Christian yakin bahwa orang yang ada di hadapannya ini adalah Audrey. Audrey telah berubah menjadi lebih dewasa dari sebelumnya, tetapi kecantikannya itu tetap membuat Christian sulit mengalihkan pandangannya.Christian lalu memeluk Audrey dengan bahagia dalam pelukannya dan berkata, "Audrey, maaf, aku sudah kembali. Setelah pulang kali ini, aku nggak akan meninggalkanmu lagi."Audrey yang didekap oleh Christian dengan begitu bersemangat merasa sedikit sesak. Napasnya yang sedikit tertekan itu membuat Audrey menjadi sadar dari keterkejutannya. Dia pernah membayangkan akan bertemu dengan Christian, tetapi dia tidak menyangka akan terjadi secepat ini. Bahkan, itu terjadi tepat di depan Kediaman Moore.Jika Zayden melihatnya, bagaimana Audrey menjelaskannya?Saat berpikir, Audrey mencoba meronta dan berkata, "Apa yang kamu lakukan? Lepaskan!"Akan tetapi, Christian tidak mungkin bersedia melepaskan tangannya. Alih-alih melepaskan Audrey, Christian justru memeluknya dengan semakin erat. Di
Awalnya, Zayden hanya fokus kepada Audrey dan tidak melihat dengan jelas siapa pria yang ada di sana. Ketika melihat Christian maju dengan emosi dan ingin menarik tangannya, raut wajah Zayden yang suram tampak terkejut. Dari ucapan Christian barusan, apa mungkin mereka berdua adalah sepasang kekasih?"Christian, bukankah kamu sangat ingin bertemu bibimu?" tanya Zayden dengan nada yang tidak berubah, tetapi memberikan tekanan yang menakutkan kepada orang lain.Tubuh Audrey bergetar sesaat dan mencoba untuk kabur, tetapi Zayden sama sekali tidak menggubrisnya. Dia langsung menarik Audrey ke hadapannya dan berkata, "Ini dia, Audrey. Istriku, juga bibimu."Christian tercengang di tempat dan terdiam untuk sesaat. Dia bahkan tidak bisa memberikan reaksi apa pun saat mendengar kabar ini dan hanya memandang kedua orang di hadapannya dengan ekspresi tertegun. Christian sepenuhnya merasa kenyataan bahawa Audrey adalah bibinya ini merupakan hal yang sangat sulit untuk dipercaya.Saat melihat eksp
Begitu mendengar kata "anak haram", raut wajah Audrey seketika menjadi pucat pasi. Jika boleh, dia tidak ingin Christian melihat tampilannya yang menyedihkan seperti ini seumur hidup. Dia lebih berharap untuk tidak pernah bertemu dengan Christian lagi. Dengan begitu, dia bisa meninggalkan sedikit kenangan indah di mata Christian.Di sisi lain, Christian sontak terkejut saat melihat wajah Audrey yang tampak sangat pucat. Dia sama sekali tidak menyangka, pamannya yang sangat bermartabat dan memiliki sopan santun akan berbicara kasar seperti itu di hadapan Audrey.Christian pun membayangkan berapa banyak penderitaan yang telah diterima oleh wanita yang dicintainya ini? Padahal, Audrey juga hanya korban. Setelah hal itu terjadi, yang paling menderita seharusnya adalah Audrey. Saat ini, Christian mengepalkan tangannya dan berkata, "Benar, itu memang anakku. Om Zayden, karena kamu sudah tahu, tolong kamu segera bercerai dengannya dan berikan kebebasan untuk Audrey."Audrey sama sekali tidak
Saat Zayden hendak menjalankan mobilnya, Christian bergegas mengejar dan memukul pintu mobil dengan kuat sambil berteriak, "Audrey, cepat turun. Om Zayden, aku mohon, turunkanlah Audrey!"Zayden sama sekali tidak menggubris, lalu langsung menginjak pedal gas dan melaju pergi. Dari kaca spion belakang, Audrey bisa melihat Christian terhempas ke tanah dengan kuat akibat dorongan yang besar. Hal itu pun membuat Audrey merasa khawatir. Dia sangat ingin memberi tahu Christian untuk berhenti mengejar karena mereka tidak mungkin bersama lagi. Akan tetapi, Audrey hanya bisa melihat Christian mengejar mobil Zayden tanpa henti."Kenapa? Kamu sedih karena melihat dia seperti itu? Sekarang keselamatanmu sendiri sudah terancam, lebih baik cemaskan dirimu sendiri dulu," seru Zayden dengan nada yang mencibir sambil mencengkeram kemudi mobil dengan erat.Saat ini, Audrey tidak tahu apa yang harus dia katakan lagi. Lagi pula, Zayden tidak akan percaya dengan apa pun yang dia katakan. Sementara itu, da
Kekuatan Zayden sangat besar sehingga membuat Audrey merasa sangat kesakitan dan hanya bisa menahan serangan dari Zayden. Sorot mata Zayden tampak memerah dan dia menggigit bibir Audrey dengan ganas. Kemudian, tangannya yang lain juga langsung bergerak ke bawah dan merobek pakaian Audrey.Audrey sontak terkejut dan berusaha berjuang, tetapi dia tidak punya tempat untuk melarikan diri. Serangan Zayden yang kejam itu membuat pakaian Audrey menjadi robek hingga tidak berbentuk, bahkan tidak bisa menutupi tubuhnya dan membuat Audrey gemetar. Meskipun tidak ada siapa pun di sekitar tempat itu, situasinya tetap berada di jalan yang terbuka. Zayden memperlakukannya seperti ini, apakah pria ini menganggapnya sebagai pelacur murahan yang bisa dihina dengan sesuka hati di jalanan?Kebencian melintas di sorot mata Audrey. Tanpa memedulikan apa pun lagi, Audrey langsung menggigit lidah Zayden dengan sangat kuat. Lantaran merasakan rasa sakit yang luar biasa besar, Zayden pun terpaksa menghentikan
Alih-alih membuahkan hasil, tindakan Audrey justru semakin membangkitkan keinginan Zayden untuk menyiksanya."Kenapa? Kamu juga mau memilih tempat? Kalau memang suci, kenapa malah mengandung anak haram saat menikah? Apa mungkin kamu hanya berpura-pura di hadapanku?" tanya Zayden.Perkataan Zayden yang menghina membuat wajah Audrey memerah, lalu dia berteriak, "Pergi! Pergi!"Dari awal hingga sekarang, Audrey hanya pernah melakukannya dengan Zayden. Alih-alih percaya kepadanya, Zayden malah berulang kali menginjak harga dirinya. Audrey berteriak hingga suaranya menjadi serak, bahkan air matanya juga ikut mengalir tanpa sadar dan terlihat sangat menyedihkan.Melihat tampilannya yang seperti itu, Zayden merasa semakin jengkel. Apa wanita ini begitu menolaknya? Akan tetapi, wanita ini tidak bersikap seperti ini di hadapan Christian. Ketika menatap tampilan menyedihkan Audrey, Zayden semakin kesal dan langsung menggendong Audrey yang telah pingsan ke dalam kamar. Setelah menaruh Audrey di
Setelah mobil Zayden pergi, Christian tetap berdiri di tempat untuk waktu yang lama. Kemudian, dia baru berbalik dalam keadaan pincang setelah bayangan mobil itu sudah tidak terlihat. Ini pertama kalinya dia merasa bahwa dirinya begitu tidak berguna. Dia hanya bisa melihat wanita yang dicintainya dibawa pergi oleh orang lain dan tidak bisa melakukan apa pun. Christian merasa sangat sedih saat teringat dengan kejadian yang terjadi barusan. Dia pun membulatkan tekad untuk menolong Audrey dari tangan pamannya. Saat ini, Christian tenggelam dalam pikirannya sendiri dan tidak memperhatikan suara klakson yang keras dari belakangnya. Mobil yang menekan klakson itu tidak lain adalah mobil Vivi.Setelah mengetahui bahwa Christian telah pulang, Vivi langsung bergegas datang. Satu sisi, dia ingin bertemu dengan Christian yang sudah pergi selama bertahun-tahun. Di sisi yang lain, dia ingin menggunakan kesempatan ini untuk membuat Timothy berbelas kasihan kepada mereka dengan memandang kehadiran c
Saat mendengar perkataan Christian, raut wajah Vivi seketika menjadi sangat buruk. Dia merasa bahwa Christian benar-benar sudah gila. Masalah paman dan keponakan memperebutkan satu wanita ini merupakan hal yang sangat memalukan bagi keluarga besar mana pun, tetapi Christian sama sekali tidak mempertimbangkan dampaknya."Christian! Dengarkan aku, selama aku masih hidup, jangan berharap aku akan membiarkanmu menikahi wanita itu! Kamu harus menjauhinya karena sekarang dia adalah istri Zayden, yang kalian lakukan ini sudah melanggar aturan!" teriak Vivi.Saat mendengar ucapan Vivi, Christian langsung menepis tangan Vivi dengan kuat dan berteriak, "Sekalipun melanggar aturan, aku dan Audrey sudah berpacaran lebih dulu. Om Zayden sama sekali nggak menyukainya, kenapa dia nggak bisa melepaskannya? Aku nggak peduli dengan pandangan orang lain, aku bisa membawa Audrey untuk hidup di luar negeri."Christian baru saja selesai berbicara, lalu Vivi langsung menampar wajahnya dengan keras dan berkat