Dengan penuh amarah Gio keluar dari ruang kerja Surya dengan membawa dokumen yang diberikan oleh pengacara. Gio terus melangkah menuju ke mobilnya, dan Nadia berusaha mengejar Gio sambil terus memanggil nama suaminya tersebut. Amarah yang kini sudah menguasai Gio membuatnya mengabaikan panggilan san
"Wallaikumsalam Dia, tadi Kak Gio datang ke sini, sepertinya ada masalah dengan mama." "Lalu sekarang dimana Gio?" Nadia tampak tidak sabar menanyakan keberadaan suaminya. "Karena Alta menangis Kak Gio langsung pergi lagi, apa dia belum sampai di rumah?" "Belum." Lirih Nadia menjawab pertanyaan H
FLASHBACK: Meskipun usianya sudah memasuki kepala empat, tetapi sosok Surya Oetama masih terlihat tampan dan gagah. Senyum terus mengembang di bibirnya kala dia berjalan menyusuri lorong rumah sakit sambil mengandeng bocah laki-laki berusia lima tahun. Helena, istri yang dia cintai telah melahirkan
Tak bisa di pungkiri jika Surya dan Noorma sama-sama merasakan kurangnya cinta dan belaian. Hingga akhirnya Noorma menerima lamaran Surya, meskipun hanya dinikahi secara siri, karena Surya masih terikat pernikahan dengan Helena. Menikah dengan Noorma bagaikan menemukan oase dalam dahaga cinta yang
Satu ketakutan terbesar Helena setelah sadar jika selama ini Surya mengetahui rahasia besarnya. Masa depan Leo, anak yang dia lahirkan dari benih Reno. Ada banyak aset Surya yang dia kelola selama ini, tetapi ternyata hanya beberapa yang atas nama dirinya, dan sisanya Surya berikan untuk Gio. Apapun
Setelah waktu berlalu, Helena keluar dari kamar Gio dengan penampilan yang sedikit berantakan. Helena sangat terkejut ketika melihat Leo yang sedang berada di dekat pintu. "Papa pulang, ma?" Senyum Leo mengembang menggoda sang mama. "Leo!" Helena tampak bingung menjawab, dia tidak bisa menutupi ke
Kecewa, karena pada awalnya Leo mengira kasih sayang sang mama akan mencarikan dia wanita terbaik sebagai pendamping hidup. Dan sejak pertama melihat Nadia, Leo merasa sang mama tidak salah pilih. Bukan hanya menarik secara fisik, tetapi sikap Nadia yang ceria, penuh semangat dan selalu berpikir pos
"Maafkan Om, Gio! Om tidak sengaja, itu semua kecelakaan." Reno tidak bisa menutupi kesedihannya lagi. Jatuh sudah harga diri, hilang sudah rasa malu, saat Reno meneteskan air mata di hadapan Gio. "Om sangat menyayangi Leo, dia putra Om satu-satunya. Tidak mungkin Om membunuhnya." Reno ingin melepa