Share

117. Lelaki Penjaga

[ Jika ada yang memberi kepastian, lantas kenapa mengharap yang tidak kunjung datang ]

***

Aku tersenyum simpul membaca pesan dari Teh Inamah. Ia begitu peduli padaku. Teringat kejadian pasca kecelakaan. Saat Teh Inamah, Mas Fatih, juga Mas Khalid membesuk.

Saat itu aku sedang berada di rumah sakit. Seperti biasa, Teh Inamah mengunjungi. Hanya dua hari saja, karena setelah itu ia sedang banyak pesanan, katanya.

"Teteh lihat, dia lelaki yang baik," ujar Teh Inamah.

"Siapa?"

"Khalid."

Aku terdiam. Kulirik sekilas, Teh Inamah tersenyum.

"Benar kan?" tanyanya sambil mengangkat alis sebelah.

Duh, aku ketahuan sedang meliriknya. Mana Teh Inamah tersenyum lagi.

"Apa yang membuat Maryam ragu?" tanya Teh Inamah.

Aku mengangkat wajah. Ragu atas niat baik Mas Khalid? Ah, rasanya tidak. Aku hanya sedang bimbang. Sedikit saja. Takut tak bisa membahagiakan lelaki shalih itu. Mengecewakan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status