Share

Bukan Sebuah Kebetulan

Akio menunjuk Darren sembari tersenyum. "Inilah yang aku suka dari Tuan Darren. Tak akan melepaskan orang yang salah, juga menyakiti orang paling berharga untuk kita."

Darren mengambil minuman dan menyesap dalam diam. Ketajaman pada mata mulai sedikit melemah. Darren pernah di posisi memilih melepaskan Jihan ketimbang melihat sang istri terus dijahati oleh Luna. Apalagi Darren tak bisa berkutik karena masa lalu.

Tapi, setelah tidak menemukan Jihan di rumah. Darren menyadari ketika menyusul Jihan di rumah bude Nisa. Ada sosok yang lebih penting dari pada segala rasa bersalah di masa lalu.

"Lagi pula, hidup itu bukan untuk terkekang pada masa lalu," gumam Darren membuat dahi Akio mengerut.

"Kau bilang apa barusan Tuan Darren?"

Mata Darren terangkat dan menatap pada Akio. "Kau dapatkan minuman ini di mana? Warnanya seperti air sungai dan rasanya seperti pasir."

Akio langsung berdecak karena mendengar ucapan Darren. "Kalau kau bukan suaminya si cantik, aku sudah ingin memasukkanmu ke dala
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status