Share

Lamaran

Author: NihayatuZain
last update Last Updated: 2025-03-11 21:08:34

Hari demi hari terus berlalu. Seperti yang Hurraim katakan pada Sandrina, bahwa dia akan datang ke rumah Sandrina untuk melamar. Maka pada hari ini juga, Hurraim beserta kedua orang tua dan Kakeknya datang ke kediaman Sandrina. Hari yang Sandrina dan Hurraim tunggu-tunggu. Mereka akan segera melaksanakan lamaran. Segala persiapan sudah dilakukan. Sandrina tampak cantik mengenakan kebaya modern dan riasan natural di wajahnya.

"Apakah kamu sudah siap?" tanya Marlinda.

Sandrina tersenyum hangat. "Sudah, Bu. Ini akan menjadi moment terindah sebelum kami menikah."

"Kalian adalah pasangan yang serasi. Semoga saja kalian berjodoh sampai kakek nenek," ucap sang ayah.

"Aamiin. Semoga seperti ayah dan ibu. Selalu saling setia dan mampu memaafkan setiap kesalahan yang diperbuat," balas Sandrina.

Padahal ini bukan pengalaman pertama bagi Sandrina, sebelum mengenal Hurraim, tentunya dia sudah pernah menikah dan melakukan sesi lamaran. Akan tetapi, kali ini rasanya sungguh berbeda. Sandrina san
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Diceraikan Suami Toxic, Dibahagiakan CEO Romantis   Hurraim Tidak Sabar

    "Aku berjanji akan menikahi kamu. Menjadikan kamu wanita satu-satunya dalam hidupku. Aku akan tetap menemani di dalam susah maupun senang. Sandrina, maukah kamu menjadi istriku? Belahan jiwaku. Penyejuk hatiku?" ucap Hurraim sebelum benar-benar memasangkan cincin di jari manis Sandrina. Sandrina nyaris menangis. Kedua bola mata sudah mulai berkaca-kaca. Wanita cantik itu menutupi mulutnya, agar tangisan tidak pecah saat itu juga. Sepersekian detik kemudian, Sandrina mengangguk pelan. "Ya. Aku mau menjadi istrimu. Menjadi belahan jiwamu. Menjadi penyejuk hatimu. Aku akan tetap setia padamu. Menemani dalam suka maupun duka," jawab Sandrina dengan suara yang bergetar menahan tangis. Cincin pun dipasangkan. Semua orang menatap penuh haru dan bahagia. Dua insan sedang mengikat cinta. Setelah ini, perjalan mereka akan terus dilakukan. "Kita beri tepuk tangan yang meriah!" ucap MC dengan penuh gembira. Prok prok prok!Sorak sorai tepuk tangan menggema di rumah itu. Semua orang bahagia.

    Last Updated : 2025-03-12
  • Diceraikan Suami Toxic, Dibahagiakan CEO Romantis   2 Minggu Lagi

    Michael menatap nyalang. Sekarang dia benar-benar kesal dan tak habis pikir pada mantan istrinya itu. Sial sekali dia bertemu dengan wanita yang telah menghancurkan seluruh hidupnya. "Apa yang kamu lakukan? Keluar!" bentak Michael dengan tampang penuh emosi. Clara menatap setengah sinis, tapi sepertinya dia sedang mengincar sesuatu dari Michael. Beberapa hari ini Clara baru mengetahui perihal bisnis dan kebangkitan Michael. Wanita licik dan jahat seperti Clara pasti tidak akan puas dan tidak punya malu. Dia bahkan kembali mendekati Michael karena merasa jika Michael telah kembali jaya. "Nggak mau. Aku mau ikut sama kamu." Clara bicara ketus. Dia memalingkan wajah dan seolah tidak peduli pada raut wajah Michael saat ini. "Sudah gila ya kamu!" Michael bicara dengan nada tinggi. "Turun sekarang juga. Aku tidak sudi pergi denganmu. Sekarang aku tidak ingin lagi mengenal kamu, Clara. Lebih baik kamu turun dan jangan menggangguku!" Kemudian dia membuka pintu dan mendorong tubuh Clara de

    Last Updated : 2025-03-13
  • Diceraikan Suami Toxic, Dibahagiakan CEO Romantis   Perkara Waktu Yang Cepat

    Hurraim dan Sandrina hanya saling beradu tatap. Semua orang pasti sangat kaget dan mengira jika keduanya sangat tidak sabaran. Padahal masih banyak waktu, tapi mereka memilih menikah lebih cepat. Sebagai keluarga kaya yang terhormat, tentu saja Pristilla ingin menyiapkan pernikahan yang mewah dan meriah untuk putra satu-satunya itu. Tidak mungkin dia akan membiarkan Hurraim menikahi wanita yang dicintainya secara sederhana. Menurut Pristilla, pernikahan adalah moment yang sangat sakral dan tidak akan bisa dilupakan. Maka Pristilla ingin memberikan moment terindah pada putra dan calon menantunya. Meskipun pernikahan ini bukan yang pertama kalinya bagi Sandrina, tapi tetap saja Pristilla tidak mau jika Hurraim sampai menikahi Sandrina dengan cara biasa saja. "Apa kalian berpikir akan menikah secara sederhana!?" desak Pristilla. Tatapannya tajam dan benar-benar tidak mengerti pada akal pikiran Hurraim maupun Sandrina. "Sayang, jangan ngotot-ngotot begini. Kita bisa bicarakan lebih det

    Last Updated : 2025-03-15
  • Diceraikan Suami Toxic, Dibahagiakan CEO Romantis   Ada Apa Denganmu?

    Pandangan Sandrina terpeleset pada sosok Michael yang seolah sedang bingung. Bukan hanya bingung, Michael bahkan seperti ragu untuk melangkah maju. Menyaksikan hal itu, membuat Sandrina tidak bisa diam saja. Dia pun mencoba melempar senyuman manisnya. Tentu saja sebagai tuan rumah, Sandrina harus ramah dan bersikap baik pada seluruh tamunya. "Hei, Michael. Kenapa diam di sana? Sini gabung sama yang lain. Mami sama Ele juga ada di dalam," ucap Sandrina dengan ramah. Michael tak jadi ragu. Melihat sikap baik Sandrina padanya, membuat pria itu pun maju beberapa langkah. Sekarang senyuman mengembang di wajahnya. "Maaf karena aku terlambat datang. Ini, ada kado kecil untuk kalian berdua," ucap Michael dengan kerendahan hatinya. Sandrina menyunggingkan senyuman manis. "Terima kasih. Padahal kami belum menikah, hanya lamaran saja. Kalau gitu, silakan masuk. Yang lain sedang menikmati makanan." "Tidak apa-apa. Ini hanya hadiah kecil," balas Michael, "nampaknya mami datang tepat waktu," g

    Last Updated : 2025-03-16
  • Diceraikan Suami Toxic, Dibahagiakan CEO Romantis   Hanya bercanda

    Sandrina menatap intens. Dia tidak termaksud membuat calon suaminya itu kesal atau marah. Namun, sekarang sepertinya Hurraim benar-benar sudah terpancing. Sandrina juga tidak begitu mempermasalahkan. Dia sedikit maklum dengan perasaan Hurraim. Akan tetapi, masalahnya sekarang Hurraim tampak tidak melihat situasi dan kondisi. "Sayang, sebaiknya kita masuk aja yuk. Oke ini hanya kesalahpahaman. Aku hanya menyambut dia sebagai tamu dan tentunya kakak kamu," ucap Sandrina dengan nada lembut. Mencoba untuk tidak emosi. Hurraim tersenyum lantas mengangguk. Kemudian dia meraih tangan Sandrina. "Aku mengerti, sayang. Lagipula, aku tadi cuma bercanda."Sandrina mendadak mengernyitkan dahi. Sementara Michael kini membuang napas kasar. Kakak tirinya ini benar-benar menguji kesabarannya. "Bercanda mu kurang ekstrim, kakak Hurraim yang terhormat," sindir Michael setengah kesal. Hurraim tersenyum miring. Kemudian dia meninju kecil dada Michael. "Tapi sikap loe udah bagus, adik ketemu gede. Sebe

    Last Updated : 2025-03-17
  • Diceraikan Suami Toxic, Dibahagiakan CEO Romantis   Memilih Mas Kawin

    "Yang ini juga kayaknya bagus, sayang. Kamu pasti makin cantik pakai yang ini," ucap Hurraim saat memilih perhiasan untuk dijadikan mahar.Ya, hari ini Hurraim sedang berada di toko perhiasan bersama calon istrinya. Hari demi hari terus berlalu, sudah satu minggu lagi menuju hari yang ditunggu oleh keduanya. Segala persiapan sydah dilakukan. Dari gaun, dekorasi dan segalanya. Hurraim sengaja tidak banyak wacana. Dia ingin membuktikan bahwa menikah tidak perlu ribet dan banyak embel-embel. "Ini terlihat cantik dan mewah. Apa tidak terlalu berlebihan, sayang?" tanya Sandrina. Nampaknya dia tidak begitu antusias. Tentu saja merasa jika apa yang Hurraim pilih terlalu mewah. Bagi dirinya yang hanya kaum mendang-mending, tentu ini sangat spesial."Nggak dong, sayang. Aku ingin yang terbaik untukmu. Semuanya terlihat cantik. Jadi, jangan ragu dan tetaplah santai. Aku tudak akan keberatan sedikit pun," jawab Hurraim. Dia amat baik dan pengertian. Senyuman manis mengembang di bibir Sandrina.

    Last Updated : 2025-03-19
  • Diceraikan Suami Toxic, Dibahagiakan CEO Romantis   Harus Waspada

    Clara tersenyum miring. Kini dia bersedekap dan menatap remeh. Gundukan kesal seakan terlihat di atas kepalanya saat ini. Mengingat Michael sempat drop, dia seperti tidak percaya jika Michael bisa menjebloskan Clara ke dalam penjara. “Kamu tidak punya kuasa atau kekuatan sedikit pun, Michael sayang. Sekarang aku ingin bertanya, dari mana kamu dapatkan modal untuk membuka usaha seperti ini? Kamu pasti meminjam bank, ya? Haha. Jangan sombong dulu! Kalau bisnis kamu berkembang dan sukses, kamu mungkin akan mendapatkan kekuatan dan kekuasaan lagi seperti dulu. Tapi kalau bisnismu mangkrak dan bangkrut, maka apa yang akan kamu dapat? Pastinya sebuah kerugian dan keterpurukan seperti beberapa waktu lalu. Haha!” Clara tertawa terbahak-bahak. Suaranya nyaring dan dia benar-benar menghina Michael. Michael mengepalkan tangan. Mustahil dia tidak marah. Semenjak kejadian itu, kebencian mulai merambat dalam pekarangan hati Michael. Kendati demikian, Michael tidak ingin menjadi arogan lagi. Dia h

    Last Updated : 2025-03-20
  • Diceraikan Suami Toxic, Dibahagiakan CEO Romantis   Hari Yang Ditunggu

    “Bunda walaupun belum pernah jadi mertua, tapi bunda pastikan bakal jadi mertua yang baik. Kamu jangan asal kalau bicara, Hurraim! Jangan bikin Sandrina takut dan berasumsi buruk tentang Bunda!” Pristilla mengomeli dengan kekesalan yang mendalam. Bagaimana tidak kesal, putranya sendiri membicarakan hal buruk tentangnya di hadapan calon menantu. Hurraim tersenyum simpul. Sebenarnya dia hanya bercanda. Hurraim juga tentu berharap Bundanya akan menjadi mertua yang baik untuk Sandrina. Akan tetapi seperti biasa sang Bunda menanggapi dengan serius. “Yang benar saja? Aku hanya ngomong sesuai fakta. Tapi, tetaplah aku percaya kalau Bunda bisa jadi mertua yang baik untuk istri aku nanti,” ucap Hurraim sembari memeluk Sandrina. Pristilla memencengkan bibirnya. “Ada juga kamu! Jangan sampai jari suami zalim terhadap istri. Dan jangan jadi anak durhaka terhadap Bunda! Awas aja kalau sampai itu terjadi,” ancam Pristilla. Sedikit memberikan nasihat pada putranya. “Tenang aja, Bun. Nanti bakala

    Last Updated : 2025-03-21

Latest chapter

  • Diceraikan Suami Toxic, Dibahagiakan CEO Romantis   Happy Ending

    Kabar kehamilan Sandrina sudah sampai ke telinga kedua orang tuanya. Mendengar kabar itu, mereka berdua sangat bahagia dan bersyukur. Sejak putri mereka menikah dengan Michael, sejujurnya keduanya sangat menantikan sosok seorang cucu, tapi mereka tidak berani mendesak atau memaksa putri mereka untuk segera memberikan cucu pada mereka. Sekarang, tanpa diminta pun Sandrina sudah dipercayai oleh Tuhan untuk mengandung anaknya. "Alhamdulillah, anak kita benar-benar sehat dan subur, Yah. Berarti memang rezeki dia bersama Hurraim. Tuhan memang tahu apa yang terbaik untuk hamba-Nya," ucap Marlinda penuh syukur. Sang suami mengangguk pelan diiringi senyuman kemenangan. Mereka juga sudah tahu kalau nanti malam di kediaman Pristilla akan mengadakan acara syukuran atas kehamilan Sandrina. Jadi, keduanya akan hadir untuk ikut mendoakan, serta memberikan ucapan selamat dan support terhadap Sandrina juga Hurraim. "Semoga Tuhan selalu menjaga mereka. Menjaga Sandrina dari hal buruk. Menjaga calon

  • Diceraikan Suami Toxic, Dibahagiakan CEO Romantis   Hurraim Pingsan

    Hurraim berlari ke loteng. Mendengar hal yang mengkhawatirkan tentang istrinya, dia langsung menemui Sandrina di sana. Jantungnya berdetak kencang. Hurraim takut Sandrina kenapa-kenapa. Saat ini, Sandrina tengah duduk sembari memegangi perutnya. Ekspresinya membuat Hurraim semakin panik. Tentu saja Sandrina mulai berakting. Perempuan cantik itu seolah sedang merasakan sakit di bagian perutnya. "Arrgggh!!" pekik Sandrina."Sayang, apa yang terjadi padamu?" tanya Hurraim dengan kekhawatiran yang semakin mendalam. Ditangkapnya tubuh sang istri. Kemudian dia mengelus perut rata Sandrina yang tanpa disadari tengah mengandung sang buah hati. Sandrina meringis seperti kesakitan. Pristilla dan Fery hanya menonton saja. Begitu juga dengan Eleanor. Mereka diam-diam sedang menunggu waktu untuk memberikan surprise pada Hurraim."Perutku, sayang...." Sandrina mengeluh. "Ayo kita ke rumah sakit! Ini tidak bisa dibiarkan," ucap Hurraim tampak panik. Hampir saja dia menggendong tubuh Sandrina, ta

  • Diceraikan Suami Toxic, Dibahagiakan CEO Romantis   Suprise

    "Awas, hati-hati. Jangan sampai jatuh," ucap Pristilla dengan sangat antusias. Begitu tahu bahwa menantunya sedang mengandung, Pristilla sangat menjaga ketat Sandrina. Tentu saja dia takut Sandrina dan juga calon bayi dalam perutnya kenapa-kenapa. Sandrina digandeng oleh dua asisten rumah tangga. Ini terlalu berlebihan, tapi Sandrina tidak bisa menolak. Sebenarnya dia juga bisa berjalan sendiri sampai kamarnya. Namun, kekhawatiran sang mertua telah membuatnya seperti seorang ratu. "Kita akan mempunyai cucu!" seru Pristilla pada Fery. Sontak hal itu membuat Fery melebarkan kedua mata dan menatap setengah tidak percaya. "Hah, yang benar? Maksudnya Sandrina hamil?" Fery bertanya dengan raut wajah kaget serta penasaran. Pristilla mengangguk cepat. "Iya! Kita harus merayakan ini. Secepatnya kita atur acara perayaan kehamilan Sandrina.""Bun, itu terlalu berlebihan," protes Sandrina sedikit tidak setuju. "Apanya yang berlebihan? Kita akan mengadakan syukuran atas kehamilan kamu, Sandri

  • Diceraikan Suami Toxic, Dibahagiakan CEO Romantis   Sandrina Sakit

    Hari demi hari terus berlalu. Sandrina dan Hurraim sudah menjalani rumah tangga selama satu bulan. Hari demi hari mereka lalui dengan penuh kebahagiaan. Tidak ada satu pun orang yang berani mengganggu kebahagiaan mereka. Dalam satu bulan ini, Sandrina masih tinggal bersama mertuanya. Hal itu dikarenakan keinginan Pristilla yang merasa masih belum siap berpisah jauh dengan Hurraim. Hurraim sendiri sudah ingin pindah rumah. Bahkan sebelum menikah pun, Hurraim sudah membeli rumah untuk dihuni dengan istrinya. Namun, saat ini dia belum bisa meninggalkan rumah orang tuanya itu. Padahal Hurraim sudah membujuk Pristilla berulang kali. Namun, Pristilla tetap kekeuh belum siap dan tidak mengizinkan Hurraim untuk pindah rumah. Pagi ini, Sandrina terbangun dalam keadaan lemas. Dia yang sudah tidak menjadi sekretaris Hurraim, hanya melakukan tugasnya sebagai seorang istri sekaligus owner San Kitchen. Selain itu, Sandrina juga mulai menekuni bisnis perhiasan media online. Hal ini sengaja dia lak

  • Diceraikan Suami Toxic, Dibahagiakan CEO Romantis   Tidak Ingin Memberatkan

    Hurraim mengelus lembut perut rata Sandrina. Perasaannya senang tak menentu. Telah terpikirkan olehnya bagaimana jika di dalam perut rata itu ada janin sang buah hati mereka. Tentu saja Hurraim sangat tidak sabar. Dia menikah, tujuan menikah memang tidak melulu tentang anak. Akan tetapi, memiliki anak setelah menikah adalah suatu kebahagiaan. Hurraim sendiri tidak pernah berniat untuk menunda-nunda punya anak. Jika Tuhan berkehendak, maka dia berharap Sandrina segera diberi momongan. "Semoga secepatnya kamu mengandung anak kita, sayang," ucap Hurraim dengan suara lembut. Sandrina tersenyum tipis. Waktu itu dia dengan Michael pun mengharapkan hal yang sama. Setiap saat menanti kehadiran sang buah hati mereka. Namun, takdir tidak sampai membuat mereka memiliki anak. Bahkan Sandrina sempat dituding wanita mandul oleh mertuanya sendiri. Semoga saja kali ini tidak. Sandrina sebenarnya sedikit trauma jika seandainya Tuhan sedikit lama memberikan anak padanya. Khawatir mertuanya mengira di

  • Diceraikan Suami Toxic, Dibahagiakan CEO Romantis   Aku Milikmu

    Selesai pesta pernikahan, Hurraim membawa kabur Sandrina ke sebuah hotel mewah yang sudah dipesannya. Segenap keluarga melepas dengan penuh kebahagiaan. Senyuman mengembang di sudut bibir kedua mempelai pengantin pria dan wanita. Taburan bunga mengiringi kepergian mereka. Sorak sorai keceriaan menambah kesan bahagia di sana. "Kamu milikku sayang!" ucap Hurraim. Pria tampan itu membopong tubuh ramping Sandrina dari luar hingga ke dalam hotel. Nuansa honeymoon terasa kental di sana. Taburan bunga dan gemerlapan lampu menyambut mereka. Belum lagi aroma harum dari berbagai sudut pun tercium menyengat indera penciuman mereka. "Malam ini aku tidak akan menahan diri lagi," ucap Hurraim lagi. Pria tampan itu nampak perkasa. Dia bahkan tergesa-gesa dan tidak sabaran. Maklum, Hurraim adalah sosok pria dewasa yang tidak pernah melakukan hubungan intim dengan wanita mana pun. Maka saat dia telah menikahi wanita pujaan hatinya, jangan heran jika Hurraim begitu semangat dan tidak sabar. Sekaran

  • Diceraikan Suami Toxic, Dibahagiakan CEO Romantis   Sah

    Sang pengantin pria telah selesai berjabat tangan dengan Ayah Sandrina. Ijab dan kabul baru saja selesai diucapkan. Segenap saksi, mengatakan 'sah'. Saat itu juga sorak sorai dan ucapan syukur terdengar riuh di telinga. Detik ini juga, Sandrina telah resmi menjadi istri bagi Hurraim. Mereka telah disatukan dalam ikatan yang suci. Murni karena cinta dan jodoh dari ilahi. "Alhamdulillah, sah!" ucap Pristilla sembari menatap haru pada putranya yang tampan nan gagah. Senyuman kebahagiaan mengembang di bibir Hurraim. Tak sabar rasanya ingin melihat sang wanita pujaan. Selesai dengan ritual ijab kabul, penuntun acara memanggil sang mempelai pengantin wanita agar segera keluar. Para tamu nampak antusias. Di antara mereka ada yang sudah pernah hadir di acara pernikahan Sandrina dengan Michael. Namun, tetap saja mereka sangat penasaran pada Sandrina kali ini. Dari segi pesta, dekorasi dan gaya pernikahan Sandrina kali ini jauh berbeda dengan pernikahannya waktu lalu. Tentu ini sengaja Sandri

  • Diceraikan Suami Toxic, Dibahagiakan CEO Romantis   Hari Yang Ditunggu

    “Bunda walaupun belum pernah jadi mertua, tapi bunda pastikan bakal jadi mertua yang baik. Kamu jangan asal kalau bicara, Hurraim! Jangan bikin Sandrina takut dan berasumsi buruk tentang Bunda!” Pristilla mengomeli dengan kekesalan yang mendalam. Bagaimana tidak kesal, putranya sendiri membicarakan hal buruk tentangnya di hadapan calon menantu. Hurraim tersenyum simpul. Sebenarnya dia hanya bercanda. Hurraim juga tentu berharap Bundanya akan menjadi mertua yang baik untuk Sandrina. Akan tetapi seperti biasa sang Bunda menanggapi dengan serius. “Yang benar saja? Aku hanya ngomong sesuai fakta. Tapi, tetaplah aku percaya kalau Bunda bisa jadi mertua yang baik untuk istri aku nanti,” ucap Hurraim sembari memeluk Sandrina. Pristilla memencengkan bibirnya. “Ada juga kamu! Jangan sampai jari suami zalim terhadap istri. Dan jangan jadi anak durhaka terhadap Bunda! Awas aja kalau sampai itu terjadi,” ancam Pristilla. Sedikit memberikan nasihat pada putranya. “Tenang aja, Bun. Nanti bakala

  • Diceraikan Suami Toxic, Dibahagiakan CEO Romantis   Harus Waspada

    Clara tersenyum miring. Kini dia bersedekap dan menatap remeh. Gundukan kesal seakan terlihat di atas kepalanya saat ini. Mengingat Michael sempat drop, dia seperti tidak percaya jika Michael bisa menjebloskan Clara ke dalam penjara. “Kamu tidak punya kuasa atau kekuatan sedikit pun, Michael sayang. Sekarang aku ingin bertanya, dari mana kamu dapatkan modal untuk membuka usaha seperti ini? Kamu pasti meminjam bank, ya? Haha. Jangan sombong dulu! Kalau bisnis kamu berkembang dan sukses, kamu mungkin akan mendapatkan kekuatan dan kekuasaan lagi seperti dulu. Tapi kalau bisnismu mangkrak dan bangkrut, maka apa yang akan kamu dapat? Pastinya sebuah kerugian dan keterpurukan seperti beberapa waktu lalu. Haha!” Clara tertawa terbahak-bahak. Suaranya nyaring dan dia benar-benar menghina Michael. Michael mengepalkan tangan. Mustahil dia tidak marah. Semenjak kejadian itu, kebencian mulai merambat dalam pekarangan hati Michael. Kendati demikian, Michael tidak ingin menjadi arogan lagi. Dia h

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status