Share

Bab 365

Author: Kafkaika
last update Last Updated: 2024-11-25 22:33:52

“Ma, kita nginap di rumah Om Erik, ya?” Gala menolak saat kuminta masuk ke mobil papanya. Dia pengen ikut omnya itu walau Erik juga sudah memintanya masuk ke mobil papanya.

“Gala, nanti ngrepotin Om, lho!” Aku masih membujuknya.

Sayangnya Gala masih berkeras mau ikut Erik.

“Ya sudah enggak apa-apa, Mila. Biar Gala ikut aku, saja,” tukas Erik padaku.

Aku belum memberitahu Ed apakah mengizinkan Gala menginap bersama Erik di rumah keluarga. Tapi aku pikir Ed tidak akan melarangnya. Jadinya, kubolehkan saja.

“Edward mana, Mila?” Erik bertanya.

Tadi Ed bersamaku hendak ke mobil. Tapi karena ada panggilan dia bilang ingin ke dalam sebentar. Entah siapa yang memanggilnya.

“Enggak apa, aku bisa nunggu di mobil. Palingan ada sesuatu yang tertinggal,” dugaku.

“Kalau begitu kita balik dulu,” tukas Erik sembari menggandeng Gala.

“Meida, aku sama om Erik, jangan cariin aku, ya?” Gala berteriak ke dalam mobil dan melambai pada adik perempuannya itu.

Meida membuka kaca mobil dan berseloroh. “Sana,
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Dicampakkan Calon Suami, Diratukan Suami Pengganti   Bab 366

    Ed bahkan mendengar Gala merajuk saat meminta izinku untuk mengikuti Erik?Berarti Ed sudah ada di sana ketika aku memeluk Erik tadi karena anak-anak yang mendesak.“Oh, kau sudah di sana dan tidak langsung datang pada kami?”Aku jadi sensi lagi. Hati kecilku tidak terima kalau seandainya Ed sudah ada di sana tapi malah berlagak tidak tahu apa-apa? Apa maksudnya? Ed membuka matanya dan menatapku sayu. “Kenapa?”“Apa maksudmu tidak langsung datang saat melihat kami mengobrol? Padahal kami menunggumu, Ed?” ujarku mengumbar kesal.“Aku masih bicara dengan Pak Rawan, apa sopan langsung kutinggal melipir ke arahmu dan Erik yang berpelukan?”“Tuh, kan?” sahutku karena Ed membahas kami yang pelukan.“Tuh kan, kenapa?” Ed membalikan ucapan itu padaku.Aku bingung sendiri dan sialnya jadi terlihat naif sekali di depan suamiku yang raut wajahnya setenang malam itu. Padahal suasana di dalam hatinya sana sungguh misterius dan menyeramkan.“Jangan marah, ya?”Aku mencoba memperbaiki sikapku. N

  • Dicampakkan Calon Suami, Diratukan Suami Pengganti   Bab 367

    Erik menatapku sejenak sembari menelisik hal apa yang membuatku bertanya seperti itu.Lalu dia hanya mengulas senyum tipis sebelum mengatakan, “Hanya masa lalu, tapi jangan diambil hati, ya?”Aku mengernyitkan dahiku dan tidak sabar bertanya kembali, “Masa lalu seperti apa?”“Ah, sudahlah. Ayo naik. Katanya mau ketemu Ed?”Erik hendak menekan tombol lift tapi aku menahan lengannya.Hubungan kami sudah lebih baik dan aku menikmati kebersamaan ini sebagai kedekatan saudara ipar saja.Ed sangat bijaksana menyikapi ini, dia melihat Erik berubah total setelah sering bersama kami.Erik bahkan bukan lagi Erik yang lebih suka bermabuk-mabukan dan main pelacur saat stres menghadapi masalah.Tapi, Erik yang sudah mau menjalankan kewajibannya sebagai seoarng muslim, Erik yang selalu hangat pada keponakannya, dan sekarang pola hidupnya pun jauh lebih sehat.“Bagaimana kalau kita duduk dan kau bicarakan tentang sesuatu yang kau sebut masa lalu? Aku bisa menunggu beberapa saat untuk yang lainnya

  • Dicampakkan Calon Suami, Diratukan Suami Pengganti   Bab 1 : Pernikahan Yang Digagalkan

    “Utusan Keluarga Ramzi datang. Katanya, mereka mau membatalkan pernikahan ini!”Deg!Rasanya duniaku berputar seketika. Hari ini adalah hari pernikahan kami. Penghulu, tamu, sampai kerabat jauh sudah berkumpul di sini.Bagaimana bisa calon suamiku dan keluarganya itu membatalkan pernikahan ini secara sepihak? Padahal, kami sama sekali tidak ada masalah sebelum ini.Bugh!Tiba-tiba saja, Ibuku oleng. Dia bahkan sampai harus berpegangan pada dinding, saking syoknya.“Bu?!”Segera kupapah tubuh ringkih itu untuk masuk ke dalam kamar. Tapi, Ibu menolak. “Tidak usah, Mila. Ibu baik-baik saja!” Jantungku mencelos mendengarnya. Seminggu sebelum acara pernikahan, ibu padahal sudah pontang-panting menyiapkan semuanya karena merasa tidak bisa menyumbang banyak untuk acara pernikahan putrinya ini.Tunggu….Bicara soal biaya pernikahan, pamanku dan istrinyalah yang membiayai semua keperluan pernikahan ini. Sebab, tanteku itu ingin kolega yang pernah dikasih sumbangan, balas memberi amplop yang

  • Dicampakkan Calon Suami, Diratukan Suami Pengganti   Bab 2 : Tidak Dapat Memilih

    “Apa dia pria baik-baik?”Ibuku cemas kala melihat Ed yang penampilannya 180 derajat berbeda dari Mas Ramzi.Mantan calon suamiku itu memang merupakan pria berpendidikan dan seorang dosen di sebuah universitas ternama di kota ini.Sementara pria yang akan menggantikannya kali ini hanyalah pria yang bahkan aku sendiri tidak tahu persis bagaimana dia.Tapi, dalam situasi begini, apa aku masih bisa memilih pria lain?Sungguh aku sudah sangat beruntung Ed menerima pernikahan ini.Setelahnya, kuharap kami bisa kembali kehidupan masing-masing. “Semoga saja, Bu.” jawabku lelah, menyembunyikan kenyataan yang bertolak belakang tentang Ed.Sesaat kemudian ibu mendekat dan memelukku erat. Mungkin dia sadar bahwa aku saat ini sedang hancur dan down. “Ibu hanya bisa berdoa agar Allah selalu melindungimu, Nak. Sabar ya...?”Elusan di pundakku itu justru membuatku begitu lemah dan hancur. Aku lalu rebah di pundaknya dan menangis hingga tergugu di sana. Teringat betapa selama ini hidupku dipenuhi mas

  • Dicampakkan Calon Suami, Diratukan Suami Pengganti   Bab 3 : Pria Pengganti

    “Astaga! Bisa-bisanya kau menendang suamimu?!”Kulihat Ed terduduk di lantai karena ulahku.Aku jadi tak enak. Tapi, tadi itu gerakan refleks untuk perlindungan diri.“Tentu saja aku menendangmu, apa yang kau lakukan?” tukasku masih enggan merasa bersalah malah melototi pria yang kini berjalan mendekatiku.“Dengar Nona Mila! Aku tidak mungkin membiarkanmu tidur di mobil sepanjang malam, ’kan? Makanya aku menggendongmu ke kamar. Apa kau lupa kalau aku ini suamimu sekarang?” gerutunya tampak sebal sembari mencekal daguku tepat di kedua matanya.Aku sudah berpikir pria ini akan langsung memaksa mendapatkan haknya saja lantaran sok merasa menjadi suami.“Baik. Maafkan aku. Tapi jangan lakukan hal ini padaku. Kita harus bicara dulu,” ucapku penuh kecemasan.Untungnya Ed terlihat kasihan. Dia melepasku, lalu berjingkat pergi keluar kamar begitu saja.Baru saja aku bernapas lega, tapi pria pengganti calon suamiku itu sudah masuk lagi ke dalam kamar.“Aku lapar. Kau mau makan apa biar aku pes

  • Dicampakkan Calon Suami, Diratukan Suami Pengganti   Bab 4 : Wanita Yang Kasihan

    “Ini tasmu?” ujar Ed menyadarkanku dari lamunan sembari menyodorkan tasku.Pria itu ternyata mau juga mengambilkannya.“Terima kasih, Ed,” tukasku.Mungkin tadi dia masih makan dan harus menyelesaikannya dulu. Akulah yang kurang sabaran!Hanya saja, saat aku hendak mengambil tas itu dari tangan Ed, pria itu malah menahan tanganku.Bugh!Tubuhku menubruk dada bidangnya.Aku mendongakan pandangku memandangnya yang begitu dekat sekali di wajahku.Namun, bibir Ed mendarat begitu saja di bibirku. Dia bahkan melumatnya tanpa membiarkan aku bisa protes.“Ehhmmm…”Kucoba untuk mendorong dadanya sekuat tenaga namun aku tetap tidak bisa bergerak.Mengapa tubuh pria ini begitu keras dan setegar karang?“Ed, lepaskan aku!” panikku.Tanpa sadar, setitik air mata bahkan lolos di pipiku.Anehnya, kulihat tatapan gelap Ed memudar dan dia mengendurkan dekapannya.“Makan dulu, aku sudah pesankan makanan untukmu. Kalau kau menolak aku akan menciummu lagi seperti tadi!” tukasnya mengambil tasku dan memba

  • Dicampakkan Calon Suami, Diratukan Suami Pengganti   Bab 5 : Di Luar Dugaanku

    Aku menatapnya malas.Hari pernikahanku jelas lebih horor.Jadi, aku tidak akan takut dengan cerita konyol itu.“Tolong keluarlah!” pintaku sekali lagi pada pria ini.“Baiklah. Jangan lama-lama. Setelah ini kita keluar. Aku sudah lapar!” ujarnya kemudian tidak lagi mengangguku.Saat kutatap bayanganku di cermin, Ed pasti melihat wajah sembab ini. Karenanya dia tampak kasihan tadi. Aku malah tidak jadi berganti baju. Duduk kembali dan tercenung beberapa saat namun tidak tahu apa yang sedang kupikirkan. Hanya kehampaan hati yang kembali kurasa.Tiba-tiba sekelebat bayangan entah hanya tirai yang tertiup angin atau apa tadi tertangkap sekilas namun dengan cepat menghilang.Suasana kamar yang nampak biasa herannya kini membuatku begidik. Bahkan cerita Ed yang tadi, saat ini terngiang di benakku hingga berhasil mempengaruhiku.Sial!Aku lupa bahwa sebenarnya aku juga penakut.Segera, diriku bangkit untuk mengganti bajuku, namun tanpa sadar tanganku menyenggol sesuatu di meja hingga...Py

  • Dicampakkan Calon Suami, Diratukan Suami Pengganti   Bab 6 : Bertemu Diana

    “Tapi bohong!” sambungya tergelak sembari mengambil makanan di meja dan mulai menyantapnya.Ck!Ketengilan pria ini hampir saja membuatku melempar sendok ke mukanya karena sudah memancing emosi saja.Ingin sekali kusumpal mulut pria ini dengan makanan-makanan yang tersaji di meja karena sekali lagi selalu membuatku kesal dan sebal.Kenapa aku menikahi pria ini, sih?“Kalau memang kau bukan orang kaya, jangan sok-sokan mengajakku ke restoran mahal ini. Juga tinggal di rumah apartemenmu yang berhantu itu. Aku bukan orang yang suka dengan semua hal tapi kenyataannya hanya fake belaka. Malu kalau nanti orang lihat sebenarnya siapa diri kita yang miskin ini!” omelku panjang lebar setelah menyelesaikan sarapan itu. Bukan sarapan, tapi makan siang mengingat ini sudah siang hari.Ed hanya nyengir lalu dengan santai mengatakan, “Uangku banyak. Jangan kuatir tentang hidupmu. Kalau kau mau beli restoran ini pun aku akan membelinya untukmu.”Aku memutar bola mataku mendengarnya membual lagi. Set

Latest chapter

  • Dicampakkan Calon Suami, Diratukan Suami Pengganti   Bab 367

    Erik menatapku sejenak sembari menelisik hal apa yang membuatku bertanya seperti itu.Lalu dia hanya mengulas senyum tipis sebelum mengatakan, “Hanya masa lalu, tapi jangan diambil hati, ya?”Aku mengernyitkan dahiku dan tidak sabar bertanya kembali, “Masa lalu seperti apa?”“Ah, sudahlah. Ayo naik. Katanya mau ketemu Ed?”Erik hendak menekan tombol lift tapi aku menahan lengannya.Hubungan kami sudah lebih baik dan aku menikmati kebersamaan ini sebagai kedekatan saudara ipar saja.Ed sangat bijaksana menyikapi ini, dia melihat Erik berubah total setelah sering bersama kami.Erik bahkan bukan lagi Erik yang lebih suka bermabuk-mabukan dan main pelacur saat stres menghadapi masalah.Tapi, Erik yang sudah mau menjalankan kewajibannya sebagai seoarng muslim, Erik yang selalu hangat pada keponakannya, dan sekarang pola hidupnya pun jauh lebih sehat.“Bagaimana kalau kita duduk dan kau bicarakan tentang sesuatu yang kau sebut masa lalu? Aku bisa menunggu beberapa saat untuk yang lainnya

  • Dicampakkan Calon Suami, Diratukan Suami Pengganti   Bab 366

    Ed bahkan mendengar Gala merajuk saat meminta izinku untuk mengikuti Erik?Berarti Ed sudah ada di sana ketika aku memeluk Erik tadi karena anak-anak yang mendesak.“Oh, kau sudah di sana dan tidak langsung datang pada kami?”Aku jadi sensi lagi. Hati kecilku tidak terima kalau seandainya Ed sudah ada di sana tapi malah berlagak tidak tahu apa-apa? Apa maksudnya? Ed membuka matanya dan menatapku sayu. “Kenapa?”“Apa maksudmu tidak langsung datang saat melihat kami mengobrol? Padahal kami menunggumu, Ed?” ujarku mengumbar kesal.“Aku masih bicara dengan Pak Rawan, apa sopan langsung kutinggal melipir ke arahmu dan Erik yang berpelukan?”“Tuh, kan?” sahutku karena Ed membahas kami yang pelukan.“Tuh kan, kenapa?” Ed membalikan ucapan itu padaku.Aku bingung sendiri dan sialnya jadi terlihat naif sekali di depan suamiku yang raut wajahnya setenang malam itu. Padahal suasana di dalam hatinya sana sungguh misterius dan menyeramkan.“Jangan marah, ya?”Aku mencoba memperbaiki sikapku. N

  • Dicampakkan Calon Suami, Diratukan Suami Pengganti   Bab 365

    “Ma, kita nginap di rumah Om Erik, ya?” Gala menolak saat kuminta masuk ke mobil papanya. Dia pengen ikut omnya itu walau Erik juga sudah memintanya masuk ke mobil papanya.“Gala, nanti ngrepotin Om, lho!” Aku masih membujuknya.Sayangnya Gala masih berkeras mau ikut Erik.“Ya sudah enggak apa-apa, Mila. Biar Gala ikut aku, saja,” tukas Erik padaku.Aku belum memberitahu Ed apakah mengizinkan Gala menginap bersama Erik di rumah keluarga. Tapi aku pikir Ed tidak akan melarangnya. Jadinya, kubolehkan saja.“Edward mana, Mila?” Erik bertanya.Tadi Ed bersamaku hendak ke mobil. Tapi karena ada panggilan dia bilang ingin ke dalam sebentar. Entah siapa yang memanggilnya.“Enggak apa, aku bisa nunggu di mobil. Palingan ada sesuatu yang tertinggal,” dugaku.“Kalau begitu kita balik dulu,” tukas Erik sembari menggandeng Gala.“Meida, aku sama om Erik, jangan cariin aku, ya?” Gala berteriak ke dalam mobil dan melambai pada adik perempuannya itu.Meida membuka kaca mobil dan berseloroh. “Sana,

  • Dicampakkan Calon Suami, Diratukan Suami Pengganti   Bab 364 : Di Kondangan(2)

    Ed langsung berjalan ke panggung dan meminta dua anaknya turun panggung. Dia juga tidak malu mengendong dua bocah yang sudah tampak lebih besar itu sembari meminta maaf pada pasangan yang bertunangan.Sambutan yang di sampaikan Pak Rawan sempat terhenti karena kegaduhan tawa beberapa undangan yang melihat dua bocah lucu itu.Mereka justru terhibur dengan kerandoman dua bocah itu.Apalagi melihat sang big bos di perusahaan mereka langsung turun tangan menjemput dua perusuh kecil itu di atas panggung, mereka banyak yang terkesan.Sam dan Ari baru menyadari tentang dua bocah itu. Dia juga tidak melihat kehadiran kami. Jadi tidak menduga kalau dua bocah kecil itu ternyata Gala dan Meida.Kalau mereka tahu sudah barang tentu gercep dan mengatasi mereka. Tidak membiarkan sang bos sampai harus menjemput dua anaknya di sana.“Tuan Edward sayang banget ya sama anak-anaknya.” Kedengar gumaman itu dibalik punggungku.“Iya, kupikir hanya bisa marah-marah di kantor seperti tadi marah besar pada T

  • Dicampakkan Calon Suami, Diratukan Suami Pengganti   Bab 363 : Di Kondangan

    “Ma... dilihatin pelayan dan Sus, tuh! Mama enggak malu sama mereka?” Meida terlihat kesal melihat kemesraan kami.“Ya deh, Pa. Kita pindah ke kamar, yuk biar enggak dilihatin!” Aku bangkit dan menarik lengan Ed.Membuat Meida langsung berlari menahan lengan papanya dan merajuk.Sekarang malah ganti aku yang menggoda anak perempuanku itu. Enggak heran deh kalau Meida jadi cengeng.Habis, dia mudah sekali digodain....“Ada apa, Ed?” tanyaku karena tadi dia sampai memanggilku saat aku masih bersama ibu.Ed tidak akan menggangguku yang masih berbicara dengan ibu kalau bukan karena ada sesuatu yang ingin disampaikannya.“Sam tadi baru menyampaikan ada undangan hari ini dari salah satu dewan direksiku. Tidak enak juga kalau tidak datang karena kami lumayan dekat di kantor. Kamu bisa temani aku, kan?”“Undangan apa itu, Sayang?”“Pertunangan putrinya. ““Baik, Sayang,” ujarku menyanggupi.Lalu aku baru ingat tentang Erik yang sudah tidak berada di rumah saat kami pulang dari liburan.“Erik

  • Dicampakkan Calon Suami, Diratukan Suami Pengganti   Bab 362 : Terpaksa Pulang Liburan

    Kesibukan Ed dan beberapa hal yang sangat membutuhkan keberadaannya di Jakarta membuat liburan kami tidak bisa berlama-lama.Padahal Ed tidak begitu saja lepas pekerjaan saat kami liburan.Ketika anak-anak sudah tidur, biasanya dia membuka laptopnya sekedar berkordinasi dengan Sam mengenai urusan kantor atau lainnya.Perbedaan waktu antara negara tempat kami berlibur dengan Indonesia membuat Ed serasa selalu sibuk sepanjang waktu.Semisal anak-anak sudah lelah dan beristirahat ketika malam hari. Ed masih bisa mengadakan meeting jarak jauh dengan pegawainya di Indonesia yang masih di jam kerja.Karena musim dingin, jadi kami menggunakan waktu siang hari yang masih relatif jarang turun salju daripada ketika menjelang malam hari untuk jalan-jalan.Jadi malam harinya kami bisa bersantai di sebuah rumah yang kami sewa, menyalakan api di perapian untuk menghangatkan diri, menikmati minuman hangat dan kudapan bersama anak-anak sembari melihat salju berjatuhan dari jendela kaca. Gala dan

  • Dicampakkan Calon Suami, Diratukan Suami Pengganti   Bab 361 : Berlibur ke Eropa(3)

    “Kalau bisa, kujambak sekalian saja rambutnya!” ujarku yang masih kesal sementara Ed hanya tertawa saja.“Ngapain juga sih masih kunjungin wanita seperti itu?”“Iya, sabar, buk!” Sambil menyetir Ed masih terkekeh.Kami segera sampai disebuah bangunan yang megah sekali. Sebuah gereja berkubah yang tampak sangat agung. Ed tadi bilang ini Katredal Monreale.“Kalau sudah hilang kesalnya kita masuk?” Ed melihat raut wajahku yang masih ketarik itu.“Belum. Aku mau duduk sebentar dan kau harus menjawab pertanyaanku dengan baik. Jadi kalau sampai aku bertanya pada orang lain, itu karena kau yang pelit sekali informasi tentang kelurgamu, Ed!” sekalian kukeluarkan kesalku agar nanti tinggal bersenang-senang melihat katredal yang terkenal itu.“Baik, Sayang.” Dengan sabar Ed mendengarku. “Bukankah hubunganmu dengan Erik tidak begitu baik? Tapi kulihat tadi kau juga begitu mengenal istri Erik?” aku tahunya Ed dan Erik sudah berpisah sejak mereka masih remaja. “Tidak baik bukan berarti aku tid

  • Dicampakkan Calon Suami, Diratukan Suami Pengganti   Bab 360 : Berlibur ke Eropa(2)

    Kami tiba di sebuah rumah besar dan mewah setelah Ed mengajakku menemui lawyernya Erik.Setelah mendapat pengarahan, Ed sekalian mengajakku ke rumah ini. Tadi dia juga sudah menghubungi seseorang untuk menyampaikan akan datang. Mungkin itu istri Erik.Ah, bukan. Pengacara Erik tadi bilang berkas perceraian Erik sudah disetujui. Jadi mereka bukan lagi suami istri.“Ini masih di kota yang sama?” tanyaku padanya sembari menunggu orang yang dihubunginya keluar rumah.“Bukan, ini Monreale. Hotel kita tadi di Palermo,” jawab Ed.Aku yang tidak banyak tahu hanya mengangguk-angguk saja. Bagaimana bisa tahu, ini saja pegalaman pertamaku ke luar negri.“Kalau tadi anak-anak mau ikut, kita bisa berkunjung ke Katredal Monreale sekalian. Tidak jauh kok dari sini.” Ed memberitahu tentang salah satu destinasi tempat yang rekomended di kunjungi.“Ada apa saja di sana?”“Aku tidak bisa banyak menjelaskan, nantilah kalau kau mau kita mampir sebentar.”Aku mempertimbangkan. Nantilah lihat situasinya dul

  • Dicampakkan Calon Suami, Diratukan Suami Pengganti   Bab 359 : Berlibur ke Eropa

    Palermo, Italy..Gala tak berhenti menanyai papanya yang sudah terkantuk-kantuk itu setelah sebentar tadi kami berjalan-jalan di sekitaran kota Palermo.Dia tidak terima karena tidak mendapati salju di kota ini.“Lalu buat apa mama bawa baju tebal yang banyak kalau kita tidak mendapati salju, Pa?” tukasnya mengguncang bahu papanya yang sudah ingin rebahan.“Mungkin sekarang belum musim salju, Gal. Kasihan papa capek, seharian ngantar kita jalan-jalan. Padahal kita baru datang tadi malam.” Meida menyingkirkan tangan Gala agar tidak mengusik cinta pertamanya. Dengan lembut gadis kecilku itu menyelimuti sang papa dan menciumi pipinya.“Kau bodoh, ya? Ini bulan November. Sudah menjelang Desember. Sudah masuk musim dingin, lah. Jadi harusya sudah ada salju.”“Jangan bilang bodoh. Itu tidak boleh Gala. Kau kasar sekali pada wanita!” Meida memarahi saudaranya yang mengatai bodoh.Aku yang sedang sibuk mengolesi wajahku dengan pelembab hanya memutar bola mata, lalu melirik mereka yang masi

DMCA.com Protection Status