Share

Part 25

Penulis: Ade Tiwi
last update Terakhir Diperbarui: 2020-12-04 13:08:25

"Aku merindukannya." gumam Liana menatap rumah Gavin dari dalam mobilnya.

"Merindukan siapa nyonya?" pemuda yang bernama Gavin itu?" tanya Narto.

"Iya Narto, dia sudah ku anggap seperti putraku sendiri." 

"Dia pemuda yang baik ya nyonya." Liana mengangguk.

Hampir lama Liana terus memandangi rumah Gavin yang tampak sepi. tak terlihat sama sekali sang pemilik keluar dari rumah.

"Apakah kita akan terus disini nyonya? nyonya tidak turun dan bertamu ke rumah Gavin." 

"Tidak Narto! ehm, kau keberatan jika aku meminta lebih lama lagi disini?" 

"Sama sekali tidak nyonya," jawab Narto merasa sungkan.

Mata Liana menatap sebuah mobil lain berhenti di halaman rumah Gavin, Liana seperti mengenali mobil tersebut. tak lama keluar lah seorang pria dari dalam mobil tersebut.

"Fikar!" gumam Liana kaget.

Terlihat jika Fikar kini tengah membantu Tisha yang berjalan, tampak rona bahagia yang terpancar dari wajah keduanya.

M

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Dia segalanya bagiku (Indonesia)   Part 26

    "Fikar adalah adikmu!" teriak Liana.Fikar yang sudah babak belur pun tak bisa begitu jelas melihat siapa pria yang memukulinya brutal. semuanya terasa gelap kecuali wajah ibunya yang tampak sedang menangis menyaksikan perkelahian dirinya, dan seorang pria yang ibunya sebutkan sebagai kakaknya.Fikar menggelengkan kepalanya ke kanan dan kiri, mulutnya terus berteriak mengatakan tidak."Tidaaaakkk!!" teriaknya terbangun.Ia menatap ke sekeliling, seketika ia tersadar jika yang ia alami barusan hanyalah mimpi. ia menoleh ke samping ranjang, tampak Sekar yang tengah tertidur pulas tanpa sedikit pun terganggu dengan suara teriakannya."Cuma mimpi." ucapnya meremas kuat rambutnya."Mimpi apa tadi itu?" tanyanya pada diri sendiri.Tak mau memikirkan arti mimpi yang barusan ia alami, Fikar kembali memutuskan untuk tidur. memeluk tubuh Sekar dari belakang dengan sangat erat, ia hirup aroma wangi yang menguar dari tubuh mulus Sekar.Sekar mengg

    Terakhir Diperbarui : 2020-12-04
  • Dia segalanya bagiku (Indonesia)   Part 27

    Gavin dan Fikar kembali bertatap muka, terlihat sekali raut tak bersahabat yang terpancar dari keduanya."Kau lagi! untuk apa kau kemari lagi?" tanya Gavin ketus, pria itu keluar dan menutup pintu rumahnya."Tentu saja untuk bertemu dengan Tisha, tidak mungkin untuk bertemu dengan mu kan." jawab Fikar tak kalah ketus."Pergi dari rumah ku!" usir Gavin."Tidak mau." ucap Fikar mengejek."Kau!" Gavin mencengkram kerah kemeja yang Fikar kenakan."Apa kau tidak mengerti, jika aku tidak suka kalau kau mendekati adikku.""Adik? adik kau bilang." tanya Fikar."Adik yang seperti apa yang kau maksudkan.""Apa maksudmu?" tanya Gavin pura-pura tak mengerti."Kau mencintai adik mu sendiri."Skakmat.Gavin terdiam mendengar ucapan Fikar, bagaimana mungkin pria di hadapannya ini tahu mengenai perasaannya pada Tisha."Kenapa? kau kaget ya?" tanya Fikar mengejek.Cengkeraman tangan Gavin di kerah k

    Terakhir Diperbarui : 2020-12-04
  • Dia segalanya bagiku (Indonesia)   Part 28

    Fikar terus memandangi Liana yang tengah terbaring lemah di ranjang rumah sakit, wanita itu sudah sadar dari pingsannya, namun kondisinya masih sangat lemah.Tangan Fikar terulur memegang tangan ibunya, ia terluka melihat kondisi kesehatan Liana.Sungguh ia tak menyangka dengan semua ucapan yang keluar dari mulut sang ibu."Mama, aku butuh penjelasan darimu. tidak mungkin jika pria itu--, adalah kakak ku." kepala Fikar menggeleng kuat.Cklek...Pintu terbuka, menampilkan sosok pria paruh baya yang masih terlihat awet muda. Darma mendekati ranjang sang istri, terkejut melihat keadaan putranya yang babak belur."Kenapa dengan wajahmu?" tanya Darma tajam, tapi Fikar hanya diam."Kau habis berkelahi ya? dan pasti mama mu melihat kau yang berkelahi, makanya dia jadi seperti ini?!" selidik Darma penuh curiga."Ya, aku memang habis berkelahi. berkelahi dengan kakak ku." jawab Fikar membalas tatapan tajam Darma."Apa maksudmu

    Terakhir Diperbarui : 2020-12-04
  • Dia segalanya bagiku (Indonesia)   Part 29

    Liana membuka kedua matanya yang terasa berat, kepalanya berdenyut pusing. ia berusaha mencoba bangun dari berbaringnya, susah payah ia lakukan hal itu.Setelah berhasil duduk nyaman di ranjang, ia melihat Fikar anaknya yang tengah berbaring di sofa. namun tak melihat keberadaan sang suami tercinta, Darma. pria itu tak terlihat ada di ruangan tempat ia di rawat."Fikar...." panggil Liana pelan.Fikar tak bergeming dengan panggilan Liana, Liana coba kembali memanggil Fikar, hingga akhirnya pria itu pun terbangun dari tidurnya."Mama," gumamnya seraya mengucek kedua matanya."Mama ingin bertemu Gavin, nak." ucap Liana.Fikar yang mendengar permintaan sang mama tercinta pun, seketika membeku. hal yang sangat Liana inginkan adalah bertemu dengan Gavin, sedangkan Fikar yang menunggunya seharian ini di rumah sakit, tapi bukan nama Fikar lah yang ia sebut pertama kali."Gavin?" tanya Fikar menatap sang ibunda.Mata Liana kembali basah karena

    Terakhir Diperbarui : 2020-12-04
  • Dia segalanya bagiku (Indonesia)   Part 30

    "Fikar, jam berapa Gavin akan datang ke rumah? ini sudah jam 10, bukankah dia berjanji akan datang pagi?" tanya Liana cemas, Gavin tak kunjung datang ke rumahnya.Fikar menepuk jidatnya membuat Liana heran. "kenapa sayang?""Fikar lupa ma, Gavin kan tidak tahu alamat rumah kita." jawab Fikar polos."Ya ampun! pantas saja dia tidak datang. di telepon saja nak.""Tidak punya nomor teleponnya, mama punya?" Liana menggeleng."Mama hanya memberikan Gavin kartu alamat perusahaan.""Aissh, ya sudah kalau gitu, Fikar jemput Gavin dulu ya." pamit Fikar mengecup pipi Liana."Ya, hati-hati sayang." Fikar mengangguk sebelum keluar dari rumahnya.Fikar mengendarai mobilnya dengan santai sambil bersenandung mendengarkan lagu dari radio di mobilnya.Sejujurnya pikiran Fikar masih terfokus pada Sekar yang kabur darinya, hanya saja ia tak mau menunjukkan kesedihannya. ia bukan pria lemah di hadapan orang lain, meskipun sebenarny

    Terakhir Diperbarui : 2020-12-04
  • Dia segalanya bagiku (Indonesia)   Part 31

    "Ada apa dengan rona wajahmu ini ma?" tanya Darma menoel pipi istrinya yang tampak merona bahagia.Liana tersenyum manis ke arah suaminya, seraya bangkit berdiri berjalan menuju ke arah lemari yang ada di kamarnya. ia buka lemari itu, lemari yang hanya boleh mereka saja yang menyentuh.Liana mengambil sebuah album foto yang sudah usang, namun tidak berdebu karena setiap hari selalu Liana bersihkan.Darma memperhatikan dengan heran gerakan istrinya sedari membuka lemari tersebut, ia berpikir apa yang akan di lakukan istrinya itu.Kemudian Liana berjalan kembali ke arah ranjang, dan menyerahkan album foto usang itu pada Darma."Apa ini?" tanya Darma bingung."Album foto lama kita.""Iya, aku tahu. lalu untuk apa?""Bukalah mas." titah Liana menyuruh Darma membukanya.Darma menurutinya, ia buka perlahan album foto itu

    Terakhir Diperbarui : 2020-12-04
  • Dia segalanya bagiku (Indonesia)   Part 32

    "Jika Tisha atau pun kau yang sakit, maka hubungi dokter, bukan malah menelpon ku." dengus Fikar sebal.Baru kemarin Fikar memberikan nomor ponselnya pada Gavin, dan Gavin pun mencoba menghubungi adiknya itu dengan menyuruhnya datang bersama dokter langganannya.Alhasil, Fikar yang ingin tenang pun terganggu dengan suara ponsel yang terus berbunyi.Dengan gerakan cepat Fikar menghubungi dokter pribadi keluarganya menuju ke rumah Gavin. dan di sinilah ia sekarang bersama dokter tersebut yang sedang memeriksa keadaan Tisha."Bagaimana Dok keadaan Tisha?" tanya Gavin pada dokter setelah selesai memeriksa keadaan Tisha.Gavin menunggu jawaban dokter dengan harap-harap cemas."Nona Tisha hanya masuk angin saja tuan Gavin." Gavin menghela nafas lega mendengarnya.Fikar memperhatikan ekspresi wajah Gavin, ada rasa curiga yang terselip saat melihat ekspresi

    Terakhir Diperbarui : 2020-12-04
  • Dia segalanya bagiku (Indonesia)   Part 33

    "Apa kak? Operasi penyembuhan mata Tisha?" tanya Tisha kaget mendengar permintaan kakaknya itu."Iya, kamu mau kan sayang?" bujuk Gavin penuh harap jika Tisha mau melakukan operasi pada matanya.Tisha tak menjawab, wanita itu tengah berpikir dengan permintaan kakaknya. sejujurnya, ia memang sangat ingin sembuh, ingin kembali melihat dunia."Baiklah kak, Tisha mau." akhirnya Tisha menyetujui."Ah, syukurlah, kakak bahagia dengarnya." Gavin merangkul tubuh mungil itu."Eehmm, tapi apa uang kakak ada untuk biaya operasi ku?" tanya Tisha."Kalau tidak ada, ngapain coba kakak bujuk kamu untuk operasi penyembuhan mata.""Tisha hanya penasaran saja kak.""Ya sudah, kamu gak perlu mikirin tentang itu, yang terpenting adalah kesembuhan kamu dulu,itu yang nomor satu. Ok!" Tisha mengangguk."Aku harus pinjam uang pada Fikar se

    Terakhir Diperbarui : 2020-12-04

Bab terbaru

  • Dia segalanya bagiku (Indonesia)   Part 43

    Seorang gadis tengah menatap ke arah luar jendela rumah sakit dengan senyum mengembang, setelah selesai melewati rangakaian operasi dua minggu yang lalu. kini akhirnya Tisha sudah bisa melihat kembali seperti sedia kala.Cklek..."Tisha...." suara Sekar masuk ke ruangan dan memanggil namanya."Kau ini, kenapa kau sangat suka sekali melihat dari jendela rumah sakit?" tanya Sekar menggelengkan kepalanya melihat tingkah Tisha."Karena aku suka," jawabnya membalikkannya badan menghadap Sekar."Kapan Gavin akan menjemputku?" tanyanya merengek."Aku bosan jika kau, Fikar, tante Liana, dan om Darma saja yang datang ke rumah sakit melihat ku." "Bukankah kau sudah bertemu dengan Gavin." "Hanya lewat foto mana puas, aisshh, sebenarnya apa yang sedang kalian rencanakan?" Tisha menaikan sebelah alisnya tanda curiga."Se__sembunyikan apa

  • Dia segalanya bagiku (Indonesia)   Part 42

    "Tisha, aku mencintaimu.""Aku juga mencintaimu Gavin." balasan ungkapan cinta dari Tisha untuk Gavin."Mari kita mulai kehidupan yang baru, awal yang baru untuk kita. kau mau kan sayang?" tanya Gavin yang di angguki Tisha.Gavin semakin mempererat pelukannya, rasa bahagia membuncah di hatinya melihat respon sang wanita pujaan hatinya.Dua orang manusia berbeda jenis kelamin masuk, dan tersentak kaget melihat pemandangan di depannya. namun rasa bahagia tak dapat mereka pungkiri."Wowowow, apa-apaan ini." goda Fikar.Cengkeraman tangan Tisha begitu kuat di baju Gavin, Gavin terperanjat jika ketakutan Tisha memicu karena kehadiran Fikar di tengah-tengah mereka."Berhenti di situ Fikar!" titah Gavin."Ke--kenapa?" tanya Fikar heran."Tisha takut denganmu.""Apa?" Fikar lemas mendengarnya namun malah terlihat lebay.

  • Dia segalanya bagiku (Indonesia)   Part 41

    Sekar berjalan cepat menemui Gavin dan Fikar yang sedang berada di teras rumah, Sekar sudah tak sabar ingin mengatakan kepada dua lelaki itu, jika Tisha sudah menyetujui rencana mereka."Gavin!" panggil Sekar di ambang pintu.Fikar merasa sedih karena namanya tidak di panggil oleh Sekar, tapi sekuat tenaga ia bersikap biasa saja."Ada apa Sekar? kenapa wajahmu terlihat sama bahagia sekali?" tanya Gavin penasaran dengan ekspresi wajah bahagia Sekar sekarang ini."Tentu saja aku bahagia, sebab...?" Sekar menaikkan alisnya menggoda Gavin."Sebab?" Gavin semakin penasaran dengan lanjutan kalimat Sekar."Rencana kita berhasil!""Rencana?" tanya Gavin yang masih belum mengerti arah pembicaraan Sekar."Astaga! kau masih belum mengerti juga Gavin?"Kepala Gavin menggeleng, Sekar menepuk jidatnya melihat Gavin yang bel

  • Dia segalanya bagiku (Indonesia)   Part 40

    Sekar mematung di tempatnya saat di depannya Fikar tengah berdiri menjulang menatapnya tajam. Sekar menelan air liurnya sendiri di tatap seperti itu, Fikar melangkah mendekat ke arahnya.Satu, dua langkah perlahan Fikar semakin dekat. saat itu juga Sekar melangkah mundur hingga mentok ke dinding tembok. Sekar tak bisa mundur lagi, Fikar menyeringai senang, di himpitnya tubuh Sekar dengan tubuhnya.Dengan cool-nya Fikar menempelkan kedua telapak tangannya di tembok, sehingga posisi mereka terlihat sangat ingin dengan Fikar yang mengurung tubuh Sekar."Sudah puas bermain-mainnya?" tanya Sekar tajam.Nafas Sekar tercekat, di tundukkan kepalanya ke bawah. Fikar yang gemas pun memegang dagu Sekar, di angkatnya wajah Sekar agar mendongak ke arahnya."Aku bertanya, kenapa kau tidak menjawab. huh?" geram Fikar dengan keterdiaman Sekar, sebelah tangan Fikar yang bebas mencengkram bahu Sekar kuat.

  • Dia segalanya bagiku (Indonesia)   Part 39

    Praaanngggg."Astaga! apalagi sekarang ini." dengan tergesa Fikar berlari masuk ke dalam rumah Gavin saat mendengar suara benda jatuh.Cklek.Fikar mematung di tempatnya saat melihat tubuh meringkuk ketakutan Tisha, wanita itu memeluk erat dirinya sendiri. Fikar melihat gelas kaca yang pecah, sedikit bisa bernafas lega karena Tisha tidak terluka."Sudah dua gelas kaca yang di pecahkannya hari ini." ucap batin Fikar.Fikar ingin sekali memeluk tubuh Tisha, memberinya ketenangan karena jujur saat ini Tisha terlihat seperti ketakutan."Kak Gavin...." panggilnya lirih menyebut nama Gavin.Fikar tertegun mendengarnya, bagaimana sekarang ini? Tisha merindukan Gavin.Tak lama tubuh Tisha terkulai lemas merosot ke lantai, Fikar panik langsung berlari ke arahnya mengangkat tubuhnya mungil Tisha. menggendong membawanya masuk ke dalam kamar.F

  • Dia segalanya bagiku (Indonesia)   Part 38

    Fikar menggeram kesal pada sang kakak, entah sudah panggilan telepon yang ke berapa ia menghubungi Gavin. tapi pria itu tak kunjung mengangkatnya, hampir satu harian menjaga Tisha membuatnya letih. hei ayolah! Fikar juga butuh kebebasan dan bekerja, ia bukanlah seorang pengangguran bung."Siallll!" maki Fikar pada ponselnya.Saat ini ia tengah duduk di luar rumah Gavin, melihat Tisha semakin menambah pusing di kepalanya. wanita menyuruh pergi semua orang seakan-akan ia bisa sendiri melakukan banyak hal, apa dia tidak sadar dengan kondisinya sendiri.."Huffftt, Sekar." tiba-tiba saja Fikar merasa rindu dengan wanitanya.Wanita yang selama beberapa waktu ini menjungkir balikkan hidupnya, mengacak-acak pikirannya. memporak-porandakan hatinya yang selama ini hanya di isi dengan nama Tisha, tapi kali ini sudah berganti dan di isi penuh dengan namanya.Membuat perasaan bahagia membuncah di dadanya walau h

  • Dia segalanya bagiku (Indonesia)   Part 37

    "Kau bisa membantuku?" tanya Gavin serius menatap Sekar dengan tatapan memohon."Bantu kamu untuk?""Jagain Tisha." pintanya sendu."Apa? jagain Tisha?" Gavin mengangguk."Bu--bukannya kau sudah memecat ku Gav?" tanya Sekar mengingatkan Gavin."Ini berbeda!" risau Gavin mengacak rambutnya."Setelah kau tak ada, keadaan semakin berbeda Sekar. banyak hal yang terjadi di hidup kami, semuanya semakin kacau.""Ma--maksudnya?" Sekar semakin bingung dengan ucapan Gavin."Kau tau Fikar?"Deg.Nama itu lagi, nama pria yang menjadi alasan bagi Sekar lari dan bersembunyi."Apa Fikar yang dimaksud Gavin adalah Fikar yang sama?" ucap batin Sekar bertanya-tanya.Memang Sekar tahu jika Fikar yang selama ini mendekati Tisha dan berusaha membuat wanita itu jatuh cinta adalah orang

  • Dia segalanya bagiku (Indonesia)   Part 36

    Seorang gadis tengah berjalan menapaki jalanan yang terasa sepi, terlalu lama bersembunyi membuatnya lelah. akhirnya ia memutuskan untuk berani keluar dengan sedikit bebas, walaupun kata hati-hati itu ada.Ia harus selalu waspada akan sosok seseorang yang beberapa waktu ini menjadi alasannya untuk kabur dan bersembunyi. takut jika ia bertemu lagi dengan pria itu. ya, seorang pria yang sudah menjungkir balikkan hidup dan hatinya.Saat asyik berjalan, tak sengaja sepasang netra indah milik wanita itu melihat gestur tubuh seseorang yang sangat di kenalnya. punggung kokoh milik pria yang selama ini sangat ia cintai.Perlahan ia berjalan mendekati pria itu, kemudian menepuk bahunya dari belakang. pria itu menoleh ke belakang dan terkejut mendapati dirinya."Sekar!" pekik Gavin kaget."Ah, ternyata benar ini kamu Gav." ucap Sekar tersenyum bahagia.Gavin melihat penampilan Sekar dari atas

  • Dia segalanya bagiku (Indonesia)   Part 35

    "Aku memang tidak akan meninggalkanmu, tapi__" Tisha menggantungkan kalimatnya, membuat rasa penasaran Gavin meningkat menunggu kelanjutan kalimatnya."Kau yang akan pergi meninggalkanku!""Tidak! tidak akan ada yang pergi saling meninggalkan di antara kita." tolak Gavin tak terima."Kau ini manusia yang sangat egois sekali!" sinis Tisha mengejek."Aku tahu kau kasihan padaku kan, sampai kau tak ingin meninggalkan ku.""Tisha apa yang kau katakan sebenarnya!" bentak Gavin merasa tak tahan lagi dengan tingkah Tisha yang seperti ini."Kalau begitu pilihlah salah satu diantara dua pilihan itu. kau atau aku yang pergi meninggalkan rumah ini?!""Tisha__""Aku tidak butuh ocehanmu, yang aku butuhkan adalah jawaban mu, Gavin. aku yang pergi atau kau yang pergi!"Tubuh Gavin jatuh luruh ke bawah, perkataan Tisha membuat seluruh

DMCA.com Protection Status