Share

Chapter 5

Penulis: tiarachubbyy
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Hari sudah malam, waktunya Zayka istirahat

Seperti biasa sebelum tidur kalau besoknya Zayka shooting, pasti Zayka sibuk membereskan baju-baju,membaca-baca script,mempersiapkan sendiri semua nya 

Saat sedang beres-beres, HP Zayka berbunyi, ternyata ada chatt dari no yang tidak di kenal

"Siapa ini ya?" ucap Zayka heran 

"Hai, selamat malam" isi chatt itu

Zayka pun membalas "malam, maaf ini siapa ya?" jawab Zayka 

"Kamu gak perlu tau siapa aku, intinya aku fans berat kamu" jawabnya lagi

"Darimana kamu dapet no saya!? " tanya Zayka lagi

"ADA DEH.... " jawab orang aneh itu

Tanpa pikir panjang Zayka langsung memblokir no itu "Huftttt ada ada aja deh orang, ngeselin banget" cerutu Zayka, zayka melanjutkan beres-beres nya dan langsung istirahat

~Pagi hari~

Triiinggg tringggggg alarm Hp Zayka berbunyi, Zayka pun terbangun

"Yeaaaayyy Alhamdulillah hari ini aku shooting, dan yang bikin aku paling happy itu, aku jadi anaknya tante Lastri!!!" ucap Zayka yang sangat terlihat senang

Zayka langsung pergi ke kamar mandi, siap-siap, dandan yang cantik dan langsung berangkat,tapi saat Zayka mau berangkat, masih membereskan koper nya, mamah angkat nya Zayka masuk ke kamar

"Zayka, siram tanaman, cuci piring dan jemur dulu baru berangkat" ucap mamahnya 

Zayka bingung harus gimana, "Hmmm mah, tapi Zayka harus berangkat shooting, nanti telat mah" jawab Zayka 

"Enggak ada! kerjain dulu baru berangkat, ini masih untung ya saya izinkan berangkat, daripada kamu saya kunci di kamar mau?!" gertakan mamah angkatnya 

"Hmm jangan jangan mah.,iya ini Zayka kerjain dulu" jawab zayka sambil bergegas keluar kamar dan selesaikan semua pekerjaan 

*Lokasi shooting

Lastri yang sudah sampai duluan dari tadi pun bingung kenapa Zayka belum juga sampai, padahal pemain pemain yang lain sudah sampai semua

"Aduh Zayka kemana ya kok belum juga sampe? Mana kita ada di scene 1 lagi, kalau dia telat semua produksi pun jadi telat, bisa bisa dia dimarahin sutradara" cerutu Lastri yang sambil mondar-mandir depan pintu ruangan talent 

Tak lama pun Zayka datang sambil tergesa-gesa membawa kopernya, dengan muka pucat karna takut kena marahan semua yang ada disitu, Lastri yang melihat Zayka langsung bertanya

"Kamu kemana aja nak? ini udah mau 1 jam kamu telat, untung sutradara belum ada, kalau ada kamu bisa di marahin nak" tanya Lastri yang saat itu juga panik 

"Iya tante, zayka tadi ada ulangan mendadak, jadi harus dikerjain dulu, maaf ya bikin khawatir mamah" Zayka kaget kenapa keceplosan manggil mamah 

"Eh maaf, maksudnya tante... " ucap Zayka sambil malu

Lastri yang mendengar Zayka memanggil ia mamah langsung terdiam "Eenapa saat dia manggil aku mamah, rasanya aku senang sekali? " tanya Lastri dalam hati, lastri langsung mengangguk senyum ke Zayka dan engajak Zayka masuk ruangan, Zayka pun langsung membuka kursi lipat nya dan memberikan baju-baju ke wardrobe, karna wardrobe yang akan pilih-pilih baju mana yang akan dipakai

Zayka membuka kursi lipatnya di sebelah kursi Lastri

"Hufft alhamdulillah, akhirnya plong juga udah sampai sini" ucap Zayka sambil mengelus dada nya karna lega

Zayka pun mengeluarkan cemilan dari dalam tas nya dan menawarkan kesemua pemain yang lain, termasuk Lastri disebelahnya

"Tante, mau?" Zayka menyodorkan cemilan favorit nya yaitu kue sus isi coklat ,Lastri melihat kue sus isi coklat jadi teringat suami pertama Lastri itu yang paling suka dengan kue sus isi coklat dan kalau Lastri tanya kenapa suka kue sus isi coklat, jawab suaminya itu "kalau gak makan ini, kaya ada yang kurang gitu" 

Lastri pun mengambil kue sus nya dan bertanya ke Zayka "kamu suka kue sus nak?" tanya Lastri 

"Iya tante, suka banget" jawab Zayka sambil makan kue sus isi coklat itu 

"Kenapa kamu suka kue sus isi coklat gini nak?" tanya Lastri lagi 

"Kalau gak makan ini tuh tan, kaya ada yang kurang gitu" jawab Zayka 

Sontak Lastri pun kaget kenapa jawaban Zayka itu hampir sama dengan jawaban suaminya dulu, ayah dari anaknya yang hilang

Lastri pun terdiam sejenak sambil memperhatikan Zayka, Zayka yang heran pun bertanya ke Lastri 

"Tante? kenapa kok bengong tan? tante juga suka kue sus isi coklat?" tanya Zayka 

"Oh hehe nggak ko, tante gak bengong, cuma lagi ngeliatin kamu aja, abis cantik sih,oh iya tante juga suka kok" jawab Lastri

Sambil nunggu dipanggil untuk take, Lastri dan Zayka pun banyak ngobrol, rasanya semakin dekat 

Akhirnya datang lah crew, manggil pemain di scene 1 itu ada, Lastri, Zayka, Adam, Nino

Jadi Adam itu yang berperan sebagai papahnya Zayka, otomatis suami nya Lastri, kalau Nino itu berperan sebagai adiknya Zayka, yaitu anak kedua Lastri dan Adam

"ayo, ganteng-ganteng dan cantik-cantik, kita take yuk biar pulang cepet" kata crew itu

Zayka, Nino, Adam, dan Lastri pun ke set, semua kamera sudah ada, sutradara, astrada, clipper dan lain lain sudah siap untuk take

Bagian script pun datang untuk menanyakan apa dialog nya sudah hafal

"Om, Tante, Zayka, Nino gimana dialog ya sudah hafal? Atau mau baca lagi nih? " bagian script pun bertanya

Semua nya pun jawab kalau mereka sudah hafal dialog nya 

"Oke kita take ya!" teriak sutradara di balik layar monitor nya, semua pemain sudah ready, sudah pasang clip on juga, tinggal take

"Camera Rolling, and action!!"teriak sutradara, Take pun dimulai, semua mulai berakting, Zayka pun memanggil Lastri itu mamah, dan Adam itu papah, begitu pula semuanya, saat sudah Action! Mereka harus sudah menjalankan peran nya masing-masing, meninggalkan masalah pribadi dan mengikuti alur cerita nya

Semua berakting dengan sangat bagus, chemistry pun sangat dapat, apalagi Zayka dan Lastri 

"CUT!! Good semuanya bagus!sekarang kita cover ya"

(COVER : semua adegan dimulai dari awal, tapi kamera focus shoot ke muka masing-masing pemain)

Saat kamera sedang geser-geser untuk cover, Adam pun memuji akting Lastri dan Zayka 

"Kalian ini kaya bener-bener ibu dan anak loh, mukanya mirip dan yang aku rasa tuh ya memang seperti ibu dan anak" kata Adam 

"Masa mas?, haha kan memang harus feel nya dapet " jawab Lastri, Zayka pun tersenyum dan mengangguk apa yang dikatakan Lastri itu

************************************

Sampai orang lain pun melihat Zayka dan Lastri itu seperti ibu dan anak... Sebenernya ada apa antara Lastri dan Zayka? 

Bab terkait

  • Di pelupuk mata    Chapter 6

    Scene 1 pun selesai, di Day 1 ini ada sekitar 36 scene harus selesai, tapi semua scene ini tidak selalu ada Zayka, Zayka hari ini hanya ada 13 scene"Nak, kamu hari ini banyak scene nya?"tanya Lastri"Ngga ko mah, ada 13 scene doank tapi gak tau nih ada scene malam atau nggak" jawab Zayka"Eh, maksudnya tante.. Aduh maaf tan kebawa peran hehe" ucap Zayka malu"Yehh gak apa apa sayang, mulai sekarang kamu panggil tante itu mamah aja, biar chemistry nya lebih dapet kan" jawab Lastri"Oh iya tante, eh mah" ucap ZaykaSaat Zayka dan Lastri sedang mengobrol.Tiba-tiba adam datang"Lastri, bisa kita ngobrol" tanya Adam"Oh iya mas, kenapa? ngobrol aja" jawab Lastri"Hmmm disana ya" adam menunjuk kursi di taman"Oh oke mas, Zayka sebentar ya" ucap LastriLastri dan Adam pun duduk bareng di kursi taman itu"Las, kamu dan Zayka keliatan ny

  • Di pelupuk mata    Chapter 7

    Zayka melihat Lastri termenung"Mamah? mamah kenapa kok kelihatannya sedih?" tanya Zayka sambil memegang pundak LastriLastri yang kaget pundaknya di pegang sama Zayka pun langsung mengolah "Eh nak, aduh mamah kaget, mamah gak apa apa ko, cuma kayanya kecapean hehe maklum nak udah gak muda lagi" jawab Lastri yang berbohong kalau sebenernya dia memikirkan ZaykaKarna sudah malam, Zayka pun lelah dan tanpa sadar ia tertidur di kursinyaLastri yang melihat Zayka tertidur pun merasa kasihan, karna Zayka bener-bener sendiri tanpa asisten, dia bawa koper sendiri,ambil makan sendiri, ambil minum sendiriSaat Lastri sedang memperhatikan Zayka tidur, Zayka sedikit mengiggil karna cuacanya sedang sangat dinginLastri pun mengambil selimut miliknya untuk menyelimuti Zayka"Nak, mamah gak tau siapa kamu sebenernya, tapi kenapa hati ini bilang kalau kamu itu anak mamah yang hilang waktu bayi?kamu terli

  • Di pelupuk mata    Chapter 8

    Perjalanan hampir sampai, namun Lastri dan Zayka pun masih tertidur, mereka saling bersender, sangat-sangat seperti ibu dan anak"Eh Siti, bangunin ibu dan neng Zayka, ini udah mau sampe" ucap pak Toto, supir lastri"Hmm iya iya" jawab Siti assisten LastriSaat Siti menoleh kebelakang, ia terhanyut melihat Lastri dan Zayka yang seperti ibu dan anak, suasananya rasanya hangat"Pak, liat deh ibu dan neng Zayka, kaya ibu dan anak beneran ya, mukanya mirip,dan aku liat-liat nih ya, ibu tuh sayang banget sama neng Zayka, tadi ibu aja perhatian banget, padahal kan jarang-jarang ibu bisa deket sama anak ABG, apalagi di lokasi" ucap SitiPak supir pun langsung melihat spion"Iya ya,ya udh Siti, bangunin pelan pelan, ini kita udh mau sampe" ujar SupirSiti pun membangunkan Lastri pelan-pelan"Bu,maaf bangun bu.. Udah mau sampe bu" ucap Siti dengan na

  • Di pelupuk mata    Chapter 9

    Ternyata Bando bayi nya Zayka tidak ada di dalam koper itu "Aduh kemarin di lokasi aku gak sengaja bawa bando waktu aku bayi, bando itu kayanya nyelip di baju-baju yang aku bawa deh, tapi sekarang kemana??Apa jatoh di mobil tante Lastri? Ah gak mungkin lah, soalnya kan koper ku tertutup" ucap Zayka panik, karna bando itu adalah bando bayi yang ia kenakan saat dulu pertama kali ditemukan oleh mamah dan papah angkatnya "ADUHHH!!! Ada-ada aja deh ah, kemana dong bando ku, itu satu satunya barang dari orang tua kandung ku,walau aku gak tau dimana keberadaan mereka tapi minimal nya aku bisa merasakan keberadaan mereka dengan bando itu" ucap Zayka bersedih, membuka semua tas yang ia bawa kemarin,ternyata tetap tidak ada "Udah mau jam sebelas lagi, aku harus berangkat shooting, ya udah nanti aku cari lagi deh, semoga aja jatohnya di rumah" ucap Zayka sambil bersiap-siap sedikit lagi dan membawa tas beserta kopernya keluar

  • Di pelupuk mata    Chapter 10

    Tiba-tiba Lastri berlinang air mata, Siti yang melihat Lastri memberhentikan mobilnya mendadak dan melihat tiba-tiba Lastri menangis. "Bu,ibu kenapa bu?" tanya Siti. Lastri menoleh lalu dengan cepat dan langsung mengambil bando yang ada di tas nya itu. Lastri langsung memegang bando itu dengan tangan sedikit gemetar, ia teringat sesuatu. *FLASHBACK* Lastri sedang memakaikan baju untuk anak bayi perempuan pertamanya yang cantik bernama Maira. "Sayang, kamu pake bando ini ya,Nak. Ini mamah yang bikin sendiri loh." ucap Lastri sambil memasangkan bando nya ke kepala mungil bayi cantik itu. "Kamu cantik sekali ,Nak. Mamah janji akan selalu ada di samping kamu, Nak. Mamah ja

  • Di pelupuk mata    Chapter 11

    Scene Lastri dan Zayka di Day 2 ini sudah selesai semua, sekarang mereka pergi ke caffe tempat favorit Lastri.*caffe di mall"Nak, ini caffe favorit mamah, gimana cantik ya suasananya," ucap Lastri sambil melihat sekeliling caffe yang penuh dengan lampu-lampu yang cantik."Iya mah, cantik ya banyak lampu lampu gini." ucap Zayka sambil melihat sekeliling lampu-lampu cantiknya"Hmm, apa aku kasih tau bando nya sekarang aja ya? sekalian nanya ke dia lebih dalam." ucap Lastri dalam hati nya sambil memperhatikan Zayka yang sedang melihat pemandangan caffe"Sayang. Mamah mau nanya, memangnya seberapa penting sih bando bayi itu buat kamu? kamu sedih banget kayanya," tanya Lastri sambil mengambil hidangan di meja."Hmm iya mah. Bando itu, bando yang orang

  • Di pelupuk mata    Chapter 12

    Warga berdatangan dan langsung menolong"Astagfirullah, Ya Allah." ujar para warga yang berteriak-teriak panik."Pak tolong pak, bu." rintihan pak Toto yang sudah setengah tak berdaya sambil mencoba merangkak keluar."iya-iya pak" ujar bapak-bapak yang membantu supir keluar dari pintu mobil. Semua nya pun ditolong warga Keadaan Lastri, Siti, Zayka dan pak supir ternyata sudah cukup parah."Ayo-ayo bawa ke rumah sakit!" ujar warga, mereka pun menghubungi ambulance.Empat ambulance datang dan segeramembawa Lastri, Zayka, Siti, Supir ke rumah sakit.Dirumah sakit Lastri sempat tersadar saat dirinya sedang di bawa masuk ke UGD.Ia melihat Zayka dan lainnya tak sadarkan diri, apalagi hati Lastr

  • Di pelupuk mata    Chapter 13

    Lastri hanya terdiam dan tak berkata apapun karna ia sendiri pun syok dengan kejadian ini. "Bu, tolong ya, jangan kasar! Ini rumah sakit bu, semua bisa di bicarakan dengan baik-baik tidak usah pake kekerasan" ucap Adam membantu meleraikan keributan itu. "Bu, saya minta maaf sebesar -besarnya, kalau memang Zayka seperti ini karna saya, tapi ini benar-benar musibah bu, saya juga gak mau sampai kecelakaan begini," jawab Lastri sambil menangis. "Eh bu, kalau aja Zayka gak ibu ajak untuk ke caffe dia gak akan seperti ini bu!" Sentak Linda Saat keributan sedang terjadi, tiba-tiba dokter keluar dari ruangan Zayka. "Siapa disini keluarga nya Zayka?" tanya dokter. "Saya mamah nya dok, gimana dok? " ucap Linda. "Begini bu, sekarang kita hanya bisa pasrah dengan yang di atas, karna kemungkinan hidup Zayka hanya 30%, kami sudah me

Bab terbaru

  • Di pelupuk mata    Chapter 35

    "Apa tepat ya waktunya kalau aku tanya sekarang soal gelang kecil dan foto bayi yang ada di kamar ini?" ucap Zayka dalam hatinya.**THROWBACK**Zayka sedang melihat-lihat sekeliling kamar yang di berikan Lastri untuk ia Zayka beristirahat. Patinya dengan perlahan dia memutar roda kursi roda nya itu sambil matanya tak henti melihat foto-foto yang ada di kamar itu."Itu pasti Nita, ih dia lucu banget." Zayka mengambil foto Lastri dengan Nita yang saat itu masih bayi."Aku perasaan gak pernah deh liat foto aku waktu bayi, mamah Linda pasti langsung ngalihin pembicaraan kalau aku mau liat foto aku bayi," ucap Zayka sambil hati -hati menyimpan foto itu lagi di atas meja.Saat dia melihat kiri kanan, tiba-tiba dia ngeliat ada foto tidak terfigura tergeletak begitu saja di atas meja, Zayka oun menghampiri meja itu."Ini? si-siapa?" tanya Zayka memperhatikan foto itu yang ternyata adalah seorang bayi perempuan sedang digendong Lastri namun ter

  • Di pelupuk mata    Chapter 34

    Saat Nita mendekati Lastri yang tengan tertidur pulas itu tak sengaja menabrak ujung meja. Meja pun bergeser dan berbunyi membuat Lastri sontak terbangun."Nita?!," ucap Lastri dengan kaget dan langsung menyembunyikan album itu ke balik bantal."Kamu kalau mau masuk kamar orang bisa gak ngetok dulu? kebiasaan deh!" sambung Lastri dengan nada marah, karna bukan sekali dua kali Nita seperti ini masuk tanpa ngetok pintu terlebih dahulu."Ma-maaf mah, aku tadi cuma," ucap Nita sambil kebingungan mencari alasan, tapi langsung di potong oleh Lastri."Apa? hah? apapun alasan nya mamah gak suka kamu kaya gini Nita. Sekarang kamu keluar, mamah mau mandi dulu," ucap Lastri dengan nada sedikit menyentak."I-iya mah, maaf ya." NIta langsung bergegas pergi dari kamar mamah nya itu.Hal yang semakin bikin Nita bertanya-tanya sebenernya ada apa semua ini. Di lua kamar pun N

  • Di pelupuk mata    Chapter 33

    Semua kaget dengan teriakan Nita, dan langsung melihat ke arah Nita."Nita?" tanya Lastri."Bentar-bentar mah, ini kenapa kok Zayka tinggal disini?" tanya nIta sambil turun tangga."Iya, mamah mau rawat Zayka sampai benar-benar sembuh," jawab Lastri."Hah?! mah, Zayka kan punya keluarga. Biarlah mereka yang urus, ngapain harus mamah?" tanya Nita sedikit memberi tatapan sinis ke Zayka."Nak, kan mamah yang buat Zayka seperti ini, ini biar jadi tanggung jawab mamah," jawab Lastri.Suasana menjadi panas, Ladtri dan Nita berdebat di depan Zayka membuat Zayka tak enak diri."Mah, udah. Zayka pamit pulang aja kalau gitu, Zayka gak mau karna ada Zayka, kalian jadi ribut gini." Zayka berusaha memundurkan kursi rodanya itu.Lastri langsung menahan kursi roda zayka dengan tangannya."Gak sayang, kamu

  • Di pelupuk mata    Chapter 32

    Zayka melihat Lastri dan Linda, ia pun bingung sekaligus kecewa dengan Linda yang lebih baik memilih uang dibanding dirinya. Memang benar-benar Linda tidak mau urus Zayka saat ini."Kok mamah Linda gitu,lebih milih uang daripada ngerawat aku," lirih dalam hati Zayka membuat ia pun meneteskan air mata."Zayka, kamu mau tinggal di mamah dulu kan? sampai kamu sembuh." Lastri berlutut tepat di hadapan Zayka.Zayka hanya diam, tidak bisa menjawab apa-apa. Tapi Mala malah mendukung Lastri agar Zayka ikut dengan Lastri dulu. Karna, Mala gak tega kalau Zayka berlama-lama seperti ini."Udah kak, ikut aja tante Lastri dulu biar kaka cepat sembuh kak. Mala gak tega liat kaak duduk dikursi roda terus," ucap Mala sambil memegang pundak Zayka.Zayka melihat Mala lalu melihat Lastri.Zayka pun meng iya kan keinginan Lastri untuk merawat Zayka saat ini."Iya mah,

  • Di pelupuk mata    Chapter 31

    Hari pun menjelang sore, Zayka membangunkan Mala dengan perlahan karna ingin meminta tolong untuk Zayka bebersih di kamar mandi."Dek, cantik." Zayka mengusap lembut rambut Mala.Mala pun terbangun pelan-pelan."Hmm iya kak?" jawab Mala yang masih sesekali memejamkan matanya."Bangun yuk sayang, udah sore," ucap Zayka."Iya kak." Mala kemudian duduk sambil masih mengucek kedua matanya."Hmm dek, kaka tadi di telfon mama Lastri," ucap Zayka."Oh iya?" tanya Mala sambil menoleh ke Zayka."Iya dek, katanya dia mau ajak kaka jalan-jalan sore gitu di taman," jawab Zayka."Terus gimana kak? kaka mau?" tanya Mala lagi."Iya kan kaka gak enak kalau nolak, jadi ya udah kaka mau aja. Kaka juga udh bilang ko kondisi kaka masih menyusahkan kaya gini." jawab Zayka sambil melihat kedu

  • Di pelupuk mata    Chapter 30

    Zayka tidak bisa berbuat apa-apa. semenjak kaki dia patah, dia seperti tidak ada harganya dirumah itu, ia hanya seperti benalu.Suap demi suap saat makam ia sambil menahan nangis, dia pun hanya berdoa dalam hatinya."Ya Allah aku mau cepat sembuh, supaya bisa shooting lagi dan disayang mamah dan papah, setidaknya tidak terlalu seperti ini," lirih Zayka dalam hatinya.Zayka pun menghabiskan makannya dan segera membereskan meja bekas makan Linda, Arman dan Mala adiknya itu. tapi tentu, Mala tidak akan tinggal diam melihat kakanya harus beres-beres sendiri. Jadi Mala pun langsung membantu kakanya itu."Kak, aku bantu ya." Mala langsung mengambil piring di genggaman kakanya itu, dan berjalan ke arah wastafel."Makasih Mala," ucap Zayka berkaca-kaca.Setelah sarapan itu. Mala dan Zayka kembali ke kamarnya lagi, karna Mala harus mengerjakan tugas sekolah.&n

  • Di pelupuk mata    Chapter 29

    Yang datang adalah seorang lelaki berusia 48 tahun yang Lastri pun tidak mengenalinya, padahal dia adalah Bagas. Mantan suaminya.Lastri bingung dan tak mengenali Bagas sama sekali.Saat Lastri melihat Bagas, Lastri langsung diam tak berkutik."Hmm Las??" tanya Bagas yang juga heran, kenapa Lastri kebingungan melihat dia."Maaf, kamu siapa? Kita pernah ketemu?" tanya Lastri sambil memundurkan langkahnya dari pintu."Aku ... " saat Bagas mau menjawab, Nita langsung menghampiri Bagas dan beretriak."Papaaah ... " ucap Nita aambil lari dan memeluk Bagas."Sayang papah," sahut Bagas sambil memeluk dan menciumi rambut anak kesayangannya itu."Papah? Ini siapa Nit? Kok kamu manggil papah?" tanya heran Lastri menjadi-jadi."Ini papah mah, mantan suami mamah," jawab Nita."Ssstt awww." Lastri meringi

  • Di pelupuk mata    Chapter 28

    *Pagi hari~ Rumah ZaykaSaat bangun, Zayka merasakan sakit luar biasa pada pinggangnya. Ini masih efek kecelakaan waktu itu."Awww Ya Allah," ucap Zayka sambil kembali rebahan dengan perlahan karna untuk posisi duduk pun ia sakit.Mala yang tidur disebelahnya itu kebangun karna denger suara rintih Zayka yang berda tepat disebelahnya."Kak? kaka kenapa?" tanya Mala yang langsung bangun dan duduk."Pinggang kaka sakit banget dek, ssstt kenapa ya?" tanya Zayka sambil meringis kesakitan."Mungkin ini efek kecelakaan kemarin kak, kan badan kaka semuanya kena," ucap Mala."Iya kali ya, ssst aduuh tapi kaka gak kuat dek sakitnya," ucap Zayka yang tak kuat menahan sakit."Hmm, ya udah kita ke rumah sakit yuk kak." Mala panik langsung turun dari tempat tidur nya dan mengambil kursi roda Zayka."Tapi

  • Di pelupuk mata    Chapter 27

    Setelah Nita beranjak pergi ke kamarnya, Lastri langsung menepuk jidatnya sambil menggeleng-gelengkan kepalanya."Aduh kenapa sih pake acara Nita denger, aku kan jadi harus bohong kalau aku emang sebenernya lagi mikirin Zayka." Lastri menghela nafasnya.Tak lama dari situ, Lastri langsung pergi ke kamarnya karna memang sudah malam dan Lastri masih dalam masa penyembuhan.Sesampainya dikamarnya, Lastri langsung duduk di meja riasnya yang mewah. Lastri melihat wajahnya yang pucat dan kusam."Aduh, pucet banget aku terus ini kok kusam gini," ucap Lastri sambil memegang dan mengusap wajahnya.Lastri pun langsung mengambil masker wajah dilaci meja rias yang mewahnya itu. Tapi tanpa sengaja ia menjatuhkan satu barang saat mengambil masker wajah miliknya, barang yang dia pun lupa kalau dia pernah menyimpannya di laci.Barang itu adalah gelang berukuran k

DMCA.com Protection Status