Begitu cepat waktu berlalu, tanpa terasa kini hari bahagia keluarga Oetama pun tiba, saat dimana Dio akan diwisuda. Jika saat hari wisuda Bia hanya dirayakan di rumah, tetapi kali ini restaurant milik Noorma menjadi tempat perayaan hari bahagia tersebut. Seperti yang sudah dia janjikan kepada sang
"Alta! Kamu benar Alta, kan?" tanya seorang wanita muda yang posisinya tidak jauh dari tempat keluarga Oetama berkumpul. Alta menjadi salah tingkah saat Gio dan Ari Nugraha berjalan menghampirinya, ketiganya mengarahkan pandangannya kepada wanita muda yang saat ini berada tidak jauh dari mereka. Pa
Alta sudah bisa merasa lega karena kebenaran tentang Mutia sudah diketahui bersama. Mutia ternyata adalah kakak kelas Diandra waktu masih di sekolah dasar, saat Diandra masih tinggal di desa bersama Rama dan Nuris, ibu sambungnya. Mutia berada di restaurant milik Noorma karena sedang menemani suamin
Tidak ingin terlalu larut dalam berbagai perayaan, kini keluarga Oetama seolah ingin langsung tancap gas dengan bertambahnya tenaga baru. Keberadaan Dio di Oetama Corporations sangat diharapkan akan memberikan ide-ide segar yang akan membawa kemajuan untuk perusahaan yang mereka warisi dari leluhur
Jika hati sudah mencintai, rasa itu tidak akan mudah hilang begitu saja, meskipun raga telah terpisahkan oleh jarak, atau bahkan rasa yang membuncah tetap yang tidak berbalas. Ingin rasanya terus mengejar sampai pada titik akhir asa yang masih tersisa, tetapi rintangan yang ada membuatnya harus perl
"Sepertinya kau sudah berhasil menyingkirkan semua yang menjadi penghalang kebahagiaanmu," ucap Hanna tepat di hadapan Nadia dengan nada sinis. "Apa maksudmu berbicara seperti itu kepadaku, Han?" tanya Nadia sambil mengerutkan dahinya menatap ke arah Hanna. Nadia yang hendak menyeruput jus pesanan
Suara riuh tawa beberapa wanita yang terlihat penuh dengan binar kebahagian terdengar memenuhi restaurant, hingga mampu menarik perhatian pengunjung yang lainnya. Ternyata sekumpulan sosialita istri-istri para pengusaha sedang mengadakan pertemuan di restaurant tersebut. Ya, sesuatu yang mereka sebu
Hari yang sungguh berat dan melelahkan bagi Nadia, hari ini terasa seperti sebuah hari penghakiman bagi ibu tiga anak itu. Bagaimana tidak, dua orang yang dia anggap sebagai sahabat secarasilih berganti menghakimi dirinya. Dua wanita yang memiliki nama panggilan yang hampir sama itu dalam waktu yang
Rio mencium kening Ishana yang terlelap dengan wajahnya yang masih terlihat pucat. Lelaki yang kini telah bergelar suami itu merapikan selimut agar menutupi tubuh istrinya hingga sebatas dada. Rio pun bergegas keluar untuk menemui keluarga yang sudah berkumpul di luar kamar. Meskipun pernikahan dil
Setelah pintu terbuka sebuah kejutan bagi Rio saat melihat keluarganya datang, meskipun harus tanpa adanya Dio. Adik yang tentunya juga sangat dia rindukan, karena setelah pernikahannya hingga saat ini Rio belum bertemu kembali Dio kembali. Ternyata bukan hanya keluarga Oetama yang datang tetapi pa
Sebagai orang yang dianggap paling dekat dengan Ishana, tentu Bumi menjadi terduga paling utama sebagai pelaku yang telah memberikan racun kepada Ishana. Karena itulah Bumi kembali ke Amerika untuk memberi keterangan dan membuktikan jika dirinya bukanlah pelaku kejahatan tersebut. Penyelidikan yang
Rio menatap boneka yang berbentuk bulan, yang saat ini menemani Ishana tidur. Senyum terukir indah di bibir Rio kala mengingat saat dia membeli boneka itu untuk Ishana. Rio sangat yakin jika sampai detik ini Ishana masih mencintainya dan akan bersedia untuk menikah dengannya. Sebenarnya tidak masala
"Maafkan sikap mamanya Isha!" pinta Satria. Saat ini Rio dan Satria sedang duduk berhadapan berada di sebuah restaurant, Satria tahu jika sejak kedatangannya Rio belum makan sama sekali. "Apa yang terjadi pada Isha, Om?" tanya Rio yang sejak tadi belum mendapatkan jawaban. "Ada orang yang ingin m
"Sudah merasa lebih baik?" tanya Bumi kepada Ishana Putri sulung Handa dan Satria membersihkan sisa muntahan yang masih ada di sekitar mulutnya dengan tisu yang di sodorkan oleh Bumi. Tak ada satu orang pun yang ingin merasaka sakit, begitu juga dengan Ishana, meskipun saat ini dia menempati ruang
"Tanggung jawab apa?" tanya Rio kepada Bia dengan mengerutkan dahinya. "Bia nggak tahu, Kak! Tapi sepertinya antara Kak Bumi dan Isha ..." Lidah Bia terasa kelu, hingga dia tidak bisa melanjutkan kalimatnya, Si bungsu di keluarga Oetama itu justru memalingkan wajahnya karena tidak ingin jika sang
Sudah hampir satu minggu keluarga Argawinata meninggalkan Indonesia, tak ada kabar dan berita yang bisa di gali dari orang-orang terdekat, karena kepergian mereka yang begitu mendadak. Usaha Rio untuk menghubungi Satria dan Handa tidak pernah membuahkan hasil, bahkan ponsel Ishana sudah lama dalam k
Tidak alasan bagi Nadia dan Gio untuk menolak lamaran dari Bumi, apalagi Bia sendiri telah menganggukkan kepalanya sebagai tanda jika si bungsu itu telah menerima lamaran dari kekasih hatinya. Meskipun hubungan mereka belum lama terjalin, bahkan selama ini Bia dan Bumi harus menjalani hubungan jarak