Home / Pernikahan / Dibalik Diamnya Istri Ternyata .... / Bab 51. Grebeg Pasangan Mesum

Share

Bab 51. Grebeg Pasangan Mesum

Author: Angsa Kecil
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

"Hish!" Ardi memukul meja. Wajahnya merah, nafasnya makin berat. Dadanya nyeri dengan gumpalan emosi ingin mengamuk, tapi tidak bisa.

"Alya .... Secepat itu kamu melupakanku. Huh! Aku memang pantas mendapatkannya! Aku memang brengsek! Wanita sepertimu berhak bahagia, tapi .... Rasanya sakit sekali .... Al, bagaimana mengakhiri rasa ini? Kamu pergi, perasaan ini timbul dan terasa semakin berat. Kamu dan Tiara bak langit dan bumi, aku benar-benar buta telah memilih wanita licik itu."

Raganya lemas, hatinya lelah, dadanya ingin meledak, pikirannya kacau. Ardi berpikir jika dirinya bisa gila jika tidak bisa keluar dari jerat lingkaran gelap itu.

Di saat kacau-balau, Fera malah terus mendesak Ardi mengharuskan dirinya tiba di tempat pertemuan m3sum Tiara dan suami Fera. Dia ingin acuh pada kelakuan Tiara, rasanya lelah menghadapi istrinya itu, tapi kalau begini apa bisa menghindar?

[Tadi suamiku bilang kalau mau main golf sama teman-temannya, ternyata mau main sama istrimu di atas ranjang.
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Dibalik Diamnya Istri Ternyata ....   Bab 52. Hadiah Talak untuk Tiara

    "Haish! Kenapa bisa seperti ini? Aku sudah susah payah menarik Reno malah dia sangat brengsek! Kalau begini aku harus membuat Ardi memaafkanku. Ya, aku harus merayunya dengan air mata."Tiara kembali karena gagal mendapatkan Reno.Dia berdiri di depan pintu kamar Daffa untuk mencari Ardi."Mana mungkin Ardi mau tidur di kamar Daffa, lagian ada Rani yang cuma wanita kampungan. Dia jelas bukan selera Ardi, tapi aku tetep harus melihat kamar ini juga."Pintu dibuka. Kamar itu sudah diterangi sorot mentari dari celah jendela. Tapi masih sepi, penghuni kamar itu belum ada yang bangun.Tiara tercengang membelalak melihat Ardi tidur di belakang Rani sambil memeluk. Suaminya itu bahkan tidak memakai baju. Dua orang itu berada di bawah selimut yang sama. Sedang Daffa, masih terlelap di box bayi."Kurang ajar!"Dada Tiara bergejolak ingin mengamuk meluapkan emosi. Tangannya mengepal kuat. Dia melangkah cepat ke sisi ranjang dan menyibak selimut itu.Tak disangka ternyata mereka berdua ...."Ard

  • Dibalik Diamnya Istri Ternyata ....   Bab 53. Trik Ekstrim Bara

    Apa yang tadi aku lakukan? Aku memeluk Mas Bara? Tapi nggak apa-apa kan memeluk suami sendiri. Cuma kok malu begini,' batin Alya. Dia masih membenahi degub jantungnya karena malu sendiri. "Sayang, bilang saja seperti yang tadi kamu jelaskan padaku." Bara mengusap kepala Alya uyang terbalut jilbab.Alya mengangguk kaku. Dia bertambah gugup dengan perlakuan Bara.Ivan memainkan dasinya sambil tersenyum dan melengos. 'Tuan emang jago bikin panas hati,' batinnya.Sedang Ardi mengatup matanya sebentar untuk menguatkan hatinya.Melihat istrinya masih diam. "Sayang, ayo! Katakan saja jangan ragu."Alya tidak ragu, tapi susunan kata telah menguap, dia butuh waktu sebentar lagi. Wanita itu menarik nafas dalam-dalam."Ehem! Mas Ardi ada yang mau aku bicarakan." Alya hanya melirik mantan suaminya itu.Ardi ingin mencoba negosiasi sebelum Alya yang ambil alih soal hutangnya. "Maaf, Tuan. Soal hutang perusahaan akan saya lunasi besok. Saya jamin hal itu. Jadi sepertinya tidak perlu melibatkan Aly

  • Dibalik Diamnya Istri Ternyata ....   Bab 54. Membuntuti Bara

    "Sayang, gimana masakanmu, udah siap semua? Aku yakin hasilnya pasti bakal enak?" Bara duduk di sisi Alya dan langsung menelisik wajah istrinya tampak berbeda.Alya menatap kosong suaminya yang baru saja kembali. Pikirannya masih bercabang kebanyak arah, rasa takut dan gelisah malas makin kental."Kamu kenapa, Sayang? Apa yang terjadi, kenapa wajahmu pucat?" Bara cepat dan merangkup dua pipi Alya."Oh, aku nggak apa-apa." Alya tersenyum kaku. Matanya berkaca. Sikap yang demikian itu yang membuat hatinya semakin kacau. "Sayang, katakan kamu kenapa?" Bara sangat khawatir.Alya menggeleng. "Aku hanya mendadak pusing saja. Bagaimana kalau kita pulang sekarang?"Bara melebarkan mata. "Kita pulang dan aku akan memanggil dokter."Alya lemas sekali. Dia bahkan tidak menolak Bara saat dipapah berdiri.Bara hendak membawa Alya pulang, tapi saat keluar dari area dapur, Desi malah mencegat dengan bertolak pinggang. Senyumnya sangat merekah, jelas sekali kalau dia sangat bahagia. "Kamu sudah nek

  • Dibalik Diamnya Istri Ternyata ....   Bab 55. Tuan, Nyonya Ada di Restoran

    "Mas Bara, maaf aku nggak bisa diam saja. Sebelum benar-benar bertahan di sisimu dan membuka hati, aku ingin memastikan seperti apa kamu." Alya berangkat dengan niat kuat membuntuti suaminya. Dia tidak mendapat informasi apa pun selain kata siang hari. Jadi dia sengaja menunggu suaminya di sisi jalan depan perusahaan. Melihat mobil suaminya setelah keluar dari area perusahaan, Alya langsung menyuruh sopir taksi melajukan mobil. "Jangan sampai kita kehilangan jejak mobil itu, Pak." Alya menuju mobil suaminya yang tepat ada di depan. "Baik, Bu." Alya duduk gelisah. Dia meremas tautan tangannya yang berkeringat di atas pangkuan. Berkali-kali dia mengatur nafas. 'Astaghfirullah hal adzim. Ya Allah, singkapkan keraguan dalam hati ini. Tampakkan yang putih jelas putih dan yang hitam jelas hitam. Ampuni hamba yang lemah ini.' Alya terus merapal do'a dalam hati. Hingga mobil suaminya masuk pada sebuah restoran. Setelah memastikan suaminya masuk, Alya cepat turun dari taksi. W

  • Dibalik Diamnya Istri Ternyata ....   Bab 56. Gara-Gara Notif

    Apa Mas Bara tahu kalau tadi aku membuntutinya? Kenapa bisa kebetulan bertemu di rumah ini? Benarkah dia hanya lewat saja atau tahu kalau aku di sini?' batin Alya."Mau nginep di sini, Mas? Tapi, kan kamu lagi sibuk. Biasanya kalau malam kamu ada waktu tersendiri masuk ke ruang kerja. Di sini kamu nggak bisa, kan?""Sesibuk apa pun, aku tetap akan ada waktu untuk istri dan keluarga istriku." Bara menarik tangan Alya dan diletakkan di atas pangkuan. Dia mengusap lembut tangan itu.Alya menatap tangannya yang digenggam Bara. 'Sayang sekali aku hanya istri sementaramu saja. Rayuan manismu mungkin agar aku jadi istri penurut dan tidak banyak membantah,' batinnya nyeri."Ayah suka dengan pemikiranmu, Nak Bara. Semoga pernikahan kalian langgeng dan penuh kebahagiaan. Ayah dan Ibu juga selalu berdoa agar orang tuamu dilembutkan hatinya. Mereka bisa menerima Alya apa adanya dan sepenuh hati.""Amin." Cepat Bara menyahut sambil melirik istrinya.Bara kecewa, istrinya yang tidak merespon do'a i

  • Dibalik Diamnya Istri Ternyata ....   Bab 57. Eksekusi Rencana Maut Bara

    "Nyonya Desi memanggil Anda, Nona Alya." Dipanggil Nona karena keluarga Bara belum mau mengakui Alya jadi Nyonya Bara. Termasuk semua bawahan Desi dan Yudha.Saat Alya hampir masuk gerbang rumah Bara, sebuah mobil berhenti dan seseorang suruhan Desi maju.Alya teringat notif itu. Dia memutuskan ikut dan masuk dalam permainan Desi. Pasti akan ada hal besar sampai memanggilnya ke rumah tanpa sepengetahuan Bara.Saat tiba di rumah itu, alangkah tercengangnya Alya, seorang wanita yang kemarin bertemu suaminya duduk akrab dengan mertuanya.'Dia juga ada di sini. Berarti Mas Bara juga akan datang nanti. Mertuaku sangat pintar mengatur siasat. Dia ingin aku langsung mundur. Ya, tentu saja. Lagi pula, Mas Bara juga sudah menyetujui permintaan mengganti istri. Lalu, buat apa aku merendahkan harga diri untuk tetap bertahan?' batin Alya.Alya bahkan tidak dipersilahkan duduk. Wanita itu meremas ujung jilbab dengan terus mengatur laju nafasnya-Dia berdiri di depan dua wanita itu.'Bismillah kuat.

  • Dibalik Diamnya Istri Ternyata ....   Bab 58. Kabar Bara - Saat Alya Hampir Pergi

    Berita kecel4kaan langsung tersebar melalui media sosial. Ivan sudah berusaha agar identitas Bara tidak terekspos ke ranah publik, tapi tetap saja mereka bisa mengambil foto mobilnya. Untung saja, mobil itu bukan mobil yang biasa digunakan Bara untuk ke kantor.Akan tetapi, banyak pihak yang menduga siapa yang jadi korban kecelak4an itu. Meski hanya disebut bahwa korbannya seorang pengusaha muda.Tidak dengan keluarga Bara, Yudha dan Desi mengenali mobil itu. Mereka langsung panik. Beruntung Desi tidak kena serangan jantung.Sedang Alya? Dia tidak ON dalam media sosial. Wanita itu masih duduk termangu di balkon kamarnya. Dia malah sedang menguatkan hati untuk pergi begitu saja dari rumah itu, lalu kapan membuat pengajuan cerai kemudian.***Di sebuah rumah sakit. "Bagaimana kondisi Tuan saya, Dok?" Dokter itu mengangguk.Ivan membuang nafas lega. "Kalau begitu, kita lanjutkan sesuai rencana."Bara masih di ruang tindakan. Selang beberapa saat tubuhnya sudah dipasang banyak alat medi

  • Dibalik Diamnya Istri Ternyata ....   Bab 59. Bara Cacat?

    "Mas, Mas, Mas Bara. Kamu sudah bangun mas?" Alya tersenyum haru. Dia mengusap air matanya dan beberapa kali mengecup kening suaminya.Pelan Bara membuka matanya, tapi tatapannya masih kosong. Dia melihat siapa saja yang ada di ruangan itu, lalu kembali memejamkan mata."Panggil dokter!" teriak Yudha.Desi lantas menarik Alya mundur. "Minggir! Bara tidak butuh kamu!" Alya hampir terjungkal kalau tidak ditahan Ivan. "Anda baik-baik saja, Nyonya?"Alya mengangguk. "Aku ingin melihat kondisi Mas Bara, Van. Jangan bawa aku keluar.""Saya tidak akan membawa keluar, tapi Anda harus berhati-hati menghadapi Nyonya Desi."Dokter datang dan sebentar memeriksa kondisi Bara.Alya meremas jari-jarinya dengan terus menatap wajah suaminya. Telinganya terus mendengar apa yang dijelaskan oleh dokter. Air mata itu terus mengalir tidak tega melihat kondisi itu.'Mas, kamu pasti bisa bertahan. Kamu masih berhutang banyak penjelasan padaku,' batin Alya.Posisi Alya masih terhalang oleh Desi dan Yudha un

Latest chapter

  • Dibalik Diamnya Istri Ternyata ....   Bab 91. Dua Pria untuk Satu Wanita

    "Kamu datang juga." Bara berdiri dengan senyum miring. Tatapannya tajam menghujam Ardi yang masih berdiri di ambang pintu."Saya nggak punya pilihan, Tuan Bara. Julia takkan membiarkanku hidup tenang kalau aku menolak." Ardi melangkah masuk, menutup pintu perlahan.Bara dan Ardi duduk berseberangan. Ada tiga orang di sana, Ivan datang mendampingi atasan."Julia." Bara menyebut nama itu dengan nada sinis. Seperti yang dia duga. "Apa lagi rencananya?"Ardi tersenyum tipis menatap Bara. "Dia ingin saya menghancurkan rumah tangga Anda."Mata Bara langsung memicing tajam. Dia menyeringai. "Lalu, kamu mau? Memangnya sudah lupa siapa aku? Selama ini aku membiarkanmu hidup tenang, karena kamu tidak muncul di depan istriku. Tapi sekarang, jangan harap kamu akan bisa melihat masa depan."Ardi menghela nafas. "Ibu mengambil uang dari Julia. Cukup banyak. Saat mereka datang, saya sudah langsung menolak. Tapi semua terjadi diluar kehendak saya. Jika saya tidak tunduk, dia akan menyeret kami ke pen

  • Dibalik Diamnya Istri Ternyata ....   Bab 90. Curhat dengan Mantan

    "Istriku kehilangan kebahagiaan dan lupa siapa dirinya karena kecelakaan hebat saat kami pulang dari rumah sakit pasca istriku melahirkan. Kami juga kehilangan bayi yang tampan. Namanya Zayn. Zayn ...." Benny tersenyum miris, sorot matanya ada luka yang sulit terobati.Pria itu belum pernah menceritakan kisah ini pada siapa pun. Tapi karena Bara memegang kartu As istrinya, dia harus bernegosiasi. Entah pakai cara apa pun.Bara diam, menahan emosi yang perlahan surut. Kata-kata Benny menembus pertahanannya. Dia juga punya istri yang sedang mulai bangkit dari keterpurukannya."Istriku tidak kuat menghadapi kenyataan. Dia tidak siap kehilangan." Benny melanjutkan. Suaranya lebih pelan. "Dia histeris setiap hari. Mencari anaknya, memanggil nama bayinya. Bayi itu anak pertama yang telah kami tunggu selama 5 tahun. Dia menangis tanpa henti, hingga aku tidak tega melihatnya. Hidupnya hancur dan aku tidak bisa hanya menyaksikan.""Lalu?" Bara menegakkan tubuhnya. Meski penasaran, wajahnya tet

  • Dibalik Diamnya Istri Ternyata ....   Bab 89. Botol Obat

    "Mas, kamu menyuruhku bertemu dengan Mas Ardi di restoran? Jangan bercanda. Aku nggak mau." Alya melipat tangan di depan dada, raut wajahnya jelas penolakan."Sebenarnya aku kurang suka kamu menyebut pria itu 'Mas' bisakah kamu memanggil dengan sebutan lain?" Bara mengurai lipatan tangan istrinya, dan memegang dua tangan itu. Wajahnya menatap cemburu tak terima."Kayaknya sulit, Mas. Lagian aku panggil Mas bukan cuma sama Mas Ardi. Sama turir juga aku panggil Mas. Jangan berlebihan. Kita kembali ke pembahasan awal. Aku nggak mau ketemu dia.""Kamu nggak akan bertemu sama dia, Sayang. Kamu lihat saja nanti. Ikuti saja apa yang aku katakan.""Tapi jangan aneh-aneh, Mas." "Nggak akan."Bara mengeluarkan ponselnya, mengetik pesan cepat untuk Ardi.[Besok, jam 8 malam, Eleven Night Restaurant, private room.]Balasan dari Ardi datang hanya beberapa detik kemudian. [Dengan senang hati.]Alya memperhatikan suaminya. Terlihat tenang, tapi gerak-geriknya mengundang tanya. "Mas, jujur saja. Ada

  • Dibalik Diamnya Istri Ternyata ....   Bab 88. Istri Gila Benny

    "Nona Julia, Anda pasti akan suka dengan kabar ini. Alya menerima kedatanganku dan sudah tidak membahas soal kesalahan masa lalu. Kami bahkan bertukar nomor telepon." Ardi berdiri menatap Julia dengan senyum tipis, tapi tatapan tajam."Duduk!" Julia memainkan gelas berkakinya.Ardi memilih kursi di depan Julia. Tidak seperti yang lain menunduk di hadapannya, Ardi duduk dengan punggung tegak, ekspresi datar tenang."Bara adalah teman masa kecilku. Aku juga sangat dekat dengan keluarganya. Orang tua Bara sering mengeluh padaku tentang bagaimana anak mereka berubah menjadi durhaka sejak Alya datang. Kamu pasti paham. Mantan istrimu tidak pantas jadi istri seorang Bara."Ardi mendengarkan tanpa banyak reaksi. Hanya mengangguk pelan, mengiyakan apa yang dikatakan Julia."Lantas kenapa dulu merestui hubungan mereka?"Julia malah tertawa. "Karena pengaruh Alya yang begitu kuat, Bara bahkan sampai hampir kehilangan nyawanya. Orang tua mana yang sanggup melihat anaknya sekarat hanya demi seora

  • Dibalik Diamnya Istri Ternyata ....   Bab 87. Tawaran Barter

    [Saya ingin bertemu dengan istri Anda atau Anda, Tuan Bara. Kapan dan di mana, saya yang menentukan. Ardi.] Mendapat pesan seperti itu, darah Bara mendidih. Tak sabar menanti besok atau lusa lagi, pria itu langsung menekan kontak Ardi dan .... Tersambung. Dan langsung diangkat Ardi. "Berani sekali kamu mengirim pesan seperti itu padaku! Memangnya siapa kamu, ha?!" sentak Bara, tepat setelah tersambung. "Saya? Bisa jadi saya yang akan menyelamatkan Alya saat ini, Tuan." Ardi terdengar tertawa kecil. Hingga Bara semakin marah. "Apa yang sebenarnya kamu inginkan dari Alya sekarang?Aku tahu trik murahan seorang mantan sepertimu. Kamu datang berlagak peduli." Ardi kembali tertawa kecil, seakan puas pada sesuatu hal pada Bara. "Tuan Bara, lebih baik kita bertemu langsung. Bicara dengan kepala dingin. Tidak perlu emosi di telepon seperti ini." "Ok, besok kita akan bertemu. Dan aku pastikan kamu akan terima akibatnya setelah berani muncul di depan istriku!" Bara langsung memutus

  • Dibalik Diamnya Istri Ternyata ....   Bab 86. Sebenarnya Apa Maunya?

    "Aku terpaksa harus keluar kota beberapa hari, padahal ada yang harus segera kuselesaikan. Kamu nggak apa-apa kan aku tinggal sebentar, Sayang?" Bara memeluk erat istrinya. Sungguh dia berat untuk meninggalkan Alya, tapi mau bagaimana lagi. Alya membalas pelukan itu dan mengangguk pelan. "Jangan lupa selalu kabari aku. Aku akan baik-baik saja kalau kamu juga baik-baik saja, Mas." Bara mengusap rambut pelan, dan menghirup aroma istrinya. "Aku pastikan mama nggak akan datang ke rumah selama aku pergi. Percayalah, aku akan selalu melindungimu. Tapi kalau sampai ada sesuatu yang membuatmu nggak nyaman, jangan menunda waktu langsung hubungi aku. Jangan buat aku cemas dan merasa bersalah karena kamu sedih dan terlambat datang." "Pasti. Aku pasti akan mengadukan padamu apa yang terjadi nanti." Alya melepas pelan pelukan itu. Lalu, dia tersenyum tipis, merasa tenang dengan jaminan suaminya. Bara bergegas meninggalkan rumah. ---- Keesokan harinya, di depan rumah mewah itu, seorang

  • Dibalik Diamnya Istri Ternyata ....   Bab 85. Ardi dan Tugasnya

    "Kalau kamu tetap mau Alya di sini, jangan sampai orang tuamu menyakitinya. Kemarin ayah dan ibu melihat sendiri apa yang mereka lakukan pada anak kami. Sungguh kami tidak ridho. Kamu menikahi Alya bukan untuk direndahkan. Kalau seperti itu, ayah bisa saja membawa Alya darimu." Ayah Alya menatap tajam Bara, seolah menguliti niat di balik keteguhan menantunya.Bara merunduk sedikit, tangannya mengepal di atas lutut. "Aku minta maaf atas keteledoran itu, Yah. Sungguh tidak menyangka mama akan bertindak sejauh itu. Ini salahku dan menyesalkan sampai Alya harus menerima perlakuan tidak layak."Ibu Alya menghela nafas panjang, matanya sembab dan bengkak karena semalam banjir air mata. "Kami tahu kamu suaminya, Bara. Berhak menentukan di mana istrinya berada dan harus bagaimana. Tapi hati seorang ibu ini tidak bisa tenang setelah melihat anaknya diperlakukan seperti itu. Alya sudah kehilangan anaknya. Malah dihina seperti itu."Alya menyentuh lengan ibunya. "Bu, percaya sama Mas Bara. Dia n

  • Dibalik Diamnya Istri Ternyata ....   Bab 84. Sekoper Uang

    Flash back saat Bara ada di panti asuhan."Tuan, ternyata bukan panti asuhan yang ini." Ivan menjelaskan setelah mendapat pesan dari bawahannya.Bara menggeram, tangannya mengepal hingga kukunya memutih. "Lantas, di mana anakku?"Baru saja mereka tiba di panti asuhan terdekat sesuai informasi awal. Mobil bahkan belum sempat berhenti sempurna ketika kabar baru datang. Tawanan pria yang sempat mereka bawa ternyata memberi informasi lain sebelum kehilangan kesadaran."Sebelum dia pingsan, dia menyebutkan lokasi lain," lanjut Ivan dan menunggu arahan lebih lanjut."Cepat ke sana sekarang. Tidak ada waktu untuk menunggu!" Bara menghentakkan punggungnya ke sandaran kursi, rahangnya mengeras. Dia dibuat frustrasi.Mobil melaju sangat cepat di bawah arahan sopir. Bara menatap keluar jendela dengan tatapan kosong. Dia melihat bayangan istrinya yang menangis di kuburan. Dalam waktu kurang dari tiga puluh menit, mereka tiba di panti asuhan kedua."Ini panti asuhannya, Tuan."Begitu memastikan a

  • Dibalik Diamnya Istri Ternyata ....   Bab 83. Siapa yang Berani Menyakiti Istriku?

    "Maksud Mama apa aku nggak bisa ketemu sama mas Bara lagi?" Alya berdiri gelisah, matanya tajam menatap Desi yang bersikap seolah tak punya rasa bersalah.Desi tersenyum culas. Tidak menjawab, malah melambaikan tangan pada dua pria berjas hitam yang berdiri di sudut ruangan. Dengan langkah cepat, mereka maju ke arah Alya."Apa ini, Mama? Jangan main-main!" Alya mundur, tubuhnya gemetar saat kedua pria itu mulai memegang lengannya. Dia berusaha berontak."Ikut saja. Kamu tidak punya pilihan lain kalau masih mau jadi menantuku." Desi terkekeh."Hey, Alya. Kamu itu harus didaur ulang biar layak pakai layak pajang. Kamu tahu sampah, kan? Nah harus masuk ke pabrik dulu biar jadi barang berguna." Julia tertawa kecil dengan menutup mulutnya.Alya menatap tajam Julia sambil terus memberontak, berusaha melepaskan diri dari genggaman mereka. "Mas Bara pasti akan marah dengan tindakan ini, Ma. Dia nggak akan tinggal diam.""Marah? Siapa yang peduli? Bara harus tahu apa yang terbaik untuknya. Di

DMCA.com Protection Status