Share

Bab 200

Pijatan tangan Danil cukup membuat Natasya lega. Entah mengapa mendadak perutnya sarasa diaduk-aduk, sangat mual. Melihat makanan yang berada di atas meja. Ia sama sekali tidak bernafsu, justru membuat perutnya terasa tidak enak.

"Bagaimana, apakah sudah lega?" tanya Danil. Setelah Natasya memuntahkan seluruh isi perutnya. Hanya air, karena sejak kemarin perut' gadis itupun belum memakan' apapun.

Dengan tangan yang lemas, Natasya menyingkirkan tangan Danil dari atas tengkuk lehernya. Menyalakan air kran yang keluar dari atas wastafel untuk membersihkan tempat pencucian piring itu dan mengusap bibirnya.

"Kita ke dokter, ya!" seru Danil. Wajahnya nampak sangat khawatir sekali melihat keadaan Natasya yang tidak kunjung membaik.

Natasya mencuci kedua tangannya pada kucuran air yang berada di atas wastafel. Lalu matikannya. Tanpa menjawab ia berlalu meninggalkan Danil yang mencemaskan keadaannya. Sejak gadis itu kabur dan dibawa pulang ke rumahnya. Wajah Natasya nampak semakin pucat dan k
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status