Tentu saja, meskipun menyukainya, Lirea juga bukanlah seorang ahli dalam hal itu. Dia bahkan tidak bisa membedakan dengan jelas keaslian barang tersebut dan juga tidak mengetahui kualitasnya. Secara gampangnya dia hanya menyukai macam batu mulia yang berwarna gelap dan dalam. Lirea memang tidak mengetahui cara membedakan barang yang bagus dan jelek. Namun, sebuah benda yang dipasangkan oleh Shaka di tangannya, rasanya benar-benar tidak sama. Saat baru dipasangkan dia langsung bisa merasakan terdapat udara dan aura dingin di pergelangan tangannya. Dan saat menyentuh kulitnya, perasaan itu berubah, kemudian muncul rasa lembut dan nyaman. Ini adalah sebuah perasaan spiritual.Ditambah lagi, warna emerald ini sangat dalam dan gelap. Saat melihatnya, siapa pun akan mengetahui kalau benda ini adalah barang dengan kualitas tinggi. Emas itu berharga, tapi emerald itu tidak ternilai.Lirea mengayun-ayunkan gelang emerald di tangannya yang dibuatkan khusus untuknya. Gelang itu melingkari tang
Mendengar Lirea sudah membuat keputusan akan apa yang ingin dibelinya, pelayan toko pun memberinya rekomendasi. "Nona, jadi begini. Biasanya hiasan yang digantung di dalam mobil adalah gantungan hewan zodiak, gelang, dan plat emerald. Kalau misalkan itu untuk seseorang yang sangat penting bagi Nona, aku merekomendasikan untuk memberikan yang jenis hewan zodiak."Lirea menjadi agak ragu-ragu. "Kalau begitu, kamu bisa memperlihatkan padaku gelang dan plat emerald.""Kalau plat emerald, kebanyakan adalah gantungan dewa untuk menjaga keselamatan. Kalau gelang, di sini kami memiliki yang berisi 18 manik-manik, 27 manik-manik, 54, dan 108." Pelayan toko menjelaskan kegunaan dan makna di balik beberapa manik-manik tersebut pada Lirea. Gadis itu pun memikirkan dan merenungkannya dengan serius.Akhirnya, Lirea memutuskan untuk memilih dari jenis plat emerald yang ada di sana. Dia memilih sebuah plat batu mulia serupa emerald berwarna putih yang indah dan mulus, yang kelihatannya sangat cocok d
Kedua orang itu, Indri dan Runi, menjelaskan status si sialan itu dengan begitu sempurna. Mereka mungkin merasa, jika berdiri di sisi Rania, maka akan disinari oleh cahaya terang-benderang. Atau mungkin mereka juga merasa sosok gadis itu adalah sebuah kemuliaan yang tidak tertandingi.Tiba-tiba Lirea jadi sangat ingin tertawa. Shaka pernah berkata padanya kalau pria itu tidak ada hubungan apa-apa dengan Rania dan keluarga Juwanda. Dia juga tidak banyak bergaul bersama mereka; bahkan lingkaran sosial mereka pun tidak sama, dan interaksi di antara mereka hampir tidak ada.Jadi entah bagaimana bisa keluarga Juwanda begitu percaya diri dan yakin kalau orang yang diinginkan Shaka untuk dijadikan istri adalah Rania? Apa mungkin mereka benar-benar merasa kalau urusan semacam pertunangan ini tidak membutuhkan interaksi antara pihak pria dan pihak wanita, dan hanya membutuhkan pengumuman berita dari Shaka seorang saja? Ini benar-benar menggelikan dan membuat tertawa sampai mati! Pikir Lirea.S
Rania langsung menjadi sangat marah sampai-sampai wajahnya menghijau. "Lirea, kamu..."Saat itu, Lirea melengkungkan bibirnya, karena pada titik ini, Rania mungkin tidak akan berani melontarkan kata-kata untuk menghadapinya.Dan saat mendengar Rania menyebut nama Lirea, orang-orang di sekitar segera memahami sesuatu dengan jelas kalau barusan gadis itu berpura-pura tidak mengenalnya dengan menyebutnya 'nona ini.' Namun, sekarang dia malah langsung meneriakkan namanya karena emosi. Tidak heran kalau dia datang untuk memulai keributan, karena ternyata mereka adalah kenalan lama.Setelah melontarkan kata-kata seperti barusan, Rania akhirnya tahu kalau dirinya telah masuk ke dalam jebakan Lirea. Mendapati senyuman puas dan bangga gadis itu, dia benar-benar gatal ingin menampar wajahnya beberapa kali. Akan tetapi, dia tidak bisa melakukan hal semacam itu di hadapan begitu banyak orang.Indri dan Runi juga sedikit terkejut. Mereka tumbuh besar dan dewasa bersama-sama dengan Rania, namun bag
Manajer wanita itu dengan cepat datang menghampiri Rania, membungkuk padanya, kemudian tersenyum penuh hormat dan berkata, "Nona Rania, Anda telah datang. Batu emerald yang ingin Anda pesan telah kami persiapkan untuk Anda. Kami meminta maaf dan mohon pengertiannya atas ketidaknyamanan ini."Setelah itu, manajer tersebut memalingkan kepalanya dan berkata pada Lirea, "Nona, mohon maaf sebesar-besarnya. Emerald ini sebenarnya sudah dipesan lebih dulu oleh Nona Rania. Jadi, emerald ini tidak bisa dijual padamu. Mohon maaf dan pengertiannya."Hati Rania merasa gembira. Dia berpikir bahwa manajer ini benar-benar baik dan melakukan hal yang benar.Dan dalam waktu yang begitu cepat, Runi dan Indri pun meninggikan leher mereka dengan bangga. "Emerald ini sudah kami pesan lebih dulu dan kamu yang ingin merebutnya dari kami."Lirea tersenyum tipis dan sekujur tubuhnya dari ujung kepala hingga ujung kaki tetap tenang dan santai. Faktanya, orang yang memiliki mata seharusnya bisa melihat kalau ma
“Benar-benar memiliki kemacanan kharisma yang seperti itu, yang bisa menghadapi sosok Shaka yang seperti patung Es batu. Tidak ada batasan yang pasti akan kemampuan gadis itu. Aku tidak percaya ada batasannya.”Kemudian, Dani juga menyadari kalau karakter Lirea sangatlah menarik dan menyenangkan. Tiba-tiba, dia mulai sedikit memiliki rasa iri terhadap Shaka. Dengan adanya gadis ini, hari-hari sahabatnya itu pasti sangatlah menyenangkan dan berwarna.Tentu saja, di dalam persoalan kecil antara Rendra dan Lirea, Dani juga masih mendengarkan apa yang dikatakan oleh pria dihadapannya ini. Dan sekarang, setelah dia melihat pertunjukan yang dilakukan gadis itu, dia merasakan yang sebaliknya. Merasakan kalau Rendra ternyata tidak mampu menjatuhkan dan mengalahkan gadis itu. Melihat taktik gadis itu yang mundur terlebih dahulu untuk kemudian maju lagi, dengan pertahanan yang begitu pas, lalu juga serangannya yang sangat sempurna itu, maka hari ini Rania telah dikalahkan.Rendra juga telah kal
Sebenarnya, Rania juga merasa begitu kebingungan. Tomi memberinya 4 milyar untuk digunakan sebagai persiapan kebutuhan di masa depan. Dia benar-benar tidak menduga kalau dengan tiba-tiba membuang 8 milyar yang sudah ditabungnya sejak dulu hanya karena perasaan marahnya pada Lirea. Terdapat perasaan tidak nyaman di dalam hatinya karena bagaimanapun juga dia harus memperjuangkan pertarungan ini. Dan dia, bagaimanapun juga menginginkan gadis itu untuk kalah.Rania telah membayarkan uangnya, kemudian mengambil barang tersebut dan membawanya ke sebelah Lirea, lalu menaikkan alisnya dan berkata, "Giliranmu.""Oh..." Lirea merespons dengan suara yang pelan. Dia kelihatan lemas dan tidak bersemangat. 8 milyar..? Ini beneran 8 milyar? Sekujur tubuhnya terasa linu dan hatinya pun juga ngilu. Dia dengan berat hati menarik keluar sebuah kartu dari dalam sakunya. Gambar kartu itu sedikit aneh karena benda itu merupakan sebuah kartu game. Lebih tepatnya, kartu itu adalah kartu bank yang memiliki se
Di sisi lain, Shaka tengah berada di dalam kantor milik Rio dan duduk di sofa yang terbuat dari kulit asli. Satu kakinya disilangkan di atas kakinya yang lain sambil menggeser-geser layar ponsel edisi terbatas miliknya yang berada di tangannya dengan kecepatan tinggi untuk bermain game. Dia sangat menikmati permainan itu.Sementara Rio duduk di kursi kantor dan menatap Shaka yang tengah terbius dengan permainan game. Suara game tersebut benar-benar mengusik pekerjaannya. Dia pun mengerutkan alisnya dan berkata, "Shaka, kecilkan suaranya sedikit."Namun, Shaka tidak mengangkat kepalanya dan hanya mengeluarkan suara gumaman, "Bermain game itu tidak terasa menggairahkan kalau suaranya kecil. Bermain game memang harus diiringi oleh musik agar seru.""Tapi kalau seperti ini, kamu menggangguku," ujar Rio yang hanya bisa tersenyum pasrah."Tunggulah sampai aku menyelesaikan ronde satu ini." Shaka masih tersedot dalam permainan game itu tanpa kenal lelah, bahkan hingga terlupa dengan dirinya
“Istri Dewa Agung, apa kamu menerima anak magang? Apa aku boleh mendaftarkan?”“Istri Dewa Agung sangat memukau! Tolong pertahankan itu!”Lirea dan Shaka tidak punya waktu untuk menghadapi komentar-komentar tersebut di dalam game, karena Shaka langsung melempar tablet, lalu menekan Lirea di bawah tubuhnya dan mencium bibir merahnya dengan ganas.Baru saja, dia telah membantunya dalam permainan. Sekarang dia akan meminta hadiah?Lirea dicium olehnya. Setiap kali Shaka menciumnya, dia akan merasa tercekik, tidak bisa bernapas, dan menyerah sepenuhnya.Dia pernah jatuh cinta sebelumnya dan berciuman, tapi itu hanya menyentuh bibir sambil memegang tangan kecilnya yang sudah bisa membuat wajahnya merah selama setengah hari.Tapi dunianya serasa dijungkirbalikkan sejak kemunculan Shaka.Di mana rasa malu-malu dalam cinta itu?Lalu Shaka mengangkatnya langsung dengan lengannya yang kuat, membaringkannya di tempat tidur, menutupi kekasihnya dengan tubuhnya yang kekar hingga Lirea tidak bisa b
Mereka dan Shaka telah membesarkan Alex selama beberapa tahun dan menyayanginya seperti saudara sendiri. Jika Alex dibunuh oleh Lirea, ular itu pasti akan mati sia-sia.Jika saja Dani dan Rendra tidak bisa menjamin keamanan untuk kehidupan seekor hewan, apa Lirea akan mengirim mereka ke penjara?Shaka juga tidak akan membiarkan mereka dipermalukan hanya karena kehidupan seekor binatang.Jadi, Alex hanya akan mati dengan sia-sia.Dan betapa sakit hatinya Dani dan Rendra saat itu tiba.Seketika itu juga Rendra menyipitkan matanya. Jika Lirea yang akan merawatnya, dia sangat yakin gadis itu tidak akan melepaskan Alex begitu saja!Benar saja, hanya wanita dan penjahat yang sulit dihadapi!Wanita, jelas jika itu adalah Lirea. Sedangkan penjahat?Dalam hati Lirea, Dani dan Rendra adalah penjahat!Jadi, mereka sebenarnya dalam posisi yang sama!Saat memulai peperangan, maka harus menyelesaikan sampai akhir!Melihat situasi di depannya yang saling melempar belati, ada dorongan kuat dalam diri
Alhasil, dia telah berada di ibu kota selama hampir satu bulan. Meskipun pada awalnya ponselnya dipegang oleh Shaka, namun yang begitu mencengangkan adalah, sudah lebih dari sepuluh hari ibunya sekali pun tidak menelepon!Kejam sekali!Terus terang, dia juga gadis lugu dari keluarga baik-baik, sedangkan Shaka, bagaimanapun dia adalah orang besar yang terpandang. Dengan cara ini, dia mengambil putrinya yang cantik, dan ibunya tidak peduli."Aku sangat baik. Shaka memperlakukanku dengan sangat baik.""Aku tahu Shaka akan memperlakukanmu dengan baik, jadi aku sangat lega! Aku menerima telepon dari ibunya kemarin yang mengatakan jika Shaka akan bertunangan denganmu tepat di hari ulang tahunmu. Jangan khawatir, aku akan meminta cuti untuk datang menghadiri pesta pertunanganmu."Saat itu juga Lirea meneguk ludahnya dengan susah payah!"Bu, putrimu akan bertunangan, bukankah benar kalau kamu memang harus meminta izin cuti untuk menghadiri pesta pertunangannya? Sungguh nada pengorbanan macam
Shaka yang sedang mengemudi saat ini tampaknya sedang dalam suasana hati yang baik dengan senyum menawan di wajahnya.Ketika memalingkan wajahnya ke arah Lirea yang kecil dan putih, masih terlihat jejak merah di sana."Yah, alerginya hampir berakhir. Sepertinya itu akan baik-baik saja dalam dua hari setelah kita kembali, jadi jangan tunda untuk masuk ke sekolah."Mendengar itu, Lirea menggosok wajah kecilnya tanpa sadar dan melihat pantulan dirinya di kaca spion mobil. Benar saja, kemerahan di wajahnya sudah mulai mereda dan tidak lagi membengkak. Melihat pemulihan wajah kecil itu, suasana hati Lirea juga semakin berbunga.Dia bertanya tanpa sadar, lalu mengeluarkan ponsel dari tasnya untuk mencari kontak Kstaria" dan mengiriminya pesan.(Akhir-akhir ini aku dalam suasana hati yang baik. Aku akan menyelesaikan konten pengisi suara dan mengirimkannya padamu sebelum sekolah dimulai. "Peri Bunga")Pesan berhasil dikirim!"Drrtt drrtt drtt..."Di saat yang bersamaan, di kursi belakang, te
Setelah kejadian itu, mesin mobil Dani dan Rendra tiba-tiba mati setelah mengemudi selama lebih dari satu jam. Mau tak mau mereka turun untuk memeriksa dan menemukan bahwa tidak ada bensin setetes pun yang tersisa. Lalu salah satu dari mereka pergi ke kompartemen belakang untuk mencari bensin cadangan, tetapi semua bensin di sana juga telah diganti dengan air.Sudah pasti ini kerjaan dari Lirea yang bisa memikirkan hal-hal licik seperti ini.Namun mereka berdua tidak marah, karena tidak ada kemungkinan akan menemukan kendaraan lain di jalan, mereka berinisiatif untuk mencari bantuan lewat telepon. Hanya saja, saat itu mereka menemukan jika ransel yang berisi ponsel sudah dicuri. Mereka sama sekali tidak menemukan ponsel satu pun!Setelah berpikir sejenak, tampaknya terlalu jauh jika mereka harus mencari bantuan dari ibu kota. Untung di vila selalu tersedia bensin cadangan. Karena mereka berdua telah cukup baik dalam latihan militer, jadi jika hanya berlari kembali ke vila, itu bukan s
Kemudian, dia mencari ponsel dari ransel di kursi belakang untuk menelepon Rendra."Gunakan pakaian perang untuk meratakan dunia, gunakan riasan merona untuk keadilan yang tidak bijaksana, aku sangat tergila-gila dan tidak pernah menyesali..."Musik yang mengalir perlahan di ruang sempit itu mengalun merdu. Seketika tubuh Lirea terhenyak, lalu dengan kaku melirik ke luar jendela, mencubit pahanya, dan berusaha sekuat tenaga untuk tidak tertawa!Jangan tertawa!Namun sudut mulutnya mulai tertarik ke atas tak terkendali.Akhirnya, dia tidak bisa menahannya.Seketika itu juga dia memberi gestur kemenangan, "Yes!"Sementara Shaka langsung mengeluarkan tas punggungnya. Benar saja, ponsel Rendra tergeletak di sana, begitu pula ponsel Dani. Melihat itu, dengan tenang dia bertanya pada Lirea, "Apa ini?"Lirea berkedip, dan senyum di sudut mulutnya telah mengungkapkan sesuatu."Ya, aku mencuri ponsel mereka," jawabnya.Dalam beberapa detik, ada semburat ketakutan di wajah tampan Shaka, namun t
Saat itu juga, Lirea langsung berlari ke pelukan Shaka dan memeluknya dengan sangat erat, bahkan dia tidak ingin melepaskannya barang sejenak.Air mata masih menggantung di bulu matanya yang lentik. Kali ini, mata besar itu menunjukkan kepanikan luar biasa dengan jantung yang berdebar keras. Sejauh ini, dia sama sekali belum bisa tenang.Sementara Shaka memeluknya dengan perasaan sakit hati. Meskipun dia menikmati penampilan lembut dan imut dari ketergantungan Lirea padanya saat ini, tapi dia juga merasa tertekan.Dari sudut matanya, dia melihat Dani dan Rendra yang berbaring di tanah dengan ekspresi gembira, membuat amarahnya sedikit tersulut.Melihat gadis kecilnya menangis ketakutan, bagaimana bisa mereka justru tampak bahagia?Meskipun sebenarnya... dia sendiri juga merasa seperti itu!Tapi dia sama sekali tidak bisa membiarkan kekasihnya tahu. Jika tidak, entah bagaimana gadis itu akan membuat perhitungan padanya."Tenanglah, tenanglah. Tidak apa-apa. Alex tidak akan menggigit,
Shaka melirik mata kekasihnya yang tampak cerah, "Yah, setiap tahun kami akan datang untuk bermain-main."Mendengar itu, mata Lirea menjadi lebih cerah, "Tolong bawa aku, ajaklah aku! Ajaklah aku saat bermain-main yaaa!"Dia paling suka bermain dengan Shaka. Terakhir kali saat menyelamatkan Shaka di Kota X, Shaka memberinya banyak hadiah tetapi Lirea tidak menginginkannya. Alhasil, dia menghentikannya di depan pintunya setiap hari, menyeretnya ke dalam mobil dan membawanya terbang ke luar negeri selama beberapa hari.Bungee jumping, terjun payung, mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi.Permainan yang benar-benar memicu adrenalin.Oleh karena itu, meskipun dia tidak berdaya untuk semua jenis perlakuan tirani Shaka, tapi dia bersemangat setiap kali Shaka membawanya keluar untuk bermain.Mendaki gunung mungkin dianggap pekerjaan berat di mata orang lain, tapi bagi Lirea ini sangat menarik.Tidak bisa dipungkiri jika dia paling suka saat diajak bermain dengan Shaka.Tak lama, Shaka me
Marah!Murka!Saking marahnya, dia bahkan memiliki dorongan untuk menguliti seseorang!Shaka pasti sangat murah hati untuk mengakui jika dia cemburu!Gunung biša terbalik dan bumi berguncang!Dia marah!Marah setengah mati!Namun, Shaka tidak akan menanyakan apa pun pada Lirea. Dia bukan orang bodoh. Pukul berapa sekarang? Bukankah mempertanyakannya sama saja dengan mengungkit keberadaan pria di hadapannya lagi?Dia juga tidak memiliki masalah mental! Selain itu, Shaka dapat melihat jika Lirea telah berusaha untuk melupakannya. Dalam hal ini, kenapa dia harus menyebut pria di depan gadis itu untuk kepentingan dirinya sendiri?Tak bisa dipungkiri jika biasanya Shaka terlihat sombong dan angkuh, tidak bisa menyembunyikan sesuatu, dan tidak ada yang bisa ditutupi darinya. Namun, jika dipikir-pikir dengan hati-hati, Shaka dapat berdiri tegak di ibu kota dan memiliki gelar "Tuan Muda", jelas itu bukan hanya karena latar belakang keluarganya, tetapi juga sarana, keberanian, dan otaknya send