Zayka melihat Lastri termenung
"Mamah? mamah kenapa kok kelihatannya sedih?" tanya Zayka sambil memegang pundak Lastri
Lastri yang kaget pundaknya di pegang sama Zayka pun langsung mengolah "Eh nak, aduh mamah kaget, mamah gak apa apa ko, cuma kayanya kecapean hehe maklum nak udah gak muda lagi" jawab Lastri yang berbohong kalau sebenernya dia memikirkan Zayka
Karna sudah malam, Zayka pun lelah dan tanpa sadar ia tertidur di kursinya
Lastri yang melihat Zayka tertidur pun merasa kasihan, karna Zayka bener-bener sendiri tanpa asisten, dia bawa koper sendiri,ambil makan sendiri, ambil minum sendiri
Saat Lastri sedang memperhatikan Zayka tidur, Zayka sedikit mengiggil karna cuacanya sedang sangat dingin
Lastri pun mengambil selimut miliknya untuk menyelimuti Zayka
"Nak, mamah gak tau siapa kamu sebenernya, tapi kenapa hati ini bilang kalau kamu itu anak mamah yang hilang waktu bayi?kamu terlihat lelah nak, wajah mu yang polos tanpa ekspresi bisa memberi tau kalau kamu itu memang lelah" ucap dalam hati Lastri
Karna Zayka duduk bersebelahan dengan Lastri, tanpa sadar Zayka bersender di bahu Lastri, Lastri yang saat itu sedang main Hp kaget karna Zayka tiba-tiba bersender di bahunya
Lastri sedikit menoleh ke arah Zayka, tersenyum dan mengusap rambut Zayka
"Kecapean banget kamu ya nak" ucap Lastri pelan..
*waktu sudah menunjukkan pukul 3 pagi
Crew masuk ke ruangan artis
"Ayoo kita Last scene nih, yuk Zayka, Om Adam, Tante Lastri siap siap ya, 10 menit lagi take, abis scene si Nino ini"
Lastri pun membangunkan Zayka dengan mengusap-usap rambutnya dengan halus supaya Zayka tidak kaget
"Nak, sayang.. Bangun yuk, kita take Last scene nih" ucap Lastri
Zayka terbangun perlahan, sambil mengucek mata nya, Zayka tersadar kalau dia ternyata bersender di bahu Lastri
"Eh mah, maaf-maaf Zayka nyender di bahu mamah ya? aduh gak sadar aku, ini jam berapa mah?" tanya zayka
"Iya sayang gak apa apa ko, daripada kamu sender ke tembok sakit nanti kepalanya, sekarang jam 3 nak" jawab Lastri
"Waduh udah pagi ya, hmm oh iya ini selimut siapa?" tanya Zayka lagi
"Punya mamah nak, kamu tidur tadi kedinginan" jawab lastri
Zayka semakin merasa tidak enak karna merepotkan Lastri
"Ya udah sekarang kita rapih-rapih yuk, mau take kan" ujar Lastri
"Iya mah" Zayka melipat selimutny dan lanjut rapih-rapih baju, makeup dan menghafal dialog
Saat semua sudah siap mereka semua pun take
Di Last scene ini, adegannya tuh Lastri pingsan saat sedang menikmati pesta kembang api, disini Adam menggendong Lastri ke mobil, Zayka pun menangis panik karna takut mamahnya kenapa-kenapa
Saat Action!semua pemain berAkting dengan sangat bagus, apalagi saat Zayka menangis, Zayka sampai mendapat pujian dari sutradara karna akting nya yang benar-benar sangat bagus
CUT !! Last scene pun selesai
Semua crew tepuk tangan, dan mengucap syukur karna day 1 berjalan sangat lancar walau break shooting shubuh
*Ruangan Artis
"Alhamdulillah, semu lancar yaa, good job semuanya sampai ketemu besok" seru Adam
"Yaaayyyy pulang" teriak Nino yang berperan menjadi adik Zayka, mengundang gemaz para pemain lainnya karna tingkah nya yang lucu
Zayka pun lanjut beres-beres, menyimpan barang dan aksesorisnya kembali ke koper,Lastri yang melihat Zayka sedang membereskan barang-barang nya sendiri, ia pun ikut membantu
"Mah, eh jangan mah, udah Zayka aja.. " ucap Zayka
"Gak apa-apa sayang, kan mamah juga gak ngapa-ngapain, semua barang-barang mamah itu asisten mamah yang rapihin kan.. Oh iya, kamu pulang sama siapa? orang tua kamu ada ngehubungi kamu?" tanya Lastri
Zayka terdiam dan baru teringat kalau orangtuanya tidak ada sama sekali menghubungi Zayka seharian kemarin, seperti benar-benar tak pedulikan Zayka tapi lebih pedulikan hartanya Zayka
"Hmmm ada kok mah,cuma lagi gak bisa jemput karna mobilnya lagi trouble, jadi aku pulang naik kereta aja deh" jawab Zayka berbohong karna mau gimana pun, walau sikap orang tua angkat nya tidak baik, mereka tetap orang tua yang Zayka sayangi
"Naik kereta nak? ya ampun jangan deh, emm kamu bareng mamah aja ya?kan kita deket rumah nya" tanya Lastri kasihan
"Aduh ngerepotin lah mah, Zayka malu mah udah banyak ngerepotin mamah, mamah kan idola Zayka, tetap Zayka hanya fans mamah" jawab zayka
"Sayang denger ya, kamu gak ngerepotin kok, da sekarang kamu bukan fans mamah, tapi anak udah jadi anak mamah, ya sudah mamah anggap anak kandung mamah sendiri juga" ucap Lastri sambil memegang tangan Zayka
Zayka pun mengangguk senyum bahagia, karna sekarang bisa sedekat ini dengan idolanya
"Lastri, aku pulang duluan ya,, Zayka papah pulang duluan ya, sampai ketemu besok semuanya!! " ujar Adam sambil pergi keluar pintu
"eh iya mas, hati hati" jawab Lastri
"Ya udah, ayuk ke mobil, ni udah mau jam 4 loh nanti kurang tidurnya, besok kan callingan jam 11" ajak Lastri
"Iya mah" Zayka membawa kopernya dan berjalan bersama Lastri ke mobil Lastri
*Di mobil
"Pak nanti ke blok F dulu ya, antar Zayka" Lastri memberi tau supirnya
"Iya bu" jawab supirnya
Zayka dan lastri duduk di kursi tengah, asistennya duduk didepan
Lastri memperhatikan Zayka yang sedang melihat jalanan
"Nak,kamu cantik sekali" ucap Lastri dalam hati
-10 menit perjalanan
Lastri baru teringat, ia ingin bertanya-tanya lebih tentang kehidupan Zayka
Saat Lastri baru saja ingin menanyakan, berapa tanggal lahir Zayka, Lastri menoleh ternyata Zayka sudah tertidur pulas....
Lastri pun menyenderkan kepalanya Zayka ke bahunya sambil tersenyum
"Yahhh Zayka tidur,baru mamah mau nanya nak, kamu udah tidur, kamu keliatan ya cape bangettt" ucap Lastri pelan
"Mungkin gini ini kali ya kalau memang betul anak Pertama ku masih hidup,dia pasti sudah sebesar Zayka,aku bisa rangkul dia" tiba tiba Lastri melow, mata Lastri berkaca-kaca, sambil melirik Zayka dan mengusap-usap rambutnya
Lastri pun ikut tertidur..
************************************
So sad :(
Perjalanan hampir sampai, namun Lastri dan Zayka pun masih tertidur, mereka saling bersender, sangat-sangat seperti ibu dan anak"Eh Siti, bangunin ibu dan neng Zayka, ini udah mau sampe" ucap pak Toto, supir lastri"Hmm iya iya" jawab Siti assisten LastriSaat Siti menoleh kebelakang, ia terhanyut melihat Lastri dan Zayka yang seperti ibu dan anak, suasananya rasanya hangat"Pak, liat deh ibu dan neng Zayka, kaya ibu dan anak beneran ya, mukanya mirip,dan aku liat-liat nih ya, ibu tuh sayang banget sama neng Zayka, tadi ibu aja perhatian banget, padahal kan jarang-jarang ibu bisa deket sama anak ABG, apalagi di lokasi" ucap SitiPak supir pun langsung melihat spion"Iya ya,ya udh Siti, bangunin pelan pelan, ini kita udh mau sampe" ujar SupirSiti pun membangunkan Lastri pelan-pelan"Bu,maaf bangun bu.. Udah mau sampe bu" ucap Siti dengan na
Ternyata Bando bayi nya Zayka tidak ada di dalam koper itu "Aduh kemarin di lokasi aku gak sengaja bawa bando waktu aku bayi, bando itu kayanya nyelip di baju-baju yang aku bawa deh, tapi sekarang kemana??Apa jatoh di mobil tante Lastri? Ah gak mungkin lah, soalnya kan koper ku tertutup" ucap Zayka panik, karna bando itu adalah bando bayi yang ia kenakan saat dulu pertama kali ditemukan oleh mamah dan papah angkatnya "ADUHHH!!! Ada-ada aja deh ah, kemana dong bando ku, itu satu satunya barang dari orang tua kandung ku,walau aku gak tau dimana keberadaan mereka tapi minimal nya aku bisa merasakan keberadaan mereka dengan bando itu" ucap Zayka bersedih, membuka semua tas yang ia bawa kemarin,ternyata tetap tidak ada "Udah mau jam sebelas lagi, aku harus berangkat shooting, ya udah nanti aku cari lagi deh, semoga aja jatohnya di rumah" ucap Zayka sambil bersiap-siap sedikit lagi dan membawa tas beserta kopernya keluar
Tiba-tiba Lastri berlinang air mata, Siti yang melihat Lastri memberhentikan mobilnya mendadak dan melihat tiba-tiba Lastri menangis. "Bu,ibu kenapa bu?" tanya Siti. Lastri menoleh lalu dengan cepat dan langsung mengambil bando yang ada di tas nya itu. Lastri langsung memegang bando itu dengan tangan sedikit gemetar, ia teringat sesuatu. *FLASHBACK* Lastri sedang memakaikan baju untuk anak bayi perempuan pertamanya yang cantik bernama Maira. "Sayang, kamu pake bando ini ya,Nak. Ini mamah yang bikin sendiri loh." ucap Lastri sambil memasangkan bando nya ke kepala mungil bayi cantik itu. "Kamu cantik sekali ,Nak. Mamah janji akan selalu ada di samping kamu, Nak. Mamah ja
Scene Lastri dan Zayka di Day 2 ini sudah selesai semua, sekarang mereka pergi ke caffe tempat favorit Lastri.*caffe di mall"Nak, ini caffe favorit mamah, gimana cantik ya suasananya," ucap Lastri sambil melihat sekeliling caffe yang penuh dengan lampu-lampu yang cantik."Iya mah, cantik ya banyak lampu lampu gini." ucap Zayka sambil melihat sekeliling lampu-lampu cantiknya"Hmm, apa aku kasih tau bando nya sekarang aja ya? sekalian nanya ke dia lebih dalam." ucap Lastri dalam hati nya sambil memperhatikan Zayka yang sedang melihat pemandangan caffe"Sayang. Mamah mau nanya, memangnya seberapa penting sih bando bayi itu buat kamu? kamu sedih banget kayanya," tanya Lastri sambil mengambil hidangan di meja."Hmm iya mah. Bando itu, bando yang orang
Warga berdatangan dan langsung menolong"Astagfirullah, Ya Allah." ujar para warga yang berteriak-teriak panik."Pak tolong pak, bu." rintihan pak Toto yang sudah setengah tak berdaya sambil mencoba merangkak keluar."iya-iya pak" ujar bapak-bapak yang membantu supir keluar dari pintu mobil. Semua nya pun ditolong warga Keadaan Lastri, Siti, Zayka dan pak supir ternyata sudah cukup parah."Ayo-ayo bawa ke rumah sakit!" ujar warga, mereka pun menghubungi ambulance.Empat ambulance datang dan segeramembawa Lastri, Zayka, Siti, Supir ke rumah sakit.Dirumah sakit Lastri sempat tersadar saat dirinya sedang di bawa masuk ke UGD.Ia melihat Zayka dan lainnya tak sadarkan diri, apalagi hati Lastr
Lastri hanya terdiam dan tak berkata apapun karna ia sendiri pun syok dengan kejadian ini. "Bu, tolong ya, jangan kasar! Ini rumah sakit bu, semua bisa di bicarakan dengan baik-baik tidak usah pake kekerasan" ucap Adam membantu meleraikan keributan itu. "Bu, saya minta maaf sebesar -besarnya, kalau memang Zayka seperti ini karna saya, tapi ini benar-benar musibah bu, saya juga gak mau sampai kecelakaan begini," jawab Lastri sambil menangis. "Eh bu, kalau aja Zayka gak ibu ajak untuk ke caffe dia gak akan seperti ini bu!" Sentak Linda Saat keributan sedang terjadi, tiba-tiba dokter keluar dari ruangan Zayka. "Siapa disini keluarga nya Zayka?" tanya dokter. "Saya mamah nya dok, gimana dok? " ucap Linda. "Begini bu, sekarang kita hanya bisa pasrah dengan yang di atas, karna kemungkinan hidup Zayka hanya 30%, kami sudah me
Tanpa pikir panjang Nita langsung menelfon Adam."Halo, om tadi bibir Zayka gerak, seolah-olah ngucap kata mama, tapi dia diem lagi sekarang," ucap Nita."Hah? Alhamdulillah ada pergerakan, ya udah Nita kamu tunggu disitu dulu ya, bentar lagi om kesana," jawab Adam."Iya om." Nita langsung mematikan HP nya."Sssst aduh sebenernya kamu tuh siapa sih? Kenapa mamah begitu perhatian sana kamu?" tanya Nita ke Zayka yang sedang tak sadarkan diri.Tiba-tiba jari Zayka bergerak dan perlahan Zayka membuka matanya"Ehmm Zayka?" tanya Nita sedikit panik, Zayka menoleh ke arah Nita."Aku dimana? Kamu anaknya mamah Lastri kan?" tanya Zayka."Hmm iya, sekarang kamu lagi di rumah sakit, abis kecelakaa
Tanpa pikir panjang Nita langsung menelfon Adam."Halo, om tadi bibir Zayka gerak, seolah-olah ngucap kata mama, tapi dia diem lagi sekarang," ucap Nita."Hah? Alhamdulillah ada pergerakan, ya udah Nita kamu tunggu disitu dulu ya, bentar lagi om kesana," jawab Adam."Iya om." Nita langsung mematikan HP nya."Sssst aduh sebenernya kamu tuh siapa sih? Kenapa mamah begitu perhatian sana kamu?" tanya Nita ke Zayka yang sedang tak sadarkan diri.Tiba-tiba jari Zayka bergerak dan perlahan Zayka membuka matanya"Ehmm Zayka?" tanya Nita sedikit panik, Zayka menoleh ke arah Nita."Aku dimana? Kamu anaknya mamah Lastri kan?" tanya Zayka."Hmm iya, sekarang kamu lagi di rumah sakit, abis kecelakaa
"Apa tepat ya waktunya kalau aku tanya sekarang soal gelang kecil dan foto bayi yang ada di kamar ini?" ucap Zayka dalam hatinya.**THROWBACK**Zayka sedang melihat-lihat sekeliling kamar yang di berikan Lastri untuk ia Zayka beristirahat. Patinya dengan perlahan dia memutar roda kursi roda nya itu sambil matanya tak henti melihat foto-foto yang ada di kamar itu."Itu pasti Nita, ih dia lucu banget." Zayka mengambil foto Lastri dengan Nita yang saat itu masih bayi."Aku perasaan gak pernah deh liat foto aku waktu bayi, mamah Linda pasti langsung ngalihin pembicaraan kalau aku mau liat foto aku bayi," ucap Zayka sambil hati -hati menyimpan foto itu lagi di atas meja.Saat dia melihat kiri kanan, tiba-tiba dia ngeliat ada foto tidak terfigura tergeletak begitu saja di atas meja, Zayka oun menghampiri meja itu."Ini? si-siapa?" tanya Zayka memperhatikan foto itu yang ternyata adalah seorang bayi perempuan sedang digendong Lastri namun ter
Saat Nita mendekati Lastri yang tengan tertidur pulas itu tak sengaja menabrak ujung meja. Meja pun bergeser dan berbunyi membuat Lastri sontak terbangun."Nita?!," ucap Lastri dengan kaget dan langsung menyembunyikan album itu ke balik bantal."Kamu kalau mau masuk kamar orang bisa gak ngetok dulu? kebiasaan deh!" sambung Lastri dengan nada marah, karna bukan sekali dua kali Nita seperti ini masuk tanpa ngetok pintu terlebih dahulu."Ma-maaf mah, aku tadi cuma," ucap Nita sambil kebingungan mencari alasan, tapi langsung di potong oleh Lastri."Apa? hah? apapun alasan nya mamah gak suka kamu kaya gini Nita. Sekarang kamu keluar, mamah mau mandi dulu," ucap Lastri dengan nada sedikit menyentak."I-iya mah, maaf ya." NIta langsung bergegas pergi dari kamar mamah nya itu.Hal yang semakin bikin Nita bertanya-tanya sebenernya ada apa semua ini. Di lua kamar pun N
Semua kaget dengan teriakan Nita, dan langsung melihat ke arah Nita."Nita?" tanya Lastri."Bentar-bentar mah, ini kenapa kok Zayka tinggal disini?" tanya nIta sambil turun tangga."Iya, mamah mau rawat Zayka sampai benar-benar sembuh," jawab Lastri."Hah?! mah, Zayka kan punya keluarga. Biarlah mereka yang urus, ngapain harus mamah?" tanya Nita sedikit memberi tatapan sinis ke Zayka."Nak, kan mamah yang buat Zayka seperti ini, ini biar jadi tanggung jawab mamah," jawab Lastri.Suasana menjadi panas, Ladtri dan Nita berdebat di depan Zayka membuat Zayka tak enak diri."Mah, udah. Zayka pamit pulang aja kalau gitu, Zayka gak mau karna ada Zayka, kalian jadi ribut gini." Zayka berusaha memundurkan kursi rodanya itu.Lastri langsung menahan kursi roda zayka dengan tangannya."Gak sayang, kamu
Zayka melihat Lastri dan Linda, ia pun bingung sekaligus kecewa dengan Linda yang lebih baik memilih uang dibanding dirinya. Memang benar-benar Linda tidak mau urus Zayka saat ini."Kok mamah Linda gitu,lebih milih uang daripada ngerawat aku," lirih dalam hati Zayka membuat ia pun meneteskan air mata."Zayka, kamu mau tinggal di mamah dulu kan? sampai kamu sembuh." Lastri berlutut tepat di hadapan Zayka.Zayka hanya diam, tidak bisa menjawab apa-apa. Tapi Mala malah mendukung Lastri agar Zayka ikut dengan Lastri dulu. Karna, Mala gak tega kalau Zayka berlama-lama seperti ini."Udah kak, ikut aja tante Lastri dulu biar kaka cepat sembuh kak. Mala gak tega liat kaak duduk dikursi roda terus," ucap Mala sambil memegang pundak Zayka.Zayka melihat Mala lalu melihat Lastri.Zayka pun meng iya kan keinginan Lastri untuk merawat Zayka saat ini."Iya mah,
Hari pun menjelang sore, Zayka membangunkan Mala dengan perlahan karna ingin meminta tolong untuk Zayka bebersih di kamar mandi."Dek, cantik." Zayka mengusap lembut rambut Mala.Mala pun terbangun pelan-pelan."Hmm iya kak?" jawab Mala yang masih sesekali memejamkan matanya."Bangun yuk sayang, udah sore," ucap Zayka."Iya kak." Mala kemudian duduk sambil masih mengucek kedua matanya."Hmm dek, kaka tadi di telfon mama Lastri," ucap Zayka."Oh iya?" tanya Mala sambil menoleh ke Zayka."Iya dek, katanya dia mau ajak kaka jalan-jalan sore gitu di taman," jawab Zayka."Terus gimana kak? kaka mau?" tanya Mala lagi."Iya kan kaka gak enak kalau nolak, jadi ya udah kaka mau aja. Kaka juga udh bilang ko kondisi kaka masih menyusahkan kaya gini." jawab Zayka sambil melihat kedu
Zayka tidak bisa berbuat apa-apa. semenjak kaki dia patah, dia seperti tidak ada harganya dirumah itu, ia hanya seperti benalu.Suap demi suap saat makam ia sambil menahan nangis, dia pun hanya berdoa dalam hatinya."Ya Allah aku mau cepat sembuh, supaya bisa shooting lagi dan disayang mamah dan papah, setidaknya tidak terlalu seperti ini," lirih Zayka dalam hatinya.Zayka pun menghabiskan makannya dan segera membereskan meja bekas makan Linda, Arman dan Mala adiknya itu. tapi tentu, Mala tidak akan tinggal diam melihat kakanya harus beres-beres sendiri. Jadi Mala pun langsung membantu kakanya itu."Kak, aku bantu ya." Mala langsung mengambil piring di genggaman kakanya itu, dan berjalan ke arah wastafel."Makasih Mala," ucap Zayka berkaca-kaca.Setelah sarapan itu. Mala dan Zayka kembali ke kamarnya lagi, karna Mala harus mengerjakan tugas sekolah.&n
Yang datang adalah seorang lelaki berusia 48 tahun yang Lastri pun tidak mengenalinya, padahal dia adalah Bagas. Mantan suaminya.Lastri bingung dan tak mengenali Bagas sama sekali.Saat Lastri melihat Bagas, Lastri langsung diam tak berkutik."Hmm Las??" tanya Bagas yang juga heran, kenapa Lastri kebingungan melihat dia."Maaf, kamu siapa? Kita pernah ketemu?" tanya Lastri sambil memundurkan langkahnya dari pintu."Aku ... " saat Bagas mau menjawab, Nita langsung menghampiri Bagas dan beretriak."Papaaah ... " ucap Nita aambil lari dan memeluk Bagas."Sayang papah," sahut Bagas sambil memeluk dan menciumi rambut anak kesayangannya itu."Papah? Ini siapa Nit? Kok kamu manggil papah?" tanya heran Lastri menjadi-jadi."Ini papah mah, mantan suami mamah," jawab Nita."Ssstt awww." Lastri meringi
*Pagi hari~ Rumah ZaykaSaat bangun, Zayka merasakan sakit luar biasa pada pinggangnya. Ini masih efek kecelakaan waktu itu."Awww Ya Allah," ucap Zayka sambil kembali rebahan dengan perlahan karna untuk posisi duduk pun ia sakit.Mala yang tidur disebelahnya itu kebangun karna denger suara rintih Zayka yang berda tepat disebelahnya."Kak? kaka kenapa?" tanya Mala yang langsung bangun dan duduk."Pinggang kaka sakit banget dek, ssstt kenapa ya?" tanya Zayka sambil meringis kesakitan."Mungkin ini efek kecelakaan kemarin kak, kan badan kaka semuanya kena," ucap Mala."Iya kali ya, ssst aduuh tapi kaka gak kuat dek sakitnya," ucap Zayka yang tak kuat menahan sakit."Hmm, ya udah kita ke rumah sakit yuk kak." Mala panik langsung turun dari tempat tidur nya dan mengambil kursi roda Zayka."Tapi
Setelah Nita beranjak pergi ke kamarnya, Lastri langsung menepuk jidatnya sambil menggeleng-gelengkan kepalanya."Aduh kenapa sih pake acara Nita denger, aku kan jadi harus bohong kalau aku emang sebenernya lagi mikirin Zayka." Lastri menghela nafasnya.Tak lama dari situ, Lastri langsung pergi ke kamarnya karna memang sudah malam dan Lastri masih dalam masa penyembuhan.Sesampainya dikamarnya, Lastri langsung duduk di meja riasnya yang mewah. Lastri melihat wajahnya yang pucat dan kusam."Aduh, pucet banget aku terus ini kok kusam gini," ucap Lastri sambil memegang dan mengusap wajahnya.Lastri pun langsung mengambil masker wajah dilaci meja rias yang mewahnya itu. Tapi tanpa sengaja ia menjatuhkan satu barang saat mengambil masker wajah miliknya, barang yang dia pun lupa kalau dia pernah menyimpannya di laci.Barang itu adalah gelang berukuran k