Share

Bab 25

Author: Adinasya Mahila
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Setelah mengucapkan kalimat itu, Nona pun pergi meninggalkan ruangan Segara. Pria itu sendiri tidak tinggal diam melihat Nona pergi, Segara mengejar Nona karena merasa belum selesai bicara.

Nona baru saja keluar dari ruang kerja Segara, hingga melihat Senja yang berjalan ke arahnya. Secepat kilat, dia pun langsung berbalik melihat Segara yang sudah sampai di hadapannya. Nona langsung menarik pinggang Segara, dia sedikit berjinjit dan mendekatkan wajah dan sedikit memiringkan kepala, hingga dari sudut pandang Senja, Nona terlihat sedang mencium Segara, padahal tidak sama sekali.

Segara mengerutkan alis, memandang Nona dan bingung dengan apa yang dilakukan wanita itu.

Senja merasa kalau Nona memang sedang berciuman dengan Segara, belum lagi terlihat jelas kalau Segara memandang Nona. Dia pun akhirnya putar badan dan berpapasan dengan Emir.

“Selamat siang,” sapa Emir saat berpapasan dengan Senja.

Senja terlihat cuek dan memil

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Siti Nur janah
ini nanti nona jadinya sama siapa ya
goodnovel comment avatar
Wida
sumpah bengek bnget thir aq bacanya
goodnovel comment avatar
Cilon Kecil
wkwkwkekkkkkk Nona emang paling bisa bikin Wegara darting... kasihan nih Emir jadi korban pertempuran mereka berdua hahahaaa.... Noja jafi sekrwtaris Biru si Segara pasti makin pusing dia...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Dibuang Suami Dinikahi Sultan   Bab 26

    Nona kesal memandang Emir yang mengikutinya. Sampai mendengkus kasar dan menatap Emir yang membuntuti dirinya.“Kamu lebih baik pergi saja!” Nona mengusir sambil bersungut-sungut. “Bilang sama bosmu, kalau dia bisa tanya itu besok langsung kepadaku. Karena aku baru saja diterima bekerja jadi sekretaris saudara kembarnya.”Emir begitu terkejut dan syok mendengar ucapan Nona, hingga tanpa permisi dia putar badan dan pergi begitu saja untuk memberitahukan informasi itu ke Segara.Nona memandang Emir yang pergi terburu-buru, hingga menggelengkan kepala pelan karena keheranan dengan tingkah Emir.Emir bergegas menemui Segara, pria itu langsung masuk ke ruangan hingga membuat atasannya terkejut.“Kamu ini, datang-datang main nyelonong tanpa ketuk pintu!” sungut Segara yang sebenarnya kesal karena dibuat terkejut oleh kelakuan sekretarisnya itu.Emir mengatur napas yang tersengal karena sejak tadi berlarian seperti dikejar setan, padahal bisa saja dia berjalan santai terlebih kabar yang akan

  • Dibuang Suami Dinikahi Sultan   Bab 27

    Nona memutar bola mata malas, bahkan memalingkan wajah dan tidak menanggapi cibirannya.Karin terlihat kesal karena Nona hanya diam dan tidak menanggapi ucapannya, hingga akhirnya Karin berkata, “Aku dan Rafa sebentar lagi akan menikah. Akhirnya kami akan benar-benar bersama. Aku harap kamu jangan berusaha kembali masuk ke dalam kehidupan Rafa.”Nona merasa telinganya panas mendengar ucapan Karin, lantas menatap Karin dan tersenyum miring ke wanita yang sudah merebut suaminya itu.“Kamu ini memang pelakor yang luar biasa tidak tahu malu. Aku dan Rafa sudah bercerai, aku juga sudah tidak butuh dia lagi. Kamu jangan cemas! karena aku tidak akan pernah kembali atau memungut sampah seperti Rafa,” balas Nona sengit.Karin begitu terkejut mendengar balasan Nona, berpikir kalau Nona sekarang sangat berani.Nona pun akhirnya memilih berjalan melewati Karin menuju kasir untuk membayar belanjaannya. Saat sudah sampai di depan kasir dan hendak membayar, ponsel Nona berdering dan kali ini nama Pr

  • Dibuang Suami Dinikahi Sultan   Bab 28

    **“Pak, Nona benar-benar sudah bekerja sebagai sekretaris. Bahkan siang ini akan pergi dengan Pak Biru untuk bertemu rekan bisnis perusahaan.” Emir langsung memberitahukan informasi itu ke atasannya.Segara terlihat kesal, bahkan telapak tangannya mengepal di atas meja. Dia tidak bisa menahan rasa kesalnya, tapi juga mementingkan gengsi hingga berusaha mengabaikan.“Biarkan saja!” Segara menutupi rasa kesalnya dari Emir.Emir pun akhirnya pamit dari ruangan Segara. Awalnya berpikir kalau Segara akan marah, tapi kemudian bersyukur karena ternyata atasannya itu tidak uring-uringan seperti tadi.Namun, dugaan Emir salah. Segara ujung-ujungnya tidak bisa fokus bekerja, bahkan tidak bersemangat karena memikirkan Nona. Hingga dia tiba-tiba keluar dari ruangannya dan pergi ke ruangan Biru. Dia berniat menemui dan mengajak bicara Nona perihal pesta yang akan diadakan keluarga pamannya.Namun, saat sedang berjal

  • Dibuang Suami Dinikahi Sultan   Bab 29

    “Apa maksudnya dipertimbangkan lagi? Bukankah sudah jelas jika proposal yang aku kirimkan sempurna?” Rafa kesal karena ucapan Nona, lantas membantah pendapat wanita itu. “Memangnya masih ada yang salah?” tanyanya kemudian dengan tatapan tidak senang.Nona tersenyum tipis mendengar komplain Rafa, hingga kemudian membalas dengan bijak, tanpa memandang jika pria itu adalah mantan suaminya.“Ini bukan kesepakatan kecil, ada nilai miliaran dalam kerjasama ini. Jadi aku pikir sudah seharusnya dipertimbangkan dengan matang juga. Dicek semua, agar ke depannya tidak lagi ada masalah, menurutku tidak ada yang dirugikan, ini semata-mata agar kedua pihak nantinya tidak memiliki keluhan.”Rafa semakin kesal mendengar apa yang diucapkan Nona, sedangkan Biru terlihat memperhatikan dan merasa kalau apa yang dikatakan wanita itu ada benarnya.“Sepertinya yang dikatakan Nona benar. Mungkin kita memang harus mempertimbangkan d

  • Dibuang Suami Dinikahi Sultan   Bab 30

    Nona masuk disambut anak-anak dan juga ibu panti yang bernama Dewi, ibu panti itu sangat baik dan ramah, apalagi sudah mengenal Nona sejak lama.Setelah membersihkan diri, Nona pun pergi ke dapur untuk membantu menyiapkan makan malam seperti belakangan ini.Beginilah kesibukannya setelah tinggal di panti asuhan itu.**“Semuanya sudah siap, panggil anak-anak untuk makan,” kata Dewi setelah semua masakan sudah selesai dimasak.Nona mengangguk, kemudian berjalan ke ruang depan di mana anak-anak berkumpul untuk menunggu makan malam siap. Hingga dia terkejut saat melihat siapa yang kini sedang duduk bersama anak-anak panti.Segara ada di sana, duduk manis bersama anak-anak sambil bercanda dan sesekali mengajak main. Nona melihat senyum tulus di wajah Segara, tidak menyangka jika pria itu bisa bersikap manis ke anak-anak.“Apa Om akan datang lagi?” tanya salah satu anak panti berumur sekitar sepuluh ta

  • Dibuang Suami Dinikahi Sultan   Bab 31

    **Beberapa menit kemudian, mereka pun sampai di rumah paman Segara. Nona melihat banyak mobil mewah dan orang dari kalangan atas hadir ke pesta itu. Belum-belum dia sudah gemetaran, takut jika sampai melakukan kesalahan dan membuat malu dirinya sendiri juga Segara yang mengajaknya.“Ini pesta dalam rangka apa?” tanya Nona saat keduanya berjalan menuju ke dalam.“Anniversary pernikahan paman dan bibiku,” jawab Segara santai.Nona semakin gugup, dia tidak bisa membayangkan siapa saja yang hadir di pesta itu. Saat baru saja menginjakkan kaki di dalam, Nona semakin malu dan panik karena semua mata kini tertuju kepadanya dan Segara.“Bagaimana kalau ada yang tahu bajuku ini sewaan, tas ini juga dan … “ Nona menggelengkan pelan kepalanya untuk menepis pikiran buruk.Segara meraih tangan Nona dan tersenyum karena merasakan keringat dingin akibat rasa takut yang mendera, pria itu membawa Nona menemui paman

  • Dibuang Suami Dinikahi Sultan   Bab 32

    Nona masih bingung dengan yang dilakukan Segara, belum lagi dia melihat semua mata kini tertuju ke arah mereka. Segara masih memandangi Nona, hingga pria itu melihat keraguan dan merasa kalau Nona tidak akan menerima lamaran palsunya ini. Segara pun kehilangan kesabaran, lantas hendak berdiri karena tak ingin terlalu lama berlutut.“Aku bersedia!”Namun, belum juga Segara bangkut, ternyata Nona lebih dulu mengulurkan tangan dan menerima lamarannya. Pria itu mengulas senyum, lantas memakaikan cincin yang dibawanya ke jari manis Nona.Semua orang pun bertepuk tangan seolah ikut merasakan kebahagian keduanya, Nona tak percaya, dia dibuat semakin terkejut karena Segara tiba-tiba berdiri dan memeluk tubuhnya.“Tunggu! kenapa harus pakai acara peluk-peluk?”Nona berbisik di telinga Segara, matanya melirik ke orang-orang yang sedang bertepuk tangan dan memandang mereka.“Sudah, diam saja,” jawab Segara. &ld

  • Dibuang Suami Dinikahi Sultan   Bab 33

    ***Keesokan harinya adalah hari libur. Nona membantu Dewi dan pengurus panti lainnya untuk menyiapkan sarapan, setelah memandikan anak panti yang masih bayi atau yang belum bisa mandi sendiri.Nona terlihat bahagia, mengurus anak-anak itu menjadi suatu kebahagiaan tersendiri untuknya. Dia kini berada di ruang bermain, bersandar di tembok sambil memangku bayi dan memberinya susu lewat dot. Tidak hanya mengurus satu anak, Nona mengurus empat anak sekaligus, tiga lainnya kini sedang duduk menunggu Nona membacakan buku cerita.Ketiga anak itu memandang Nona yang sudah memegang buku cerita sambil membacakannya. Anak-anak itu terlihat senang, mereka merasa mendapatkan kasih sayang, meski bukan dari orangtua kandung mereka.“Di luar ada tamu yang datang,” ucap pengurus panti ke Dewi.Nona dan anak-anak yang berada di sana pun menoleh, hingga Nona sangat terkejut melihat siapa yang datang. Segara datang membawa dua boneka, sedang

Latest chapter

  • Dibuang Suami Dinikahi Sultan   Bab 115 : Final

    Delapan bulan kemudian.Suasana sebuah rumah sakit tampak ramai seperti biasa. Di salah satu ruang inap yang ada di sana, Nona berbaring dengan wajah pucat dan tampak lemas karena baru saja melahirkan.Nona memandang orang-orang yang ada di ruangan bersamanya, meski dia lelah, tapi semua itu terbayarkan dengan melihat senyum orang-orang yang ada di sana, terutama Segara.“Dia menggemaskan, ‘kan?” tanya Segara ke Mina yang sedang menggendong anaknya dan Nona.“Iya, dia tampan sekali,” balas Mina dengan tatapan tidak teralihkan dari bayi yang ada di gendongan.Nona melahirkan anak laki-laki yang sangat tampan. Di saat Nona bahagia dengan kelahiran bayinya, ada Senja yang dua kali lipat merasakan kebahagiaan, sebab sebentar lagi dia bisa menikah dengan Biru.“Bisa tampan begini, dia mirip siapa ya?” Mina memperhatikan dengan seksama wajah cucunya.“Sepertinya mirip Nona dan Se

  • Dibuang Suami Dinikahi Sultan   Bab 114

    Setelah makan siang di kantin. Nona kembali ke ruang kerja bersama Segara. Di sana dia duduk di sofa sambil memandang suaminya yang kini sudah fokus ke pekerjaan.“Apa benar kalau kamu yang melaporkan Austin ke polisi?” tanya Nona yang sejak tadi penasaran.“Bukan, aku hanya cepu,” jawab Segara dengan entengnya.Nona berdecak mendengar jawaban sang suami. “Itu sama saja,” balasnya gemas.Segara melirik Nona yang terlihat cemberut dan kesal karena ucapannya, hingga dia tersenyum-senyum dan membuat Nona akhirnya tertawa.“Oh ya. Tante Maya ingin pergi dari panti asuhan bu Dewi untuk melanjutkan hidupnya.”Segara mengerutkan kening menatap Nona sekilas, kemudian berkata, “Baguslah, setidaknya dia tidak patah semangat dan tidak terus bergantung kepada orang lain.”“Hem … meski sebenarnya aku merasa sangat kasihan, tapi mau bagaimana lagi,” ujar Nona sambi

  • Dibuang Suami Dinikahi Sultan   Bab 113

    [Terima kasih Nona, karena kamu sudah mau membantu kami.][ Oh… ya apa mungkin kamu mau membeli rumah Papa? Kami akan menjual rumah itu untuk mencari rumah yang agak kecil ]Nona terdiam. Ia tiba-tiba saja merasa kasihan, tapi tidak mungkin bisa membantu dengan membeli rumah itu. Mencoba untuk bersikap biasa, Nona pun membalas pesan Sandra.[Bagaimana kondisi Paman?]Nona mengirimkan pesan itu dan menunggu jawaban dari sang sepupu, hingga beberapa saat kemudian Sandra membalas.[ Kondisi Papa sudah membaik setelah menjalani operasi.]Meski membenci prabu, tapi Nona merasa lega. Ia pun meminta Sandra untuk terus menjaga Prabu dengan baik.Segara yang baru selesai rapat tampak berjalan sambil memasukkan tangan kirinya ke saku celana. Ia pun menyapa Emir dan diberitahu kalau Nona ada di ruangan. Segara terlihat senang dan langsung masuk. Begitu melihat Nona yang sedang fokus menatap ponsel, pria itu pun mendekat dan langsung mereb

  • Dibuang Suami Dinikahi Sultan   Bab 112

    Mata Nona langsung berbinar, dia senang mendengar kata rujak yang baru saja Senja ucapkan.“Kamu turun dulu, aku akan menyusul,” balas Nona.Senja mengangguk dan meninggalkan Nona lebih dulu. Kakak iparnya itu berniat pamit ke Segara.“Mama bikin rujak, aku mau ikut makan,” kata Nona tanpa mendekat karena takut ditahan oleh sang suami.“Tidak! kamu tidak boleh keluar dari sini. Kamu harus membayar hutang dulu,” balas Segara.“Tapi aku pengen banget. Kamu harus tahan dulu nafsumu, ini demi anak kita.”Setelah mengatakan itu, Nona pun kabur keluar kamar. Ia berjalan cepat takut jika sampai sang suami mencegah.Segara pun berteriak-teriak frustasi melihat Nona kabur, hingga akhirnya dia pun memilih keluar dari kamar dan menyusul Nona ke bawah.Segara ikut makan rujak, sengaja menunggui Nona agar cepat selesai dan segera kembali ke kamar.

  • Dibuang Suami Dinikahi Sultan   Bab 111

    Hari Minggu pagi Nona memilih pergi ke rumah mertuanya bersama sang suami. Pembantu rumah mengatakan jika Mina dan Senja ada di belakang sedang berkebun, sehingga Nona pun memilih menyusul ke sana meninggalkan Segara yang berbelok ke dapur untuk mengambil minum.Saat sampai di belakang rumah. Nona melihat Senja sedang membantu Mina menanam bunga, Nona pun mendekat dan langsung menyapa.“Eh, kamu datang sama Segara 'kan?” tanya Mina saat melihat sang mantu.“Iya, Ma. Dia di dalam tuh, langsung mau minum katanya,” jawab Nona.“Kayak habis lari-lari aja dia, datang-datang langsung minum,” seloroh Senja.Mina dan Nona pun tertawa mendengar candaan Senja. Semenjak dibantu gadis itu dari penculik yang ingin membuatnya celaka, Nona memang bersikap baik ke Senja.“Ngomong-ngomong Nona, apa kamu tidak ngidam?” tanya Mina tiba-tiba. Ia sampai menghentikan gerakan tangannya yang sedang memegang sekop kecil untuk menoleh Nona.&nb

  • Dibuang Suami Dinikahi Sultan   Bab 110

    Segara benar-benar berubah menjadi suami idaman yang sangat perhatian. Sosoknya yang kaku seperti kanebo kering kini hangat bak selimut bulu.Nona melebarkan senyum, dia senang karena Segara menemaninya seharian. Mereka duduk sofa yang terdapat di kamar, menikmati buah sambil menonton acara televisi.Hingga saluran televisi yang sedang ditonton Nona, menayangkan acara sekilas info, yang berisi berita atau peristiwa terbaru.“Buka mulutmu,” perintah Segara yang siap menyuapi Nona dengan potongan buah mangga.Nona membuka mulut dan membiarkan sang suami menyuapi, bahkan mengabaikan pembawa berita yang sedang membacakan berita terkini.‘Seorang wanita menjadi korban penusukan. Di depan banyak pengunjung sebuah kafe, pria berinisial RF menusuk wanita bernama KR berulang kali, hingga membuat korban terluka sebelum akhirnya meninggal dunia.’Mendengar inisial nama yang seperti familiar di tel

  • Dibuang Suami Dinikahi Sultan   Bab 109

    “Ya, kacau. Aku yakin kalau Segara membeberkan masalah ini ke perusahaan-perusahaan yang bekerjasama denganku. Sehingga mereka kini juga ikut mundur dan tidak mau bekerjasama. Mereka tidak mau karena takut aku tipu!” geram Rafa hingga memukul pahanya sendiriKarin syok mendengar ucapan Rafa, jika seperti ini bisa dipastikan kalau perusahaan Rafa sebentar lagi akan bangkrut.“Jika mereka membatalkan kerjasama, apa itu artinya kamu akan bangkrut?” tanya Karin dengan ekspresi wajah cemas. Dia takut Rafa tidak akan memiliki apa-apa lagi dan tidak bisa menjadi ATM berjalannya. Tentu saja Karin tidak mau hidup miskin.Rafa mengusap kasar wajahnya berulang kali. Dia benar-benar tidak bisa berpikir dan otaknya terasa buntu.“Rafa, jawab! Apa kamu akan bangkrut dan kamu akan jatuh miskin!” Karin geram dan terus memastikan kelanjutan nasib perusahaan kekasihnya itu.“Kemungkinan itu akan terjadi, apalagi bebera

  • Dibuang Suami Dinikahi Sultan   Bab 108

    Hari itu Rafa berada di ruangannya sibuk mengecek berkas. Dia juga masih bingung karena tekanan dan ancaman Segara. Hingga tiba-tiba sekretarisnya masuk dan membuat Rafa terkejut.“Ada apa? Apa kamu tidak bisa mengetuk pintu lebih dulu sebelum masuk, hah!” bentak Rafa yang geram karena dia sendiri sedang banyak beban pikiran. Belum lagi Maya yang tiba-tiba menghilang dari rumah sakit, membuatnya cemas jika sampai wanita itu membocorkan perbuatan buruk yang sudah dia lakukan.Sekretaris Rafa tampak takut juga bingung, apalagi dia harus menyampaikan sesuatu yang mungkin akan membuat Rafa semakin murka.“Ada apa? Kenapa kamu sekarang diam?” Rafa membentak, wajahnya memerah sudah dipenuhi oleh amarah.“Itu, Pak. Kita baru saja mendapatkan konfirmasi pembatalan sepihak dari beberapa perusahaan yang ingin bekerjasama dengan kita,” jawab sekretaris Rafa.“Apa?” Rafa syok bahkan terbengong m

  • Dibuang Suami Dinikahi Sultan   Bab 107

    Beberapa menit berselang, Senja pun sudah berada di kafe tempatnya janjian bertemu Sandra, dia menunggu di sana cukup lama karena Sandra tidak kunjung datang. Hingga akhirnya sepupu Nona itu tiba dan Senja pun langsung memicingkan mata."Bukankah aku pernah bilang untuk tidak mendekati kak Biru, kenapa kamu masih terus mendekatinya!" ketus Senja."Ya, suka-suka aku. Biru juga tidak keberatan," balas Sandra.Senja dengan penuh percaya diri menunjukkan cincin yang tersemat di jari manis, kemudian berkata, "Aku dan kak Biru sudah kembali bersama, jadi kamu tidak usah macam-macam."Sandra terkejut, tapi tentunya tidak terima begitu saja."Kamu pasti bohong hanya agar aku tidak mendekati Biru."Senja kesal karena Sandra tidak percaya, dia pun bersiap menjawab, tapi terlebih dulu ada suara lain yang membalas."Dia tidak berbohong."Senja dan Sandra pun menoleh bersamaan, mereka sama-sama terkejut dan tak menyangka melihat

DMCA.com Protection Status