Share

Part 30

"Fikar, jam berapa Gavin akan datang ke rumah? ini sudah jam 10, bukankah dia berjanji akan datang pagi?" tanya Liana cemas, Gavin tak kunjung datang ke rumahnya.

Fikar menepuk jidatnya membuat Liana heran. "kenapa sayang?" 

"Fikar lupa ma, Gavin kan tidak tahu alamat rumah kita." jawab Fikar polos.

"Ya ampun! pantas saja dia tidak datang. di telepon saja nak."

"Tidak punya nomor teleponnya, mama punya?" Liana menggeleng.

"Mama hanya memberikan Gavin kartu alamat perusahaan." 

"Aissh, ya sudah kalau gitu, Fikar jemput Gavin dulu ya." pamit Fikar mengecup pipi Liana.

"Ya, hati-hati sayang." Fikar mengangguk sebelum keluar dari rumahnya.

Fikar mengendarai mobilnya dengan santai sambil bersenandung mendengarkan lagu dari radio di mobilnya. 

Sejujurnya pikiran Fikar masih terfokus pada Sekar yang kabur darinya, hanya saja ia tak mau menunjukkan kesedihannya. ia bukan pria lemah di hadapan orang lain, meskipun sebenarny

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status