Share

Maafkan Aku

Author: Dek ita
last update Last Updated: 2024-11-21 13:00:43

Lizy sempat melihat ke belakang, dan ia bisa membaca jelas dari raut wajahnya, bahwa Hito sangat dendam sekali dengan apa yang barusan terjadi padanya itu.

Mereka masuk ke dalam mobil Adrian. Perasaan Lizy sebenarnya campur aduk saat melihat bagaimana wajah Adrian yang terluka itu. Di antara tidak enak hati, dan merasa bersalah atas apa yang sudah terjadi pada Adrian.

Tak ada satupun dari mereka yang berani bicara pada saat itu. Semua hanya hening dan senyap terus menerus. Suasana seperti mencengkam, dan membuat Lizy jadi makin tidak nyaman.

Mereka sampai pada sebuah gedung yang tinggi sekali. Ia mendongakkan kepala, dan melihat ke sana dengan perasaan yang bingung.

“Kenapa ke sini?” tanya Lizy, bingung.

“Aku yang memesanya, Kak. Kalau langsung pulang, Mama dan Papa pasti akan panik melihat Kak Adrian yang seperti ini,” Alya memberikan penjelasan dengan cepat.

“Oh, benar,” Suara Lizy rendah.

Mereka

Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Setelah itu...

    Mereka memang berhasil memberikan alasan yang masuk akal setidaknya kepada orang tua Adrian. Tetapi, kekhawatiran atas apa yang mungkin akan terjadi setelah ini tidak dapat dipungkiri sama sekali.Selama beberapa hari Lizy merasa gelisah. Karena setelah kejadian tersebut, ia meyakini bahwa Hito tidak akan menyerah sampai di sana. Lizy duduk di belakang rumah Adrian dengan perasaan cemas.“Lizy?” panggil Adrian.Lizy langsung menoleh ke belakang, dan melihat pria itu berjalan mendekat menghampirinya. Dia kelihatan sangat khawatir saat melihat ke arah Lizy.“Oh, Adrian, kenapa sudah di rumah?”“Alya bilang kamu selalu murung di rumah, ada apa?”Lizy menatap Adrian sambil menelan ludah. Ia sudah menyangka pastinya bahwa Adrian akan tahu kondisinya meski Lizy berusaha dengan keras menyembunyikannya.“Haha, maaf, aku merasa sedikit khawatir saja,” Lizy dengan gamblang mengatakannya.&l

    Last Updated : 2024-11-22
  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Hadiah Spesial

    “A- Apa? Aku?” Lizy menunjuk dirinya sendiri dengan perasaan yang masih tidak percaya dengan apa yang barusan dia dengar.Adrian menganggukkan kepala.“Bu- Buat apa? Aku tidak memerlukan perusahaan-““Hadiah. Perusahaan ini atas namamu dan laba bersih untukmu. Nanti akan dikelola oleh manajemen profesional. Kamu tinggal pelajari dengan baik bagaimana perusahaan ini sebelum akhirnya berdiri,” ucap Adrian yang menyela dirinya tersebut.Lizy ingin menolaknya. Ini terlalu berlebihan kalau hanya sebagai hadiah. Tetapi, Adrian terus mengoceh menjelaskan bagaimana perusahaan itu akan berdiri dan mengatakan berapa jumlah karyawan beserta perawatan yang perlu dilakukan.Adrian menjelaskan sampai dia berjalan masuk ke dalam meninggalkan Lizy di luar sana sendirian. Lizy tidak tahu apa ia harus mengikutinya, atau membiarkan saja orangnya barusan masuk tanpa dirinya.“Astaga, bagaimana aku akan menolak ini,&rdqu

    Last Updated : 2024-11-22
  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Rasa Berbunga

    Respon ini jelas terasa sangat aneh bagi Adrian. Lizy bahkan seolah membuang muka dari Adrian setelah berkata begitu. Melihatnya membuat Adrian jadi merasa sedikit memiliki harapan.‘Apa sekarang Lizy mulai memperhatikanku?’ batin Adrian yang jelas merasa sangat senang sekali.“Aku juga tidak senang, saat Hito selalu mencoba mendatangimu, Lizy,” celetuk dari Adrian.Dengan spontan Lizy melihat ke arah Adrian. Pria tersebut hanya memandangi ke depan dengan kedua tangan yang bertumpu di lututnya tersebut.“Dia yang membuang dan menyakitimu, tapi dia merasa dia yang paling tersakiti,” sambungnya.Raut wajah Lizy seolah tidak percaya dengan apa yang barusan dia dengar. Tetapi, ia berusaha untuk memberikan jawaban dengan segera kepadanya.“I- Iya. Aku juga tidak suka. Hubungan kami sudah berakhir,” ucapnya.Suasana jadi sangat canggung dan tidak nyaman untuk diri mereka berdua pada s

    Last Updated : 2024-11-23
  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Belum Resmi

    Lizy akhirnya karena merasa sedikit tidak nyaman dengan perlahan melepaskan tangan Bu Hana dan mencoba untuk mengajaknya bicara dengan santai pastinya.“Sebelumnya maaf Bu Hana, Adrian memang sudah mengatakan perasaannya padaku, tetapi hubungan kami belum lebih dari yang sekarang.”Terkaget Bu Hana mendengarnya. Dia bahkan sampai bersanadar dengan wajahnya yang tidak percaya. Dia sempat kehilangan kata-katanya untuk berbicara kepada Lizy setelah mendengar hal barusan.“Wah …, apa? Sungguh? Apa kurangnya Adrian padamu, Nak? Apa dia cuek? Dia kurang romantis? Wahh, harusnya aku ajarkan dia memperlakukan wanita dengan lebih baik! Sikapnya yang dingin itu memang sulit sekali diubah!” kesal Bu Hana.Kekesalan Bu Hana malah membuat Lizy makin merasa panik. Karena Bu Hana menyimpulkan dengan sepemikirannya saja tanpa mendengar lebih banyak dari dirinya.“Aku akan ajar dia supaya-“Bu Hana yang hendak beran

    Last Updated : 2024-11-23
  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Pengganggu!

    Lizy termenung cukup lama di dalam tempat kerjanya. Rasanya ada yang aneh dar sikap Bu Hana tadi. Bagaimana mungkin dia bisa memberikan restu dengan begitu mudahnya kepada seorang wanita yang bahkan tidak masuk ke dalam standarnya?Terlebih, Lizy adalah orang yang hanya ditemui di jalanan, dan seorang janda yang gagal dengan pernihakan pertamanya. Ibu mana yang akan rela anaknya memiliki hubungan dengan wanita begitu.Lizy menutup laptopnya, kemudian menyangga tangannya pada meja dan mulai menutup wajahnya. Ia benar-benar merasa sedikit frustrasi karena semua ini.Perlahan ia membuka tangan dan meletakkan kedua tangannya di pipi sambil menghadap ke depan, dan bergumam sendirian.“Aku masih di umur yang berpikiran tentang cinta-cintaan?” ucapnya dengan nada kesal.Menyadari dirinya yang sudah bukan remaja lagi, dan seharusnya bisa berpikir lebih jernih, Lizy merasa bahwa seharusnya sekarang dia harus fokus dengan tujuannya untuk bisa hidup terlebih dahulu.“Aku akan keluar sebentar. Se

    Last Updated : 2024-11-30
  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Memperburuk Suasana

    “Aku tahu kamu berusaha menghindariku. Kita bicarakan di rumah, ya? Kamu biasanya selalu menurut padaku. Kenapa sekarang kamu jadi suka melawan seperti ini? Apa ini pengaruh dari pria itu?” Hito kembali mencoba untuk memancingi.Makin geram Lizy mendengarnya. Dia memang sengaja datang hanya untuk membuat orang-orang yang mendengar dan tahu dirinya beropini buruk.Pantas saja Adrian selalu mengingatkan bahwa dirinya harus melawan. Kalau tidak, bisa-bisa dirinya akan selalu berada di pojok tanpa bisa melakukan apa-apa.“Hei Hito!” teriak Lizy.Teriakannya itu berhasil membuat Hito terdiam sejenak dan juga suasana jadi hening seketika. Memang ini yang seharusnya dari awal Lizy lakukan. Agar orang-orang seperti dia tidak seenak jidat kepada dirinya tersebut.“Kamu ini sudah menikah lagi! Bahkan sebelum cerai padaku! Tapi kenapa kamu masih begini?!” pekik Lizy.Hito mendadak pucat pasi mendengarnya. Ia meyakini bahwa pasti Hito akan membantah apa yang barusan dikatakan oleh Lizy. Karena Li

    Last Updated : 2024-11-30
  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Mengendalikan Situasi

    Dengan penuh keyakinan dan bahkan tidak merasa ragu sama sekali, Hito menunjuk ke arah Adrian yang baru saja datang tersebut. Baik Lizy maupun Adrian sama-sama terkejut mendengarnya. Pria ini benar-benar gila.“Apa-“Lizy yang mencoba menyela Hito yang ada di depannya dengan nada tinggi tersebut dihalangi dengan cepat oleh Hito. Ia seolah membuat Lizy tidak bisa berkata kembali di kala itu. Tangannya membentang seolah mencoba melindungi Lizy.Rasanya memikirkan apa yang sedang dilakukan oleh Hito membuat Lizy seperti frustrasi sekali. Bisa-bisanya dia berkata begitu? Padahal yang pengkhianat di sini jelas sekali adalah Hito sendiri.“Seharusnya kamu mencari orang lain! Apa kamu kekurangan wanita sampai menggoda istriku?!” teriak Hito.Suasana jadi makin runyam. Bahkan makin banyak kamera ponsel yang naik dan secara terang-terangan merekam mereka pada saat itu.Situasi ini tidak bisa dihindari sama sekali. Bahkan Lizy kelabakan memikirkan bagaimana cara agar situasi ini tidak berbalik

    Last Updated : 2024-12-02
  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Pura-pura Saja

    Belum sempat Lizy menjawab apa yang dikatakan oleh Adrian, tiba-tiba Adrian langsung menariknya pergi dari sana. Bila tadi Hito menerima sorakan tidak enak dari orang-orang yang menonton, Lizy dan Adrian justru mendapatkan sorakan yang seolah mendukung.Wajah Lizy jadi makin memerah, dan bahkan telinganya terasa begitu panas sampai ia sendiri tidak bisa menahannya sama sekali.Adrian langsung mengajaknya masuk ke dalam mobil. Dengan cepat Adrian mempersilakan Lizy dahulu masuk ke dalam mobil, kemudian disusul dengan dia yang masuk ke dalam kursi kemudi.“Ayo.”Selama perjalanan yang entah menuju kemana itu, mereka berdua sama-sama merasakan atmosfer canggung yang terasa begitu pekat sekali. Rasanya membuat Lizy ataupun Adrian tidak nyaman.Sambil memainkan jemarinya dan bahkan menundukkan kepalanya, Lizy mencari kalimat yang sekiranya pas ia gunakan untuk berbicara dengan Adrian pada saat itu.“Terima kasih, kamu sudah menolongku lagi,” ungkap Lizy dengan perasaan yang malu-malu.Hela

    Last Updated : 2024-12-02

Latest chapter

  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Sedikit Relate

    Tak lama dari itu, pertunjukkan dimulai dengan sangat tenang. Di tengah cerita berubah menjadi sangat dramatis hingga membuat jantung Lizy berdegup dengan sangan kencang sekali. Bahkan Lizy tak menyangka akan pertunjukkannya.Setiap karakter yang muncul membekas dalam pikiran Lizy. Mereka membawakan peran mereka sendiri dengan baik dan juga sangat mendalami. Sampai-sampai, Lizy yang baru pertama kali menonton bisa langsung ingat semua.Tatapannya yang tetap fokus dan juga pikirannya yang tidak teralihkan sama sekali itu kini merasa tak bisa berkata apa-apa selama beberapa saat. Ia merasa terbawa arus selama menonton pertunjukkan itu.“Kenapa menyedihkan sekali,” celetuk Lizy saat melihat bagaimana sang pemeran utama wanita dibuat tak berdaya.Pertunjukkan berakhir menyedihkan dengan sosok wanita yang tak memiliki teman, dan juga kehilangan separuh jiwanya. Dada Lizy sakit hanya dengan menontonnya saja.Bukan hanya dirinya, banyak penonton yang juga menangis dan juga sesenggukan karena

  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Sedikit Relate

    Tak lama dari itu, pertunjukkan dimulai dengan sangat tenang. Di tengah cerita berubah menjadi sangat dramatis hingga membuat jantung Lizy berdegup dengan sangan kencang sekali. Bahkan Lizy tak menyangka akan pertunjukkannya.Setiap karakter yang muncul membekas dalam pikiran Lizy. Mereka membawakan peran mereka sendiri dengan baik dan juga sangat mendalami. Sampai-sampai, Lizy yang baru pertama kali menonton bisa langsung ingat semua.Tatapannya yang tetap fokus dan juga pikirannya yang tidak teralihkan sama sekali itu kini merasa tak bisa berkata apa-apa selama beberapa saat. Ia merasa terbawa arus selama menonton pertunjukkan itu.“Kenapa menyedihkan sekali,” celetuk Lizy saat melihat bagaimana sang pemeran utama wanita dibuat tak berdaya.Pertunjukkan berakhir menyedihkan dengan sosok wanita yang tak memiliki teman, dan juga kehilangan separuh jiwanya. Dada Lizy sakit hanya dengan menontonnya saja.Bukan hanya dirinya, banyak penonton yang juga menangis dan juga sesenggukan karena

  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Kejutan Romantis

    Ketika masuk ke dalam restoran, bau dari setiap makanan yang tersaji sudah bisa memanjakan hidung Lizy dan juga memancing rasa lapar Lizy yang terpancing dengan aromanya saja.Adrian memesankan makanan dan juga memilihkan meja untuk dirinya. Lizy merasa bahwa semua seperti terasa nyaman meski baru pertama kali dirinya datang. Seperti sudah ada sambutan.Dengan tanpa disadari oleh Lizy, Adrian meletakkan sebuah buket bunga di depan Lizy. Lebih tepatnya di atas meja saat Lizy sedang melihat ke arah lain karena merasa sangat terpesona dengan tempat yang mereka kunjungi tersebut.Dan ketika menoleh, ia benar-benar terkejut bahwa buket bunga dengan mawar merah itu langsung membuat perhatiannya tertarik hingga kedua matanya berbinar melihatnya.“A- Apa, darimana kamu bisa membawanya? Maksudku.., darimana bunga ini? Kamu dapat dimana?” Lizy bertanya dengan sedikit gugup karena merasa begitu berdebar setelah melihatnya.Adrian tersenyum puas melihat respon Lizy, “Aku sudah memesan semuanya de

  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Seluncur Es

    Setelah naik taksi, dan juga turun di sebuah pinggir jalan, Adrian mengajak Lizy berjalan kembali. Lama-lama Lizy merasa sangat capek karena merasa bahwa tempatnya tak kunjung sampai. Yang ada malah mereka seperti terus mencari tempat yang bahkan Lizy tidak tahu.Tak jauh dari sana, Adrian mendadak masuk ke sebuah toko yang hendak mereka lewati. Adrian memintanya menunggu di luar sebentar. Saat mendongak melihat nama tokonya, Lizy melihat ada gambar sebuah sepatu yang dibawahnya ada besi.‘Apa itu?’ batin Lizy.Tak lama dari itu Adrian keluar sambil membawa dua pasang sepatu yang persis seperti apa yang dia lihat tadi di atas sana. Dengan wajah kebingungan Lizy bertanya kepada Adrian mengenai apa yang hendak dilakukan sebenarnya.“Apa ini? kita mau kemana sebenarnya?” tanya Lizy yang sudah benar-benar tidak paham.“Kita main seluncur es. Karena sekarang sudah musim salju, jelas ada banyak tempat yang dibuka untu melakukannya,” ajak Adrian dengan bersemangat.“Ha- Ha? Kamu bisa main se

  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Bulan Madu

    Seperti bagaimana mereka merencanakan hari-hari sebelumnya, dan kini sudah tiba jadwal bulan madu mereka yang sudah didamba-dambakan sejak lama. Adrian sudah menjanjikan bahwa dia akan membawa Lizy pergi ke negara bersalju untuk melihat betapa indahnya gumpalan-gumpalan bola putih itu.Ketika sampai di negara yang dituju, Lizy sudah bisa dibuat takjub ketika melihat bahwa mereka benar-benar bisa menyaksikan salju pertama yang baru saja turun. Lizy tak pernah membayangkan cantiknya ini.“Indah sekali,” pujinya dengan tatapan berbinar yang memandang ke atas langit saat berada di balkon kamar hotelnya tersebut.Adrian memeluknya dari belakang dan juga ikut menyaksikan bagaimana salju pertama yang turun itu. Malam itu menjadi dingin yang berbeda, namun juga terasa hangat dalam waktu yang bersamaan.“Ya, ini juga kali pertama aku melihat salju turun,” balas Adrian.“Andai saja kita punya anggota keluarga tambahan untuk bisa menikmati keindahan ini, pasti rasanya menyenangkan sekali,” celet

  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Malam Pertama Setelah Menikah

    “Kamu tidak keberatan?” Dokter Maya sedikit kaget.Lizy menggelengkan kepala menjawabnya, “Aku bisa mengatasinya. Apalagi sekarang kita sudah suami istri, jadi ini bukan perihal yang sulit,” ucap Lizy.“Baguslah. Kalau semisal ada apa-apa, kamu bisa datang padaku dan membicarakannya. Siapa tahu kamu membutuhkan bantuan untuk sedikit meringankan tugasmu. Misalnya saran-saranku,” Dokter merasa lega.Lizy menganggukkan kepala. Setelah banyak perbincangan akhirnya Dokter Maya pergi dari rumah. Kini hanya mereka berdua yang ada di rumah yang sudah mereka beli dan juga segala isinya sudah sangat lengkap sekali.Badan Lizy terasa capek sekali sekarang ini. ia sudah hendak berada di atas kasur dan juga hendak segera tidur untuk mengistirahatkan diri. Tetapi, Adrian menyentuhnya dari belakang sampai membuat Lizy berbalik badan melihat ke arahnya.“Ada apa?” tanya Lizy.“Ini malam pertama kita sebagai pasangan sah. Aku ingin merayakannya,” pintanya.Lizy segera memutar badan dan duduk melihat k

  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Hari Pernikahan

    Ada banyak sekali tamu yang datang selama pernikahan mereka berlangsung. Dan seperti bagaimana kesepakatan dari dua keluarga, yang dimana para tamu dilarang untuk membahas perihal apa yang sudah terjadi pada Lizy.Melihat bahwa mereka yang datang benar-benar mengucapkan selamat itu dan turut berbahagia untuk dirinya membuat Lizy merasa senang. Ini adalah pernikahan yang sangat ia senangi dan juga begitu membuatnya bahagia.Sesi foto juga berjalan dengan baik. Lizy merasa senang berpose depan kamera, dan memperlihatkan dirinya yang tertawa merasa sangat senang dan juga bahagia atas apa yang sudah ia dapatkan sekarang ini.“Kamu bahagia?” tanya Adrian kepada dirinya.“Tentu saja. Ada kamu, dan orang-orang uang aku sayangi di sini. Mana mungkin aku tidak bahagia?” Lizy menjawab dengan tatapan yang berbinar merasa senang.Dengan pelan Adrian memeluk pinggang Lizy dan memberikan kecupan manis di pipinya. Ia menunjukkan perasaannya yang penuh dengan turut kesukacitaan atas apa yang sudah ia

  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Aslinya Begitu

    Loz sudah frustrasi sampai mengacak rambutnya dan sudah tidak bisa lagi mengatakan apa-apa. Seperti memang ada sesuatu yang tidak Lizyketahui sama sekali.Lizy mencoba untuk mempertanyakannya kepada Loz. Dan memintanya menjelaskan lebih detail supaya tidak membuat Lizy penasaran. Karena rasanya kesal sekali Loz seperti merasa kesal sendirian.“Apa kamu tidak pernah menanyakan perihal medisnya? Atau paling tidak masa lalunya?” Loz bertanya dengan penuh rasa kesal.Lizy menggelengkan kepala. “Dulu selama aku tinggal di sana, dia tidak pernah kelihatan keluar ke dokter. Memangnya kenapa?” Lizy berbalik bertanya kepada Loz setelah memberikan sedikit jawaban.“Temanku di salah satu rumah sakit ternyata dokter yang menangani Adrian sejak beberapa tahun lalu!” tegas Loz.Lizy mengerutkan dahi. Sedikit tidak percaya dengan apa yang dikatakan Loz kepada dirinya ini. mengingat bahwa selama ini memang Adrian tidak ada apa-apanya sama sekali. Bahkan tidak kelihatan sakit sedikitpun.“Memang apa k

  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Perlahan Kelihatan

    Entah seharusnya Lizy bersyukur atau bagaimana dengan semua ini, tetapi ia cukup terkejut dengan sifat asli dari Adrian yang sedikit di luar dari bayangannya tersebut. Meski sebenarnya memang wajar para pria seperti ini. Tetapi, ini terlalu kelewatan untuk mengatakan hanya sekedar saja.Mereka berdua sedang berada di sebuah hotel yang tidak jauh dari perusahaan Adrian. Dalam keadaan tanpa busana dan sedang saling berpelukan. Adrian tengah lelap tertidur dan kelihatan kelelahan sekali setelah hari ini.Lizy memandangi wajah Adrian yang rupawan dan juga begitu tampan di hadapannya. Lizy ditelepon terburu-buru oleh Adrian tadi pagi. Ia pikir ada apa. Ternyata, hanya ini saja.“Sayang…,” panggil Adrian dengan suara yang berat“Ya?” Lizy menjawab dengan tenang.“Apa kamu marah?” tanya Adrian.“Apa? Marah? Marah kenapa?” Lizy membalikkan pertanyaan kepada Adrian.Adrian segera melihat ke arahnya dan membuka mata. Ia memandangi Lizy dengan tatapan yang berbinar dan kelihatan sedikit merasa b

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status