Share

Tamu Tak di Undang

Sesampainya di Swiss, Devan langsung larut dalam pekerjaan. Dia hanya menghubungi Alin sebentar saja. Pekerjaan ini benar-benar menyita waktu Devan hingga tak sempat menjalin komunikasi dengan Alin. Sementara Alin memantau perusahaannya lewat ponsel pintar juga laptopnya.

“Kurang ajar, siapa lelaki ini? Berani sekali dia ingin mengacau di perusahaanku!” gerutu Alin saat menerima laporan dari salah satu suruhannya.

“Lin, nih Mami potongin buah buat kamu,” kata Mami.

Sang ibu yang datang membawa piring berisi buah potong untuk Alin mengerutkan keningnya saat melihat sang anak yang tengah terlihat kesal.

“Kamu kenapa marah-marah Nak? Sedang berantem sama suamimu ya?”

Alin langsung menoleh ke arah sang ibu yang kini duduk di sampingnya. Seketika, raut wajah Alin berubah menjadi kembali cerah.

“Eh Mama. Ah enggak kok, Ma. Cuma ada masalah sedikit di perusahaan tapi aku yakin Mas Devan pasti bisa mengatasinya,” jawab Alin menenangkan.

“Kamu itu jangan terlalu banyak memikirkan perusah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status