Share

Tak Sudi lagi jadi istrimu

Penulis: Neny nina
last update Terakhir Diperbarui: 2024-02-12 13:00:45

Dan bodohnya dia karena begitu mudahnya percaya. Hari ini dia akan keluar dari rumah suaminya, dan digantikan oleh wanita lain. Wanita yang datang sebagai penghancur rumah tangganya.

Hanya dalam hitungan menit dia akan meninggalkan orang yang pernah dianggapnya sebagai pengganti ibunya dan meninggalkan orang yang pernah ia harapkan akan menemaninya sampai di usia senja nanti.

Semua harapan yang pernah ia gantungkan pada rumah tangganya hancur tak berbekas. Yang ada kini hanya kesedihan dan air mata.

Tapi ia tidak akan menunjukkan kesedihannya lagi. Ia akan menjadi wanita yang mampu berdiri tanpa penopang untuk kemudian hari setidaknya ia akan berusaha kuat sampai ia keluar dari neraka rumah tangganya dan untuk seterusnya.

Ia harus menunjukkan kalau ia mampu untuk bahagia tanpa suami. Toh selama ini dia hanya dianggap beban rumah tangga oleh suami dan mertuanya.

Dulu dia terpaksa harus berhenti dari pekerjaannya sebagai asisten desainer di sebuah butik milik sahabatnya. Itu ia lakukan demi merawat mertuanya yang sering sakit-sakitan.

Semenjak itu dia tidak lagi dihargai sebagai menantu dan istri yang baik. Pengabdiannya justru dianggap sebagai kebodohan.

Selama ini dia selalu mematuhi segala perintah suaminya, dia juga melayani mertuanya yang selalu menyakiti hatinya. Namun, apa yang dia dapat. Hanya kepedihan.

Perselingkuhan Pazel benar-benar melukai perasaannya. Dia rela dihina oleh mertuanya, namun ia tidak akan pernah rela untuk dimadu.

Dia menghentikan langkahnya setelah berada di depan Bu Rohana. Tapi dia enggan memperlihatkan wajahnya ke arah wanita yang akan menjadi mantan mertuanya itu.

“Ada apalagi Bu? Aku bukan menantumu lagi, Ibu. Aku mohon izin untuk keluar dari rumah ini. Maaf jika selama ini aku ada salah dengan Ibu. Semoga Ibu bahagia bersama menantu baru Ibu.”

Rohana tidak bisa membiarkan pembantu gratisnya pergi begitu saja. Dia terlihat seperti ketakutan. Seolah dia memang benar-benar tidak ingin berpisah dengan Silvia.

“Tapi ke mana kamu akan pergi? Tetaplah di sini. Ibu tidak mau kehilangan menantu ibu. Maafkan kata-kata Ibu tadi, Nak. Ibu kan sudah tua. Ibu tirimu tidak akan menerimamu. Tapi kamu bisa menjadi kakak madu yang baik untuk Rima. Itu pun kalau Pazel masih mau menerima kamu!” Rohana melihat anaknya dengan setengah mengedip. Dia hanya pura-pura menyindir Pazel.

Pazel paham dengan kode yang di berikan ibunya. Sepertinya ibunya meminta dia untuk tidak membiarkan Silvia pergi dari rumah ini. Keinginan ibunya adalah perintah baginya. Dia akan bahagia bila menuruti keinginan ibunya.

Segera dia berjalan ke arah ibunya.

“ Tentu saja aku mau mempertahankan rumah tanggaku lagi, Bu. Aku masih mencintai Silvia. Jika Ibu menginginkan agar aku tetap bersama dengannya aku sangat bahagia, Bu.”

Kemudian Pazel mendekati Silvia. Dia memegang pundak Silvia dengan kedua tangannya dan berkata dengan penuh rasa percaya diri.

“Silvia. Tetaplah di sini, kita akan mulai lembaran baru lagi. Kita akan mengulang pernikahan kita di hari yang sama dengan pernikahanku dengan Rima. Dan aku akan berusaha adil.”

Pandangan mata Pazel begitu mengiba mengharapkan jawaban yang baik dari Silvia. Dia sama sekali tidak berpikir tentang apa yang dirasakan Silvia saat dia di bohongi, saat dia dikhianati, bahkan saat dia ditampar.

Namun Silvia yang sudah sangat kecewa hanya diam dan menatapnya dengan tatapan yang sulit diartikan. Dia tidak punya kata-kata yang pas untuk dia ucapkan agar hatinya yang sakit bisa terobati. Tidak lama kemudian dia tertawa. Tawa yang mengandung amarah yang sangat besar.

“Ha, ha, ha.”

Suami dan mertuanya saling pandang karena heran melihat Silvia tertawa tanpa beban. Menurutnya Silvia mungkin sudah kehilangan akal sehat, karena dia bisa mengubah suasana hatinya dalam waktu yang singkat.

Ada sedikit rasa kasihan di mata Pazel melihat istrinya tertawa. Mungkin otaknya sudah tidak sanggup menerima kenyataan pahit yang disebabkan olehnya. Ada sedikit rasa penyesalan di hatinya.

Setelah tawanya berhenti. Dia pun menoleh ke arah wanita yang sudah menginjak kepala lima itu. Senyumnya di pasang semanis mungkin.

Untuk menjawab rasa heran mantan suami dan mantan mertuanya, dia mengajukan pertanyaan. Pertanyaan yang tepat sasaran.

“Kenapa, Bu? Apa kamu takut kehilangan pembantu gratis? Kalau kamu takut menantu, rasanya sangat mustahil.”

Pazel merasa tidak percaya dengan pertanyaan kurang ajar Silvia terhadap ibu kandungnya. Dia berteriak di depan muka Silvia.

“Silvia!”

Sebelum Pazel bicara Silvia mengarahkan telapak tangan kanannya ke arah Pazel.

“Ok Bang, terima kasih atas tawarannya. Tapi aku sudah tidak berminat lagi untuk menjadi istrimu. Aku akan menjalani hidup tanpa dirimu. Aku ikhlas melepasmu untuk perempuan murahan seperti dia.”

Telunjuk kirinya diarahkan ke sosok wanita yang sedang duduk manis di sofa. Dia melanjutkan kalimatnya, “Karena laki-laki tidak punya pendirian seperti kamu hanya pantas untuk perempuan murahan!”

Rima tidak terima dikatai perempuan murahan. Akhirnya dia membalas perkataan Silvia. Dia berdiri dari duduknya. Telunjuk kanannya di arahkan ke muka Silvia.

“ Hay kerempeng, dekil, Bang Pazel Cuma basa-basi sama kamu, karena perempuan yang tidak bisa mengurus suami dan mertua tidak ada gunanya dipertahankan! Apalagi tidak bisa menghasilkan keturunan.”

Silvia hanya tersenyum dalam hati. Dia menjawab Rima dengan senyum miring.

“Oya? Kalau begitu silakan kamu urus bekas suami dan bekas mertuaku. Semoga kamu betah ya? Selamat menikmati.”

Silvia berlalu dengan senyuman mengambang. Semua beban dan unek-uneknya terasa hilang. Silvia segera menaiki kendaraan roda empat yang sudah dia pesan. Tempat yang akan ditujunya adalah rumah ibu tirinya.

Bab terkait

  • Dibuang Suami Kere, Dinikahi Dokter Tajir    bertemu ibu tiri

    Begitu sampai di rumah ibu tirinya dia disambut dengan suka cita.“Mari masuk, Nak.” Wanita itu mengajak Silvia duduk di ruang tengah. Tidak lupa dia menyuguhkan secangkir teh hangat.“Sayang, kenapa kamu datang dengan membawa koper? Ada apa? Pernikahanmu dengan nak Pazel baik-baik saja kan?” Pertanyaan itu diutarakan ibu tirinya yang bernama Bu Iyes, saat mereka sedang duduk di ruang tamu.Rumahnya hanya mempunyai dua kamar tidur dan satu kamar mandi. Ibu tirinya tinggal berdua dengan adik tirinya satu ayah lain ibu. Adik tirinya bernama Tiara, baru berumur lima belas tahun. Mereka hidup sangat sederhana. Ayah kandung Silvia pergi dari rumah semenjak adiknya berumur lima tahun.Semenjak ayahnya tidak pulang, dari sepuluh tahun yang lalu, dialah yang menjadi tulang punggung keluarganya. Sampai setelah dia menikah, dia masih membiayai ibu dan adik tirinya dengan uang belanja bulanan yang dia terima dari Pazel.

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-12
  • Dibuang Suami Kere, Dinikahi Dokter Tajir    bertemu sahabat lama.

    “ Beby!” teriak Silvia dengan sangat girang. Seorang laki-laki bertubuh tegap, kulit putih, rambut diikat dengan rapi dengan pakaian yang rapi pula berdiri di depan pintu. Dia adalah sahabat lama Silvia. “Gue juga mau ikutan dong,” ucap Boby yang dipanggil Beby oleh Silvia. Dulu dia lelaki yang gemuk, tetapi sekarang tubuhnya sangat ideal. Dia berlari menghampiri Silvia dan keluarganya. Mereka kembali berpelukan. Silvia tidak bisa menahan haru saat bertemu dengan sahabatnya ini. Begitu juga dengan Boby. “Bagaimana kabar lu Sil, senang bangat gue ketemu Elu,” ucapnya setelah melepas pelukan dan duduk bersebelahan dengan Silvia. “Kabar gue baik, lu sendiri bagaimana kabarnya sekarang? Bukannya lu di luar negeri, kenapa tiba-tiba ada di sini?”“Tiba-tiba gua kangen sama lu, Sil.”“Masa sih? Gue juga kangen Ama lu Beb.”“Makanya gua pulang ke Indonesia. Mungkin gua akan lama di Indonesia. Gua mau mela

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-13
  • Dibuang Suami Kere, Dinikahi Dokter Tajir    mempermalukan diri sendiri

    Pazel benar-benar tidak menyangka akan bertemu dengan wanita yang sudah menemaninya selama dua tahun belakangan. Dan kenapa juga dia bisa lupa kalau dia sudah menalak wanita itu. Dia benar-benar merasa dipermalukan oleh emosinya sendiri. “Ya, kami mau beli baju pengantin, kami senang sekali karena kamu mau membantu kami memilihkan model yang akan kami pakai,” ucap wanita itu yang kembali merangkul lengan Pazel.Boby menyela pembicaraan mereka.“Sil, kakimu masih sakit. Lebih baik kamu duduk saja, ya? Biar aku yang layani mereka.”“Tidak apa-apa kok, Beb. Kakiku hanya luka sedikit. Biar aku yang melayani mereka. Tenang saja, aku gak apa-apa, kok.” Seketika mata Pazel membulat saat mendengar panggilan beb dari mulut Silvia kepada laki-laki yang ada di depannya. Dia berpikir kalau Silvia sudah berselingkuh di belakang dirinya, sama seperti yang dia lakukan di belakang Silvia. Di tatapnya laki-laki yang agak berisi ya

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-13
  • Dibuang Suami Kere, Dinikahi Dokter Tajir    Bertemu Dokter

    Ternyata Dokter Dana sudah ada di sampingnya. Dia sungguh tidak menyangka akan bertemu dengan Dokter Dana di ruang antrean.“Dokter? Dokter ada di sini?” tanya Silvia heran.“Iya, ayo ikut ke ruangan saya,” ajak Dokter Dana sambil berdiri bersiap untuk melangkah meninggalkan ruang tunggu rumah sakit itu.Silvia merasa tidak enak hati untuk menolak, tapi dia sudah mengambil nomor antrean. Jadi dia menolak secara halus.“Terima kasih, Dok. Saya sudah dapat nomor antrean. Sekarang tunggu dipanggil saja, kok.““Ga usah, ikut saya saja,” ajak Dokter Dana agak memaksa. Karena sebetulnya, dia sengaja datang ke rumah sakit, hanya untuk menunggu Silvia. Dia sangat senang saat melihat kedatangan Silvia ke rumah sakit itu.Tadinya dia sudah bersiap untuk pulang karena dia merasa Silvia tidak akan datang ke rumah sakit itu. Tapi begitu dia melihat wanita pujaannya turun dari angkutan umum, dia mengurungkan niatnya untuk pe

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-13
  • Dibuang Suami Kere, Dinikahi Dokter Tajir    Diawasi

    Dokter Dana melihat Silvia yang bengong, segera menghampirinya.Dokter bertanya: “Ada apa, Silvia? Kenapa bengong lagi? Ayamku tadi pagi mati gara-gara semalaman dia bengong kayak kamu.”“Tidak ada apa-apa Dok. Dokter ini ada-ada saja, masa aku disamakan sama ayam. Tapi kayaknya kita diawasi , Dok.”Seketika tawa Dokter Dana pecah. Tawa yang sudah lama tidak pernah ada dalam hidupnya.“Ha-ha-ha. Ada-ada saja kamu ini. Emang ada ya, orang kurang kerjaan seprerti itu? Atau bisa jadi juga sih suamimu yang mengawasi kita.”“Bisa jadi juga, Dok. Sebab dia curiga aku juga selingkuh seperti dia.”“Maksudnya selingkuh denganku?” Dokter Dana menunjuk dirinya sendiri.Silvia terdiam. Dokter Dana berusaha memecah keheningan dengan bertanya. Karena dia khawatir Silvia akan salah paham dengannya.“Tapi kamu tidak selingkuh kan?”“Apa aku terlihat seperti tukang selingkuh, Dok?” kedua alisnya bertau

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-14
  • Dibuang Suami Kere, Dinikahi Dokter Tajir    karma

    Semenjak setahun belakangan, ia sering mengabaikan istrinya. Ia lebih sering menghabiskan waktu bersama Rima.Badannya yang semakin kurus menambah rasa bosan dihati Pazel.Pazel yang sedang melamun dikagetkan oleh teriakan ibunya.“Aaaaaah, aduh, sakit.”Seketika Pazel berlari ke arah sumber suara. Sumber suara itu datang dari kamar ibunya. Diketoknya kamar ibunya.“Tok, tok, tok, ada apa, Bu? Buka pintunya.”Karena tidak ada sahutan Pazel berinisiatif untuk mendobrak pintu kamar yang di tempati ibunya. Dia mengarahkan pandangan ke seluruh sudut kamar, tak dilihatnya ibunya. Lalu terdengar suara rintihan kesakitan dari arah kamar mandi. Segera Pazel berlari ke sana. Ternyata ibunya sedang meringis kesakitan karena terpeleset. Pazel segera memapah ibunya yang masih mengenakan handuk itu.“Ibu. Kenapa ibu bisa jatuh? Ibu harus hati-hati kalau jalan.” Dia mengangkat ibunya ke tempat tidur.“Kaki ibu sakit banget Zel.

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-14
  • Dibuang Suami Kere, Dinikahi Dokter Tajir    didatangi Bos besar

    Di depan pintu berdiri seorang pria yang terlihat masih segar meski sudah berumur sekitar kurang lebih lima puluh tahun dengan didampingi dua orang pengawal pribadinya.“B_Bos. Mari, Bos. Silakan masuk. Maaf Bos. Saya tidak tahu kalau Bos akan kesini.”Pazel benar-benar merasa malu dengan kondisi rumahnya yang berantakan. Dia tidak tahu bos besarnya akan datang ke rumahnya.“Kalau begitu saya minta maaf karena tidak memberitahu sebelum kedatangan saya.”“Tidak, Bos. Maksud saya bukan seperti itu,” ucap Pazel.Dia menjadi salah tingkah karena dia takut menyinggung perasaan Bos besarnya. Badannya agak gemetar dan dingin.Orang yang dipanggil Bos berjalan ke ruang tamu diikuti oleh dua orang pengawalnya.Pazel mempersilakan mereka untuk duduk. Namun yang duduk hanya satu orang, yaitu orang yang dipanggil Bos oleh Pazel. Sedangkan yang dua orang berdiri di sebelah kiri dan kanan orang itu.“Saya akan

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-14
  • Dibuang Suami Kere, Dinikahi Dokter Tajir    Dijodohkan

    Sekitar jam tujuh malam, Bu Iyes, Silvia dan Tiara sudah bersiap-siap untuk pergi menemui orang yang telah menjadi penyelamat kepala keluarga mereka itu.Mereka dijemput oleh mobil keluaran terbaru. Bagaikan sebuah mimpi yang menjadi kenyataan, saat mereka bertemu lagi dengan orang yang mereka sayangi dalam keadaan sehat dan bonusnya menjadi seorang konglomerat. Bahkan mereka tidak pernah membayangkan akan bisa menaiki sebuah mobil yang sangat mahal ini.Yang biasanya mereka berdesak-desakan naik angkot sekarang naik mobil mewah. Aroma harum di dalam mobil itu dihirup secara perlahan oleh ketiga orang yang baru menaiki mobil itu.“Kita berangkat sekarang ya,” ucap pak Herman yang masuk paling akhir.Ketiga wanita itu tersenyum sambil mengangguk. Sopir pribadi pak Herman mulai menyalakan mesin dan memulai laju kendaraan dengan perlahan, karena mereka masih berada di area padat penduduk. Setelah sampai di jalan lintas kendaraan itu baru berj

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-15

Bab terbaru

  • Dibuang Suami Kere, Dinikahi Dokter Tajir    Tamat

    Karena melihat raut sedih di wajah istrinya yang berkepanjangan, akhirnya Dokter Dana mendekap istrinya dan berkata dengan yakin. "Kamu jangan khawatir lagi, Sayang. Aku pastikan bayi kita akan segera bersama kita lagi, dan penculiknya akan segera mendapat hukuman yang sangat berat.""Bagaimana, Mas bisa seyakin itu? Sudah hampir seminggu lamanya kita kehilangan bayi kita. Bahkan kita sudah mencari ke mana-mana, tapi hasilnya nihil," keluhnya dalam kesedihannya."Tapi, kita tidak boleh berputus asa, Sayang," pinta Dokter Dana yang sebetulnya menahan kesedihannya demi memberi kekuatan kepada istrinya."Lalu, apa ada perkembangan dari pencarian kita dan polisi, Mas? Aku gak sabar ingin segera bertemu sama anakku, Mas. Aku rindu, aku juga khawatir orang yang menculik anak kita tidak memberikan asupan makanan yang layak untuk anak kita. Atau jangan-jangan...." Kata-katanya terhenti saat pikirannya melayang ke hal-hal yang membuatnya takut. Air matanya tidak berhenti menetes. Melihat keka

  • Dibuang Suami Kere, Dinikahi Dokter Tajir    109

    Sebenarnya Rani merasa sangat terhina saat dia diperiksa di pos keamanan untuk bisa masuk ke rumah Perdana. Sebelumnya dulu dia tidak pernah diperiksa dulu sebelum masuk. Tapi hari ini dia harus melewati beberapa pemeriksaan dulu. "It's ok. Ini demi melancarkan rencanaku," ucapnya dalam hati. Dia melangkah masuk bersama dua orang anak buahnya yang masing-masing memegang bingkisan."Assalamualaikum," ucap Rani saat dia telah berada di ruangan tamu. Di sana sudah ada Pak Efendi dan istrinya, Pak Herman dan istrinya dan juga Dokter Dana dengan istrinya. Mereka serempak menjawab salam dari Rani."Wa'alaikummussalam.""Maaf, Dana. Om dan Tante. Juga Silvia. Aku tidak tahu, kalau Dana dan Silvia sedang ada acara kumpul keluarga," ucapnya basa-basi."Tidak apa-apa kok, Rani. Tidak ada acara penting. Silakan duduk. Perdana mencoba bersikap biasa."Iya, silakan duduk." Silvia pun berusaha bersikap ramah, walau di hatinya ada kecurigaan bahwa dialah dalang dibalik hilangnya anaknya."Terima ka

  • Dibuang Suami Kere, Dinikahi Dokter Tajir    108

    Bukan salahnya juga jika wanita itu menganggapnya lain. Dia hanya ingin berbuat baik kepada orang lain. Dia hanya ingin berbuat kebaikan kepada orang yang sedang terzalimi. Dan itu adalah perbuatan mulia. Namun, wanita itu salah kaprah terhadap kebaikan yang ditunjukannya, hingga menganggapnya sebuah tanda cinta sehingga dia menjadi tersanjung, lalu tidak terima saat melihat kenyataan yang terpampang di depan matanya."Kalau begitu, Perdana sudah melakukan perbuatan yang baik kepadamu. Lalu kenapa kamu membalasnya dengan menculik anaknya, Rani? Hentikan semua ini. Setidaknya demi Dana," bujuk Kanaya. "Bukan aku yang menculik anaknya! Tapi kamu! Kamu yang menculik anaknya, dan aku yang akan menyelamatkannya," kilah wanita itu dengan berteriak."Kamu ini sudah gila, Rani!" hardik Kanaya."Ya! Aku gila karena cinta, Kanaya. Dalam cinta semua adil," kekeh Rani yang tidak kehabisan kata-kata untuk membenarkan perbuatannya."M itueskipun begitu, tetap saja perbuatan kamu ini tidak benar, R

  • Dibuang Suami Kere, Dinikahi Dokter Tajir    107

    "Rani! Aku mohon, lepaskan aku. Aku janji akan melupakan ini semua. Kalau tidak, aku akan melaporkanmu ke polisi."Mendengar ancaman dari Kanaya, Rani jadi naik pitam. "Apa kamu bilang? Kamu mengancamku? Mau melaporkan aku ke polisi? Kamu gak sadar ya? kalau sekarang nyawamu ada di tanganku!" bentaknya. "Baiklah, kalau kamu menyetujui kesepakatan kita, aku mungkin bisa melepaskanmu," ujarnya. "Kesepakatan apa?" tanyanya dengan cemas. Ha ha ha....Setelah tertawa, dia mendekat ke muka Kania. "Sepertinya kamu sudah setuju, dan memang seharusnya kamu setuju," ocehnya yang terdengar seperti sampah di telinga Kanaya."Aku bukannya setuju. Aku hanya bertanya tentang kesepakatannya!" kilahnya dengan geram."Dengar, Kanaya. Kamu jangan menghabiskan tenagamu untuk marah-marah, karena selain kamu akan kehabisan tenaga, kamu juga akan kesulitan nantinya. kenapa? Karena aku bisa menyakitimu dan juga tiga orang yang sedang berada di ge

  • Dibuang Suami Kere, Dinikahi Dokter Tajir    106

    Sudah hari ketiga semenjak Savana menghilang. Puncak hidung Kanaya masih belum ditemukan. Nomornya sudah tidak aktif. Segala macam cara sudah dicoba untuk mencari keberadaan Kanaya, namun tak ada jejaknya. Dia bagaikan hilang ditelan bumi.Pihak kepolisian sudah menyatakan dia di daftar pencarian orang. Fotonya sudah disebar di berbagai media sosial dan di selebaran kertas sepanjang jalan di seluruh pelosok."Dasar perempuan tidak punya hati nurani," cerca Kanaya terhadap wanita yang kini tertawa lepas mendengar cercaannya. "Bisa-bisanya kamu menculik anak yang baru berumur dua hari, hanya untuk memuaskan egomu yang terluka!" hardiknya lagi.Perempuan itu menaikkan alisnya dan menghentikan tawanya lalu berkata, "Tunggu! tunggu. Tadi kamu bilang saya wanita yang tidak punya hati nurani karena menculik anak yang berumur dua hari. Betul begitu?" Perempuan itu diam sejenak seolah menunggu jawaban dari Kanaya. Namun belum sempat Kanaya berkata sepatah kata pun, dia sudah tertawa lagi terb

  • Dibuang Suami Kere, Dinikahi Dokter Tajir    105

    Ternyata ruangan itu kosong. Hanya tetesan air keran yang belum tertutup sempurna yang mengeluarkan suara tetesan air. "Sepertinya dia sengaja tidak menutup habis keran air," batin Perdana. "Dasar perempuan ular!" bentaknya sambil mengayunkan tinjunya ke udara.Dia kembali ke ruangan tengah dengan wajah yang masih merah padam.Silvia yang sudah tidak sabar mendengar keberadaan Kanaya pun bertanya."Bagaimana, Mas? Apa dia ada?"Pak Herman juga sudah tidak sabar menunggu jawaban dari menantunya itu. Dia menatap mata Perdana yang merah. Menunggu dengan tidak sabar. Meski dai tahu yang paling penting saat ini adalah keberadaan cucunya. Entah wanita itu yang menculik cucunya atau tidak, dia hanya ingin cucunya segera kembali.Pak Efendi juga satu pemikiran dengan Pak Herman. Dia ingin segera menemukan keberadaan cucunya. Tapi jika memang perempuan itu yang menculik cucunya, dia tidak akan memberikan ampun."Dia tidak ada di kamar tamu.""Jadi, dia yang menculik putri kita," ucapnya dengan

  • Dibuang Suami Kere, Dinikahi Dokter Tajir    104

    Azan subuh berkumandang bersahut-sahutan membangunkan umat muslim untuk beribadah menghada sang pencipta. Dokter Dana juga bangun untuk melaksanakan ibadah dua rakaat. Dia sengaja tidak membangunkan Silvia karena Silvia masih dalam masa nifas.Tapi karena sudah terbiasa bangun di waktu subuh, dia tetap terbangun. Semalam tidurnya terasa nyenyak, sebab dia tidak menyusui anaknya secara langsung. Savana minum susu formula yang dibuatkan oleh pengasuhnya. Hanya beberapa menit Dokter Dana pun selesai melaksanakan shalat subuh. Dia mendekat ke arah istrinya untuk memberikan sebuah ciuman."Savana gak nangis semalam ya, Mas?" tanyanya saat dia memeluk lengan suaminya."Kayaknya gak, Sayang. Yuk kita lihat," ucapnya sambil beranjak ke kamar anaknya dengan memapah Silvia.Dokter Dana mulai memutar gagang pintu kamar anaknya. Mereka masuk dan melihat ke arah suster yang terlelap sambil mengorok. Lalu dialihkannya penglihatan mereka kearah kasur bayi. Alangkah terkejutnya mereka saat mendapati

  • Dibuang Suami Kere, Dinikahi Dokter Tajir    103

    "Kaila..." Silvia dan Perdana menyebut namanya dengan setengah berteriak. Silvia tidak bisa berlari mengejar Kaila. Dia hanya merentangkan tangannya menyambut Kalia yang berlari ke arahnya diikuti seorang wanita cantik dari belakangnya."Tante. Tila kangen sama tante.""Tante juga kangen sama Kaila. Bicaramu sekarang sudah jelas, Ya?" ucap Silvia sambil mencubit pipinya."Iya dong, Tante..., Kan sekarang Tila sudah punya dedek bayi. Ini kado buat dedek bayinya, Tante," ucapnya sambil menyerahkan sebuah bungkusan kepada Silvia."Mmm, Terima kasih ya, Sayang? Repot-repot deh, Kamu," ucap Kanaya gemes sambil menerima kado dari Kaila."Gak repot kok, Tante. Aku cuma bilang bagus aja.""Cuma bilang bagus gimana sih, Sayang?""Jadi, Yang cari kadonya mama sama aku. Aku cuma ditanya sama mama, yang ini bagus, gak? Aku bilang bagus. Jadi aku gak repot, Tante."Semua orang yang mendengar jadi tertawa."Jadi kamu gak repot ya, Sayang?""Gak, Tante. Mana dedek bayinya, Tante?""Ini dedek bayinya

  • Dibuang Suami Kere, Dinikahi Dokter Tajir    102

    "Aku tidak tahu. Tapi untuk sekarang ini kamu boleh tinggal di rumah ini. Demi Aira."Mira senang sekali mendengar jawaban dari Pazel. Dia segera mengemas semua pakaiannya ke dalam lemari lagi, saat Pazel beranjak ke ruang keluarga membawa Aira sambil bercanda dengan riang. Bercanda dengan sikecil Aira membuatnya bisa menghilangkan beban pikirannya. Dia memang sudah lama menginginkan seorang anak. Kali ini dia tidak ingin melepaskannya, meski dia tahu kalau anak itu bukanlah darah dagingnya.Sementara keesokkan harinya, di sebuah rumah besar nan megah, Silvia sedang berbahagia dengan kehadiran putri mungilnya. Hari ini sedang diadakan acara pemberian nama untuk bayinya. Sekaligus acara potong rambut pertamanya. Silvia tampil cantik dengan balutan busana yang tertutup tapi elegan dan anggun. Warna dan coraknya senada dengan pakaian yang dikenakan oleh Perdana dan putri kecilnya."Saya ucapkan banyak terima kasih kepada saudara, fami

DMCA.com Protection Status