Share

Bab 30

Penulis: Merisa storia
last update Terakhir Diperbarui: 2025-03-11 14:24:34

Suara pintu terbuka dengan keras terdengar dari ujung lorong. Gavin Lysandros keluar dari ruangannya dengan wajah kesal, jelas terganggu oleh keributan.

"Ada apa ini?" tanyanya dengan suara dingin dan tegas.

Namun, begitu mata Gavin menangkap sosok Livia yang meringkuk kesakitan dengan darah di celana kerjanya, ekspresinya berubah drastis. Wajahnya yang biasanya tegas dan terkontrol kini dipenuhi keterkejutan dan kekhawatiran.

"Livia?" Suaranya terdengar tidak percaya.

Tanpa pikir panjang, Gavin bergegas menghampiri, berlutut di sisi Livia yang kini semakin pucat. "Apa yang terjadi?"

"Sa-sakit ...," Livia hanya mampu berbisik di antara isak tangisnya.

Gavin tampak terguncang. Matanya menatap darah yang merembes di celana Livia, lalu beralih ke wajah gadis itu yang pucat dan ketakutan.

"Nadia, telepon ambulans sekarang!" perintahnya tegas. "Dan kamu," ia menunjuk resepsionis, "ambilkan selimut atau jaket, apapun untuk menutupinya!"

Livia menatap Gavin dengan mata berkabut, sakit dan t
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Dicampakkan Calon Suami, Dikejar Tuan Kaya Raya   Bab 31

    "Jadi ... dia benar hamil?" tanyanya dengan suara yang sedikit bergetar.Dokter itu mengangguk. "Ya, sekitar 7-8 minggu. Untungnya, janin masih bisa diselamatkan. Tapi Nona Livia membutuhkan istirahat total setidaknya satu bulan ke depan, dan nutrisi yang jauh lebih baik."Gavin terdiam, mencerna informasi itu. Delapan minggu ... waktunya tepat sesuai dengan malam itu. Bayi itu ... kemungkinan besar adalah anaknya."Apa dia bisa pulang hari ini?" tanya Gavin akhirnya."Tidak, Tuan. Kami perlu memantau kondisinya setidaknya 24 jam ke depan untuk memastikan tidak ada komplikasi lebih lanjut. Jika semua stabil, besok sore ia baru bisa pulang."Gavin mengangguk pelan. "Terima kasih, Dokter. Bisakah saya menemuinya sekarang?""Tentu, tapi jangan terlalu lama. Dia butuh istirahat," jawab Dokter itu sebelum berlalu.Gavin mendorong pintu ruangan dengan hati-hati. Di dalam, Livia terbaring lemah di ranjang rumah sakit dengan selang infus terpasang di tangannya. Wajahnya yang pucat tampak kont

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-11
  • Dicampakkan Calon Suami, Dikejar Tuan Kaya Raya   Bab 32

    Gedung pencakar langit Lysandros Group masih dipenuhi kesibukan meski hari mulai beranjak sore. Beberapa karyawan yang belum pulang masih sibuk menyelesaikan pekerjaan mereka. Lorong-lorong dan lift dipenuhi bisik-bisik tentang insiden Livia yang dibawa ke rumah sakit oleh sang direktur utama.Saat pintu lift terbuka di lantai dasar, sosok Gavin Lysandros melangkah masuk dengan wajah muram. Jas hitamnya sedikit kusut, rambut yang biasanya tertata rapi kini terlihat berantakan, dan dasi yang biasanya terpasang sempurna kini menghilang dari lehernya. Para karyawan yang kebetulan berada di lobby segera menghentikan percakapan mereka. Keheningan mendadak menyelimuti ruangan yang tadinya riuh dengan gosip."Selamat sore, Pak," ucap beberapa karyawan serempak sambil membungkuk hormat.Gavin hanya mengangguk singkat, tatapannya tajam dan dingin seperti biasa, namun siapapun yang mengenalnya dengan baik bisa melihat gurat kegelisahan di matanya. Langkahnya tegas menuju lift. Jari panjangnya m

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-12
  • Dicampakkan Calon Suami, Dikejar Tuan Kaya Raya   Bab 33

    Hampir tengah malam, dan Gavin Lysandros masih belum meninggalkan kantornya. Setelah berjam-jam duduk menyendiri di rooftop, memikirkan segala kemungkinan dan konsekuensi, ia kembali ke ruangannya di lantai 25. Gedung sudah hampir kosong, hanya beberapa petugas keamanan yang masih berjaga.Gavin melepas jasnya yang terasa berat, melemparkannya ke kursi kerjanya. Kemeja putihnya tampak kusut, dua kancing teratas terbuka memperlihatkan lehernya yang tegang. Ia berjalan menuju lemari khusus di sudut ruangan, menuangkan whisky ke dalam gelas kristal, dan menenggaknya dalam sekali teguk.Pikirannya kembali pada Livia dan bayi yang dikandungnya. Sebagai pria yang selalu merencanakan segala sesuatu dengan matang, situasi ini adalah mimpi buruk baginya. Atau setidaknya, seharusnya begitu. Tapi anehnya, selain kebingungan dan kekhawatiran, ada sedikit perasaan hangat yang muncul saat ia membayangkan akan memiliki seorang anak.Bella, ternyata kandungannya yang bermasalah untuk bisa memiliki an

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-12
  • Dicampakkan Calon Suami, Dikejar Tuan Kaya Raya   Bab 34

    Sementara itu, di sebuah apartemen di kawasan Kuningan, Bella Lysandros menggeliat manja dalam pelukan kekasih gelapnya, Daniel, mantan sopirnya yang 5 tahun lebih muda darinya. Sinar matahari pagi menerobos tirai tipis, menimpa tubuh mereka yang hanya terbalut selimut."Pagi, sayang," bisik Bella, mengecup pipi Daniel yang masih tertidur pulas.Daniel membuka matanya perlahan, tersenyum melihat wajah cantik Bella yang memandangnya dengan penuh kasih sayang. "Pagi, Nyonya Bella. Apa tidurmu nyenyak?""Menyebalkan sekali, sudah kubilang jangan panggil aku Nyonya, panggil Bella saja." Bella mengerucutkan bibir lalu menyeringai nakal, jari-jarinya menelusuri dada telanjang Daniel. "Setiap bersamamu, aku selalu tidur nyenyak, Sayang."Daniel tersenyum, menarik Bella lebih dekat ke dalam pelukannya. "Aku senang mendengarnya. Terutama setelah hadiah luar biasa yang kamu berikan semalam."Bella tertawa kecil, matanya berbinar mengingat ekspresi terkejut Daniel saat ia memberikan kunci mobil

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-13
  • Dicampakkan Calon Suami, Dikejar Tuan Kaya Raya   Bab 35

    Setelah menikmati waktu bersama di kamar mandi, Bella mulai bersiap-siap pulang. Ia mengenakan pakaian mahal, merapikan rambut dan wajahnya dengan teliti di depan cermin. Daniel duduk di tepi tempat tidur, mengamati setiap gerakan Bella dengan tatapan kagum."Kamu selalu cantik, dalam keadaan apapun," puji Daniel.Bella tersenyum, menyemprotkan parfum mahal ke pergelangan tangannya. "Terima kasih, Sayang. Aku harus pulang sekarang. Gavin mungkin sudah berangkat ke kantor, tapi aku tetap harus hati-hati."Daniel mengangguk, meski ada kilatan kecewa di matanya. "Aku mengerti. Kapan kita bisa bertemu lagi?""Segera," Bella mendekat, mengecup bibir Daniel. "Mungkin besok atau lusa. Aku akan meneleponmu."Bella mengambil tas tangannya, memeriksa isinya sekali lagi. "Kamu punya cukup uang untuk keperluan sehari-hari?""Ya, masih ada dari yang kamu berikan minggu lalu," jawab Daniel, meski sebenarnya uang itu sudah hampir habis. Ia tidak ingin terlihat terlalu bergantung pada Bella."Baiklah

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-13
  • Dicampakkan Calon Suami, Dikejar Tuan Kaya Raya   Bab 36

    Sore hari, Bella kembali ke apartemen Daniel. Kali ini tanpa penyamaran berlebihan, karena ia tahu kompleks apartemen sepi pada jam-jam kerja. Daniel menyambutnya dengan pelukan hangat dan ciuman lembut di bibir."Aku merindukanmu," bisik Daniel, menuntun Bella masuk ke apartemen."Kita baru berpisah beberapa jam," Bella tertawa kecil, namun terlihat senang dengan sambutan itu.Daniel tersenyum malu. "Tetap saja rasanya seperti berhari-hari."Bella meletakkan tasnya di sofa, lalu menatap Daniel dengan pandangan menggoda. "Jadi, bagaimana caramu akan membuatku senang sore ini?"Daniel menangkap maksud Bella, mendekat dan mulai menciumnya dengan lembut dan penuh gairah. Tangannya bergerak menelusuri lekuk tubuh Bella, membuat wanita itu mendesah pelan."Bagaimana kalau kita pindah ke kamar?" bisik Daniel di telinga Bella.Bella mengangguk tanpa kata, membiarkan Daniel menuntunnya ke kamar tidur. Di sana, mereka berbagi momen intim yang penuh gairah lagi. Daniel memastikan Bella mendapat

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-14
  • Dicampakkan Calon Suami, Dikejar Tuan Kaya Raya   Bab 37

    Setelah para investor pergi, Gavin bergegas kembali ke ruangannya. Melepas jas dan melonggarkan dasi, ia menghempaskan tubuhnya ke kursi, memijat pelipis yang berdenyut. Bella, istrinya, bahkan tidak muncul dalam benaknya saat ini. Pernikahan mereka memang sudah lama kehilangan kehangatan, terutama setelah kegagalan berulang untuk memiliki anak dan terungkapnya perselingkuhan.Ia meraih ponsel, memeriksa jam. Pukul 3 sore. Gavin menekan tombol interkom."Pak Anto," panggil Gavin pada sopir pribadinya. "Anda bisa standby di kantor. Saya ada urusan pribadi dan akan menyetir sendiri.""Baik, Pak," jawab Anto dari seberang.Gavin menghela napas panjang, bangkit dan mengenakan kembali jasnya. Ia merapikan penampilannya di cermin, lalu mengambil kunci mobil dari laci.Mercedes hitam Gavin meluncur mulus membelah jalan Jakarta yang padat. Ia mengemudi dalam diam, radio sengaja tidak dinyalakan. Matanya menatap lurus ke depan, namun pikirannya berkelana."Apa yang sedang kulakukan?" gumamnya

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-14
  • Dicampakkan Calon Suami, Dikejar Tuan Kaya Raya   Bab 38

    Livia menatap Gavin yang masih duduk di kursi sebelah ranjang. "Ma-maaf, boleh aku bertanya sesuatu?" kata Livia."Hem, apa?" "Mengapa Pak Gavin menginginkan bayi ini?"Gavin terdiam sejenak, pandangannya menerawang. "Aku selalu ingin punya anak," jawabnya jujur. "Aku dan istriku ... kami sudah mencoba selama bertahun-tahun, tapi tidak pernah berhasil. Dan kini ... kamu mengandung anakku.""Aku benar-benar tidak menyangka akan hamil," ujar Livia pelan. "Dan aku sangat terpukul ketika mengetahui aku hamil, padahal sebelumnya Bapak bilang man ... dul," "Mungkin ini takdir." ujar Gavin, mengangkat bahunya sekilas. "Hasil tes kesuburanku tertukar, dan belakangan baru diketahui kalau aku fertile.""Jadi, saat itu Pak Gavin tidak membohongiku dengan mengatakan mandul?""Tentu saja tidak. Akupun sama kagetnya denganmu. Ini benar-benar diluar dugaan."Livia menekan tombol control ranjang, menaikan sandaran. Ia duduk dengan santai."Berapa lama kamu harus di rumah sakit?" tanya Gavin."Dokt

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-15

Bab terbaru

  • Dicampakkan Calon Suami, Dikejar Tuan Kaya Raya   Bab 99

    Gavin berjalan cepat melewati lobi gedung Lysandros Group Singapura. Beberapa karyawan mengangguk hormat padanya, tapi tatapan mereka jelas dipenuhi kekhawatiran dan bisik-bisik yang terhenti ketika ia mendekat. Gavin mengabaikan semua itu. Saat ini fokusnnya hanya satu, yaitu menyelamatkan perusahaan yang telah ia bangun dengan segenap jiwa dan raganya."Semua sudah menunggu di ruang rapat utama," kata Kevin, berusaha mengimbangi langkah cepat Gavin.Gavin mengecek arlojinya. "Baik. Aku akan langsung ke sana."Begitu sampai di ruang rapat, suasana tegang langsung terasa. Lima belas anggota direksi dan kepala departemen duduk mengelilingi meja oval besar, wajah-wajah mereka tegang dan cemas. Percakapan terhenti saat Gavin melangkah masuk."Selamat pagi," sapa Gavin, suaranya tegas dan terkendali meskipun ia tahu seluruh ruangan bisa merasakan kecemasannya. Ia meletakkan tas kerjanya di meja, lalu mengedarkan pandangan ke seluruh ruangan. "Saya yakin kita semua sudah mengetahui situasi

  • Dicampakkan Calon Suami, Dikejar Tuan Kaya Raya   Bab 98

    Malam semakin larut, tapi Gavin masih berada di kantornya. Gedung yang biasanya ramai kini sepi, hanya ada beberapa petugas keamanan dan staff yang lembur. Jas hitamnya sudah tersampir di sandaran kursi, dasinya dilonggarkan, dan dua kancing teratas kemejanya dibuka—sebuah pemandangan langka bagi siapapun yang mengenal Gavin sebagai pria yang selalu menjaga penampilan sempurna.Layar komputernya menunjukkan penurunan saham yang semakin dalam. Tidak hanya itu, email dari beberapa mitra bisnis yang membatalkan pertemuan atau perjanjian kerja sama juga terus bermunculan di inbox-nya.Ponselnya berdering lagi. Nama "Mama" muncul di layar. Gavin menghela napas, sebelum akhirnya mengangkat."Halo, Ma," sapanya, berusaha terdengar normal."Gavin," suara Bu Lina terdengar cemas. "Apa kamu baik-baik saja, Nak?""Baik, Ma," jawab Gavin, berbohong."Jangan bohong pada Mama," tegur Bu Lina. "Mama sudah melihat konferensi persmu. Apa yang kau pikirkan, mengakui semuanya begitu saja?"Gavin menghel

  • Dicampakkan Calon Suami, Dikejar Tuan Kaya Raya   Bab 97

    Livia mengangguk cepat, membuka pintu lebih lebar dan mempersilakan Bu Lina masuk ke ruang tengah yang tertata rapi."Silakan duduk, Bu. Mau dibuatkan teh atau kopi?" tawar Livia."Teh saja," jawab Bu Lina singkat, matanya mengamati sekitar—semua perabotan tampak modern dan minimalis. Livia bergegas ke dapur dan memerintahkan Amina untuk membuat minuman. Tak lama kemudian, Amina datang membawa dua cangkir teh hangat. "Silahkan diminum, Bu," kata Livia dengan sopan. Bu Lina menyeruput tehnya. "Kita perlu bicara."Livia duduk di hadapan Bu Lina, matanya tidak berani menatap langsung pada Bu Lina. Suasana canggung menyelimuti ruangan. "Berapa usia kandunganmu?" tanya Bu Lina, memecah keheningan."Delapan bulan, Bu," jawab Livia pelan.Bu Lina mengangguk. "Dan bagaimana dengan kesehatanmu? Apa kau rutin memeriksakan kandungan?"Livia mengangguk. "Gavin memastikan saya mendapat perawatan yang baik." Belum sempat Bu Lina melanjutkan pertanyaannya, suara presenter berita di televisi yan

  • Dicampakkan Calon Suami, Dikejar Tuan Kaya Raya   Bab 96

    Gavin menatap wartawan itu dengan tatapan dingin, tapi tetap menjaga nada suaranya tetap terkontrol. "Saya tidak akan membahas detail privasinya, tapi ya, seorang wanita bernama Livia sedang mengandung anak saya." Gavin melihat wajah-wajah wartawan yang terkejut—mereka tidak menyangka akan mendapat pengakuan langsung."Tapi apakah ini terjadi saat Anda masih berstatus suami dari Bella Lysandros?" tanya wartawan lain.Gavin menggeleng tegas. "Tidak. Hubungan saya dengan Bella sebenarnya sudah lama berakhir, sebelum saya mengenal Livia.""Lalu bagaimana dengan pernyataan Bella yang mengatakan bahwa Anda telah berselingkuh selama bertahun-tahun?" Rahang Gavin mengeras, tapi ia tetap menjaga ekspresi wajahnya. "Saya di sini tidak untuk menjelekkan siapapun, termasuk mantan istri saya. Yang perlu diketahui adalah bahwa perceraian kami terjadi karena ketidakcocokan yang sudah berlangsung lama. Bukan karena saya berselingkuh.""Tapi foto-foto yang beredar menunjukkan Anda dan Livia bersama

  • Dicampakkan Calon Suami, Dikejar Tuan Kaya Raya   Bab 95

    Di apartemen Daniel, Bella masih menikmati kemenangannya. Ia baru saja selesai melakukan wawancara eksklusif dengan salah satu stasiun televisi nasional, di mana ia berperan sebagai korban yang tersakiti. Air mata buaya mengalir sempurna di pipinya yang dipoles makeup natural, menciptakan simpati dari pemirsa yang tidak tahu kebenaran di balik perceraiannya."Bagaimana menurutmu penampilanku tadi?" tanya Bella pada Daniel yang duduk di sofa, wajahnya menunjukkan ketidaknyamanan."Sempurna," jawab Daniel datar. "Tapi aku masih berpikir kamu sudah sangat keterlaluan."Bella memutar bola matanya. "Oh, ayolah, Daniel. Ini baru permulaan. Tunggu saja sampai Lysandros Group benar-benar jatuh, dan Gavin akan merangkak memohon padaku." Ia tertawa kecil, suara tawanya terdengar dingin dan kejam.Daniel menatap Bella dengan tatapan yang sulit diartikan—campuran antara kasihan dan ngeri. Wanita cantik di hadapannya ini telah berubah menjadi sosok yang tidak ia kenal, dikuasai oleh dendam dan kes

  • Dicampakkan Calon Suami, Dikejar Tuan Kaya Raya   Bab 94

    Ponsel Gavin di atas meja berdering nyaring, menampilkan nama Livia di layar. Dengan jari sedikit gemetar, ia menggeser layar untuk menjawab."Gavin?" suara Livia terdengar cemas di ujung telepon. "Apa kamu baik-baik saja?"Gavin tersenyum getir. Di tengah badai yang menghantam hidupnya, Livia masih sempat mengkhawatirkan keadaannya. "Tidak perlu mengkhawatirkanku," jawabnya, berusaha terdengar tegar meski suaranya sedikit parau. "Bagaimana keadaanmu dan bayi kita?""Kami baik," jawab Livia dengan nada lembut. "Tapi berita itu ... foto-foto itu ....""Aku akan menyelesaikan ini semua," potong Gavin dengan nada tegas, jarinya menggenggam ponsel dengan erat. "Aku bisa mengatasi semua ini. Yang penting kamu tetap di rumah, jangan pergi ke mana-mana dulu. Wartawan pasti sedang mencarimu.""Baiklah," sahut Livia, suaranya bergetar menahan tangis. "Aku hanya ingin memastikan kamu tidak apa-apa. Aku ... aku takut semua ini karena aku.""Ini bukan salahmu," tegas Gavin. "Ini strategi Bella. M

  • Dicampakkan Calon Suami, Dikejar Tuan Kaya Raya   Bab 93

    Gavin menghela napas berat, rahangnya mengeras. Tangannya mengepal erat."Jangan menyangkal," perintah Gavin dengan suara tegas namun terdengar lelah. "Tapi juga jangan memberikan detail apapun. Katakan bahwa ini adalah masalah pribadi yang tidak akan mempengaruhi kinerja perusahaan.""Tapi, Tuan, mereka menuntut penjelasan lebih. Beberapa investor sudah mengisyaratkan akan menarik investasi mereka jika tidak ada klarifikasi resmi," jelas Kevin, suaranya terdengar frustrasi."Katakan pada mereka untuk tetap tenang," tegas Gavin. "Aku akan terbang ke Singapura besok pagi untuk berbicara langsung dengan mereka. Sekarang, pastikan semua staf kita menyiapkan strategi untuk menghadapi media."Gavin menutup telepon dan menatap langit-langit kantornya, pikirannya berkecamuk. Bagaimana mungkin rumor ini bisa menyebar begitu cepat dan luas? Ia yakin bahwa Bella adalah dalang di balik semua ini. Gavin menatap layar komputer dengan rahang mengeras. Grafik merah yang terus menukik tajam seakan m

  • Dicampakkan Calon Suami, Dikejar Tuan Kaya Raya   Bab 92

    Jemari Livia gemetar saat ia menggeser layarnya, membaca artikel yang memuat namanya dengan jelas—Livia, seorang cleaning service yang bekerja di Lysandros Group, disebutkan sebagai penyebab perceraian Gavin Lysandros dengan Bella setelah mengandung anak sang CEO.Yang lebih mengejutkan lagi, beberapa foto dirinya tersebar—termasuk foto saat ia dan Gavin di rumah sakit dulu, ketika Gavin mengantarnya untuk check-up kehamilan. Foto yang sangat pribadi itu kini menjadi konsumsi publik.Air mata Livia mengalir tanpa bisa ditahan. Ia mematikan ponselnya, namun berita itu terus bermunculan di televisi yang kebetulan sedang dinyalakan di ruang tengah."Berita ini menjadi viral tidak hanya di Indonesia, tetapi juga mencapai negara-negara Asia lainnya," ucap presenter berita itu dengan nada sensasional. "Saham Lysandros Group dikabarkan langsung anjlok setelah berita ini tersebar."Livia terduduk lemas di sofa, tidak percaya dengan apa yang terjadi. Bagaimana mungkin berita pribadi mereka bi

  • Dicampakkan Calon Suami, Dikejar Tuan Kaya Raya   Bab 91

    Gavin tidak langsung menjawab pertanyaan Livia. Matanya menatap lembut wanita yang tengah mengandung anaknya itu, sebelum akhirnya ia melepaskan pelukannya perlahan. Ketimbang melanjutkan pembicaraan serius itu, Gavin memilih mengalihkan topik."Aku ingin melihat kamar anak kita," ujarnya sambil beranjak dari sofa, mengulurkan tangannya pada Livia.Livia, masih dengan jantung berdebar, menerima uluran tangan Gavin dan bangkit dari sofa dengan sedikit susah payah. Saat Gavin dengan natural meletakkan tangannya di pinggang Livia untuk membantunya berdiri, wanita itu bisa merasakan kehangatan menjalar dari titik kontak mereka."Aku sudah memilih kamar yang paling dekat dengan kamarku."Mereka melangkah bersama, dengan langkah Gavin yang menyesuaikan kecepatan Livia. Setibanya di depan pintu kamar yang di tuju, Livia menghentikan langkahnya. "Ini kamarnya," ucapnya, lalu membuka pintu perlahan.Begitu pintu terbuka, Gavin disambut pemandangan yang membuat hatinya terenyuh. Kamar berukura

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status