Share

Bab 82

Lillia menoleh melihatnya, merasa tindakan pria ini agak berlebihan. Dia diam-diam bergeser, lalu menyahut dengan sopan, "Terima kasih, tapi lantainya nggak licin kok."

Adelio mengambil keranjang buah di tangan Lillia. Dia berkata dengan ekspresi pasrah, "Keranjang ini meneteskan air, lantainya terbuat dari marbel, ditambah lagi kakimu terluka. Ketiga aspek ini mudah menimbulkan kecelakaan. Biar aku yang pegang saja."

Lillia mengiakan tanpa bertele-tele. Claude pun melihat kedua orang itu keluar bersama. Ekspresinya tampak sangat murung.

Saat ini, Adelio yang telah berada di gazebo meletakkan keranjang buah di atas kursi. Sesudahnya, dia baru mundur.

Nikita melihat Lillia perlahan-lahan mendekat. Dia berdiri, lalu memberikan sebuah jeruk kepada Lillia dan berkata, "Bantu aku kupas jeruk. Setelah itu, kita baru mulai bekerja."

Lillia tidak berniat membantunya. Namun, Adelio sudah maju duluan untuk mengambil jeruk itu dan mengupasnya.

Nikita menatap pria itu dengan sorot mata mendalam. K
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status