Awalnya Gio akan mengadakan acara aqiqah untuk Baby Rio pada saat putra pertamanya itu berusia tujuh hari, tetapi melihat kondisi Nadia yang belum pulih sepenuhnya, Gio mengundurnya hingga usia sang putra empat belas hari. Sebenarnya dengan dua ekor kambing saja sudah sah untuk aqiqah seorang anak
"Apa kau yakin, istri baru Rama akan menyayangi Diandra seperti anaknya sendiri?" "Coba Ayah tanya pada diri Ayah sendiri! Apa yang membuat Ayah tak ingin Rio memanggil Ayah dengan sebutan papa?" Gio terdiam, dia memang tidak ingin anak-anaknya memanggilnya papa, karena panggilan itu sudah digunak
"NADIA!" Terdengar suara keras Helena menggelegar memanggil menantunya. Tergopoh-gopoh Nadia menghampiri Helena yang baru saja memasuki rumah, wajah Helena sudah terlihat merah karena sedang dikuasai oleh amarah. Ditatapnya dengan saksama menantu yang berdiri tepat di depannya. Tidak ada yang kuran
Gio berdiri di belakang Nadia, sambil menggoda Baby Rio. Melihat istrinya yang dari tadi memilih diam dan tidak mengindahkan kedatangannya, Gio berinisiatif untuk duduk di samping kanan wanita yang telah melahirkan putranya tersebut. Entah apa yang terjadi hingga tiba-tiba terlihat ada kecanggunga
Nadia membantu Gio merapikan stelan kerjanya, jas formal berwarna navy dengan celana senada ditambah dengan dasi bermotif garis-garis, membuat penampilan ayah muda itu terlihat sempurna. Gio merengkuh pinggang istrinya yang kini sudah kembali langsing, jarak terpangkas, hingga hanya pakaian yang mer
Alta melakukan apa yang diperintahkan oleh neneknya, tak lama Helena sudah menghampiri Alta dengan membawa Baby Rio dalam gendongannya. Dengan berhati-hati Helena meletakkan Baby Rio di pangkuan Alta. "Hati-hati!" ucap Helena memberikan peringatan pada Alta. "Ini susunya Dedek Rio, sepertinya dedek
Sebuah mobil mewah berhenti di depan rumah Gio, setelah terparkir sempurna terlihat Ari Nugraha keluar dengan menjinjing sebuah paper bag berlogo brand pakaian anak. Dengan penuh percaya diri pengacara muda itu melangkahkan kaki memasuki pekarangan rumah Gio. Belum sempat Ari Nugraha menekan bel, pi
Tak menyangkal, bahkan senyum terulas di bibirnya saat Alta mengarahkan pandangan kepadanya. Ari Nugraha sebagai tersangka utama berusaha bersikap ksatria dengan tetap berada di tempatnya semula, siap menerima semua amarah dan caci maki dari tiga perempuan di depannya yang sudah menatapnya dengan so
Rio mencium kening Ishana yang terlelap dengan wajahnya yang masih terlihat pucat. Lelaki yang kini telah bergelar suami itu merapikan selimut agar menutupi tubuh istrinya hingga sebatas dada. Rio pun bergegas keluar untuk menemui keluarga yang sudah berkumpul di luar kamar. Meskipun pernikahan dil
Setelah pintu terbuka sebuah kejutan bagi Rio saat melihat keluarganya datang, meskipun harus tanpa adanya Dio. Adik yang tentunya juga sangat dia rindukan, karena setelah pernikahannya hingga saat ini Rio belum bertemu kembali Dio kembali. Ternyata bukan hanya keluarga Oetama yang datang tetapi pa
Sebagai orang yang dianggap paling dekat dengan Ishana, tentu Bumi menjadi terduga paling utama sebagai pelaku yang telah memberikan racun kepada Ishana. Karena itulah Bumi kembali ke Amerika untuk memberi keterangan dan membuktikan jika dirinya bukanlah pelaku kejahatan tersebut. Penyelidikan yang
Rio menatap boneka yang berbentuk bulan, yang saat ini menemani Ishana tidur. Senyum terukir indah di bibir Rio kala mengingat saat dia membeli boneka itu untuk Ishana. Rio sangat yakin jika sampai detik ini Ishana masih mencintainya dan akan bersedia untuk menikah dengannya. Sebenarnya tidak masala
"Maafkan sikap mamanya Isha!" pinta Satria. Saat ini Rio dan Satria sedang duduk berhadapan berada di sebuah restaurant, Satria tahu jika sejak kedatangannya Rio belum makan sama sekali. "Apa yang terjadi pada Isha, Om?" tanya Rio yang sejak tadi belum mendapatkan jawaban. "Ada orang yang ingin m
"Sudah merasa lebih baik?" tanya Bumi kepada Ishana Putri sulung Handa dan Satria membersihkan sisa muntahan yang masih ada di sekitar mulutnya dengan tisu yang di sodorkan oleh Bumi. Tak ada satu orang pun yang ingin merasaka sakit, begitu juga dengan Ishana, meskipun saat ini dia menempati ruang
"Tanggung jawab apa?" tanya Rio kepada Bia dengan mengerutkan dahinya. "Bia nggak tahu, Kak! Tapi sepertinya antara Kak Bumi dan Isha ..." Lidah Bia terasa kelu, hingga dia tidak bisa melanjutkan kalimatnya, Si bungsu di keluarga Oetama itu justru memalingkan wajahnya karena tidak ingin jika sang
Sudah hampir satu minggu keluarga Argawinata meninggalkan Indonesia, tak ada kabar dan berita yang bisa di gali dari orang-orang terdekat, karena kepergian mereka yang begitu mendadak. Usaha Rio untuk menghubungi Satria dan Handa tidak pernah membuahkan hasil, bahkan ponsel Ishana sudah lama dalam k
Tidak alasan bagi Nadia dan Gio untuk menolak lamaran dari Bumi, apalagi Bia sendiri telah menganggukkan kepalanya sebagai tanda jika si bungsu itu telah menerima lamaran dari kekasih hatinya. Meskipun hubungan mereka belum lama terjalin, bahkan selama ini Bia dan Bumi harus menjalani hubungan jarak