Melangkah dengan terburu-buru meninggalkan Gedung Arga Group, berulang kali Gio menggelengkan kepalanya, sungguh dia tidak mengira Satria akan bertindak demikian kepada dirinya. Hubungan baik yang terjalin antara dua keluarga dan hubungan bisnis antara dua perusahaan seolah tidak ada artinya bagi Sa
Setelah membuka pintu dan mempersilahkan para tamu masuk, Satria langsung kembali mendekat dan duduk di tepian brankar dimana sang istri berada. Satria benar-benar tak ingin jauh dari istri dan anaknya, anak yang kehadirannya sudah lama mereka nantikan. Senyum bahagia terus mengembang di bibir pasan
"Satria tidak bisa seperti itu ... Satria tidak bisa menagih janji itu pada Rio.Waktu itu Rio masih terlalu kecil, dia tidak tahu apa yang dia ucapkan, bahkan dia belum baliq, Yah!" ucap Nadia, ibu tiga anak itu tidak bisa menyembunyikan kekesalannya. Bagi Nadia apa yang dilakukan oleh Satria sangat
Dari layar ponsel, terlihat silih berganti foto-foto kebersamaan Rio dan Ishana. Tampak ada jari yang dengan lincah terus menscroll foto-foto tersebut, ada banyak foto candid saat keduanya sedang bersantai dan makan bersama, hingga foto-foto saat pesta perayaan ulang tahun ke tujuh belas Ishana. Dal
Dengan lembut Satria mengusap punggung Ishana. Seperti apa yang diharapkan oleh Satria, putri sulungnya itu kini terlihat sudah lebih tenang, dan seolah-olah telah menemukan kedamaian kala berada di dalam pelukan sang papa. Jangan tanyakan lagi bagaimana perasaan Satria sekarang. Sebagai seorang ay
Meskipun sudah menduga Rio akan menanyakan hal tersebut, tetapi Nadia dan Gio tetap saja gugup saat menghadapi situasi ini. Bahkan saat mereka berdua harus menyaksikan ekspresi Dio yang sangat terkejut saat mendengar pertanyaan dari Rio. Dio dan Bia sungguh tidak menduga jika ternyata pria yang dim
"Terima kasih, Eyang," ucap Rio, lalu diberikannya pelukan hangat untuk sang nenek yang sudah berhasil menenangkan hatinya yang sedang gundah. "Setelah ini saya harus memberitahukan kepada Om Satria alasan ayah menolak perjodohan saya dengan Isha, semoga Om Satria tidak jadi mengurungkan niatnya unt
Nadia berdiri di teras rumahnya melepas kepergian Hanna, dilihatnya mobil yang membawa sahabatnya itu keluar dari pintu gerbang, meninggalkan rumahnya. Nadia tetap bergeming di posisinya meskipun saat ini pintu gerbang sudah ditutup kembali. Nadia merasa berat untuk membawa tubuhnya beranjak, entah
Rio mencium kening Ishana yang terlelap dengan wajahnya yang masih terlihat pucat. Lelaki yang kini telah bergelar suami itu merapikan selimut agar menutupi tubuh istrinya hingga sebatas dada. Rio pun bergegas keluar untuk menemui keluarga yang sudah berkumpul di luar kamar. Meskipun pernikahan dil
Setelah pintu terbuka sebuah kejutan bagi Rio saat melihat keluarganya datang, meskipun harus tanpa adanya Dio. Adik yang tentunya juga sangat dia rindukan, karena setelah pernikahannya hingga saat ini Rio belum bertemu kembali Dio kembali. Ternyata bukan hanya keluarga Oetama yang datang tetapi pa
Sebagai orang yang dianggap paling dekat dengan Ishana, tentu Bumi menjadi terduga paling utama sebagai pelaku yang telah memberikan racun kepada Ishana. Karena itulah Bumi kembali ke Amerika untuk memberi keterangan dan membuktikan jika dirinya bukanlah pelaku kejahatan tersebut. Penyelidikan yang
Rio menatap boneka yang berbentuk bulan, yang saat ini menemani Ishana tidur. Senyum terukir indah di bibir Rio kala mengingat saat dia membeli boneka itu untuk Ishana. Rio sangat yakin jika sampai detik ini Ishana masih mencintainya dan akan bersedia untuk menikah dengannya. Sebenarnya tidak masala
"Maafkan sikap mamanya Isha!" pinta Satria. Saat ini Rio dan Satria sedang duduk berhadapan berada di sebuah restaurant, Satria tahu jika sejak kedatangannya Rio belum makan sama sekali. "Apa yang terjadi pada Isha, Om?" tanya Rio yang sejak tadi belum mendapatkan jawaban. "Ada orang yang ingin m
"Sudah merasa lebih baik?" tanya Bumi kepada Ishana Putri sulung Handa dan Satria membersihkan sisa muntahan yang masih ada di sekitar mulutnya dengan tisu yang di sodorkan oleh Bumi. Tak ada satu orang pun yang ingin merasaka sakit, begitu juga dengan Ishana, meskipun saat ini dia menempati ruang
"Tanggung jawab apa?" tanya Rio kepada Bia dengan mengerutkan dahinya. "Bia nggak tahu, Kak! Tapi sepertinya antara Kak Bumi dan Isha ..." Lidah Bia terasa kelu, hingga dia tidak bisa melanjutkan kalimatnya, Si bungsu di keluarga Oetama itu justru memalingkan wajahnya karena tidak ingin jika sang
Sudah hampir satu minggu keluarga Argawinata meninggalkan Indonesia, tak ada kabar dan berita yang bisa di gali dari orang-orang terdekat, karena kepergian mereka yang begitu mendadak. Usaha Rio untuk menghubungi Satria dan Handa tidak pernah membuahkan hasil, bahkan ponsel Ishana sudah lama dalam k
Tidak alasan bagi Nadia dan Gio untuk menolak lamaran dari Bumi, apalagi Bia sendiri telah menganggukkan kepalanya sebagai tanda jika si bungsu itu telah menerima lamaran dari kekasih hatinya. Meskipun hubungan mereka belum lama terjalin, bahkan selama ini Bia dan Bumi harus menjalani hubungan jarak