Share

Part 40

Author: Ade Tiwi
last update Last Updated: 2020-12-04 13:14:38

Sekar mematung di tempatnya saat di depannya Fikar tengah berdiri menjulang menatapnya tajam. Sekar menelan air liurnya sendiri di tatap seperti itu, Fikar melangkah mendekat ke arahnya. 

Satu, dua langkah perlahan Fikar semakin dekat. saat itu juga Sekar melangkah mundur hingga mentok ke dinding tembok. Sekar tak bisa mundur lagi, Fikar menyeringai senang, di himpitnya tubuh Sekar dengan tubuhnya.

Dengan cool-nya Fikar menempelkan kedua telapak tangannya di tembok, sehingga posisi mereka terlihat sangat ingin dengan Fikar yang mengurung tubuh Sekar.

"Sudah puas bermain-mainnya?" tanya Sekar tajam.

Nafas Sekar tercekat, di tundukkan kepalanya ke bawah. Fikar yang gemas pun memegang dagu Sekar, di angkatnya wajah Sekar agar mendongak ke arahnya.

"Aku bertanya, kenapa kau tidak menjawab. huh?" geram Fikar dengan keterdiaman Sekar, sebelah tangan Fikar yang bebas mencengkram bahu Sekar kuat.

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Dia segalanya bagiku (Indonesia)   Part 41

    Sekar berjalan cepat menemui Gavin dan Fikar yang sedang berada di teras rumah, Sekar sudah tak sabar ingin mengatakan kepada dua lelaki itu, jika Tisha sudah menyetujui rencana mereka."Gavin!" panggil Sekar di ambang pintu.Fikar merasa sedih karena namanya tidak di panggil oleh Sekar, tapi sekuat tenaga ia bersikap biasa saja."Ada apa Sekar? kenapa wajahmu terlihat sama bahagia sekali?" tanya Gavin penasaran dengan ekspresi wajah bahagia Sekar sekarang ini."Tentu saja aku bahagia, sebab...?" Sekar menaikkan alisnya menggoda Gavin."Sebab?" Gavin semakin penasaran dengan lanjutan kalimat Sekar."Rencana kita berhasil!""Rencana?" tanya Gavin yang masih belum mengerti arah pembicaraan Sekar."Astaga! kau masih belum mengerti juga Gavin?"Kepala Gavin menggeleng, Sekar menepuk jidatnya melihat Gavin yang bel

    Last Updated : 2020-12-04
  • Dia segalanya bagiku (Indonesia)   Part 42

    "Tisha, aku mencintaimu.""Aku juga mencintaimu Gavin." balasan ungkapan cinta dari Tisha untuk Gavin."Mari kita mulai kehidupan yang baru, awal yang baru untuk kita. kau mau kan sayang?" tanya Gavin yang di angguki Tisha.Gavin semakin mempererat pelukannya, rasa bahagia membuncah di hatinya melihat respon sang wanita pujaan hatinya.Dua orang manusia berbeda jenis kelamin masuk, dan tersentak kaget melihat pemandangan di depannya. namun rasa bahagia tak dapat mereka pungkiri."Wowowow, apa-apaan ini." goda Fikar.Cengkeraman tangan Tisha begitu kuat di baju Gavin, Gavin terperanjat jika ketakutan Tisha memicu karena kehadiran Fikar di tengah-tengah mereka."Berhenti di situ Fikar!" titah Gavin."Ke--kenapa?" tanya Fikar heran."Tisha takut denganmu.""Apa?" Fikar lemas mendengarnya namun malah terlihat lebay.

    Last Updated : 2020-12-04
  • Dia segalanya bagiku (Indonesia)   Part 43

    Seorang gadis tengah menatap ke arah luar jendela rumah sakit dengan senyum mengembang, setelah selesai melewati rangakaian operasi dua minggu yang lalu. kini akhirnya Tisha sudah bisa melihat kembali seperti sedia kala.Cklek..."Tisha...." suara Sekar masuk ke ruangan dan memanggil namanya."Kau ini, kenapa kau sangat suka sekali melihat dari jendela rumah sakit?" tanya Sekar menggelengkan kepalanya melihat tingkah Tisha."Karena aku suka," jawabnya membalikkannya badan menghadap Sekar."Kapan Gavin akan menjemputku?" tanyanya merengek."Aku bosan jika kau, Fikar, tante Liana, dan om Darma saja yang datang ke rumah sakit melihat ku." "Bukankah kau sudah bertemu dengan Gavin." "Hanya lewat foto mana puas, aisshh, sebenarnya apa yang sedang kalian rencanakan?" Tisha menaikan sebelah alisnya tanda curiga."Se__sembunyikan apa

    Last Updated : 2020-12-04
  • Dia segalanya bagiku (Indonesia)   Prolog

    Aku menyayanginya lebih dari apapun, bahkan aku rela mengorbankan nyawaku untuknya. Dia adalah nafasku, harta terindah di dalam hidupku.Aku tak menginginkan yang lainnya lagi, cukup aku dan dia saja sudah membuatku bahagia. sungguh sempurna dirinya untuk melengkapi hidupku"Kakak!" panggilannya untukku."Iya sayang?" ah aku sudah terbiasa memanggil adikku dengan kata sayang.Ia berjalan pelan kearahku menggunakan tongkat untuknya berjalan, kalian tahu kenapa ia memakai tongkat saat berjalan?Yupsss, jawabannya adalah karena adikku buta alias tidak dapat melihat. tapi ini bukan dari lahir, semua ini terjadi beberapa tahun silam.Saat itu adikku berusia 17 tahun, ia harus mengalami nasib buruk karena kecelakaan yang menimpanya, oleh orang tak bertanggung jawab. saat itu aku ingin saja menghabisi orang tersebut jika bertemu, aku putus asa melihat adik yang ku sayangi mengalami ini.Tapi berkat keteduhan hatinya yang sabar, selalu membuat hatik

    Last Updated : 2020-11-26
  • Dia segalanya bagiku (Indonesia)   Part 1

    "Tisha, kakak pergi berangkat bekerja dulu ya sayang, kamu di rumah sama Sekar." ucapku pada adik kesayanganku."Iya kakak," ucapnya tersenyum ke arah lain."Hei sayang, kakak disini cantik!" ku putar tubuh adikku agar menghadap ke arahku."Upsss maaf kak, Tisha kan tidak bisa melihat." ucapnya lagi masih tersenyum lebar.Aku pun ikut tersenyum melihatnya, ku usap kepala dan rambutnya dengan sayang. meskipun dalam keadaan seperti ini, tapi dia tetap selalu ceria."Ya sudah, kakak berangkat ya sayang." Tisha mengangguk."Assalamu'alaikum," salam ku padanya."Wa'alaikumsalam." aku pun menutup pintu rumah kami, karena biasanya setelah aku berangkat kerja, maka Sekar akan langsung datang ke rumah.Aku naik angkot untuk berangkat ke tempat kerjaku, aku sudah terbiasa melakukan hal ini. untuk orang seperti kami tidaklah masalah, dari kecil aku dan adikku sudah terbiasa hidup sederhana seperti ini.Pekerjaanku pun hanya seorang kuli bangunan, i

    Last Updated : 2020-11-26
  • Dia segalanya bagiku (Indonesia)   Part 2

    "Assalamu'alaikum, kakak pulang!" ucap seorang pria begitu membuka pintu rumahnya."Wa'alaikumsalam." jawab Tisha senang karena akhirnya sang kakak pulang."Apa Sekar sudah pulang sayang?" Tisha mengangguk."Barusan saja pulang kak.""Apa kau sudah makan malam?" Tisha mengangguk lagi."Baiklah, kalau begitu kakak mau mandi dulu, gerah banget soalnya." Gavin melangkah ke kamar mandi.Tisha kembali duduk di ruang tamu, menunggu kakaknya selesai mandi.Tak berapa lama kemudian Gavin selesai mandi dan sudah memakai pakaiannya, ia menghampiri sang adik dan memeluk pinggang rampingnya.Ia kecup rambutnya yang sangat wangi, aromanya membuat Gavin kecanduan untuk mencium rambut adiknya."Kakak lapar sayang." aduh Gavin."Sebaiknya kakak makan malam dulu." usulnya yang di angguki Gavin."Ya sudah, kakak maka

    Last Updated : 2020-11-26
  • Dia segalanya bagiku (Indonesia)   Part 3

    Tisha meraba-raba bibirnya sendiri yang di kecup sang kakak tadi pagi, masih terasa bagaimana rasanya saat Gavin mengecup bibirnya dengan lembut.Ia menggelengkan kepalanya kuat seraya menghilangkan segala pikiran mengenai perasannya pada sang kakak. "Ini tidak benar!" gumamnya."Apanya yang tidak benar cantik?" tanya Sekar heran melihat Tisha."Hah? ah tidak ada apa-apa Sekar.""Kau yakin? lalu kenapa kau geleng-geleng kepala?" Sekar masih penasaran."Itu karena kepala ku agak sedikit pusing." ucap Tisha berbohong."Astaga! kenapa tidak bilang jika kau sakit? ya sudah sini ku bantu untuk istirahat." Sekar membantu Tisha baringan di ranjangnya.Setelah Sekar keluar dari kamarnya, kembali Tisha meraba bibirnya dan tersenyum, entah kenapa ia begitu bahagia saat kakaknya bersikap manis dan lembut padanya."Apakah mungkin ini yang namanya perasaan cinta? lalu rasa cinta yang seperti apa?" batin Tisha bingung.Tak lama Tisha pun m

    Last Updated : 2020-11-26
  • Dia segalanya bagiku (Indonesia)   Part 4

    "Pagi!" sapa Sekar saat masuk ke dalam rumah Gavin dan Tisha."Pagi juga sekar, bagaimana keadaan mu? sudah lebih baikan?" tanya Gavin begitu perhatian."Sudah lumayan agak mendingan Gav." jawab Sekar."Syukurlah kalau begitu." ucap Gavin tersenyum."Emm, Gav...." panggil Sekar menggantungkan kalimatnya."Iya? kenapa Sekar?" tanya Gavin penasaran.Ragu-ragu Sekar ingin mengatakannya, takut jika Gavin marah dan menolak keinginannya."Hari ini sebenarnya aku ingin pergi bersama keluargaku!" kata Sekar."Lalu?" "Bagaimana jika aku membawa serta Tisha bersama ku, hitung-hitung sekalian aku menjaganya, daripada kau harus cuti kan?" usul Sekar.Gavin tampak berpikir. "intinya, sebenarnya kau ingin pergi dan tidak bisa menjaga Tisha. begitu kan?" tanya balik Gavin."Ya awalnya sih gitu, tapi setelah aku pikir-pikir tidak ada salahnya juga aku membawanya pergi bersama ku dan keluarga ku." "Tapi itu sih, terserah kau saja Gav!" ucap

    Last Updated : 2020-11-26

Latest chapter

  • Dia segalanya bagiku (Indonesia)   Part 43

    Seorang gadis tengah menatap ke arah luar jendela rumah sakit dengan senyum mengembang, setelah selesai melewati rangakaian operasi dua minggu yang lalu. kini akhirnya Tisha sudah bisa melihat kembali seperti sedia kala.Cklek..."Tisha...." suara Sekar masuk ke ruangan dan memanggil namanya."Kau ini, kenapa kau sangat suka sekali melihat dari jendela rumah sakit?" tanya Sekar menggelengkan kepalanya melihat tingkah Tisha."Karena aku suka," jawabnya membalikkannya badan menghadap Sekar."Kapan Gavin akan menjemputku?" tanyanya merengek."Aku bosan jika kau, Fikar, tante Liana, dan om Darma saja yang datang ke rumah sakit melihat ku." "Bukankah kau sudah bertemu dengan Gavin." "Hanya lewat foto mana puas, aisshh, sebenarnya apa yang sedang kalian rencanakan?" Tisha menaikan sebelah alisnya tanda curiga."Se__sembunyikan apa

  • Dia segalanya bagiku (Indonesia)   Part 42

    "Tisha, aku mencintaimu.""Aku juga mencintaimu Gavin." balasan ungkapan cinta dari Tisha untuk Gavin."Mari kita mulai kehidupan yang baru, awal yang baru untuk kita. kau mau kan sayang?" tanya Gavin yang di angguki Tisha.Gavin semakin mempererat pelukannya, rasa bahagia membuncah di hatinya melihat respon sang wanita pujaan hatinya.Dua orang manusia berbeda jenis kelamin masuk, dan tersentak kaget melihat pemandangan di depannya. namun rasa bahagia tak dapat mereka pungkiri."Wowowow, apa-apaan ini." goda Fikar.Cengkeraman tangan Tisha begitu kuat di baju Gavin, Gavin terperanjat jika ketakutan Tisha memicu karena kehadiran Fikar di tengah-tengah mereka."Berhenti di situ Fikar!" titah Gavin."Ke--kenapa?" tanya Fikar heran."Tisha takut denganmu.""Apa?" Fikar lemas mendengarnya namun malah terlihat lebay.

  • Dia segalanya bagiku (Indonesia)   Part 41

    Sekar berjalan cepat menemui Gavin dan Fikar yang sedang berada di teras rumah, Sekar sudah tak sabar ingin mengatakan kepada dua lelaki itu, jika Tisha sudah menyetujui rencana mereka."Gavin!" panggil Sekar di ambang pintu.Fikar merasa sedih karena namanya tidak di panggil oleh Sekar, tapi sekuat tenaga ia bersikap biasa saja."Ada apa Sekar? kenapa wajahmu terlihat sama bahagia sekali?" tanya Gavin penasaran dengan ekspresi wajah bahagia Sekar sekarang ini."Tentu saja aku bahagia, sebab...?" Sekar menaikkan alisnya menggoda Gavin."Sebab?" Gavin semakin penasaran dengan lanjutan kalimat Sekar."Rencana kita berhasil!""Rencana?" tanya Gavin yang masih belum mengerti arah pembicaraan Sekar."Astaga! kau masih belum mengerti juga Gavin?"Kepala Gavin menggeleng, Sekar menepuk jidatnya melihat Gavin yang bel

  • Dia segalanya bagiku (Indonesia)   Part 40

    Sekar mematung di tempatnya saat di depannya Fikar tengah berdiri menjulang menatapnya tajam. Sekar menelan air liurnya sendiri di tatap seperti itu, Fikar melangkah mendekat ke arahnya.Satu, dua langkah perlahan Fikar semakin dekat. saat itu juga Sekar melangkah mundur hingga mentok ke dinding tembok. Sekar tak bisa mundur lagi, Fikar menyeringai senang, di himpitnya tubuh Sekar dengan tubuhnya.Dengan cool-nya Fikar menempelkan kedua telapak tangannya di tembok, sehingga posisi mereka terlihat sangat ingin dengan Fikar yang mengurung tubuh Sekar."Sudah puas bermain-mainnya?" tanya Sekar tajam.Nafas Sekar tercekat, di tundukkan kepalanya ke bawah. Fikar yang gemas pun memegang dagu Sekar, di angkatnya wajah Sekar agar mendongak ke arahnya."Aku bertanya, kenapa kau tidak menjawab. huh?" geram Fikar dengan keterdiaman Sekar, sebelah tangan Fikar yang bebas mencengkram bahu Sekar kuat.

  • Dia segalanya bagiku (Indonesia)   Part 39

    Praaanngggg."Astaga! apalagi sekarang ini." dengan tergesa Fikar berlari masuk ke dalam rumah Gavin saat mendengar suara benda jatuh.Cklek.Fikar mematung di tempatnya saat melihat tubuh meringkuk ketakutan Tisha, wanita itu memeluk erat dirinya sendiri. Fikar melihat gelas kaca yang pecah, sedikit bisa bernafas lega karena Tisha tidak terluka."Sudah dua gelas kaca yang di pecahkannya hari ini." ucap batin Fikar.Fikar ingin sekali memeluk tubuh Tisha, memberinya ketenangan karena jujur saat ini Tisha terlihat seperti ketakutan."Kak Gavin...." panggilnya lirih menyebut nama Gavin.Fikar tertegun mendengarnya, bagaimana sekarang ini? Tisha merindukan Gavin.Tak lama tubuh Tisha terkulai lemas merosot ke lantai, Fikar panik langsung berlari ke arahnya mengangkat tubuhnya mungil Tisha. menggendong membawanya masuk ke dalam kamar.F

  • Dia segalanya bagiku (Indonesia)   Part 38

    Fikar menggeram kesal pada sang kakak, entah sudah panggilan telepon yang ke berapa ia menghubungi Gavin. tapi pria itu tak kunjung mengangkatnya, hampir satu harian menjaga Tisha membuatnya letih. hei ayolah! Fikar juga butuh kebebasan dan bekerja, ia bukanlah seorang pengangguran bung."Siallll!" maki Fikar pada ponselnya.Saat ini ia tengah duduk di luar rumah Gavin, melihat Tisha semakin menambah pusing di kepalanya. wanita menyuruh pergi semua orang seakan-akan ia bisa sendiri melakukan banyak hal, apa dia tidak sadar dengan kondisinya sendiri.."Huffftt, Sekar." tiba-tiba saja Fikar merasa rindu dengan wanitanya.Wanita yang selama beberapa waktu ini menjungkir balikkan hidupnya, mengacak-acak pikirannya. memporak-porandakan hatinya yang selama ini hanya di isi dengan nama Tisha, tapi kali ini sudah berganti dan di isi penuh dengan namanya.Membuat perasaan bahagia membuncah di dadanya walau h

  • Dia segalanya bagiku (Indonesia)   Part 37

    "Kau bisa membantuku?" tanya Gavin serius menatap Sekar dengan tatapan memohon."Bantu kamu untuk?""Jagain Tisha." pintanya sendu."Apa? jagain Tisha?" Gavin mengangguk."Bu--bukannya kau sudah memecat ku Gav?" tanya Sekar mengingatkan Gavin."Ini berbeda!" risau Gavin mengacak rambutnya."Setelah kau tak ada, keadaan semakin berbeda Sekar. banyak hal yang terjadi di hidup kami, semuanya semakin kacau.""Ma--maksudnya?" Sekar semakin bingung dengan ucapan Gavin."Kau tau Fikar?"Deg.Nama itu lagi, nama pria yang menjadi alasan bagi Sekar lari dan bersembunyi."Apa Fikar yang dimaksud Gavin adalah Fikar yang sama?" ucap batin Sekar bertanya-tanya.Memang Sekar tahu jika Fikar yang selama ini mendekati Tisha dan berusaha membuat wanita itu jatuh cinta adalah orang

  • Dia segalanya bagiku (Indonesia)   Part 36

    Seorang gadis tengah berjalan menapaki jalanan yang terasa sepi, terlalu lama bersembunyi membuatnya lelah. akhirnya ia memutuskan untuk berani keluar dengan sedikit bebas, walaupun kata hati-hati itu ada.Ia harus selalu waspada akan sosok seseorang yang beberapa waktu ini menjadi alasannya untuk kabur dan bersembunyi. takut jika ia bertemu lagi dengan pria itu. ya, seorang pria yang sudah menjungkir balikkan hidup dan hatinya.Saat asyik berjalan, tak sengaja sepasang netra indah milik wanita itu melihat gestur tubuh seseorang yang sangat di kenalnya. punggung kokoh milik pria yang selama ini sangat ia cintai.Perlahan ia berjalan mendekati pria itu, kemudian menepuk bahunya dari belakang. pria itu menoleh ke belakang dan terkejut mendapati dirinya."Sekar!" pekik Gavin kaget."Ah, ternyata benar ini kamu Gav." ucap Sekar tersenyum bahagia.Gavin melihat penampilan Sekar dari atas

  • Dia segalanya bagiku (Indonesia)   Part 35

    "Aku memang tidak akan meninggalkanmu, tapi__" Tisha menggantungkan kalimatnya, membuat rasa penasaran Gavin meningkat menunggu kelanjutan kalimatnya."Kau yang akan pergi meninggalkanku!""Tidak! tidak akan ada yang pergi saling meninggalkan di antara kita." tolak Gavin tak terima."Kau ini manusia yang sangat egois sekali!" sinis Tisha mengejek."Aku tahu kau kasihan padaku kan, sampai kau tak ingin meninggalkan ku.""Tisha apa yang kau katakan sebenarnya!" bentak Gavin merasa tak tahan lagi dengan tingkah Tisha yang seperti ini."Kalau begitu pilihlah salah satu diantara dua pilihan itu. kau atau aku yang pergi meninggalkan rumah ini?!""Tisha__""Aku tidak butuh ocehanmu, yang aku butuhkan adalah jawaban mu, Gavin. aku yang pergi atau kau yang pergi!"Tubuh Gavin jatuh luruh ke bawah, perkataan Tisha membuat seluruh

DMCA.com Protection Status