Share

Bab 12 Nomor Siapa?

Author: Tusya Ryma
last update Last Updated: 2024-12-06 15:31:14
"Hey, kau!" tunjuk Bian pada Wihaldy.

"Nanti sore sepulang kerja, kita bertemu di kafe Fun! Aku tunggu!" ucap Bian sambil menahan amarahnya.

Daripada ribut di restoran itu, lebih baik Bian mengajak Wihaldy bertemu dan berbicara empat mata di suatu tempat. Bian akan memperingatkan pria kaya itu untuk tidak mendekati Danisha lagi.

"Oke!" jawab Wihaldy sambil melepaskan pelukannya.

Setelah itu, Bian keluar dari restoran dengan langkah cepat.

"Uhuk, uhuk, uhuk!" Danisha tersedak oleh air liurnya sendiri.

Tadi yang memesan semua makanan di meja itu adalah Bian. Namun, sekarang dia pergi, sedangkan semua makanan yang ada di mejanya belum dia dibayar.

"Ah, bagaimana ini?"

'Bagaimana aku membayarnya?'

Jangankan untuk membayar makanan di restoran yang harganya sangat mahal, untuk biaya hidup sehari-hari pun Danisha sudah kesusahan.

"Sha!"

Dari arah pintu belakang, tiba-tiba seseorang memanggilnya.

Ketika dilihat, ternyata itu adalah Stefia.

Danisha pun segera melamba
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Dicerai Suami Jahat, Diratukan Konglomerat   Bab 13 Mematahkan Tulangmu

    Jam 5 sore, di sebuah kafe yang ada di pusat kota, Wihaldy dan Bian duduk di salah satu meja yang ada di lantai dua sambil menikmati pemandangan sore yang sangat indah. Mereka terdiam beberapa saat dengan suasana yang terasa menegang.  "Ah, ya! Seharusnya kau bisa memperlakukan istrimu dengan baik. Memanjakan dia layaknya seorang tuan putri. Kalau sudah begini, apa yang bisa kau lakukan? Kau menerima foto palsu, lalu menceraikan istrimu tanpa mendengarkan penjelasannya. Luka di hatinya pasti sudah sangat dalam. Walau kau melarangku untuk mendekatinya, tapi itu tidak akan membuatmu kembali ke sisinya!" ucap Wihaldy setelah diperingati oleh Bian.  Awalnya Wihaldy hanya ingin menyelamatkan harga diri Danisha yang terus disudutkan oleh Bian tadi di restoran. Tapi Bian malah menuduh Wihaldy sebagai pria kesepian yang memanfaatkan situasi.  "Dari mana kau tahu foto itu palsu, bahkan kau belum pernah melihatnya, kan? Asal kau tahu saja, Danish pura-pura polos untuk mendapatkan simpati d

    Last Updated : 2024-12-06
  • Dicerai Suami Jahat, Diratukan Konglomerat   Bab 14 Satu Sama

    Danisha tidak ingin ada utang pada Wihaldy, juga tidak ingin suatu saat nanti dia harus membayarnya dengan hal lain. "Untuk pembayaran makanan tadi yang tidak Anda makan, saya tetap akan mengembalikannya pada Anda! Tidak enak rasanya kalau saya membiarkan Anda membayar makanan kami, sedangkan yang memesan makanannya adalah mantan suami saya," ucap Danisha dengan serius. Sekarang pun, kalau bukan karena masalah uang, Danisha tidak akan menghubungi Wihaldy dan memintanya untuk bertemu. Ia terpaksa melakukannya agar ke depannya tidak ada alasan dirinya bertemu dengan pria itu lagi. "Oh, baiklah!" Wihaldy pun mengangguk. Ia tidak akan berdebat dengan wanita di depannya dan tidak ingin wanita itu merasa tidak enak sepanjang hidupnya. Wihaldy akan memakai cara lain untuk membuat Danisha menerima niat baiknya. "Kebetulan, bukti pembayarannya masih ada di dompet. Biar saya cek dulu, ya!" Wihaldy pun membuka dompet hitamnya, melihat kertas putih yang tadi dimasukkan ke dalam dompet

    Last Updated : 2024-12-07
  • Dicerai Suami Jahat, Diratukan Konglomerat   Bab 15 Hampir Saja

    Jam 7 malam, Danisha masih mengobrol dengan Wihaldy di dalam restoran. Awalnya Danisha tidak berniat mengenal pria itu lebih jauh. Tapi sekarang, setelah melihatnya terluka karena ulah mantan suami, Danisha pun menjadi tidak enak, juga merasa bersalah pada pria itu. Kalau bukan karena dirinya, Bian tidak mungkin menghajar Wihaldy sampai bibirnya terluka. Danisha pun terus menanyakan, selain bibir, sakitnya di bagian mana lagi?Dan, setelah mengobrol ternyata pria gagah dan tampan itu tidak seburuk yang dibayangkan. Wihaldy sangat nyaman dan asik saat diajak bicara."Aku tinggal di tower A. Biar kuambil dulu obat untuk luka di bibirmu, ya," ucap Danisha setelah selesai menghabiskan makanannya.Dilihatnya, sedari tadi Wihaldy tidak terlalu banyak makan. Mungkin karena di bibir dalamnya ada luka, jadi dia enggan untuk memasukkan makannya ke dalam mulut. Karena hal itulah Danisha berniat mengobati luka pria itu agar dirinya tidak merasa bersalah."Tidak perlu! Aku sungguh tidak apa-apa!"

    Last Updated : 2024-12-18
  • Dicerai Suami Jahat, Diratukan Konglomerat   Bab 16 Berlutut di Hadapan Danisha

    Baru saja Danisha bisa bernapas dengan lega setelah melihat seseorang di seberang jalan, tiba-tiba pintu apartemen—yang memiliki dua kamar tidur—itu ada yang menggedor dari luar. Detik berikutnya, seseorang menekan beberapa angka untuk membuka sandi, lalu pintunya terbuka dengan keras membuat Danisha yang duduk di sofa terkejut dan terperanjat. Brak! "Bagus ya, Danish! Tempat tinggal ini kau pakai bersama pria lain. Sedangkan aku ... aku yang membayar DP dan cicilan selama satu tahun malah tidak pernah sama sekali!" teriak Bian sambil masuk dan menatap seorang pria dengan penuh permusuhan. "Dan kau ..." tunjuk Bian pada Wihaldy yang sedang duduk di seberangnya, "tadi sudah kuperingatkan kau agar menjauhi Danish! Tapi kau malah semakin berani, bahkan masuk ke apartemenku tanpa izin! Tuan Wihaldy, aku baru tahu, kau ini orang yang tidak sopan, ya!" "Hah .... Tidak sopan?" gumam Wihaldy sambil mengerutkan kening. Padahal dia baru saja duduk di tempat itu, tidak tahu ini tempat t

    Last Updated : 2024-12-25
  • Dicerai Suami Jahat, Diratukan Konglomerat   Bab 17 Apa Rasa Sakitku Bisa Sembuh Hanya dengan Kata Maaf?

    Waktu seolah berhenti beberapa detik. Danisha terdiam sambil mencerna apa yang baru saja didengarnya. Antara terkejut, tapi juga sakit di hatinya, Danisha menunduk sambil melihat Bian yang masih memeluk kakinya sambil memohon ampun. "A-apa yang kau katakan?" tanya Danisha dengan terbata. Bagaimana dirinya tidak sakit mendengar semua penyesalan Bian tentang kekeliruannya di malam pertama setelah mereka menikah? Di malam pertama yang seharusnya menjadi malam yang indah setelah mereka menjalin kasih selama 3 tahun, Bian malah tega menuduh Danisha berselingkuh, Bian pun mencaci Danisha tiada henti seperti mencaci seorang pencuri setelah melihat foto palsu itu. Saking marahnya, tanpa mau mendengarkan penjelasan dari istrinya, Bian malah menampar wajah cantik Danisha dengan keras. Dia pun mendorongnya ke meja kopi sampai kening Danisha terluka dan dijahit. Tangan Danisha diinjaknya sampai jari-jarinya bengkak dan cincin pernikahannya digergaji karena tidak bisa dilepas. Bukan hanya itu

    Last Updated : 2024-12-25
  • Dicerai Suami Jahat, Diratukan Konglomerat   Bab 18 Mengganggu

    Di ruangan yang hening dan sepi, Danisha berbaring di sofa sambil mencengkram bantal yang ada di sampingnya. Saat ini jiwanya sedang terancam, namun ia tidak bisa melakukan apapun selain terdiam karena situasinya sangat sulit. Mantan suami yang sebelumnya sudah menghina, menyiksa, dan bahkan menceraikannya, sekarang malah mendekatinya dan mengeluarkan sinyal-sinyal berbahaya. Bian sudah membuka kemeja di tubuhnya, lalu mendekati Danisha dan menekannya di atas sofa. Bian mencium Danisha tanpa aba-aba, padahal saat ini status mereka bukan lagi suami istri. "Sayang! Ini memang agak terlambat! Seharusnya kita melakukannya 2 bulan yang lalu! Tapi tidak apa-apa. Sekarang pun tidak masalah. Kita masih bisa melakukannya di sini, di tempat tinggal yang sudah kita siapkan satu tahun yang lalu!" ucap Bian dengan pelan. Dia pun mengecup telinga Danisha, lalu menekan kedua tangan Danisha ke atas agar wanita itu tidak bisa memberontak. "Bi-Bian! Kita bukan lagi suami istri, tidak seharusnya

    Last Updated : 2025-01-01
  • Dicerai Suami Jahat, Diratukan Konglomerat   Bab 19 Pernah Bertemu Sebelumnya

    "Kau tidak apa-apa, kan?" tanya Wihaldy yang masih memeluk Danisha sama seperti sebelumnya.  Bian sudah dibawa pergi oleh petugas keamanan, sekarang di tempat itu hanya ada Danisha berdua dengan Wihaldy.  "Terima kasih!" lirih Danisha dengan pelan.  Tanpa sadar ia memeluk tubuh kekar pria itu, membenamkan wajahnya di dada Wihaldy dengan perasaan yang sangat tidak karuan.  Entah mengapa, pria itu selalu ada untuknya di situasi terburuk sekalipun. Padahal sebelumnya mereka tidak saling mengenal, bertemu pun bukan disengaja. Tapi pria itu, selalu menolong dan menyelamatkan Danisha.  "Tidak apa-apa! Sudah seharusnya ini kulakukan. Lain kali, kalau dia mengganggumu lagi, jangan segan untuk segera menghubungiku!"  "Oh, iya!" Tiba-tiba Wihaldy berbicara serius. "Anggap saja ini sebagai balasan karena dulu, lima tahun yang lalu kau pernah menyelamatkan aku!"  "Hah?" Yang tadinya sedih, sekarang Danisha malah terkejut.  Ia penasaran dan segera mendongak menatap Wihaldy yang tampan, yang

    Last Updated : 2025-01-02
  • Dicerai Suami Jahat, Diratukan Konglomerat   Bab 20 Hancurnya Hati Seorang Ayah

    Sepertinya itu bukan ide yang buruk. Selain kepindahannya bisa menguntungkan untuk Stefia, itu juga akan menguntungkan untuk Danisha sendiri. DING! Pintu lift pun sudah terbuka. Danisha dan Stefia berjalan menuju ruangannya sambil berbincang. "Bagaimana?" tanya Danisha yang masih penasaran dengan jawaban Stefia. Walau semalam Bian bilang dia akan membayar semua cicilan apartemen dan akan memberi Danisha uang untuk biaya hidupnya, tapi Danisha tidak tertarik dengan itu. Ia masih dengan keputusannya, menolak ajakan Bian untuk kembali bersama. Lebih baik dirinya pusing sendiri untuk mengatur uang tabungannya yang tinggal sedikit itu daripada harus kembali pada pria yang telah memberikan trauma yang mendalam di sepanjang hidupnya. Tring! Belum sempat Stefia menjawab, tiba-tiba terdengar nada dering dari panggilan masuk di ponsel Danisha. Mau diabaikan pun, rasanya tidak bisa. Yang memanggilnya sekarang adalah ayahnya yang sudah dua bulan tidak bertemu. Ayahnya pun tidak tah

    Last Updated : 2025-01-03

Latest chapter

  • Dicerai Suami Jahat, Diratukan Konglomerat   Bab 49 Putus

    Di pagi hari, Danisha terbangun karena kepalanya terus berdenyut. Lama kelamaan denyutan itu semakin kencang dan menyiksa.   "Aishhh!" Danisha meringis di bawah selimut, mencengkram rambutnya dan menahan rasa sakit.   Dirasa–rasa, suasana di kamar itu terasa berbeda, wanginya pun terasa asing, dan tekstur selimut dan bahannya sangat lembut dan berbeda dengan selimut miliknya yang ada di kamar.   "Eh ... ini di mana?" Danisha segera tersadar. Ia membuka mata, lalu menatap sekeliling yang nampak gelap gulita karena semua lampu dimatikan dan gorden tebal masih tertutup rapat.   "Apa semalam aku ikut dengan Stefi dan kedua pria itu?" Danisha terlentang di tempat tidur sambil mencengkram selimut di dada.   Ia mengingat–ingat kembali kejadian semalam. Setelah keluar dari tempat hiburan, dirinya dan Stefia masuk ke dalam mobil pria itu, lalu ... lalu Danisha turun di apartemen.   "Heh? Semalam aku masuk ke tempat tinggalku, bukan ke tempat tinggal pria itu ...." Danisha mulai ingat.   

  • Dicerai Suami Jahat, Diratukan Konglomerat   Bab 48 Danish Pergi

    Wihaldy mulai curiga, Danisha tidak bisa menerima telepon, tapi dia masih bisa mengirim pesan. Kalau dia sedang tidur, harusnya dia mengabaikan teleponnya tanpa bisa mengirimnya pesan. ["Sayang! Apa kau sedang berada di luar?"] tanya Wihaldy lagi karena Danisha tidak menjawab. Sedangkan pesannya sudah dibaca. Cekrek! Danisha memfoto meja dengan piring dan gelas, juga dengan botol minuman, roko dan asbak. Lampu warna-warni terlihat di fotonya karena ruangan itu sangat gelap. Setelah itu Danisha mengirim dua foto sekaligus. Satu foto itu dan yang satunya lagi foto dirinya yang sedang memegang gelas anggur. Penampilannya yang glamour pun nampak terlihat dengan gaun seksi yang memperlihatkan leher, bahu polos dan belahan dada yang rendah. Terakhir Danisha mengirim sebuah pesan, ["Nanti kuhubungi lagi!"] ["Sayang, apa kau sudah gila? Apa yang kau lakukan?"] ["Kau di mana?"] ["Cepat beritahu aku!"] ["Apa kau bersama Fay?"] tanya Wihaldy dengan panik. Namun pesannya tidak

  • Dicerai Suami Jahat, Diratukan Konglomerat   Bab 47 Biarkan Saja

    Di dalam apartemen, Danisha sudah merias wajahnya sangat cantik, rambutnya pun dikuncir kuda dengan rapi dan elegan, tubuhnya dibalut gaun seksi sepaha dengan belahan dada yang sangat rendah. Sedangkan teman baiknya sedari awal sudah memakai pakaian seksi dan riasan tebal untuk pergi bekerja di tempat karaoke. Tapi sekarang, mereka bersiap untuk pergi ke sebuah hotel bintang lima yang terletak di pusat Kota A. "Kau serius Sha, mau masuk ke dalam koper ini?" tanya Stefia dengan ragu. Pasalnya, Danisha sudah berdandan sangat cantik dengan gaun seksi yang indah, tapi akhirnya dia malah masuk ke dalam koper yang sangat besar. "Ini hanya sampai kita masuk ke dalam lift, Stef! Aku khawatir Fay akan mengikutiku kalau dia tahu aku keluar dari apartemen." Itulah yang Danisha pikirkan. Entah Fay atau Wihaldy yang sedang memantau CCTV di depan pintu apartemennya dan melihat gerak-geriknya, daripada ketahuan, lebih baik Danisha berjaga-jaga dengan bersembunyi di dalam koper saat keluar dar

  • Dicerai Suami Jahat, Diratukan Konglomerat   Bab 46 Kembali Pada Tunangannya

    Jam 8 malam, Stefia datang ke apartemen Danisha sebelum pergi ke tempat kerja. Dia melakukan hal itu atas permintaan Danisha yang sedang resah.   "Aneh bagaimana maksudmu? Haldy hanya memberikan fasilitas terbaik untukmu. Walau hanya mobil dan sopir, tapi itu sudah sangat luar biasa, Sha! Kalau aku sih, sujud syukur, tidak akan mengeluh sepertimu!" ucap Stefia setelah mendengar curhatan kegalauan Danisha tentang pacarnya.   Danisha pun mengerti dengan maksud Stefia. Namun, yang membuatnya galau bukanlah itu, melainkan sikap Wihaldy yang mendadak menjadi aneh dan misterius setelah mereka pulang kerja. Padahal dari siang, Wihaldy meneleponnya seperti biasa. Dia sendiri yang bilang kalau nanti akan menjemput Danisha ke kantornya.   "Bukan itu! Aku mengeluh bukan karena sopirnya, tapi karena ... dia memberiku sopir pribadi secara mendadak. Seolah dia tidak ada waktu untukku lagi!" jelas Danisha dengan pelan.   Walau saat ini mereka mengobrol di dalam kamar, namun Danisha masih khaw

  • Dicerai Suami Jahat, Diratukan Konglomerat   Bab 45 Jadi Aneh

      "Emh, ya sudah, tidak apa-apa! Untungnya kau punya badan yang sehat dan kuat, kau mampu menanggung semua bebanmu dengan mudah! Aku yakin, kedepannya kau akan mendapatkan pria yang baik, yang bertanggung jawab, yang akan membahagiakanmu di sepanjang hidupmu!" hibur Danisha sambil memegang kedua tangan Stefia.   Danisha memang tahu semua hal tentang Stefia. Bagaimana dia hidup dan bagaimana dia berjuang mati-matian untuk keluarga. Selain itu, dia pun selalu dimanfaatkan oleh pacarnya yang tidak bekerja. Untungnya sekarang mereka sudah putus, Stefia tidak perlu lagi mengeluarkan banyak uang untuk pria busuk itu.   "Ya, Sha! Semoga saja aku punya pacar tampan, baik, kaya, dan bisa memanjakan aku seperti pacarmu!"   "Eh, iya! Ngomong-ngomong, Fandy ke mana, ya? Sudah beberapa hari ini dia tidak masuk kerja! Apa dia sakit?" tanya Stefia, mengalihkan pembicaraan.   Danisha pun mendengarnya. Namun ia tidak tahu apa yang terjadi pada rekan kerjanya itu.   "Entahlah! Mungkin dia saki

  • Dicerai Suami Jahat, Diratukan Konglomerat   Bab 44 Lebih dari Cukup

    "Berjanjilah, Sayang!" ucap Wihaldy lagi karena Danisha hanya menoleh ke belakang, mengecup bibirnya lalu tersenyum. Menurut Danisha, tindakannya itu mengartikan bahwa dirinya sudah berjanji, tidak akan meninggalkannya apapun yang terjadi. Namun, Wihaldy tidak mengerti dengan hal itu. Dia kembali meminta, dan akan terus meminta sampai Danisha menjawab "Ya". "Sayang, berjanjilah!" rengek Wihaldy, kali ini dengan manja. Dia memeluk Danisha di dalam kolam air manas, menyandarkan dagunya di pundak ramping wanita itu sambil terus menunggu jawaban. "Hehe! Kenapa merengek seperti itu? Apa kau melakukan kesalahan?" tanya Danisha sambil tersenyum.  Melihat tingkah manjanya yang belum pernah dilihat sebelumya, Danisha malah sangat suka. Tuan Muda Wihaldy yang kaya, gagah, dan tampan, saat ini terlihat seperti anak kecil yang sedang merengek meminta permen. Sangat manis dan menggemaskan. "Tidak! Aku tidak melakukan kesalahan! Aku hanya ... khawatir, kau akan meninggalkan aku di kemudi

  • Dicerai Suami Jahat, Diratukan Konglomerat   Ban 43 Hadiah Spesial

    Di meja makan yang cukup luas dengan berbagai menu yang sudah tersaji cantik di piring, ditemani satu botol anggur mewah, juga lilin-lilin yang menghiasi, Wihaldy bersama Danisha duduk saling berhadapan. Dinner romantis ini disiapkan oleh Wihaldy khusus untuk kekasih tercintanya. "Sayang, ini pertama kalinya aku mengajakmu makan malam! Walau ini belum terlalu malam, tapi kuharap kau menyukainya!" ucap merdu Wihaldy sambil menegang tangan kanan Danisha. Dia tersenyum penuh dengan rasa cinta. "Ah, ya! Ini sungguh luar biasa. Aku tidak menyangka kau akan menyiapkan ini di sela kesibukanmu yang padat. Aku sangat menyukainya. Terima kasih!" Danisha tersipu saat mengatakan kata terima kasih. Pipinya pun sampai merah karena gugup. Sebelumnya Danisha menikah, suaminya menyiksa dan menceraikannya di malam pernikahan. Dan sekarang, Tuhan membalas rasa sakit dan air mata itu dengan kehadiran Wihaldy dan cinta pria itu yang besar. Danisha benar-benar bersyukur atas hal itu. "Ayo Sayang,

  • Dicerai Suami Jahat, Diratukan Konglomerat   Nan 42 Dinner Romantis

    Di jam istirahat, Danisha yang sudah memaafkan Stefia pergi bersama ke tempat makan yang ada di seberang gedung kantor. Mereka membicarakan banyak hal, termasuk rencana untuk mengambil pekerjaan sampingan setelan pulang kerja.  "Untuk apa uang tambahan, Stef? Gaji dari kantor sudah lebih dari cukup untuk biaya hidupmu. Tidak perlu lagi bekerja di tempat lain!" ucap Danisha sambil menyantap makanannya.  "Aku?" Stefia makan sambil mendengar pertanyaan dari teman baiknya.  "Ada sesuatu yang diinginkan keluargaku di kampung. Aku harus mengumpulkan uang sebanyak-banyaknya untuk itu!" jelasnya dengan serius.  Stefia menunduk, menyantap makanannya dengan sedikit lesu.  Entah mengapa, setiap kali membicarakan keluarganya, Stefia selalu tidak bersemangat.  "Bagaimana denganmu?" tanya Stefia, mengalihkan pembicaraan.  "Sekarang Bian tinggal di tempatmu. Dia tidak akan pindah sebelum kau membayar semuanya!"  "Sha! Apa kau sanggup membayar semuanya sendiri? Tidak bisakah kau menerima tawar

  • Dicerai Suami Jahat, Diratukan Konglomerat   Bab 41 Di Luar Kendali

    Di pagi hari, Danisha terbangun di bawah selimut hangat dan di atas tempat tidur yang sangat empuk. Ia pun menggeliat, menikmati kualitas tidurnya yang sangat baik setelah tidur di kamar orang lain. "Ah, ya! Ini di rumah Haldy! Aku harus segera pulang," ucap Danisha sambil menyibak selimut, lalu turun dari tempat tidur. Di kamar itu tidak ada orang lain lagi selain Danisha. Kamar besar dengan dekorasi minimalis berwarna krem dan coklat itu nampak sepi karena sang pemilik kamar entah pergi ke mana. Padahal tadi malam Wihaldy masih tidur di samping Danisha, memeluknya dan terus mengecup kepalanya sambil memejamkan mata. Tapi sekarang, pria itu sudah tidak ada. "Taksi, aku harus segera memesan taksi! Kalau tidak, aku bisa terlambat," ucap Danisha dengan panik. Ia menatap kiri dan kanan, mencari sesuatu yang bisa dia gunakan. Di atas nakas samping tempat tidur, terlihat ada jam tangan dan ponsel yang masih menyala. Sepertinya Wihaldy baru keluar dari kamar setelah membuka

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status