Share

Bab 14 Satu Sama

Penulis: Tusya Ryma
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-07 21:45:26
Danisha tidak ingin ada utang pada Wihaldy, juga tidak ingin suatu saat nanti dia harus membayarnya dengan hal lain.

"Untuk pembayaran makanan tadi yang tidak Anda makan, saya tetap akan mengembalikannya pada Anda! Tidak enak rasanya kalau saya membiarkan Anda membayar makanan kami, sedangkan yang memesan makanannya adalah mantan suami saya," ucap Danisha dengan serius.

Sekarang pun, kalau bukan karena masalah uang, Danisha tidak akan menghubungi Wihaldy dan memintanya untuk bertemu. Ia terpaksa melakukannya agar ke depannya tidak ada alasan dirinya bertemu dengan pria itu lagi.

"Oh, baiklah!" Wihaldy pun mengangguk.

Ia tidak akan berdebat dengan wanita di depannya dan tidak ingin wanita itu merasa tidak enak sepanjang hidupnya. Wihaldy akan memakai cara lain untuk membuat Danisha menerima niat baiknya.

"Kebetulan, bukti pembayarannya masih ada di dompet. Biar saya cek dulu, ya!"

Wihaldy pun membuka dompet hitamnya, melihat kertas putih yang tadi dimasukkan ke dalam dompet
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Dicerai Suami Jahat, Diratukan Konglomerat   Bab 15 Hampir Saja

    Jam 7 malam, Danisha masih mengobrol dengan Wihaldy di dalam restoran. Awalnya Danisha tidak berniat mengenal pria itu lebih jauh. Tapi sekarang, setelah melihatnya terluka karena ulah mantan suami, Danisha pun menjadi tidak enak, juga merasa bersalah pada pria itu. Kalau bukan karena dirinya, Bian tidak mungkin menghajar Wihaldy sampai bibirnya terluka. Danisha pun terus menanyakan, selain bibir, sakitnya di bagian mana lagi?Dan, setelah mengobrol ternyata pria gagah dan tampan itu tidak seburuk yang dibayangkan. Wihaldy sangat nyaman dan asik saat diajak bicara."Aku tinggal di tower A. Biar kuambil dulu obat untuk luka di bibirmu, ya," ucap Danisha setelah selesai menghabiskan makanannya.Dilihatnya, sedari tadi Wihaldy tidak terlalu banyak makan. Mungkin karena di bibir dalamnya ada luka, jadi dia enggan untuk memasukkan makannya ke dalam mulut. Karena hal itulah Danisha berniat mengobati luka pria itu agar dirinya tidak merasa bersalah."Tidak perlu! Aku sungguh tidak apa-apa!"

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-18
  • Dicerai Suami Jahat, Diratukan Konglomerat   Bab 16 Berlutut di Hadapan Danisha

    Baru saja Danisha bisa bernapas dengan lega setelah melihat seseorang di seberang jalan, tiba-tiba pintu apartemen—yang memiliki dua kamar tidur—itu ada yang menggedor dari luar. Detik berikutnya, seseorang menekan beberapa angka untuk membuka sandi, lalu pintunya terbuka dengan keras membuat Danisha yang duduk di sofa terkejut dan terperanjat. Brak! "Bagus ya, Danish! Tempat tinggal ini kau pakai bersama pria lain. Sedangkan aku ... aku yang membayar DP dan cicilan selama satu tahun malah tidak pernah sama sekali!" teriak Bian sambil masuk dan menatap seorang pria dengan penuh permusuhan. "Dan kau ..." tunjuk Bian pada Wihaldy yang sedang duduk di seberangnya, "tadi sudah kuperingatkan kau agar menjauhi Danish! Tapi kau malah semakin berani, bahkan masuk ke apartemenku tanpa izin! Tuan Wihaldy, aku baru tahu, kau ini orang yang tidak sopan, ya!" "Hah .... Tidak sopan?" gumam Wihaldy sambil mengerutkan kening. Padahal dia baru saja duduk di tempat itu, tidak tahu ini tempat t

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-25
  • Dicerai Suami Jahat, Diratukan Konglomerat   Bab 17 Apa Rasa Sakitku Bisa Sembuh Hanya dengan Kata Maaf?

    Waktu seolah berhenti beberapa detik. Danisha terdiam sambil mencerna apa yang baru saja didengarnya. Antara terkejut, tapi juga sakit di hatinya, Danisha menunduk sambil melihat Bian yang masih memeluk kakinya sambil memohon ampun. "A-apa yang kau katakan?" tanya Danisha dengan terbata. Bagaimana dirinya tidak sakit mendengar semua penyesalan Bian tentang kekeliruannya di malam pertama setelah mereka menikah? Di malam pertama yang seharusnya menjadi malam yang indah setelah mereka menjalin kasih selama 3 tahun, Bian malah tega menuduh Danisha berselingkuh, Bian pun mencaci Danisha tiada henti seperti mencaci seorang pencuri setelah melihat foto palsu itu. Saking marahnya, tanpa mau mendengarkan penjelasan dari istrinya, Bian malah menampar wajah cantik Danisha dengan keras. Dia pun mendorongnya ke meja kopi sampai kening Danisha terluka dan dijahit. Tangan Danisha diinjaknya sampai jari-jarinya bengkak dan cincin pernikahannya digergaji karena tidak bisa dilepas. Bukan hanya itu

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-25
  • Dicerai Suami Jahat, Diratukan Konglomerat   Bab 18 Mengganggu

    Di ruangan yang hening dan sepi, Danisha berbaring di sofa sambil mencengkram bantal yang ada di sampingnya. Saat ini jiwanya sedang terancam, namun ia tidak bisa melakukan apapun selain terdiam karena situasinya sangat sulit. Mantan suami yang sebelumnya sudah menghina, menyiksa, dan bahkan menceraikannya, sekarang malah mendekatinya dan mengeluarkan sinyal-sinyal berbahaya. Bian sudah membuka kemeja di tubuhnya, lalu mendekati Danisha dan menekannya di atas sofa. Bian mencium Danisha tanpa aba-aba, padahal saat ini status mereka bukan lagi suami istri. "Sayang! Ini memang agak terlambat! Seharusnya kita melakukannya 2 bulan yang lalu! Tapi tidak apa-apa. Sekarang pun tidak masalah. Kita masih bisa melakukannya di sini, di tempat tinggal yang sudah kita siapkan satu tahun yang lalu!" ucap Bian dengan pelan. Dia pun mengecup telinga Danisha, lalu menekan kedua tangan Danisha ke atas agar wanita itu tidak bisa memberontak. "Bi-Bian! Kita bukan lagi suami istri, tidak seharusnya

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-01
  • Dicerai Suami Jahat, Diratukan Konglomerat   Bab 19 Pernah Bertemu Sebelumnya

    "Kau tidak apa-apa, kan?" tanya Wihaldy yang masih memeluk Danisha sama seperti sebelumnya.  Bian sudah dibawa pergi oleh petugas keamanan, sekarang di tempat itu hanya ada Danisha berdua dengan Wihaldy.  "Terima kasih!" lirih Danisha dengan pelan.  Tanpa sadar ia memeluk tubuh kekar pria itu, membenamkan wajahnya di dada Wihaldy dengan perasaan yang sangat tidak karuan.  Entah mengapa, pria itu selalu ada untuknya di situasi terburuk sekalipun. Padahal sebelumnya mereka tidak saling mengenal, bertemu pun bukan disengaja. Tapi pria itu, selalu menolong dan menyelamatkan Danisha.  "Tidak apa-apa! Sudah seharusnya ini kulakukan. Lain kali, kalau dia mengganggumu lagi, jangan segan untuk segera menghubungiku!"  "Oh, iya!" Tiba-tiba Wihaldy berbicara serius. "Anggap saja ini sebagai balasan karena dulu, lima tahun yang lalu kau pernah menyelamatkan aku!"  "Hah?" Yang tadinya sedih, sekarang Danisha malah terkejut.  Ia penasaran dan segera mendongak menatap Wihaldy yang tampan, yang

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-02
  • Dicerai Suami Jahat, Diratukan Konglomerat   Bab 20 Hancurnya Hati Seorang Ayah

    Sepertinya itu bukan ide yang buruk. Selain kepindahannya bisa menguntungkan untuk Stefia, itu juga akan menguntungkan untuk Danisha sendiri. DING! Pintu lift pun sudah terbuka. Danisha dan Stefia berjalan menuju ruangannya sambil berbincang. "Bagaimana?" tanya Danisha yang masih penasaran dengan jawaban Stefia. Walau semalam Bian bilang dia akan membayar semua cicilan apartemen dan akan memberi Danisha uang untuk biaya hidupnya, tapi Danisha tidak tertarik dengan itu. Ia masih dengan keputusannya, menolak ajakan Bian untuk kembali bersama. Lebih baik dirinya pusing sendiri untuk mengatur uang tabungannya yang tinggal sedikit itu daripada harus kembali pada pria yang telah memberikan trauma yang mendalam di sepanjang hidupnya. Tring! Belum sempat Stefia menjawab, tiba-tiba terdengar nada dering dari panggilan masuk di ponsel Danisha. Mau diabaikan pun, rasanya tidak bisa. Yang memanggilnya sekarang adalah ayahnya yang sudah dua bulan tidak bertemu. Ayahnya pun tidak tah

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-03
  • Dicerai Suami Jahat, Diratukan Konglomerat   Bab 21 Rumah yang Dia Kenal

    Hari ini masih hari Kamis, besok sepulang kerja Danisha akan langsung pulang ke Kota C ke rumah orang tuanya dan akan kembali hari Minggu siang karena besoknya harus bekerja lagi."Bagaimana, ya? Apa benar aku harus meminta bantuan Bian untuk menjelaskan semuanya pada Ayah?" gumam Danisha di ruangan kerjanya.Tangannya menekan beberapa huruf di keyboard, matanya menatap layar monitor yang ada di depannya, sedangkan pikirannya malah memikirkan hal lain.Danisha benar-benar mempertimbangkan ide dari Stefia. Padahal teman baiknya itu hanya bercanda dan tidak benar-benar menyarankan hal konyol itu. Tapi Danisha menganggapnya serius."Danish .... Apa yang sedang kau ketik?" tanya rekannya dari samping.Tulisan di layar monitor tidak lah jelas. Bukan sebuah kalimat, melainkan hanya tulisan asal yang dia ketik karena tidak disengaja."Eh ...." Mendengar hal itu, Danisha segera tersadar.Ia menghentikan gerakan tangannya, lalu menoleh ke samping dan melihat rekan kerjanya yang bernama Fandy b

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-08
  • Dicerai Suami Jahat, Diratukan Konglomerat   Bab 22 Tidak Perlu

    Di jalan yang sepi dengan angin sepoy-sepoy yang berhembus menerbangkan beberapa helai rambut panjangnya, Danisha berdiri di pinggir jalan setelah turun dari mobil Fandy. Perlahan Danisha pun berjalan. Ia menuju sebuah rumah mewah 3 tingkat dengan gerbang rumah yang sangat tinggi dan besar. Setelah sampai di depan rumah itu, ia malah terdiam, menatap gerbang tinggi dan besar itu dengan perasaan haru. Padahal tadi dirinya hanya asal berbicara akan pulang ke Jalan Selatan. Ia melakukannya tidak lain hanya untuk menghindar dari Fandy yang terus mengajaknya pulang bersama. Dan sekarang, di pinggir jalan yang tidak asing di matanya, Danisha malah melihat rumah orang kaya yang waktu itu menolongnya. Hatinya benar-benar terharu dan rasanya ingin berterima kasih secara langsung karena waktu itu dia telah menolongnya. Dengan perasaan yang sudah tidak karuan, Danisha memberanikan diri mengangkat tangan, bersiap menekan bel dan bermaksud mengunjungi orang itu. Namun, belum sempat belnya ditek

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-17

Bab terbaru

  • Dicerai Suami Jahat, Diratukan Konglomerat   Bab 33 Pembohong Kecil

    Saat ini Danisha sedang berada di tempat karaoke dengan jadwal "karaoke keluarga" yang beroperasi dari jam 14:00 sampai jam 24:00. Walau ia tidak melakukan apapun dengan pria lain di tempat itu, tapi Danisha tetap ragu dan takut untuk berkata terus terang pada Wihaldy.Akhirnya Danisha menelepon balik.Baru satu detik memanggil, dari seberang telepon langsung terdengar suara. Dia menyapa dan bertanya pada Danisha."Halo! Sayang, kau di mana?""Eh ...." Danisha menjadi gugup. Ia balik bertanya pada Wihaldy. "Maaf tadi kau menelepon, ya?"Terdiam beberapa saat, selanjutnya Wihaldy mengiyakan. "Emh, ya! Sayang masih ada di kantor? Mau aku jemput?""Ah, ti-tidak usah! Aku pulang bareng Stefi," balas Danisha dengan pelan sambil menatap kiri dan kanan.Ia penuh waspada melihat sekitar—di samping pintu ruangannya.Di lorong yang terdapat banyak pintu, hawanya terasa hening dan sepi, perasaan Danisha pun sangat tidak enak. Entah karena dirinya sedang berbohong, atau karena Wihaldy ada di sebe

  • Dicerai Suami Jahat, Diratukan Konglomerat   Bab 32 Tampil Cantik

    Hari berikutnya, tepatnya di hari Senin, Danisha berangkat ke kantor dengan cantik dan ceria. Ia merias sedikit wajahnya, rambut dibiarkan terurai panjang dengan gelombang besar yang dibuat menggunakan alat. Tubuh rampingnya dibalut dengan pakaian yang sangat bagus yang sebelumnya tidak pernah lagi dipakai setelah perpisahannya dengan Bian. Awalnya, hidup Danisha terasa sulit setelah perpisahannya dengan sang suami yang baru menikah beberapa jam. Menjalani hari-hari pun terasa berat dan rasanya ingin menyerah saja. Tapi sekarang, setelah ada orang baru yang masuk ke dalam hidupnya, dirinya kembali bersemangat. Ia sangat bahagia, rasanya ingin selalu tampil cantik dan membuat prianya kagum. "Hai Stef ..." sapa Danisha dengan riangannya. Ia terlihat ceria masuk dan menyapa Stefia yang sudah duduk di mejanya, namun dengan raut yang cemberut. "Ada apa denganmu? Apa kau sakit?" tanya Danisha yang langsung mengubah ekspresinya menjadi serius. Danisha pun mendekat, menghampiri rekan

  • Dicerai Suami Jahat, Diratukan Konglomerat   Bab 31 Malam yang Indah

    "Hehe. ..." Wihaldy malah tersenyum sambil menarik tangan Danisha dari mulutnya. "Ya sudah, kau tidak bilang apapun! Aku saja yang terlalu percaya diri kalau kau sebenarnya sangat peduli terhadapku!" ucap Wihaldy dengan sedikit bercanda, namun dengan suara yang sangat pelan dan menggoda. Ia pun menunduk, menatap Danisha dari jarak yang sangat dekat. "Ah, ti-tidak! Siapa yang ped—" Tidak ingin mendengar pembelaan bohong dari Danisha, Wihaldy segera mengecup bibirnya. "Eh ...." Hal itu membuat Danisha terkejut. Ia langsung menutup mulutnya sendiri dengan tangan, seolah melarang Wihaldy untuk mendekatinya lagi. "Danish, aku ingin berbicara serius denganmu. Selama ini, kau sudah kuanggap sebagai orang terdekatku. Selain kau, tidak ada wanita yang dekat denganku. Tidak ada wanita lain yang kepedulian. Tidak ada juga wanita yang kuistimewakan. Jujur saja, aku menyukaimu. Bukan karena kita pernah tidur bersama, tapi ... jauh sebelum itu pun aku sudah tertarik kepadamu. Maukah kau menj

  • Dicerai Suami Jahat, Diratukan Konglomerat   Bab 30 Akulah yang Bersalah

    Di kamar yang sangat luas dengan dinding kaca dan tirai yang terbuka, menampakan pemandangan kota yang sangat indah, Danisha perlahan masuk ke dalam kamar mengikuti pria di depannya.  "Duduklah! Akan kupesankan minuman hangat untukmu!" ucap Wihaldy sambil berjalan menuju meja kecil yang terdapat saluran telepon di pojok ruangan.  Dia akan memesan sesuatu ke kamarnya sesuai dengan apa yang dibilangnya pada Danisha.  "Enh, ya!" Danisha pun mengangguk.  Ia duduk di sofa panjang, terdiam menikmati pemandangan kota di malam hari yang sangat indah dan memukau dari balik kaca besar di depannya.  Entah mengapa, saat ini dirinya kebingungan. Beban di kepalanya sangat banyak sampai memenuhi semua ruang dan membuatnya lambat untuk berpikir jernih.  Awalnya Danisha berjalan keluar dari rumahnya untuk mencari udara segar dan untuk mendinginkan emosinya. Tapi sekarang, dia malah mengikuti Wihaldy ke kamar hotel.  "Apa yang aku lakukan?" gumamnya sambil membuka ponsel.  Di dalam ponselnya, wa

  • Dicerai Suami Jahat, Diratukan Konglomerat   Bab 29 Siapa yang Bertengkar?

    Waktu sudah menunjukan pukul 11 malam. Di kawasan elit namun tidak terlalu mewah itu Danisha keluar dari rumah dan berjalan menuju gerbang utama perumahan. Awalnya, Danisha mengira bahwa kepulangannya kali ini akan sangat menyenangkan setelah beberapa bulan dirinya tidak pulang. Ia akan menjelaskan semuanya pada ayah, dan ayahnya akan memeluknya sambil berkata bahwa semuanya akan baik-baik saja. Tapi sekarang, yang terjadi malah sebaliknya. Semuanya kacau dan hati Danisha semakin hancur. "Aishhh! Sial!" makinya dengan sangat kesal. Danisha terus berjalan menyusuri trotoar jalan tanpa arah dan tujuan. "Ternyata dalang dari semua ini adalah Rachel! Dia yang membuat foto itu, lalu ... setelah semua orang percaya dia membuka kedua kakinya untuk Bian! Aishhh, sungguh menjijikan!" "Lalu ... Haldy! Dia—" Danisha terdiam. Memikirkan kembali pria baik yang selalu ada di situasi terburuknya itu ternyata bermuka dua, Danisha menjadi kesal. "Pantas saja rasanya sangat aneh! Kemarin

  • Dicerai Suami Jahat, Diratukan Konglomerat   Bab 28 Tidak Mau Berbagi Pasangan

    Seketika suasana menjadi hening. Dari arah depan, terdengar seseorang membuka pintu, lalu orang itu masuk ke dalam dan berdiri di ambang pintu ruang keluarga."Eh, Danish ... Bian, kalian juga ada di sini?" ucap pertama Rachel ketika dia baru sampai di rumah.Ini bukanlah sebuah kebetulan, di mana kedua anak perempuan di rumah itu pulang ke rumah. Rosi lah yang menyuruh putrinya pulang ke rumah ketika tadi siang Bian menga bari kalau Bian akan datang.Sebagai seorang ibu yang sangat mencintai putrinya, tentu Rosi tahu kalau dari dulu Rachel sudah menyukai Bian. Rachel berteman dengan Bian dan selalu mengajak pria itu ke rumah. Hingga pada suatu hari ketika Bian main ke rumah, dia melihat Danisha yang cantik dan polos ada di rumah. Saat itu juga Bian langsung jatuh cinta dan meminta Rachel untuk mengenalkan Danisha padanya. Saat itu, Rosi sangat tahu bagaimana perasaan putrinya yang patah hati karena pria yang dicintainya malah menyukai adik tirinya. Rosi pun ingin membantu, tapi Rache

  • Dicerai Suami Jahat, Diratukan Konglomerat   Bab 27 Wihaldy Membohongi Danisha

    Di ruang keluarga yang hening dan dingin, berkumpul lima orang dewasa yang terdiri Danisha, ayah dan ibunya, juga Bian dan Wihaldy. Mereka duduk dan menjelaskan apa yang terjadi sebelumnya."Okeh, sekarang semuanya sudah jelas, perceraian kemarin itu karena sebuah kesalahan. Bian pun sudah menyesal dan meminta maaf. Kalau mau kembali bersama pun, rasanya itu wajar-wajar saja. Apalagi menikahnya baru satu hari langsung berpisah karena emosi, sekarang dengan keadaan yang baik, semuanya bisa dimulai dari awal lagi. Dan, untuk Haldy, kau bisa melihatnya sendiri kan, Danish dan suaminya akan kembali bersama, kau pun bisa mencari wanita lain untuk dijadikan istri. Kau layak mendapatakan seorang gadis untuk menjadi istrimu!" jelas Doni panjang lebar pada Danisa dan Wihaldy.Doni tidak tahu latar belakang Wihaldy seperti apa. Tidak tahu juga kekerasan apa yang telah putrinya terima di malam pertama setelah menikah sampai dia terluka cukup parah. Yang Doni tahu saat ini ialah, menantunya yang

  • Dicerai Suami Jahat, Diratukan Konglomerat   Bab 26 Sayang, Aku Boleh di Sini, Kan?

    Perjalanan selama dua jam menuju Kota C terasa sangat lama ketika mood sedang tidak baik. Danisha pun sangat gelisah memikirkan apa yang mungkin Bian bicarakan pada ayah dan ibunya di rumah. Mungkin juga Bian bersikap baik agar ayahnya mendukung tindakannya yang ingin menikahi Danisha kembali. "Mantan suamimu ada di rumah, ya?" tanya Wihaldy yang tadi sempat mendengar pembicaraan Danisha dengan ayahnya di restoran. Wihaldy hampir mendengar semuanya, termasuk saat Danisha bilang akan pulang berama seorang pria ke rumah orang tuanya. "Tenanglah! Aku akan membantumu!" Tiba-tiba Wihaldy meraih tangan Danisha, lalu menggenggamnya dengan erat. "Eh ...." Danisha menoleh ke samping, melihat Wihaldy yang juga menatapnya. "Sebentar lagi kita akan sampai! Bersiaplah!" Wihaldy melepaskan genggaman tangannya. Lalu melihat peta yang ada di ponsel Danisha yang diletakkan di atas dashboard mobil. Tidak lama, mobil mewah yang dikendarai oleh Wihaldy pun memasuki sebuah komplek perumahan dan berhe

  • Dicerai Suami Jahat, Diratukan Konglomerat   Bab 25 Sudah Punya Pacar Lagi

    "Ka-kapan itu?" Danisha mulai mengingat-ingat. Lima tahun yang lalu, sebelum mengenal Bian dan sebelum dirinya lulus kuliah, Danisha masih ada di Kota C dan tinggal bersama ayahnya. Ketika sedang libur kuliah, Danisha pergi ke kota A dan menginap di tempat kakaknya yang sudah terlebih dulu tinggal di sana dan bekerja di tempat hiburan. Hingga di Sabtu malam ketika Danisha hendak pergi ke tempat kerja Rachel untuk mengantar barangnya yang tertinggal, Danisha melihat seseorang naik ke atas pembatas jembatan ketika dirinya ada di dalam taksi. Saat itu jalanan sangat macet, seorang pria dengan penampilan yang sangat kacau terlihat memaki dan mengutuk dirinya sendiri sambil menghadap ke arah sungai yang ada di bawah jembatan. Mungkin sebentar lagi pria itu akan loncat ke sungai. Danisha yang melihatnya pun menjadi panik. Ia meminta ijin pada sopir taksi untuk keluar, dan meminta sang sopir untuk tetap menunggunya. Danisha berlari menghampiri pria itu tanpa menghiraukan apapun. Pikirny

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status