Share

Bab 105

"Kamu sebaiknya menelepon Rangga," saran Kirana saat dia meletakkan cokelat panas ke hadapan Gita. Mereka sudah berada di rumah setelah membatalkan rencana untuk menonton film. Tentu saja. Siapa yang mau menonton setelah melihat Gita menangis?

Gita tidak langsung menjawab dan terus menatap ke depan. Dia mendengar Kirana tapi benaknya tidak benar-benar di sana. Atau iya?

Mungkinz dia hanya malas memikirkan jawabannya.

Tapi kemudian, Gita merasakan tangan Kirana yang menggenggamnya. "Jangan ditahan sendirian."

Barulah saat itu, Gita menatap Kirana. Mereka saling bertukar pandangan seolah-olah membagi luka.

"Dia akan mendengarkanmu."

Benarkah?

Tapi Gita telah memutuskan. Dia tidak mau mengganggu Rangga. Jadi Gita menggelengkan kepalanya.

"Atau kamu mau aku meneleponnya untukmu?"

Gita seketika mengeratkan genggamannya untuk mencegah Kirana. "Jangan."

"Kenapa?"

Kenapa?

Gita tidak mau mengganggu Rangga.

Ah, tidak. Sebenarnya, dia takut Rangga tidak mengangkat teleponnya atau lebih buruk, di
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status