Share

54. Dinda Sakit

"Dinda pernah bertemu dengannya? Dimana?" Dinda merasa itu sangat mustahil. "Perasaan Dinda nggak pernah bertemu orang asing deh, Ma."

"Nanti ajalah. Kalau sudah tiba waktunya, kamu pasti akan bertemu dengan dia."

Dinda memajukan bibirnya, hendak protes tapi Sari keburu memasukkan satu sendok penuh siomay ke dalam mulut Dinda. "Dan makan. Kunyah pelan-pelan. Nikmati." Sari beranjak dari duduknya.

"Mama mau kemana?" tanya Dinda dengan mulutnya yang penuh dengan siomay.

"Mama mau mandi. Udah sore. Kamu nggak sadar kalau kamu datang tadi jam sudah ke angka tiga?"

Dinda menggeleng.

"Main kemana aja, loh."

"Ke kampus, Ma. Sidang skripsinya dimajukan satu bulan lagi."

Sontak Sari menghentikan langkahnya, lalu memutar kembali menghadap Dinda. "Jadi. kamu satu bulan lagi maju sidang?"

Dinda mengangguk. "Tapi jadwal tepatnya belum keluar. Bisa tiga minggu lagi atau empat minggu lagi."

"Ntar kalau nggak lulus lagi, gimana?"

"Ya udahlah. Dinda merid aja. Sesuai niat Dinda kemarin."

"Calonnya b
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status