Share

Penjelasan Malvino

Penulis: Queen Twillight
last update Terakhir Diperbarui: 2024-05-28 09:48:52

Malvino tiba di apartemennya Cecilia. Gadis itu antusias menyambut kedatangan kekasihnya. Namun pada saat Cecilia memeluk Malvino, pria itu langsung melepaskan pelukannya.

"Ada apa? Kau tidak merindukanku?" tanya Cecilia sedih.

"Langsung to the point saja. Saya tidak memiliki banyak waktu," ujar Malvino tiba-tiba. Gadis itu mengernyit.

"Saya? Kenapa nada bicara kamu jadi formal seperti itu, padaku, Malvin? Apa mungkin sekarang, kita sudah sejauh itu?"

Malvino menatap Cecilia. "Seperti yang sudah aku katakan sebelumnya padamu, kalau diantara kita sudah selesai, Cecilia. Carilah pria lain untuk menjadi kekasihmu. Karena mulai saat ini, aku tidak bisa bersamamu lagi."

Cecilia menatap kecewa ke arah Malvino. Dia sungguh tidak menyangka, kalau laki-laki itu akan benar-benar meninggalkannya.

"Apakah semudah itu, Malvin? Semudah itu kamu meninggalkanku, setelah apa yang sudah kita lewati bersama? Bukankah kamu juga sudah berjanji, kalau kamu hanya akan menikah denganku, Malvin? Lalu ke mana janjimu itu? Kenapa tiba-tiba sekarang kamu berubah?"

Malvino terdiam mendengar ucapan Cecilia itu. Ya, sebelumnya dirinya memang sudah berjanji kepada Cecilia, kalau dia hanya akan menikah dengan gadis itu. Hubungan yang sudah terjalin selama bertahun-tahun, tentu menyisakan kepedihan juga di hati Malvino saat mengambil keputusan itu. Apalagi dia dan Cecilia sudah memutuskan untuk bertunangan dalam waktu dekat ini. Akan tetapi, semua rencana itu harus pupus sebelum terjadi, dikala kakek Oscar tiba-tiba saja memintanya untuk menikahi penyelamatnya.

"Maafkan Aku, Cecilia, karena aku tidak bisa menepati janjiku sendiri. Aku terpaksa harus mengingkarinya."

"Kenapa, Malvin?! Kenapa kamu mengingkarinya?! Kenapa kamu justru malah meninggalkanku di tengah jalan seperti ini?! Apa semudah itu kamu berubah? Apa perasaan yang dulu selalu kamu ungkapkan, hanyalah kebohongan belaka? Hanya untuk menyanjung ku saja?! Kamu jahat, Malvin! Kamu sungguh jahat!"

"Ya, mungkin aku memang jahat, Cecilia, Tapi semua itu aku lakukan juga demi kebaikanmu!"

"Demi kebaikanku? Kebaikan mana yang kamu maksud? Justru kepergianmu, membuat hidupku hancur, Malvin. Aku putus asa, Aku tidak tahu harus bagaimana lagi menjalani hidupku ke depannya."

"Kamu pasti bisa melewatinya tanpa diriku, Cecilia. Aku percaya, Kau adalah gadis yang kuat. Aku sungguh minta maaf, karena aku tidak bisa melanjutkan semuanya bersamamu. Aku memilih untuk melepaskan semuanya dan kembali menjalani kehidupanku, tanpa dirimu."

Cecilia memejamkan matanya mendengar itu. Dia pun menatap Malvin tak percaya. "Apa ada orang lain di hatimu, Malvin? Apa kamu memiliki wanita lain, selama ini, selain diriku?"

Malvino terdiam sejenak. Hingga kemudian dia kembali berucap. "Itu bukan urusanmu, Cecilia. Kembalilah menjalani hidupmu sendiri, dan lupakan aku!"

Setelah mengatakan itu, Malvino pun pergi meninggalkan apartemen itu. Sementara Cecilia, gadis itu menangis dan meronta meluapkan kekesalannya pada Malvino.

Di rumah, Rubby baru saja selesai makan. Saat melihat Malvino pulang, dirinya pun menyapa pria itu.

"Tuan Malvino?"

Malvino yang melihat Rubby, langsung menghampirinya. Kemudian dia berdiri di samping Rubby.

"Apa yang sedang kau lakukan malam-malam begini? Kau belum istirahat?"

"Aku baru saja selesai makan. Tiba-tiba perutku lapar. Apa Tuan Malvino juga mau makan?"

Malvino mengangguk. Rubby pun tersenyum, kemudian lekas mengambilkan makanan untuk calon suaminya itu.

Malvino duduk di samping kursi Rubby. Dia menunggu dengan sabar, saat wanita itu mengambilkan makanan untuknya.

"Anda suka apa, Tuan? Aku tidak tahu, makanan apa yang kau sukai." Rubby nampak kebingungan melihat banyaknya makanan di hadapannya.

"Semuanya aku suka. Apapun makanan yang kamu ambilkan, aku pasti akan memakannya."

Rubby sedikit gugup mendengar ucapan Malvino itu. Ini adalah kali pertama Rubby mendengar seorang pria berkata seperti itu padanya. Dia pun akhirnya mengambil beberapa makanan, kemudian memberikannya kepada Malvino.

"Ini, tuan."

Malvino pun menerimanya. "Terima kasih, Rubby, Tapi alangkah baiknya, Jika kamu tidak memanggilku dengan sebutan Tuan. Bukankah sebentar lagi kita juga akan menikah? Panggil saja aku Malvino, atau Malvin. Seperti kebanyakan orang memanggilku."

"T-tapi, itu tidak sopan, Tuan. Kau—"

"Aku yang memintanya, Rubby, calon suamimu!"

Seketika Rubby terdiam. Keduanya pun saling memandang. Hingga tiba-tiba, suara seseorang berdehem mencairkan suasana mereka.

"Kalian berdua sedang apa di sini?"

Rubby begitu gugup mendengar ucapan Gerald tersebut. Dia pun menundukkan wajahnya. Hingga kemudian, pria itupun menatap ke arah Malvino.

"Dan kamu, Malvin? Tadi Daddy mencarimu di kamarmu. Tapi kamu gak ada. Kemana, kamu?"

"Aku baru saja dari luar, Dad, tadi ada urusan sebentar."

"Urusan apa malam-malam seperti ini? Daddy pikir, tidak mungkin kalau urusan kantor, bukan?"

"Ya, itu, tadi aku bertemu dengan Cecilia."

Seketika Gerald terdiam mendengar ucapan putranya itu. Jelas dia tahu, Siapa itu Cecilia. Gadis itu merupakan kekasih Malvino, yang sudah lama dipacarinnya. Bahkan keduanya juga sempat membahas tentang pertunangan. Tentu Gerald tahu, bagaimana perasaan putranya saat ini.

"Kau sudah bicara dengannya?"

Malvino mengangguk. Gerald pun menghela nafas berat.

"Aku tahu mungkin ini tidak mudah bagi kalian berdua. Tapi ini adalah keputusan papi, dan kita semua sudah sepakat untuk menyetujuinya."

"Ya, aku mengerti, Dad. Aku tidak masalah untuk hal ini."

Gerald mengangguk.

Sementara Rubby, dia termenung memikirkan apa yang sebenarnya sedang dibicarakan oleh kedua orang itu. Dalam hati dia bertanya-tanya, Siapa itu Cecilia? Dan, apa hubungannya dengan Malvino?

Setelah selesai makan, Rubby pun kembali ke kamarnya. Namun pada saat dia hendak memasuki kamar, seseorang memanggilnya. Rubby pun mengurungkan niatnya untuk masuk.

Dia berbalik badan untuk melihat. Rupanya yang memanggilnya itu adalah Malvino. Rubby tersenyum ke arahnya.

"Tuan, em, maksudku, Malvin, ada apa?" tanya Rubby gugup.

Laki-laki itu menatap Rubby dengan ragu. "Bisakah kita bicara sebentar?"

Rubby mengangguk. "Ada apa?"

Malvino menghela nafas gundah. "Kau pasti bertanya-tanya, bukan, mengenai Siapa orang yang aku bahas tadi bersama Daddy?"

Rubby terdiam. Malvino pun mengerti, akan apa yang sedang dipikirkan oleh Rubby.

"Dia adalah kekasihku. Namanya Cecilia."

Deg!

Rubby terkejut mendengar itu. Namun dia tidak heran, pria tampan dan mapan seperti Malvino, tidak mungkin kalau tidak memiliki kekasih. Dia pun memaksakan senyumnya.

"Ooh.." Rubby hanya ber'Oh saja.

"Tapi kau jangan salah paham dulu. Karena aku sudah memutuskan hubunganku dengannya. Hubungan diantara kami berdua sudah berakhir."

Rubby terdiam. Bisa dia lihat, ada sedikit penyesalan di wajah Malvino saat mengatakan itu. Rubby yakin, Kalau pria itu begitu sangat mencintai kekasihnya itu.

"Apa kamu memutuskannya karena permintaan Opa?"

Malvino mengangguk. "Itu adalah keinginan Opa, dia menginginkan kita untuk menikah. Dan aku tidak mungkin menolaknya."

"Maaf," Rubby menundukkan wajahnya. Malvino mengernyit.

"Kenapa kamu minta maaf?"

"Karena gara-gara aku, kamu harus meninggalkan kekasihmu."

"Itu semua bukan gara-gara kamu, Rubby, itu sudah menjadi pilihanku. Aku sudah memilih untuk menerima amanat Opa, dan menikahimu. Tidak ada yang salah di sini, mungkin ini memang sudah takdir, kalau kita memang harus berjodoh."

Rubby terdiam mendengar ucapan Malvino itu. Dia pun menatap pria itu. Seketika keduanya saling berpandangan.

Bab terkait

  • Diasingkan Keluarga, Dinikahi Tuan Muda   Kembalinya Sahabat lama

    Pernikahan antara Malvino dan Rubby pun sudah diatur keluarga. Semuanya sibuk untuk mempersiapkan acara. Tak hanya keluarga dekat, namun Opa Oscar juga meminta kerabat jauh mereka untuk datang ke acara pernikahan Malvino dan Rubby nanti.Kini, seluruh keluarga sudah berkumpul untuk merayakan pernikahan Malvino dan Rubby yang akan diadakan lusa nanti. Undangan juga sudah mulai disebar. Hampir semua rekan bisnis yang menjadi kolega keluarga mereka, mereka undang.Tak hanya rekan bisnis, namun Malvino dan keluarganya juga mengundang Cecilia, untuk turut hadir ke pernikahannya Malvino. Cecilia terkejut saat mendapatkan undangan itu dari asistennya Malvino. Dia tidak menyangka, kalau kekasihnya itu akan semudah itu melupakannya. "Kamu jahat sekali, Malvin, kamu tega melakukan ini padaku!" ujar Cecilia tak terima. Dia pun mencoba untuk menghubungi Malvino. Tapi ponsel pria itu sama sekali tidak aktif. Cecilia pun kesal. "Apa Kamu sengaja mematikan ponselmu, supaya aku tidak bisa menghubun

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-28
  • Diasingkan Keluarga, Dinikahi Tuan Muda   Dia Ibu Pengganti

    Setelah selesai makan malam, Rubby pun memutuskan untuk kembali ke kamarnya. Namun tiba-tiba saja dia teringat kalau saat ini dia sedang mendapatkan tamu bulanannya. Dia bahkan tidak memiliki pembalut sama sekali di kamarnya. Dia pun harus segera pergi ke minimarket atau dia tidak bisa melewati tidur indahnya hari ini. Dia pun bergegas keluar dari kamar dan pergi menuju kamarnya Clarissa. Dia harus segera meminta izin kepada wanita itu untuk bisa keluar dari rumah. Tak berselang lama setelah mengetuk pintu, pintu tersebut pun dibuka oleh Clarissa. Wanita itu tersenyum melihat Rubby. "Rubby? Sayang, ada apa? Apa kamu membutuhkan sesuatu?" Rubby pun memelintir pakaiannya menggunakan tangan sebelum berbicara. Dia merasa ragu untuk mengatakannya. "Em, begini Nyonya, saya—" "Rubby, bukankah sudah kukatakan, untuk tidak memanggilku dengan sebutan seperti itu? Panggil aku Mami, seperti layaknya Malvin memanggilku. Dan jangan berbicara formal seperti itu denganku! Bicara seperti biasa saja

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-07
  • Diasingkan Keluarga, Dinikahi Tuan Muda   Menikah Karena Sebuah Perjodohan

    "Ibu pengganti?"Rubby mengangguk mengiyakan. "Sebenarnya ceritanya panjang Malvin, aku tidak bisa menceritakannya di sini. Ini sudah larut. Bisakah aku membawanya ke rumah?"Malvin terdiam sejenak. Hingga kemudian dia pun mengangguk. "Baikkah, kamu boleh mengajaknya ke rumah."Rubby tersenyum mendengar itu. "Terima kasih."Malvino mengangguk. Kemudian mereka semua pun masuk ke dalam mobil. Malvin melajukan mobilnya meninggalkan tempat itu. Setibanya di kediaman keluarga Thompson, Rubby mengajak Minah untuk masuk ke dalam rumah. Minah sedikit keheranan melihat rumah tersebut. Dia tidak tahu itu rumah siapa. "Non Rubby, ini rumah siapa? Kenapa kita kesini saat ini?"Rubby tersenyum mendengar pertanyaan Minah tersebut. "Ini rumah keluarga Thompson, Mbok. Mereka adalah keluarga baruku!"Minah sedikit terkejut mendengar pernyataan Rubby. "Keluarga baru Non?"Rubby mengangguk. Hingga akhirnya langkah mereka pun tiba di ruang utama. Kakek Oscar, Clarissa, dan juga yang lainnya menatap tany

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-10
  • Diasingkan Keluarga, Dinikahi Tuan Muda   Kecupan Pertama

    Malam harinya Malvin kembali mendapatkan telepon dari mantan kekasihnya—Secilia. Gadis itu masih juga belum menyerah dan belum bisa menerima nasibnya.Sudah berkali-kali Secilia mencoba menghubunginya. Namun Malvin berusaha untuk mengabaikannya. Hingga pada panggilan ke sepuluh, akhirnya Malvin pun mengangkat panggilannya. Dia merasa terganggu dengan suara dering dari telpon tersebut."Ada apa lagi, nona Secilia? Bukankah sudah saya katakan untuk tidak menghubungi saya lagi? Saya sungguh merasa terganggu dengan panggilan dari Anda. Saat ini saya sedang sibuk mengurus acara pernikahan saya."Secilia terisak tangis. "Aku mohon jangan seperti ini Malvin, aku tidak bisa kehilangan kamu. Tolong jangan pernah tinggalkan aku. Batalkan pernikahan kamu dengan gadis itu, Malvin. Aku mohon...""Apa yang anda katakan, Nona Secilia. Saya tidak mungkin membatalkan pernikahan saya. Semuanya sudah di atur dan tinggal menunggu hari H nya saja. Saya harap anda tidak lagi mengganggu saya. Tolong terima

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-03
  • Diasingkan Keluarga, Dinikahi Tuan Muda   Anak pembawa sial!

    Pranggg!!!Sebuah barang yang pecah menggema memenuhi sudut ruangan. Seorang gadis menunduk untuk memungut pecahan kaca tersebut."Ahh!..." Gadis itu di tarik."Plakkkk!!!' sebuah tamparan menghujam pipi mulusnya."Dasar anak bodoh! Siapa yang suruh kamu jatuhkan piring itu?! Kau tahu, harga piring itu jauh lebih mahal ketimbang harga dirimu! Dan sekarang piring itu sudah pecah. Mau pakai apa kau menggantinya?!" ujar Armand, yang merupakan papanya. Gadis itu hanya menunduk sambil memegang pipinya yang terasa panas."Jawab papa, Rubby! Kenapa kamu selalu saja ceroboh! Sudah berapa banyak barang-barang yang pecah gara-gara ulahmu! Papa lelah, Kenapa juga Amira harus melahirkan anak sepertimu! Harusnya kamu mati saja dulu, bukan mamamu! Memang kau anak pembawa sial!"Deg!Air mata luruh di pipi Rubby mendengar ucapan papanya itu. Sampai hati, laki-laki yang begitu ia sayangi menyumpahinya seperti itu.Ini bukan pertama kalinya Rubby di marahi seperti itu. Hampir setiap waktu, setiap kali

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-18
  • Diasingkan Keluarga, Dinikahi Tuan Muda   Mungkin dia mati!

    Rubby di larikan ke rumah sakit. Karena dia mengalami luka goresan juga tusukan di perutnya. Dia bahkan harus mendapatkan donor darah, karena Rubby kehilangan banyak darah.Pria yang tadi ditolong Rubby itupun lekas menghubungi orang-orangnya, juga keluarganya. Tak lama kemudian, keluarga pria itupun datang bersama para ajudannya."Opa! Opa tidak apa-apa 'kan?! Opa baik-baik saja 'kan?!" tanya seorang pria yang tak lain merupakan cucu dari pria yang ditolong Rubby tadi. Pria itu nampak khawatir dengan kondisi dan keadaan kakeknya yang dikabarkan terkena perampokan. "Aku baik-baik saja, Marvel, kau tak perlu khawatir. Hanya saja, gadis itu yang terluka. Dia yang menolongku tadi," ujar kakek Oscar. Ya, rupanya pria yang ditolong Rubby tak lain adalah Oscar Thompson. Dia adalah seorang pengusaha sukses dan di kenal sebagai crazy rich di kota A. Oscar memiliki satu anak laki-laki bernama Gerald Thompson. Sedangkan menantunya bernama Clarissa. Dia adalah warga lokal yang dinikahi Gerald.

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-18
  • Diasingkan Keluarga, Dinikahi Tuan Muda   Dia menghilang!

    Di rumah sakit, Rubby mulai siuman. Perlahan dia membuka matanya. "Akh, sakittt..."Sontak semua orang yang ada di dalam ruangan pun menoleh ke arahnya. Mereka bergegas menghampiri Rubby."Nak? Kau sudah siuman?" tanya Oscar memperhatikan gadis itu. Rubby pun menatap wajah tua di hadapannya itu. Ia mencoba mengingat-ingat apa yang terjadi."Tuan? Anda baik-baik saja?" tanya Rubby khawatir. "Syukurlah Anda selamat, Tuan. Saya senang melihat Tuan masih hidup," ucapnya kemudian. Mata Oscar berkaca-kaca mendengar itu. "Nak, kau baru saja selamat dari maut, dan kau masih sempat-sempatnya menanyakan keadaanku? Yang harus di khawatirkan itu adalah kondisimu. Kalau sampai terjadi sesuatu padamu, apa yang harus aku katakan pada kedua orang tuamu?"Mendengar ucapan Oscar, Rubby jadi sedih. "Anda tidak perlu mengatakan apapun pada keluargaku, Tuan, karena aku matipun, tidak akan ada yang menanyakan keberadaanku."Oscar dan yang lainnya saling melempar pandangan, "Apa maksudmu, Nak?"Rubby meng

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-18
  • Diasingkan Keluarga, Dinikahi Tuan Muda   Kabar tentang Rubby

    Rubby berjalan sambil menangis menuju kamarnya yang berada di lantai bawah. Ya, kamar Rubby berada tepat di sebelah kamarnya Minah, pembantunya. Disana, Rubby mendapati Minah yang sedang mengemasi pakaiannya."Mbok?"Minah yang sedang fokus membereskan pakaian itu pun seketika menoleh ke arah suara. Matanya berkaca-kaca begitu melihat seseorang yang sangat di rindukannya."Non Rubby?" Minah berhamburan menghampirinya, lantas wanita itu memeluknya. "Non Rubby, akhirnya non pulang juga. Non dari mana saja? Mbok sangat mengkhawatirkan non Rubby," ujar Minah menangis. Rubby pun melepaskan pelukannya dan menatap Minah. Namun ada yang aneh dengan wanita tua itu, badannya penuh luka memar. Rubby pun memegang wajahnya."Mbok? Ini kenapa? Kenapa wajah sama tangan mbok penuh dengan luka memar? Apa yang sudah terjadi, mbok? Apa terjadi sesuatu sama mbok, saat saya pergi?" tanya Rubby.Minah menggeleng-geleng kepala, "Tidak ada, non. Mbok tidak apa-apa kok, ini hanya terjatuh saja di kamar mandi,

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-18

Bab terbaru

  • Diasingkan Keluarga, Dinikahi Tuan Muda   Kecupan Pertama

    Malam harinya Malvin kembali mendapatkan telepon dari mantan kekasihnya—Secilia. Gadis itu masih juga belum menyerah dan belum bisa menerima nasibnya.Sudah berkali-kali Secilia mencoba menghubunginya. Namun Malvin berusaha untuk mengabaikannya. Hingga pada panggilan ke sepuluh, akhirnya Malvin pun mengangkat panggilannya. Dia merasa terganggu dengan suara dering dari telpon tersebut."Ada apa lagi, nona Secilia? Bukankah sudah saya katakan untuk tidak menghubungi saya lagi? Saya sungguh merasa terganggu dengan panggilan dari Anda. Saat ini saya sedang sibuk mengurus acara pernikahan saya."Secilia terisak tangis. "Aku mohon jangan seperti ini Malvin, aku tidak bisa kehilangan kamu. Tolong jangan pernah tinggalkan aku. Batalkan pernikahan kamu dengan gadis itu, Malvin. Aku mohon...""Apa yang anda katakan, Nona Secilia. Saya tidak mungkin membatalkan pernikahan saya. Semuanya sudah di atur dan tinggal menunggu hari H nya saja. Saya harap anda tidak lagi mengganggu saya. Tolong terima

  • Diasingkan Keluarga, Dinikahi Tuan Muda   Menikah Karena Sebuah Perjodohan

    "Ibu pengganti?"Rubby mengangguk mengiyakan. "Sebenarnya ceritanya panjang Malvin, aku tidak bisa menceritakannya di sini. Ini sudah larut. Bisakah aku membawanya ke rumah?"Malvin terdiam sejenak. Hingga kemudian dia pun mengangguk. "Baikkah, kamu boleh mengajaknya ke rumah."Rubby tersenyum mendengar itu. "Terima kasih."Malvino mengangguk. Kemudian mereka semua pun masuk ke dalam mobil. Malvin melajukan mobilnya meninggalkan tempat itu. Setibanya di kediaman keluarga Thompson, Rubby mengajak Minah untuk masuk ke dalam rumah. Minah sedikit keheranan melihat rumah tersebut. Dia tidak tahu itu rumah siapa. "Non Rubby, ini rumah siapa? Kenapa kita kesini saat ini?"Rubby tersenyum mendengar pertanyaan Minah tersebut. "Ini rumah keluarga Thompson, Mbok. Mereka adalah keluarga baruku!"Minah sedikit terkejut mendengar pernyataan Rubby. "Keluarga baru Non?"Rubby mengangguk. Hingga akhirnya langkah mereka pun tiba di ruang utama. Kakek Oscar, Clarissa, dan juga yang lainnya menatap tany

  • Diasingkan Keluarga, Dinikahi Tuan Muda   Dia Ibu Pengganti

    Setelah selesai makan malam, Rubby pun memutuskan untuk kembali ke kamarnya. Namun tiba-tiba saja dia teringat kalau saat ini dia sedang mendapatkan tamu bulanannya. Dia bahkan tidak memiliki pembalut sama sekali di kamarnya. Dia pun harus segera pergi ke minimarket atau dia tidak bisa melewati tidur indahnya hari ini. Dia pun bergegas keluar dari kamar dan pergi menuju kamarnya Clarissa. Dia harus segera meminta izin kepada wanita itu untuk bisa keluar dari rumah. Tak berselang lama setelah mengetuk pintu, pintu tersebut pun dibuka oleh Clarissa. Wanita itu tersenyum melihat Rubby. "Rubby? Sayang, ada apa? Apa kamu membutuhkan sesuatu?" Rubby pun memelintir pakaiannya menggunakan tangan sebelum berbicara. Dia merasa ragu untuk mengatakannya. "Em, begini Nyonya, saya—" "Rubby, bukankah sudah kukatakan, untuk tidak memanggilku dengan sebutan seperti itu? Panggil aku Mami, seperti layaknya Malvin memanggilku. Dan jangan berbicara formal seperti itu denganku! Bicara seperti biasa saja

  • Diasingkan Keluarga, Dinikahi Tuan Muda   Kembalinya Sahabat lama

    Pernikahan antara Malvino dan Rubby pun sudah diatur keluarga. Semuanya sibuk untuk mempersiapkan acara. Tak hanya keluarga dekat, namun Opa Oscar juga meminta kerabat jauh mereka untuk datang ke acara pernikahan Malvino dan Rubby nanti.Kini, seluruh keluarga sudah berkumpul untuk merayakan pernikahan Malvino dan Rubby yang akan diadakan lusa nanti. Undangan juga sudah mulai disebar. Hampir semua rekan bisnis yang menjadi kolega keluarga mereka, mereka undang.Tak hanya rekan bisnis, namun Malvino dan keluarganya juga mengundang Cecilia, untuk turut hadir ke pernikahannya Malvino. Cecilia terkejut saat mendapatkan undangan itu dari asistennya Malvino. Dia tidak menyangka, kalau kekasihnya itu akan semudah itu melupakannya. "Kamu jahat sekali, Malvin, kamu tega melakukan ini padaku!" ujar Cecilia tak terima. Dia pun mencoba untuk menghubungi Malvino. Tapi ponsel pria itu sama sekali tidak aktif. Cecilia pun kesal. "Apa Kamu sengaja mematikan ponselmu, supaya aku tidak bisa menghubun

  • Diasingkan Keluarga, Dinikahi Tuan Muda   Penjelasan Malvino

    Malvino tiba di apartemennya Cecilia. Gadis itu antusias menyambut kedatangan kekasihnya. Namun pada saat Cecilia memeluk Malvino, pria itu langsung melepaskan pelukannya."Ada apa? Kau tidak merindukanku?" tanya Cecilia sedih. "Langsung to the point saja. Saya tidak memiliki banyak waktu," ujar Malvino tiba-tiba. Gadis itu mengernyit. "Saya? Kenapa nada bicara kamu jadi formal seperti itu, padaku, Malvin? Apa mungkin sekarang, kita sudah sejauh itu?"Malvino menatap Cecilia. "Seperti yang sudah aku katakan sebelumnya padamu, kalau diantara kita sudah selesai, Cecilia. Carilah pria lain untuk menjadi kekasihmu. Karena mulai saat ini, aku tidak bisa bersamamu lagi."Cecilia menatap kecewa ke arah Malvino. Dia sungguh tidak menyangka, kalau laki-laki itu akan benar-benar meninggalkannya."Apakah semudah itu, Malvin? Semudah itu kamu meninggalkanku, setelah apa yang sudah kita lewati bersama? Bukankah kamu juga sudah berjanji, kalau kamu hanya akan menikah denganku, Malvin? Lalu ke man

  • Diasingkan Keluarga, Dinikahi Tuan Muda   Menikahlah dengan cucuku!

    "Siapa kau?! Beraninya kau mengganggu kesenanganku!" teriak Robert tak terima. Pria itu pun langsung melemparkan sebuah cek kosong kepada Robert. "Isi sendiri nominalnya! Setelah itu, lepaskan gadis itu!" Robert pun mengambil cek kosong tersebut, lalu tersenyum. "Terserah mau aku isi berapapun?" "Ya, tapi sebagai imbalannya, kau lepaskan gadis itu! Dan anggap semuanya impas." Robert tersenyum. "Baiklah, aku setuju." Setelah itu dia pun mengisi nominalnya. Lantas memberikan cek Itu kembali kepada pria itu. Pria itu tak terkejut. Dia sudah menduga sebelumnya, kalau Robert akan menghargainya dengan jumlah yang tinggi. Setelah mendapatkan apa yang dia inginkan, Robert pun akhirnya Pergi. Sementara pria itu, dia langsung menghampiri Rubby dan memberikannya sebuah pakaian. "Pakai itu, dan ikutlah denganku!" Rubby menatap pria itu tak percaya. "Kamu siapa? Dan, apa yang sedang kamu lakukan disini?" "Aku datang untuk menolongmu." "Menolongku? Tapi, bagaimana kamu tahu, kal

  • Diasingkan Keluarga, Dinikahi Tuan Muda   Di jual

    Pagi harinya, Minah pergi untuk mencari pekerjaan. Sedangkan Rubby, dia di rumah untuk memulihkan kondisinya. "Kasihan mbok Minah, gara-gara aku, dia harus menjadi seperti ini. Aku gak boleh diam saja. Setelah pulih nanti, aku juga harus berusaha mencari pekerjaan untuk membantunya."—Sementara itu di perusahaan, Armand tiba-tiba saja didatangi beberapa orang yang merupakan kolegannya. Mereka menuntut kerugian atas investasi yang mereka buat dan tak menghasilkan. Mereka mengancam Armand, kalau dirinya tidak mengganti uang milik mereka, maka mereka akan mengajukan kasus tersebut ke pihak kepolisian atas tuduhan penggelapan uang dan penipuan. Tentu Armand yang mendengar itu, merasa ketakutan."Saya mohon, tolong kasih saya waktu! Saya berjanji akan mencari uangnya dan mengganti kerugian kalian.""Lalu menurut kamu, kami harus percaya? Kami khawatir kalau kamu akan melarikan diri setelah ini. Apalagi setelah tahu kalau kami menuntut kerugian ini.""Saya berjanji kalau saya tidak akan

  • Diasingkan Keluarga, Dinikahi Tuan Muda   Kabar tentang Rubby

    Rubby berjalan sambil menangis menuju kamarnya yang berada di lantai bawah. Ya, kamar Rubby berada tepat di sebelah kamarnya Minah, pembantunya. Disana, Rubby mendapati Minah yang sedang mengemasi pakaiannya."Mbok?"Minah yang sedang fokus membereskan pakaian itu pun seketika menoleh ke arah suara. Matanya berkaca-kaca begitu melihat seseorang yang sangat di rindukannya."Non Rubby?" Minah berhamburan menghampirinya, lantas wanita itu memeluknya. "Non Rubby, akhirnya non pulang juga. Non dari mana saja? Mbok sangat mengkhawatirkan non Rubby," ujar Minah menangis. Rubby pun melepaskan pelukannya dan menatap Minah. Namun ada yang aneh dengan wanita tua itu, badannya penuh luka memar. Rubby pun memegang wajahnya."Mbok? Ini kenapa? Kenapa wajah sama tangan mbok penuh dengan luka memar? Apa yang sudah terjadi, mbok? Apa terjadi sesuatu sama mbok, saat saya pergi?" tanya Rubby.Minah menggeleng-geleng kepala, "Tidak ada, non. Mbok tidak apa-apa kok, ini hanya terjatuh saja di kamar mandi,

  • Diasingkan Keluarga, Dinikahi Tuan Muda   Dia menghilang!

    Di rumah sakit, Rubby mulai siuman. Perlahan dia membuka matanya. "Akh, sakittt..."Sontak semua orang yang ada di dalam ruangan pun menoleh ke arahnya. Mereka bergegas menghampiri Rubby."Nak? Kau sudah siuman?" tanya Oscar memperhatikan gadis itu. Rubby pun menatap wajah tua di hadapannya itu. Ia mencoba mengingat-ingat apa yang terjadi."Tuan? Anda baik-baik saja?" tanya Rubby khawatir. "Syukurlah Anda selamat, Tuan. Saya senang melihat Tuan masih hidup," ucapnya kemudian. Mata Oscar berkaca-kaca mendengar itu. "Nak, kau baru saja selamat dari maut, dan kau masih sempat-sempatnya menanyakan keadaanku? Yang harus di khawatirkan itu adalah kondisimu. Kalau sampai terjadi sesuatu padamu, apa yang harus aku katakan pada kedua orang tuamu?"Mendengar ucapan Oscar, Rubby jadi sedih. "Anda tidak perlu mengatakan apapun pada keluargaku, Tuan, karena aku matipun, tidak akan ada yang menanyakan keberadaanku."Oscar dan yang lainnya saling melempar pandangan, "Apa maksudmu, Nak?"Rubby meng

DMCA.com Protection Status