. Ternyata di dalam map itu ada sertifikat rumah atas nama Kinan. Diam-diam Bu Niken dan suaminya telah membeli rumah Bu Nilam dan mengalihkan namanya atas nama Kinan.Kinan menyeka sudut matanya yang basah, rasa haru menyeruak di dada."Bu, Pak ... saya gak tahu harus bagaimana lagi untuk mengungkapkan rasa terima kasih saya kepada kalian. Begitu banyak yang sudah kalian berikan untukku," ucap Kinan dengan mata berkaca-kaca."Tak perlu begitu, Kinan. Kami juga orangtuamu jadi wajar kan kalau kami ingin memberikan sesuatu kepada putri kami," ucap Bu Niken dengan senyum lembutnya.Kinan lantas memeluk wanita yang telah melahirkan suaminya itu dengan perasaan bahagia. Bu Niken membalas pelukan menantunya dengan erat.Kinan lantas memeluk wanita yang telah melahirkan suaminya itu dengan perasaan bahagia. Bu Niken membalas pelukan menantunya dengan erat."Cukup dampingi Radit dan jadikan dia raja di hatimu, maka dia akan memperlakukan

  • Dihina Suami Setelah Aku Melahirkan   Hadiah dari Mertua

    "Bagaimana mungkin, Mas? Andika belum punya kekuatan hukum karena dia anak di bawah umur. Lalu bagaimana kalau aku menikah dengan Dion nanti, sementara dia tak ingin tinggal bareng ibuku?" tanya Risa tak terima.Bu Lina dan Lia menggelengkan kepala tak percaya dengan penuturan Risa. Sementara Bu Yuni menatap tajam putrinya."Apa kamu bilang? Dan kamu lebih memilih Dion daripada Ibumu sendiri, hah?!" tanya Bu Yuni dengan mendelikkan matanya."Sudahlah, Bu. Aku tak mau nantinya Dion seperti Mas Rangga, pergi meninggalkanku karena sikap Ibu," jawab Risa datar."Hei, ibu bahkan belum tahu bagaimana dan siapa Dion, apa pekerjaannya, sudah mapankah dia hingga berani menikahi putriku?" seru Bu Yuni."Tak penting, Bu. Yang penting anak dalam kandunganku memiliki seorang ayah," jawab Risa kekeh.Bu Lina dan Lia merasa heran dengan perdebatan anak dan ibu itu. Sebegitu tak berharganya kah seorang Rangga di mata mereka hingga di depannya mereka berdebat tentang seorang laki-laki lain tanpa ada r

  • Dihina Suami Setelah Aku Melahirkan   Kedatangan Bu Yuni

    "Loh, sayang banget, Mbak. Apa karena sedang hamil ya jadi gitu? Tapi beneran loh, Mbak ... mumpung ada gratisan, uenak pula," Bu Abdul kembali menawari Risa."Saya kan udah bilang gak berselera, Bu!" ucap Risa dengan wajah ditekuk.Karena merasa tak tahan saat melihat semua orang mengucapkan selamat kepada Kinan dan Radit, apalagi melihat Kinan yang selalu tersenyum bahagia membuat Risa pergi dari tempat itu dengan rasa dongkol.Ini merupakan kejutan buat Risa. Di saat dia mengira Kinan akan menderita karena gagal menikah, justru Kinan kini bahahia dengan sebuah kejutan istimewa.****Risa pulang ke rumah dengan rasa panas di hati. Ketika sampai, dia melihat ibunya-Bu Yuni- sudah duduk di ruang tamu bersama Bu Lina dan Lia "Oh, sudah sampai, Bu. Kirain besok mau ke sininya," ucap Risa kepada ibunya."Iyalah, setelah mendengar ceritamu waktu kamu telepon kemarin hati Ibu langsung panas aja," jawab Bu Yuni.Setelah itu dia beralih menatap Bu Lina dan bertanya kepadanya."Jadi selama i

  • Dihina Suami Setelah Aku Melahirkan   Akhirnya Sah

    Radit duduk di samping Ayahnya. Pak Penghulu mengambil tempat di depan Radit bersama wakilnya.Paklik dari Radit kemudian memberi sambutan untuk tamu yang sudah hadir. Setelah mengucapkan salam dan basa-basi kecil, dia mengungkapkan tujuannya datang ke rumah Kinan bersama keluarga."Saya rasa Bapak/Ibu sekalian tahu apa maksud kami datang ke sini ya ... karena ada Pak Penghulu bersama kami. Benar kami ingin menikahkan putra kami Radit Mahesa bersama Kinan Wulandari yang tempo hari sempat tertunda karena suatu hal." tutur Paklik Radit.Suasana kembali riuh saat Paklik dari Radit memperjelas maksud dan tujuannya."Dan untuk mempersingkat waktu, kami ingin segera memulai acara akadnya, silakan, Pak bisa dimulai ...." Paklil Radit mempersilakan.Kinan yang ada di dalam akhirnya disuruh keluar oleh adiknya, Dinda."Mbak, udah ditungguin, cepetan keluar," ucap Dinda."Eh, bentar Mbak. Ganti baju, gih. Ini ada kebaya cantik dan kerudungnya," ucap MuA itu bergegas."Bu Niken dan keluarganya

  • Dihina Suami Setelah Aku Melahirkan   Acara di Rumah Kinan

    Hari itu Bu Rina meminta bantuan Ranti dan Dinda serta beberapa tetangga lainnya. Pak Abdul dan istrinya juga secara khusus diminta bantuannya.Sementara ada orang suruhan Bu Niken yang membantu Kinan agar tampak lebih cantik."Kenapa aku mesti dirias seperti ini, Mbak?" tanya Kinan heran."Ini atas perintah Bu Niken. Dia ingin mengunjungimu dan dia tak ingin melihatmu pucat seperti ini." ucap perempuan itu.Kinan pun akhirnya menurut dan membiarkan dirinya dirias oleh orang suruhan Bu Niken."Aku juga bawain baju yang cantik buat Mbak Kinan. Setelah ini Mbak ganti baju juga ya," ucap perempuan itu.Kinan mengangguk kecil, sebenarnya dia ingin menolak untuk berhias apalagi jika dia mengingat Radit masih terbaring lemah. Tapi karena semua atas permintaan Bu Niken, maka Kinan tak dapat menolaknya.Sementara Bu Rina dengan wajah sumringah, membersihkan rumahnya dengan bantuan Ranti, seolah akan ada acara di rumahnya. Dinda lebih memilih untuk menjaga Caca."Bu, ini bunga pesanan Ibu, say

  • Dihina Suami Setelah Aku Melahirkan   Kondisi Radit Mulai Membaik

    "Tolong! Kinan!?"Bu Rina berteriak kala melihat api yang membakar beberapa perabotan rumah tangga dan sebagian dapurnya.Kinan terlonjak!Wajahnya pucat pasi dan baru menyadari keadaan sekitarnya. Dengan wajah panik, Kinan mencoba menyiramkan air ke arah api yang mulai membesar.Dinda yang semula di kamar ketakutan, dia ikut membantu Kinan mengambil air di kamar mandi."Din, kamu bawa Caca keluar, banyak asap di sini!" perintah Kinan pada adiknya.Lantas Dinda menghampiri Caca yang masih tertidur dan membawanya ke depan rumah.Alih-alih padam, api itu semakin besar dan merembet.Bu Rina berlari keluar dan meminta pertolongam kepada para tetangga."Tolong! Tolong kebakaran!"Karena hari masih pagi, masih banyak orang yang ada di rumah dan belum berangkat bekerja.Para lelaki yang ada di sana segera berlarian ke rumah Kinan, ada Pak Abdul dan Rangga juga yang turut membantu.Mereka bekerja sama memadamkan api itu hingga tak lama kemudian api bisa dipadamkan.Semua merasa lega, setidakn

  • Dihina Suami Setelah Aku Melahirkan   Kegagalan Risa

    "Apa maksudnya, Mbak? Coba jelaskan dan tolong jangan bertele-tele." Bu Niken penasaran.Rangga mulai merasa ada yang aneh dengan ucapan Risa, namun dia tak dapat mencegah karena Risa jauh dari jangkauannya."Radit terlalu baik untuk seorang Kinan. Kalian belum tahu sepenuhnya siapa perempuan itu, dia wanita perusak rumah tangga orang, dia merebut suami saya dan kini pernikahan saya sudah diujung tanduk. Suami saya menceraikan saya karena Kinan dan kini saya tinggal menunggu surat gugatan cerai darinya," Risa berkata dengan mata berkaca-kaca.Sebisa mungkin Risa ingin membuat mereka percaya, dia memasang wajah sendu seolah dia memang pihak yang terdzalimi.Rangga segera menghampiri Risa dan menarik tangannya."Hentikan, Risa! Pergi dari sini sekarang juga!" ucap Rangga seraya menarik tangan Risa."Tidak, Mas. Biarkan aku bicara, aku ingin mengungkapkan kebenaran ini di depan mereka semua, Kinan pantas mendapatkannya," teriak Risa seraya melepaskan tangan Rangga.Kinan tertunduk malu,

  • Dihina Suami Setelah Aku Melahirkan   Pergi ke Rumah Sakit

    Telepon selular itu jatuh begitu saja setelah Kinan mendapatkan kabar buruk dari Alya, kakak Radit."Kinan, ada apa ini? Siapa yang menelponmu, Nak," seru Bu Rina cemas.Ranti mengambil telepon yang masih terhubung itu, dia mencoba berbicara dengan si penelpon dan masih ada Alya yang menunggu tanggapan dari keluarga Kinan.Wajah Ranti berubah pias begitu mendengar keterangan dari Alya. Sedangkan saat ini semua orang menunggu penjelasan dari Ranti."Ada apa, Ran?" tanya Pak Abdul.Bu Rina bersender di tembok, hatinya terlalu lemah untuk mendengarkan kabar buruk. Sedangkan Kinan masih mematung dengan wajah dingin, tak bersuara dan tatapan matanya kosong."Radit kecelakaan, dia terluka parah dan saat ini ada di rumah sakit," terang Ranti.Semua ternganga, suasana berubah menjadi gempar, setiap orang berbicara dengan pendapatnya masing-masing."Kita harus ke rumah sakit sekarang juga, semoga Radit baik-baik saja," ucap Pak Abdul memberi komando."Kinan! Hei, Kinan ada apa denganmu?!" teri

DMCA.com Protection Status