Share

BAB 222

Aku berjalan gontai setelah menerima surat mutasi beberapa waktu yang lalu. Sungguh tak ada dalam bayanganku menerimanya secepat ini. Momen pergantian tahun ajaran memang membuat hal-hal semacam ini seringkali terjadi. Hanya saja, untuk kasusku kurasa memang semuanya amat dipercepat.

"Saya harap Bu Soraya akan jauh lebih baik di tempat yang baru," tutur Bu Fatma setelah menyerahkan amplop coklat tersebut. Kalimat itu terngiang di kepalaku.

Aku bukan tak paham dengan kasak-kusuk di kantor guru saat aku kembali dari ruangan kepala sekolah. Mereka menatapku kaget yang membuktikan bahwa mereka memang menjadikanku topik pembicaraan kali ini.

"Semoga segalanya lekas membaik, Bu Soraya." Hanya wanita berkerudung lebar bernama Bu Lulu itulah yang menunjukkan raut simpatinya. Kali ini aku menatapnya agak lama.

Wanita itu tersenyum menenangkan. Mataku berkaca-kaca. Baru kali ini kurasakan ada orang yang bersikap setulus ini.

"Apakah sudah tahu mutasi kemana?" tanyanya hati-hati. Aku mengge
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status