Share

Bab 4 Sang pembeli 2 miliar

Penulis: Strrose
last update Terakhir Diperbarui: 2024-04-23 15:44:47

Saat Zara terbangun, kebingungan dan kepanikan merayap perlahan-lahan di dalam dirinya. Dia merasakan kekosongan di sekitarnya, hanya diisi oleh suara mesin mobil yang melaju dengan kecepatan tinggi.

Perasaan takut mulai melanda ketika dia menyadari bahwa dia berada dalam situasi yang mencekam. Kain hitam yang menutupi matanya membuatnya merasa terisolasi dan terjebak dalam kegelapan.

Saat mobil berhenti dengan tiba-tiba, Zara merasa detak jantungnya semakin cepat. Pintu mobil terbuka dengan keras, dan dia bisa mendengar langkah-langkah berat mendekatinya. Suara langkah itu membuatnya gemetar, tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya.

“Tarik dia” Suara itu nampak memerintah kemudian lengan Zara ditarik dengan kasar dari dalam mobil, dan tubuhnya diseret dengan paksa. Langkah-langkah mereka bergema di dalam keheningan, seolah-olah berada di dalam ruangan tertutup.

Zara juga bisa mencium mereka melewati sebuah tempat yang lembab dan agak amis sampai akhirnya suara sebuah pintu terbuka dan aroma mint dan pohon mahoni tercium terasa sangat amat segar dibanding aroma sebelumnya.

Tubuh Zara didorong masuk, membuatnya terjatuh ke lantai. Lantai itu terasa lembut karena ada semacam ambal bulu dibawahnya. Pintu tertutup, meninggalkan Zara seorang diri dalam keheningan.

Sunyi...

Tetapi tidak sepinya yang dia kira. Karena Zara bisa merasakan seseorang berjalan mendekatinya, samar-samar suara sepatu yang bergesakan dengan ambal bulu itu terdengar. Detak jantung Zara  semakin cepat. Keringat dingin meluncur di wajah dan tubuhnya. Zara memundurkan tubuhnya, berusaha menjauh.

“Siapa kau?” ucap Zara dengan berani

“Orang yang membelimu” Suara berat seorang pria menjawab pertanyaan Zara

Dia semakin berjalan mendekati Zara dengan sangat dekat bahkan napasnya terasa menerpa wajah Zara. Lalu, tangan orang tersebut membuka kain yang menutupi mata Zara, dan Zara menyesuaikan pandangannya.

Mata mereka bertemu dalam momen yang beku, menyatu dalam keheningan yang tegang.

Zara merasakan pandangan tajam dan intens dari pria di depannya, matanya berwarna hitam keabu-abuan, mengisyaratkan kedalaman dan misteri yang tidak pernah dia temui sebelumnya.

Warna itu menarik Zara seperti magnet, menembus kedalaman hatinya dengan kehadiran yang menakutkan.

Wajah pria itu terlihat tampan dengan rahang kokoh yang ditumbuhi jambang tipis, menciptakan aura kekar yang menakjubkan.

Namun, di balik keindahannya, ada kebekuan yang menusuk tulang. Ada sesuatu yang dingin dan tak terjamah di dalamnya, membuat Zara merasa seperti dia berhadapan dengan sosok yang tak kenal belas kasihan

Tampan, namun dingin dan nampak kejam.

“Lebih indah dari gambar” Pria itu bergumam, tangannya berangkat hendak menyentuh wajah Zara namun Zara dengan cepat mengelak dengan memalingkan wajahnya

Bukannya berhenti ataupun marah, pria itu justru semakin mendekat, menggigit daun telinga Zara dengan lembut, membuatnya mata hazel Zara membola sempurna dan berakhir melayangkan tendangan pada pria itu

“Hmm, tipe pemberontak” ucap pria itu dengan suara serak yang terdengar sangat menarik.

“Aku akan membayar hutangnya, kumohon lepaskan aku” Ucap Zara berusaha meyakinkan pria di hadapannya.

“2 miliar”

“Apa?!” Zara merasa ada yang salah dengan pendengarannya

“Bayar aku 2 miliar sekarang dan aku akan membebaskanmu detik ini juga”

Zara merasakan kebingungan melanda dirinya. Apa yang baru saja dia dengar tidak masuk akal. "Kenapa tiba-tiba 2 miliar? Suamiku berhutang 350 juta!" ucapnya, mencoba memahami logika yang menyelimuti situasi ini.

Pria itu hanya tersenyum sinis. "Perlu diluruskan, dia berhutang 350 juta pada klub, tetapi dia menjualmu seharga 2 miliar padaku" jelasnya dengan dingin.

Kata-kata itu menghantam Zara seperti kilat di tengah hujan badai. Dia merasa seperti seorang boneka yang telah dijatuhkan ke dalam dunia yang gelap dan tak terduga. "Kau berbohong!" decaknya dengan suara penuh ketidakpercayaan, berharap bahwa ini hanyalah mimpi buruk yang akan segera berakhir.

"Tanyakan sendiri pada suami bodohmu itu" pria itu berkata sambil menatap tajam ke arah Zara, menyiratkan bahwa kebenaran yang pahit ini memang benar adanya.

 “Ti-tidak!” Zara menggelengkan kepalanya pelan, menangis tanpa suara.

“Zara Adelia Putri” pria itu menyebutkan namanya sambil satu tangannya terulur, mencekik leher Zara.

Zara tidak bisa bernapas, wajahnya memerah.

"Apakah kau sanggup membayarnya, Zara? Aku menginginkan uang itu sekarang juga, jangan lama!" ujar pria itu, melepaskan cengkramannya dari leher Zara. Tubuh Zara merosot ke lantai, dan dia akhirnya bisa bernapas, mencoba menghirup oksigen sebanyak mungkin.

“Lebih baik bunuh saja aku” Ucap Zara dengan lirih

Tak..

Sebuah pistol terlempar di depan Zara

“Bunuh saja dirimu sendiri atau tembak aku” Jawabnya dengan datar tanpa emosi

Tubuh Zara bergetar, dia menatap pistol itu dengan bimbang. Dia ingin mati, tapi dia takut jika akan dihakimi di akhirat karena bunuh diri.

Di dunia saja dia menderita, masa di akhirat dia juga harus mendapat siksaan neraka, Zara tidak akan sanggup apalagi jika dia menembak pria didepannya ini, sama saja seperti membunuh orang.

“Tidak berani huh?” ucap pria itu dengan senyum mengejek.

Pria itu menarik lengan Zara, memaksanya berdiri "Kau tidak bisa membayarku sekarang kan? Kalau begitu gunakan tubuhmu untuk memuaskanku. Kau adalah milikku sekarang, Milik Dave, kau paham, Zara" ucap Dave dengan kejam.

“Lakukan apapun yang kamu inginkan, aku tidak perduli” Ucap Zara dengan tatapan kosongnya

"Jangan bertingkah seperti aku memaksamu Zara. Aku hanya membeli apa yang dijual padaku." bisik Dave serak.

“Kau pikir aku barang? Perdagangan manusia itu tindakan ilegal” Ucap Zara

Dave terkekeh “Suamimu yang menjualmu, Zara. Jika aku ingin, suamimu bisa saja masuk penjara”

“Kau-“

Dave menyeret dan mendorong tubuh Zara ke atas ranjang. Dia melepaskan borgol yang membelenggu pergelangan tangan Zara, Zara memberontak hendak menuruni ranjang namun Dave menahan kakinya.

Setelahnya dia memandangi Zara dari atas, posisinya kini sudah menindih tubuh Zara dibawah kukungan tubuh besarnya"Lepaskan pakaianmu" perintah Dave.

Bab terkait

  • Dibuang Suami Diperistri Tuan Presdir   Bab 5 Menurut atau terancam

    Setelah menundukkan tubuh Zara di bawah kukungan tubuhnya yang besar, Dave menatapnya dengan penuh keangkuhan. "Lepaskan pakaianmu" perintahnya dengan suara yang dingin dan tanpa belas kasihan."Tidak mau" tolak Zara dengan tegas, matanya yang berair menatap tajam. Walaupun gemetar dalam ketakutan, Zara menegaskan dirinya dengan keberanian yang tersisa, menolak untuk tunduk pada keinginan pria yang mengancamnya.Dave terkekeh, reaksinya menyiratkan penolakan Zara hanya menghiburannya. Dia bangkit dari atas Zara, memaksa Zara untuk bergerak mundur dan beranjak di pinggir ranjang. Zara memperhatikan dengan cemas saat Dave meraih handphone, nampaknya hendak menghubungi seseorang."Bunuh Harry" ucap Dave tiba-tiba, menyebabkan Zara melotot dengan ketakutan yang memuncak.“JANGAN!” Zara berteriak dengan suara yang hampir pecah, keputusasaan merajalela dalam dirinya. Dia menyadari bahwa situasi ini jauh lebih berbahaya dari yang pernah dia bayangkan. Kehidupan suaminya berada dalam bahaya,

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-23
  • Dibuang Suami Diperistri Tuan Presdir   Bab 6 Menjadi pemuas hasrat

    Dengan perlahan, Dave membuka kaos dan celana panjangnya, membiarkan tatapannya yang penuh nafsu tak pernah lepas dari tubuh Zara. Dalam sekejap, mereka berdua sudah telanjang, terbuka tanpa belenggu apapun. Dave menindih tubuh Zara, sepenuhnya terfokus pada hasratnya yang meluap-luap. Ketika bibir Dave hampir menyentuh bibir Zara, sentuhan yang penuh nafsu itu terhenti secara tiba-tiba. Plak! Sebuah suara bergema di ruangan yang dipenuhi oleh ketegangan. Wajah Dave terpental ke samping, terkena tamparan keras yang datang dari Zara. Rasa sakit dan kejutan menyelimuti wajahnya, membuatnya terdiam sejenak, tak percaya pada apa yang baru saja terjadi. “Aku membencimu!” Ucap Zara dengan ekspresi datar, suaranya terdengar dingin dan tanpa emosi. Dave tertawa mengerikan, gelak tawa yang menyiratkan kenikmatan atas kekuasaannya yang tak terbantahkan. Tanpa ragu, ia mencengkram leher Zara dengan kasar, memaksa Zara untuk menatap mata tajamnya yang tidak menangkap perubahan ekspresi apap

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-23
  • Dibuang Suami Diperistri Tuan Presdir   Bab 7 Gairah terlarang

    Dave Carpenter, berusia 32 tahun, merupakan putra tunggal keluarga Carpenter yang memiliki akar dari California dan Jerman.Kedua orangtuanya telah meninggal akibat sebuah insiden, kini Dave hanya memiliki kakeknya yang mengurus bisnis keluarga CarpenterKeluarga Carpenter dikenal memiliki bisnis yang kuat di bidang otomotif, namun Dave, anak tunggal dari keluarga tersebut, memiliki pandangan yang berbeda.Meskipun kakeknya telah berhasil di industri tersebut, Dave lebih suka mengembangkan bisnis klub malam miliknya. Salah satu klubnya bahkan menjadi yang terbesar di kota Jakarta.Dave carpenter memiliki penampilan yang memikat, mata abu-abu gelap yang misterius, rambutnya yang hitam bergelombang dan tubuh atletis yang menawan. Dave memiliki daya tarik yang tak terbantahkan.Namun, di balik pesonanya yang memikat, tersembunyi pandangan yang sangat berbeda mengenai hubungan serius.Bagi Dave, wanita hanyalah untuk memenuhi kebutuhan di tempat tidur. Ia tidak pernah percaya pada cinta s

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-23
  • Dibuang Suami Diperistri Tuan Presdir   Bab 8 Hasrat berbahaya Dave

    “Kau benar-benar akan pulang” Tanya DaveAnggukan acuh Zara membuat Dave menghela napas pelan “Biar supirku mengantarmu” Ucapnya.Lagi-lagi, Zara hanya mengangguk, tanpa sepatah kata pun keluar dari bibirnya. Zara duduk di dalam mobil dengan tenang, namun hatinya dipenuhi oleh kegelisahan yang tak terungkapkan.Hatinya terasa berat, terbelenggu antara keterpaksaan dan keinginan untuk mengakhiri semua ini.Sesekali, Zara bisa merasakan tatapan supir pribadi Dave yang mencuri-curi pandang ke arahnya melalui cermin tengah.“Apa kamu juga ingin tidur denganku, Tuan?” Tanya Zara dengan nada ringan,Zara merasa maklum dengan pandangan itu. Dia pulang dalam keadaan kacau, mengenakan piyama tidurnya yang kini terlihat kusut dan berantakan. Lehernya yang penuh dengan jejak yang ditinggalkan oleh Dave bahkan terlihat dengan jelasSang supir yang tiba-tiba melotot kaget mendengar pertanyaan tersebut.“Apa maksud anda, Nona? Saya mohon jangan mengatakan hal seperti itu dan jangan panggil saya Tua

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-06
  • Dibuang Suami Diperistri Tuan Presdir   Bab 9 (21+) Dave yang kejam

    Warning 21+Dengan tangan lentiknya, Mirabel mencoba membuka celana Dave. Tatapan matanya penuh gairah. Dave menikmati sentuhan wanita itu.Ketika gesper dan kancing celana itu telah terbuka, Mirabel mengambil posisi diatas Dave, menduduki kejantanan besar yang nampak sedikit padat dibalik celana kainnya“Seperti rudal” Bisik Mirabel tak tahan “Akan lebih menyenangkan jika dia mengujamiku tanpa henti, Tuan..” DesahnyaDave berdecak “Kau tidak bisa merangsangku hanya dengan kata-kata”Mirabel tersenyum tipis, dia bergerak kebawah, hendak menurunkan celana Dave hingga tanpa bisa diduga Dave mendorongnya, menyebabkan wanita itu terjatuh."Kau jalang yang payah" ejek Dave dengan kejam.“Anda keterlaluan Tuan” Ucap Mirabel dengan marah.Dave mencengkaram rahang Mirabel dengan keras, mengangkat wajah itu berhadapan dengannyaSeketika bayangan wajah cantik Zara muncul dibayangannya. Ekspresi Zara yang menatapnya takut yang berbanding dengan tatapan tajamnya. Mata coklat terang alami yang mena

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-06
  • Dibuang Suami Diperistri Tuan Presdir   Bab 10 Permintaan maaf Harry

    Seorang pria duduk gelisah di ruang tamu rumahnya, wajah tampannya pucat, sesekali meringis karena luka di wajah dan tubuhnya.Berkali-kali dia mencoba mengubungi sang istri namun nomor itu tidak aktif. Hingga dua hari kemudian Zara datang dengan wajah datarnya.Harry segera berdiri dan melangkah menuju pintu, terlihat khawatir akan keadaan istrinya. "Sayang, apa yang terjadi? Apa mereka menyakitimu? Mengapa tidak ada kabar darimu selama dua hari ini?" tanyanya dengan cemas saat Zara meMasuki rumah.Zara hanya diam dan memasuki rumah tanpa berkata apa-apa. Harry mengamati istrinya yang berjalan lunglai menuju kamar, lalu dengan langkah terburu-buru dia mengejar Zara."Sayang, mau ke mana?" tanya Harry dengan sedikit panik ketika melihat Zara mulai memasukkan pakaiannya ke dalam koper. Raut wajahnya mencerminkan kebingungan dan kecemasan akan perilaku Zara yang tidak biasa itu.“Zara.. Sayang.. mau kemana?” Tanya Harry dengan nada lebih lembut“Pulang” Jawab Zara singkat“Pulang kemana

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-07
  • Dibuang Suami Diperistri Tuan Presdir   Bab 11 (21+) Terpuaskan

    Warning 21+Hari-hari terasa berat untuk dijalani oleh Zara. Ia menatap hampa ke arah suaminya yang tertidur pulas.Zara melirik jam yang menunjukkan pukul 11 malam. Dia mengusap rambut suaminya lalu turun dari ranjang, meraih jaket lalu keluar rumah. Matanya menatap sebuah mobil mewah yang terpakir sekitar 20 meter dari rumah sewaannyaZara menghela napas dan mengeratkan jaket yang digunakannya. Andai tadi siang dia tidak ke warung dan bertemu dengan orang suruhan Dave, maka dia tidak perlu cemas seperti sekarangMario, orang kepercayaan dari Dave itu mencegatnya, mengatakan jika Dave ingin bertemu dengannya.Katanya ada hal penting yang ingin disampaikan oleh Dave dan pria itu akan datang malam ini jam 11 malam, Zara diminta keluar menemuinya atau dia akan membakar rumahnya.Akhirnya mau tak mau berjalan kearah mobil itu, dia hanya berharap tidak ada tetangga yang melihat apa yang dilakukannya ini.Di dalam mobil, Dave menatap Zara dengan penuh bara, melihat wajah Zara saja sudah mem

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-07
  • Dibuang Suami Diperistri Tuan Presdir   Bab 12 Mencari solusi

    Zara melangkah masuk ke dalam rumah dengan langkah yang lunglai, tubuhnya terasa lelah dan hampir tidak berdaya. Dia merasakan beban yang begitu berat di pundaknya, beban yang terus menghantui pikirannya.Dave telah membuatnya merasa remuk, pria itu memiliki gairah yang benar-benar gila, menyetubuhinya didalam mobil dengan nafsu besar pria itu.Zara berjalan menuju kamar tidurnya, langkahnya terasa berat dan terbebani oleh rasa penyesalan yang memenuhi hatinya.Saat dia memasuki kamar, dia melihat suaminya yang masih tertidur lelap di tempat tidur mereka. Pemandangan itu membuatnya menghela napas lega, meskipun di dalam hatinya dia tahu bahwa dia telah melakukan kesalahan besar."Maafkan aku, Mas…" gumam Zara dengan suara yang lemah, tetapi penuh dengan penyesalan. Dia merasa bersalah karena telah melakukan tindakan yang tidak seharusnya dilakukannya.Zara merasa seperti dia telah kehilangan sebagian dari dirinya sendiri. Dia tidak tahu baga

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-07

Bab terbaru

  • Dibuang Suami Diperistri Tuan Presdir   Bab 159 Sebuah keajaiban

    “Darling” Suara itu sontak mengagetkan Zara. Tubuhnya membatu dan sontak beberbalik. Dave sedang bersandar di pintu sambil bersedekap dada menatapnya dengan tatapan tajam mengintimidasi“D..Dave.. kamu sudah kembali?” Tanya Zara tersendat-sendatDave tidak menjawab. Sekarang, ia melangkah mendekati Zara. Zara merasa seperti penjahat yang tertangkap basahDan di sana, di ambang pintu, berdiri Dave. Wajahnya tampak tenang, tetapi matanya penuh dengan sesuatu yang tidak bisa Zara baca dengan jelas—apakah itu penyesalan, rasa bersalah, atau bahkan sesuatu yang lebih gelap?"Mencari sesuatu?" tanya Dave dengan nada yang sulit ditebak, matanya tertuju pada tumpukan foto di tangan Zara.Zara menelan ludah, merasa seluruh tubuhnya menegang. "Dave... apa maksud semua ini? Mengapa ada foto-foto ini? Siapa yang memotretku?" tanyanya dengan suara yang bergetar, menuntut jawaban.Dave melangkah lebih dekat, tetapi Zara mundur selangkah, menjaga jarak di antara mereka. Dia tidak ingin mempercayai b

  • Dibuang Suami Diperistri Tuan Presdir   Bab 158 Obesesi mengerikan Dave

    ‘Kau bisa mencaritahunya sendiri dirumah itu’ Pesan terakhir yang Sylvia tinggalkan membuat Zara gelisah dan penasaranZara mempercayai Dave namun dia ingin tahu apa yang Dave sembunyikan darinya. Zara berjalan perlahan-lahan menyusuri lorong rumah besar itu menuju ruang kerja DaveZara nampak ragu sejenak sebelum dia masuk dan menatap isi ruangan itu. Zara mengigit bibir bawahnya lalu mengeluarkan sebuah kunci yang Sylvia berikan.Dalam ruang kerja Dave, terdapat sebuah pintu yang selalu terkunci rapat dan kini kunci itu ada ditangannyaCtak..Saat dia mendorong pintu itu perlahan, ruang rahasia terbuka di depannya. Ruangan itu dipenuhi oleh berkas-berkas, dokumen, dan peta besar yang tergantung di dinding. Mata Zara tertuju pada satu dokumen yang tergeletak di atas meja besar, seperti sesuatu yang sengaja dibiarkan terbuka. Tangan Zara gemetar saat dia meraih dokumen itu.Mata Zara mulai membaca, dan semakin dia membaca, semakin cepat jantungnya berdetak.Tubuh Zara membeku di tempa

  • Dibuang Suami Diperistri Tuan Presdir   Bab 157 Pertengkaran Carpenter

    “Aku baru tahu jika sepupuku ini bodoh” Ucap Sylvia yang ditujukan pada DaveDave mengernyit, menatap Sylvia kesal “Apa maksudmu, Sylvia?” tanyanya, suaranya masih diliputi amarahSylvia mendesah, menyilangkan tangan di depan dada sambil menatap Dave dengan tatapan penuh penilaian. “Kau selalu memikirkan segalanya dengan begitu terencana, begitu strategis. Tapi ketika menyangkut Zara, kau benar-benar buta, Dave” katanya dengan nada tajam.“Kau menjadi lemah karena perasaan tak bergunamu itu” SambungnyaDave menahan diri untuk tidak memaki atau bahkan memukul Sylvia.Marcus, yang sedari tadi hanya menonton, tertawa kecil. “Lihatlah kau, Dave. Bahkan adik perempuanku bisa melihat betapa bodohnya kau dalam hal ini. Kau mungkin seorang pemimpin yang hebat, tapi dalam urusan hati, kau hanya seorang amatir.”Dave menoleh tajam ke arah Marcus, tetapi dia tahu bahwa Sylvia dan Marcus, meski

  • Dibuang Suami Diperistri Tuan Presdir   Bab 156 Menghilangnya Erman Carpenter

    Dave tiba di markas dengan langkah cepat, pandangannya menyapu ruangan yang penuh dengan kesibukan. Anak buahnya bergerak cepat, mencoba mengendalikan situasi yang jelas sedang berada di luar kendali. Beberapa dari mereka tampak terluka, dan suasana tegang terasa di udara."Apa yang terjadi di sini?" tanya Dave dengan nada tajam, suaranya memotong kebisingan di ruangan itu. Semua orang berhenti sejenak dan menoleh ke arahnya, merasakan otoritas yang dibawa Dave ke dalam ruangan.Seorang pria dengan luka di bahu mendekati Dave, wajahnya penuh kecemasan. "Tuan Carpenter, ada penyerangan mendadak. Kami tidak tahu dari mana mereka datang, tapi serangan itu terorganisir dengan sangat baik.""Siapa yang menyerang kita?" Dave mendesak, matanya penuh dengan kemarahan yang tertahan. Dia merasa marah dan frustasi, tidak percaya bahwa markas mereka bisa diserang dengan begitu mudah.Pria itu menelan ludah, tampak ragu sejenak sebelum menjawab, "Kami masih mencari ta

  • Dibuang Suami Diperistri Tuan Presdir   Bab 155 Ditinggalkan

    "Selamat, Tuan Carpenter. Istri Anda mengandung anak kembar" ucap Dokter kepada Dave yang menemani Zara saat memeriksakan kesehatan kehamilannya."Benarkah?" sahut Dave sambil menatap Zara yang duduk di sampingnya. Tatapan bahagia jelas terlihat di wajahnya"Iya, bayinya dalam kondisi sehat, tolong jaga kesehatan dan jangan mudah lelah.""Itu pasti, Dok. Aku akan menjaga istriku selalu."Zara tersipu malu saat Dave mencium pipinya di hadapan dokter itu. "Ini resep vitamin, jangan lupa diminum secara teratur" kata Dokter sambil memberikan selembar kertas pada Dave."Terima kasih, Dok." Ucap Zara. Setelahnya dia berdiri dan Dave menggandeng tangan Zara keluar ruangan itu."Setelah ini kita mau kemana, Dave?" Tanyanya"Makan malam. Kau mau makan di restoran mana?""Emm aku tidak mau di restoran mana pun."Dave mengernyit bingung. "Lalu kau mau makan dimana?"“Aku ingin kau yang masak” kata Zara sambil ter

  • Dibuang Suami Diperistri Tuan Presdir   Bab 154 Berdamai dengan masa lalu

    “Luna, aku ingin menamainya Luna”Dave terdiam sejenak. Wajahnya yang semula penuh kasih dan ketenangan berubah menjadi kaku, seperti baru saja ditampar oleh kenyataan yang menyakitkan. Tangannya berhenti bergerak di atas perut Zara, dan dia menariknya perlahan, seolah-olah menyadari bahwa nama itu adalah sesuatu yang tidak pernah ingin dia dengar lagi dalam konteks ini.Nama itu, Luna, membawa banyak kenangan yang bercampur antara manis dan pahit. Luna, wanita yang pernah ia cintai, dan wanita yang harus ia relakan pergi, kini kembali menghantuinya dalam bentuk yang sama sekali tidak ia duga—sebagai nama untuk anak yang ia nantikan bersama Zara.Dia menarik napas dalam-dalam, mencoba untuk tidak memperlihatkan ketegangan yang tiba-tiba melanda dirinya. "Darling... Luna adalah nama yang sangat indah, tapi...," suaranya sedikit serak, dan dia berusaha mengumpulkan kata-kata yang tepat. "Apakah kau yakin itu nama yang kau inginkan untuk anak kita

  • Dibuang Suami Diperistri Tuan Presdir   Bab 153 Nama Luna

    Dave selesai mandi dan keluar dari kamar mandi dengan rambut masih sedikit basah. Dia mengenakan kaus sederhana dan celana panjang, terlihat lebih santai dari biasanya.Di meja makan, Zara sudah menyiapkan makan malam dengan tampilan yang rapi dan sempurna, seperti biasa. Namun, ada sesuatu yang berbeda malam itu, sesuatu yang Dave tidak langsung sadari.“Bagaimana kondisimu?” tanya Dave“Lebih baik, tadi aku emosional karena hormone kehamilan” Jawab ZaraMereka duduk berhadapan di meja makan, tetapi percakapan yang biasanya hangat dan penuh canda terasa hambar malam itu. Zara menjawab setiap pertanyaan Dave dengan singkat, dan sering kali dia hanya mengangguk tanpa benar-benar melihat Dave.Ekspresi wajahnya datar, tidak ada senyum yang biasanya menghiasi wajahnya saat mereka makan bersama. Dave merasakan dingin yang perlahan merayap di antara mereka, tetapi dia memilih untuk tidak menanyakannya saat itu, berpikir mungkin Z

  • Dibuang Suami Diperistri Tuan Presdir   Bab 152 Rapuh

    Dave yang baru saja pulang dibuat kaget melihat Zara yang bersandar pada ranjang sambil menangis“Darling?” Dave memanggil lembut, suaranya penuh dengan kekhawatiran saat melihat Zara. Pikirannya langsung dipenuhi oleh seribu kekhawatiranapa yang terjadi saat dia pergi?“Apa Sylvia melakukan sesuatu padamu?” tanya DaveDave segera mendekati Zara, duduk di tepi ranjang dan meraih tangannya.“Darling, katakan, apa Sylvia yang membuatmu begini?”Zara menggeleng, kepalanya mendongak menatap Dave. Air mata bercucuran dari netra hazel itu“D..Dave..” Rintih Zara"Aku disini Darling. Katakan, apa yang terjadi padamu?” matanya berusaha mencari penjelasan di wajah istrinya.Zara mencoba menahan isakan yang masih tersisa. "Dave… kenapa kau harus pergi? Kenapa semuanya terasa begitu sulit?" suaranya terdengar putus asa.Dave merasakan hatinya tercabik-cabik meliha

  • Dibuang Suami Diperistri Tuan Presdir   Bab 151 Rahasia yang Dave sembunyikan

    "Aku tidak bisa kehilangan dia, Sylvia. Aku butuh dia... kita butuh dia" ujarnya, suaranya hampir bergetar“Kau bodoh” Ucap Sylvia, kali ini nada bicaranya terdengar sinis “Kau lemah Zara, apa kau paham itu?”Zara mengangguk pelan, dia sadar bahwa yang Sylvia ucapankan adalah kebenaran“Kau terlalu percaya padanya, terlalu mudah jatuh ke dalam perangkapnya. Seorang Carpenter bukanlah orang tulus, Zara.”“Aku menasehatimu sebagai seorang wanita” lanjut Sylvia, suaranya kini lebih lembut namun tetap tegas. Ia bersandar pada sofa, pandangannya menjelajahi sekeliling rumah. "Dave memberikanmu sangkar yang bagus" gumamnya, seakan berbicara lebih kepada dirinya sendiri daripada kepada Zara.Zara mengikuti pandangan Sylvia, memperhatikan setiap sudut rumah yang indah ini. Rumah yang dulu terasa seperti tempat berlindung yang aman, kini terasa seperti penjara mewah. Setiap sudutnya mengingatkannya pada kebaha

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status