Share

Pura-pura Saja

Author: Dek ita
last update Last Updated: 2024-12-02 12:10:19

Belum sempat Lizy menjawab apa yang dikatakan oleh Adrian, tiba-tiba Adrian langsung menariknya pergi dari sana. Bila tadi Hito menerima sorakan tidak enak dari orang-orang yang menonton, Lizy dan Adrian justru mendapatkan sorakan yang seolah mendukung.

Wajah Lizy jadi makin memerah, dan bahkan telinganya terasa begitu panas sampai ia sendiri tidak bisa menahannya sama sekali.

Adrian langsung mengajaknya masuk ke dalam mobil. Dengan cepat Adrian mempersilakan Lizy dahulu masuk ke dalam mobil, kemudian disusul dengan dia yang masuk ke dalam kursi kemudi.

“Ayo.”

Selama perjalanan yang entah menuju kemana itu, mereka berdua sama-sama merasakan atmosfer canggung yang terasa begitu pekat sekali. Rasanya membuat Lizy ataupun Adrian tidak nyaman.

Sambil memainkan jemarinya dan bahkan menundukkan kepalanya, Lizy mencari kalimat yang sekiranya pas ia gunakan untuk berbicara dengan Adrian pada saat itu.

“Terima kasih, kamu sudah menolongku lagi,” ungkap Lizy dengan perasaan yang malu-malu.

Hela
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Lebih Intens

    Kaget karena mendengar suara flash kamera yang sangat keras itu, sontak Lizy langsung melepaskan pelukannya dan melihat ke sekitar dengan pandangan yang mencari-cari dimana keberadaan bunyi dari kamera tersebut.Ia sama sekali tidak menemukan sesuatu yang mencurigakan, bahkan tidak menemukan ada jejak dimana ada orang yang mengikuti mereka. Tetapi, darimana asal suara itu berasal?Adrian yang ada di depannya menarik perlahan tubuh Lizy untuk mendekat ke arahnya dan berhenti mencari sumber suara dari bunyi yang tadi sempat mereka dengar tersebut.“Aku sudah menduga ada yang mengikuti daritadi,” ucap Adrian.Lizy langsung menoleh ke arah Adrian dengan wajah terkejut. Dengan suara pelan dan juga sangat hati-hati, dirinya bertanya, “Kamu tahu?!”Adrian memandangi Lizy dengan tatapan yang cukup dalam. Kemudian, ia menganggukkan kepala mengiyakan pertanyaan dari Lizy barusan.“Siapa yang mengikuti kita daritadi?” Lizy kembali bertanya.“Entah. Tapi sepertinya orang-orang yang berkaitan deng

    Last Updated : 2024-12-03
  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   We Dating From Now On

    Kecupan itu terasa begitu hangat sekali. Sampai-sampai Lizy tidak sadar membiarkan kecupan itu menyelimutinya selama beberapa saat.Beberapa waktu berlalu, dan kini Adrian melepaskan kecupan mereka dengan sangat perlahan. Lizy membuka mata dan melihat Adrian benar-benar berada di depan wajahnya dengan jarak yang sangat dekat sekali.“Kata siapa aku tidak mau?” balas Adrian, setelah daritadi terdiam.Baru menyadari apa yang dirinya lakukan itu, membuat Lizy melompat dari tempatnya berdiri dan langsung menjauh dari Adrian pada saat itu.Matanya yang melotot dan degup jantungnya yang makin tidak terkendali itu seolah menguasai dirinya dengan baik. Ia bahkan memegang dadanya sendiri dan merasakan dengan jelas debaran itu sangat kencang sekali.Saat mengangkat kepala melihat ke Adrian, pria itu pun tidak tidak lebih baik dari dirinya responnya. Ia menutup wajahnya karena malu dan juga sama dengan Lizy, baru menyadari apa yang telah dia lakukan.Sempat merasa gemetar sedikit, Lizy mendekat

    Last Updated : 2024-12-03
  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Perlakuan yang Manis

    Mematung seketika Lizy setelah mendengar apa yang dikatakan oleh Adrian. Dia tampak tidak ragu sama sekali dan bahkan mengatakannya dengan enteng.“Ayo, aku akan-“Baru saja Adrian menarik tangan Lizy dan mencoba mengajaknya untuk masuk ke dalam mobil, Lizy menahan tubuhnya untuk tidak berpindah dari tempatnya. Respon itu membuat ucapan Adrian berhenti dan langsung berbalik badan melihat ke arah Lizy.Ia membaca ekspresi wajah Lizy yang kebingungan dan sekarang dilanda dengan perasaan yang tidak karuan setelah menerima kado secara mendadak tersebut.“Ada apa …, Lizy?” tanya Adrian sambil memperhatikan raut wajah Lizy.“A- Aku, aku merasa tidak yakin. Kenapa, kenapa kamu memberikan kado seperti ini padaku?” Lizy masih bingung.Adrian kemudian kembali tersenyum setelah mendengar pertanyaan dari Lizy itu. Ia melepaskan tangannya, kemudian memandangi LIzy dengan jarak dekat sambil terus memperhatikan.“Aku sudah bilang. Karena sekarang sudah menjalin hubungan, jadi aku bisa menunjukkan ba

    Last Updated : 2024-12-04
  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Lebih dari Dirimu

    Hito merasa sedikit tersinggung dengan ucapan dari Mia itu. Secara langsung dan bahkan terang-terangan dia mengatai Hito tanpa melakukan filter pada ucapan yang barusan dia sampaikan.Tetapi Hito lebih memilih langsung mengabaikannya dan kembali membaca berita yang ada di ipad yang dirasa lebih menarik daripada harus meladeni emosi Mia yang selalu meledak itu.Merasa bahwa dirinya tak digubris sama sekali jelas membuat Mia tambah kesal dan makin ingin melampiaskan emosi yang seharusnya bisa ia tahan sebelumnya.Dengan cepat Mia mengambil ipad di tangan Hito dan melemparkannya ke sembarangan tempat. CTAKKKHH. Terdengar bahwa ipad tersebut terjatuh dan menimbulkan kerusakan apabila didengar dari suaranya jatuh.“Apa yang kamu lakukan?” Hito berusaha untuk bersikap tenang menghadapi emosi dari Mia.“Kamu masih bertanya? Aku tanya kamu duluan. Kenapa kamu melakukan hal bodoh itu di depan umum?! Sudah lupa kamu sudah menikah?!” kesal Mia.Hito akhirnya berdiri dan menghadapi Mia yang darit

    Last Updated : 2024-12-04
  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Iri Dengki

    Dengan berkendara entah ke mana itu, Mia terus menjalankan mobil tanpa tahu arah. Dia sebenarnya merasa frustrasi. Karena ia awalnya berpikir bahwa merebut Hito akan membuatnya memiliki segalanya, dan akan membuat dirinya bisa lebih tenar di kalangan para pengusaha.Nyatanya, ia tidak tahu kalau Hito bahkan tidak masuk dalam kalangan menengah. Bagaimana bisa Mia menunjukkan diri kalau hanya diundang untuk sekedar datang ke seminar.Dimana pertemuan para investor kaya dan rupawan yang seharusnya Mia lihat untuk bisa menunjukkan pesonanya? Ia terus bergumam kesal karena ia tidak bisa melakukan hal itu semua.Di jalanan, Mia tak sengaja melihat mobil Adrian yang jelas ia ingat itu sedang parkir di depan sebuah restoran. Mia berhenti tidak jauh dari sana, dan sedikit memutar badan untuk memastikan dari tempatnya apa benar itu milik Adrian atau bukan.“Kenapa dia ada di sana?” gumamnya dengan suara pelan. Mia segera mencari parkiran terlebih dahulu untuk mobilnya. Kemudian ia seg

    Last Updated : 2024-12-05
  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Ada yang Hilang

    Hari yang makin malam dengan Mia yang masih merajuk kepadanya membuat Hito tidak tahu harus bagaimana untuk membuat Mia mau keluar dan bicara kepadanya.Mendekati kamar yang terkunci dari dalam itu, Hito mengetuk dengan pelan dan berbicara dengannya.“Mia, bisa kita bicara sebentar?” pinta Hito dengan suara lembut.Mia membuka pintu. Tetapi, wajahnya masam kecut dan menatap Hito dengan tatapan yang sangat tajam sekali.“Apa? Apa kamu akan membelikanku kalung seperti permintaanku? Atau kamu membawa bunga yang setidaknya berjumlah 100 biji?” tanya Mia dengan emosi yang meluap.“Tidak. Tapi kita bisa-“BLAMMM. Mia langsung membanting pintu lagi dengan sangat keras tanpa mau berbicara lebih lanjut dengan Hito. Hito hanya bisa terdiam tanpa marah balik kepadanya. Tidak biasanya Mia seperti ini, dan itu membuat Hito benar-benar tidak tahu harus bagaimana lagi.Ia berjalan menuju ke depan rumahnya, dan duduk di samping mobilnya dengan perasaan yang muram. Bahkan tidak ada semangat untuk hari

    Last Updated : 2024-12-05
  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Hito Sebenarnya

    Hito yang dari awal memang tidak berniat membandingkn itu merasa tersinggung setelah mendengar Mia mengatai bahwa Lizy ialah wanita murahan. Hatinya tersulut api emosi, dan bahkan terasa makin membara saat membalas tatapan Mia itu sendiri.“Apa?! Berani kamu menatapku seperti itu?!” ketus Mia dengan amarahnya yang sama sekali belum reda.Jika dulu Hito akan mengiyakan saja ucapan Mia dan menuruti semua permintaannya, kali ini sama sekali tidak bisa. Hito merasa bahwa Mia jadi semena-mena dan terasa terus mengompori dirinya itu.“Kenapa? Tidak boleh? Memangnya hanya kamu yang bisa marah?” Suara Hito terdengar sangat dingin dan bahkan sangat menukik bagi Mia itu sendiri.Mia kaget mendengar nada suara itu. Karena dia sudah biasa mendengar Hito yang penurut dan selalu berbicara manis padanya. Ini pertama kali ia mendengar langsung bahwa Hito menjawabnya dengan nada seperti itu.Dengan ekspresi wajah yang sedikit ternganga dan juga tersentak itu, Mia berusaha mengendalikan diri agar ia ti

    Last Updated : 2024-12-06
  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Menguping Gosip

    Lizy memang pernah datang kemari, tetapi Lizy masih tidak merasa familiar dengan tempat tersebut. Ketika masuk ke dalam sana dengan tangan mereka yang saling bergandengan, tentu saja langsung membuat orang-orang memandangi mereka dengan tatapan yang penuh rasa kaget.Lizy merasa malu. Ia tidak suka menjadi pusat perhatian secara terang-terangan. Rasanya seperti dia berbuat kesalahan yang tidak bisa diampuni sama sekali.“Hari ini menu makan siang ada ayam dan juga camila mochi. Kamu mau?” Adrian menawarkan kepadanya.Mendengar sebuah makanan yang disebutkan olehnya membuat Lizy spontan menoleh ke arahnya dengan penuh rasa kaget. Matanya berbinar karena rasa semangat untuk sebuah makanan yang terasa sudah nikmat meski hanya baru mendengar namanya.Melihat respon Lizy yang seperti itu jelas membuat Adrian sedikit terkekeh. “Sudah kuduga, kamu pasti akan suka,” ucap Adrian.Lizy merasa seikit cemberut mendengarnya. Ia merasa seperti sedang dibuat bercanda oleh Adrian. Padahal sebenarnya

    Last Updated : 2024-12-06

Latest chapter

  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Lizy Sakit

    Setelah memanggil dokter dan diperiksa keadaan Lizy, Adrian mendapatkan bahwa Lizy hanya kelelahan, dan mungkin perlu istirahat yang sedikit lebih lama. Mungkin masalah yang terjadi membuat Lizy stres berpikir.Adrian duduk di samping Lizy yang sedang berbaring itu dan mengelus perlahan kepala Lizy. Adrian merasa sangat tidak tega sekali melihat istrinya sakit seperti ini.Lizy perlahan melihat ke arah Adrian, dan juga berusaha untuk duduk setelah merasa lelah berbaring daritadi.“Jangan banyak bergerak, Lizy. Kamu masih sakit,” Adrian melarang sambil memegangi Lizy.Lizy memegang kepalanya dan merasa bahwa kepalanya benar-benar terasa berputar-putar tidak karuan sama sekali. Sambil sedikit tertawa Lizy membalas, “Aku perlu ke kamar mandi, Adrian…,” ucap Lizy.Adrian yang dengan sigap langsung menggendong Lizy di tangannya. Lizy sudah tidak punya tenaga untuk kaget lagi. Jadi ia menerima saja apa yang sudah dilakukan Adrian untuknya. Ini pasti yang terbaik.Setelahnya Adrian juga memb

  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Salah Sasaran

    Lizy yang melihat bahwa Adrian mendapatkan pukulan tidak mengenakkan itu terus tak bisa berhenti menangis. Ia merasa sangat bersalah melihat wajah suaminya sudah lebam seperti itu.Karena amarah yang sangat besar hendak masuk ke dalam sana untuk bisa berbicara dengan Loz. Tetapi, Adrian langsung menahan Lizy dan memegangi tubuh Lizy yang ingin masuk ke dalam sana.“Lepaskan, Adrian! aku yang akan bicara dengan Loz!” tegas Lizy yang berkali-kali melawan.Adrian tetap menahannya agar tidak masuk ke dalam sana, “Sudahlah, Lizy. Tidak apa, aku pantas mendapatkan ini.”Lizy merasa makin marah setelah mendengarnya. Karena itu seperti Adrian telah melakukan banyak kesalahan hingga pantas dipukuli seperti ini. Ini sama saja dengan merendahkan harga diri seseorang yang dimana orangnya saja tidak jelas dimana salahnya.“Tidak bisa begitu, Adrian! ini namanya keterlaluan! Kalau dia sampai berani memukul hanya karena alasan khawatir, itu sudah kelewatan batas!” Lizy penuh emosi berkata.“Sudah, s

  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Pulang Mendahului

    Lizy tak kuasa mendengar apa yang dikatakan oleh Adrian kepadanya. Padahal, Lizy tidak masalah kalau semisal memang Adrian mau marah kepadanya. Tidak masalah sama sekali. Mengingat kelakuan Loz yang keterlaluan.Tetapi, sekali lagi, melihat Adrian yang berbesar hati membuat Lizy tak bisa menolaknya. Adrian benar-benar tidak mau Lizy sampai menjauh dari keluarganya sendiri.Esok harinya, adalah hari dimana mereka harus pulang ke negara mereka. Lizy sudah menyiapkan koper dan juga berkemas dengan baik. Tak lupa ia membeli oleh-oleh juga untuk bisa segera ia bawakan untuk orang di rumah.Baru saja mereka turun dan menuju lobi hotel, mereka dikejutkan dengan Lisa yang sudah bersama kopernya, dan juga wajah sembab akibat menangis dalam jangka waktu yang cukup lama.Lizy segera mendekat dan menanyai sang adik, “Lisa? Ada apa? Kenapa kamu menangis?” tanya Lizy sambil memegangi wajah Lisa.Lisa menghapus air matanya dan memandangi Lizy dengan tatapan yang berkaca-kaca. Bahkan syal yang membun

  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Tak Punya Hati

    Makin kesal Lizy mendengar apa yang dikatakan olehnya barusan. Dengan perasaan yang tidak karuan, Lizya mendekati Loz, dan langsung menamparnya dengan sangat keras, sampai-sampai Adrian sendiri tak menyadari bahwa Lizy akan melakukan itu.PLAKHHH. Suaranya sangat renyah sekali. Seperti sebuah kerupuk. Loz juga kaget menerima tamparan barusan. Mereka selama ini tidak pernah bertengkar sampai melakukan kekerasan fisik. Tetapi, sekarang bagi Lizy ini sudah keterlaluan.Sudah tidak bisa dimaafkan lagi apa yang telah dikatakan Loz. Apalagi di depan Adrian. Mungkin Adrian tidak menunjukkan bagaimana emosinya. Tetapi, Lizy tidak enak hati dengan apa yang barusan dikatakannya.“Kalau memang merasa bersalah, seharusnya kamu minta maaf! Tapi, kamu malah memperkeruh suasana, dan jelas-jelas menunjukkan ketidaksukaanmu pada Adrian!” tegas Lizy yang merasa kesal.Loz yang menatap ke arah samping berkat tamparan Lizy itu, perlahan memutar kepala dan melihat

  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Sangat Menyebalkan!

    Mendengar jawaban itu membuat Lizy merasa makin tidak senang dengan kedatangan Loz kemari. Ia langsung bangun sambil memukul meja, dan pergi dari sana. Wajahnya yang manyun menunjukkan bahwa dia sudah sampai di titik yang tidak baik-baik saja.“Hei! Lizy!” panggil Loz.Lizy mengabaikan panggilannya, dan memilih langsung pergi tanpa berkata sepatah kata apapun kepada siapapun. Bulan madu yang nyaris berjalan sempurna itu dirusak hanya karena rasa khawatir yang berlebihan tanpa ada yang terjadi.Dengan perasaan penuh kecewa, Lizy masuk ke dalam kamar hotelnya sambil membanting dengan sangat keras pintu tersebut. Ia tak bisa melampiaskannya kepada Loz, karena dia adalah kakaknya. Jadi, Lizy memilih melampiaskan pada benda tak bersalah yang ada di hadapannya.Napas Lizy begitu cepat, bahkan detak jantungnya terasa tak bisa perlahan sama sekali. Air matanya sudah mau keluar karena ia menahannya selama perjalanan tadi. Tetapi, ia hanya bisa menangis dalam diamnya karena tak mampu berkata ap

  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Disusul saudara

    Adrian dan Lizy yang sedang asik berenang itu benar-benar menikmati bagaimana waktu mereka yang tersisa tersebut. Rasanya menyenangkan, karena mereka berdua punya banyak waktu bersama sekarang ini.Belum lagi, Lizy juga diajarkan bagaimana cara berenang yang baik, dan juga supaya tidak panik saat sedang tenggelam nantinya. Lizy juga diberitahukan beberapa gaya renang yang bisa dipakai dan juga cara menahan napas yang baik.Rasanya semua berjalan sempurna. Adrian yang dikiranya akan sangat menakutkan malah menjadi orang yang paling bisa membuat Lizy merasa nyaman tanpa canggung sedikitpun.“Kakak!” seru seseorang. Saat menoleh secara bersamaan, Lizy dan Adrian mendapati adanya Lisa yang datang dari pintu masuk, dan mengenakan pakaian renang. Tentu saja kedatangannya mengejutkan.“Lisa?” Lizy langsung mengenali.Segera Lizy dan Adrian pergi ke pinggir dan hendak menghampirinya. Tak jauh di belakang sana, ada Loz yang datang dengan celana pendeknya.

  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Ajakan Renang

    Esok paginya, mereka bangun cukup siang. Malamnya mereka begadang karena menikmati bagaimana kembang api yang tidak ada habisnya sama sekali. Bahkan mereka juga menonton pertunjukkan khusus di pesta tersebut.Negara orang memang punya caranya tersendiri merayakan hari raya besar yang Lizy baru ketahui saat ini.Di atas ranjang, Lizy membalik badan dan melihat bahwa Adrian masih mengantuk. Bahkan saat tidurpun Adrian tidak ada hentinya membuat Lizy merasa sangat takjub sekali. Ketampanannya berada di luar akal sehat.Dengan pelan Lizy mencubit hidung Adrian dengan perasaan yang sangat gemas sekali. “Hihi, suamiku tanpan sekali,” puji Lizy.Di detik itu Adrian langsung membuka mata dan membuat pandangan mata mereka saling bertemu. Lizy terkejut karena Adrian yang mendadak bangun dan memandanginya.“Kenapa, istriku? Apa kamu sekarang terpesona denganku?” tanya Adrian dengan nada yang menggoda.Godaan itu membuat wajah Lizy seketika langsung berubah menjadi merah padam. Rasanya malu sekal

  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Kesalahpahaman Kecil

    Adrian sedikit bingung mendengar pertanyaan Lizy. Apalagi yang dikatakan oleh Lizy itu jelas tidak benar. Mana mungkin Adrian mau berselingkuh dari Lizy setelah apa yang mereka sudah lewati selama ini.Adrian menarik Lizy dahulu dan mengajaknya duduk ruang tamu sejenak. Ketika memandangi wajah wanita yang ia sayang, ia menyadari bahwa Lizy tampak sedikit gelisah setelah bertanya kepada dirinya.“Kamu dapat pikiran itu darimana? Apa ada yang mengganggu? Atau ada orang yang sembarangan bicara padamu?”Adrian pada saat itu malah merasa lebih tidak paham dengan cara Lizy yang begini. Karena sebelum-sebelumnya Lizy kelihatan menikmati liburan bulan madu dan sangat bersemangat dengan segalanya yang sudah Adrian berikan.“Tidak. Tapi, kenapa kamu tak meminta hal itu? Bukankah kamu sangat menyukainya? Apa aku tak asik diajak bermain? Atau kamu tak suka dengan rasanya?” tanya Lizy yang lebih jelas mengatakan apa yang sebenarnya tengah dirinya rasakan.Adrian nyaris tepok jidat mendengarnya. Ia

  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Sedikit Relate

    Tak lama dari itu, pertunjukkan dimulai dengan sangat tenang. Di tengah cerita berubah menjadi sangat dramatis hingga membuat jantung Lizy berdegup dengan sangan kencang sekali. Bahkan Lizy tak menyangka akan pertunjukkannya.Setiap karakter yang muncul membekas dalam pikiran Lizy. Mereka membawakan peran mereka sendiri dengan baik dan juga sangat mendalami. Sampai-sampai, Lizy yang baru pertama kali menonton bisa langsung ingat semua.Tatapannya yang tetap fokus dan juga pikirannya yang tidak teralihkan sama sekali itu kini merasa tak bisa berkata apa-apa selama beberapa saat. Ia merasa terbawa arus selama menonton pertunjukkan itu.“Kenapa menyedihkan sekali,” celetuk Lizy saat melihat bagaimana sang pemeran utama wanita dibuat tak berdaya.Pertunjukkan berakhir menyedihkan dengan sosok wanita yang tak memiliki teman, dan juga kehilangan separuh jiwanya. Dada Lizy sakit hanya dengan menontonnya saja.Bukan hanya dirinya, banyak penonton yang juga menangis dan juga sesenggukan karena

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status