Share

Chapter 35

Penulis: tiarachubbyy
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

"Apa tepat ya waktunya kalau aku tanya sekarang soal gelang kecil dan foto bayi yang ada di kamar ini?" ucap Zayka dalam hatinya.

**THROWBACK**

Zayka sedang melihat-lihat sekeliling kamar yang di berikan Lastri untuk ia Zayka beristirahat. Patinya dengan perlahan dia memutar roda kursi roda nya itu sambil matanya tak henti melihat foto-foto yang ada di kamar itu.

"Itu pasti Nita, ih dia lucu banget." Zayka mengambil foto Lastri dengan Nita yang saat itu masih bayi.

"Aku perasaan gak pernah deh liat foto aku waktu bayi, mamah Linda pasti langsung ngalihin pembicaraan kalau aku mau liat foto aku bayi," ucap Zayka sambil hati -hati menyimpan foto itu lagi di atas meja. 

Saat dia melihat kiri kanan, tiba-tiba dia ngeliat ada foto tidak terfigura tergeletak begitu saja di atas meja, Zayka oun menghampiri meja itu.

"Ini? si-siapa?" tanya Zayka memperhatikan foto itu yang ternyata adalah seorang bayi perempuan sedang digendong Lastri namun ter

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Di pelupuk mata    Chapter 1

    Di kota Jakarta, ada gadis cantik bernama ZAYKA AMALIA. Usianya 17 tahun. Zayka ini gadis yang pintar, mudah bergaul, makanya tak heran teman Zayka itu banyak. Zayka ini bisa dibilang seorang publik figure, karna Zayka memang suka shooting ftv, webseries, film2 layar lebar, iklan, dan masih banyak lagi. Tapi sebenernya ini tidak didukung sama orang tua asuh nya."Orang tua asuh?" iya! namanya Linda dan Arman. Kita mulai ceritanya..... *Dirumah Zayka Zayka sedang tertidur. Terlihat lelap karna Zayka abis shooting iklan kemarin, karna pulang malam itu yang membuat ia kelelahan hingga tiba-tiba "Tringgg Tringgg," alarm handphone Zayka berbunyi, menunjukan pukul 6 pagi. "Hmmmm" sambil meregangkan badan, Zayka langsung melihat hp dan mematikan alarm, "Oh iya hari ini aku ada wokshop dan fitting sinetron judul baru nih." Ucap Zayka yang masih terlihat lelah t

  • Di pelupuk mata    Chapter 2

    Saat masuk ruangan, benar saja semua memperhatikan Zayka, termasuk artis-artis senior yang Zayka segani "Permisi, pagi semuanya" dengan suara pelan Zayka sambil masuk keruangan, "Baru sampe??" ucap kak Delima ( Kaka wardrobe yang mengurus baju baju pemain ) "Eh iya kak maaf agak telat soalnya macet di jalan kak" ucap Zayka sedikit menundukkan kepalanya "Its, ok Zayka.. Ayo sini di ukur dan di liat ya cocok atau tidak bajunya" jawab kak Delima yang membuat Zayka sedikit lega karna dia pikir dia akan dimarahi saat Zayka masuk tadi dia tak lupa bersalaman dengan para lawan mainnya itu, ternyata semua nya ramah-ramah, gak ada yang marah, malah semua memaklumi memang di jalan itu kalau pagi suka macet, apalagi yang namanya Jakarta "Hufftt, ternyata gak ada yang marah, duuuuh Zayka nih suka negatif thingking duluan deh" ucap Zayka dalam hati nya yang sedikit menggerutu &nb

  • Di pelupuk mata    Chapter 3

    Hp Zayka berbunyi, ternyata ada telfon dari Unit PH bagian schedule namanya kak dimas//halo, Zayka?// tanya Unit PH"Eh iya halo kak Dimas, gimana ada kabar apa kak? " jawab zayka//gini, kita mulai shooting di percepat ya... Besok lusa jadinya, oh iya kamu udah dikirim kan script dan skenario nya? Kamu berperan sebagai anaknya Lastri ya// jawab unit tersebutZayka yang senang mendengar klau dia beneran dapat peran anak, apalagi diceritanya, dia itu anaknya Lastri idola nya itu"Oh iya iya kak, aku baca script nya ya.. Makasih infonya"jawab ZaykaPembicaraan pun selesai.. Zayka sangat senang sekali, hingga lompat lompat gak karuan.. Ini pertama kalinya da bisa berlawan main dengan Lastri idola nya itu..Hari menjelang malam.. Zayka bersiap siap untuk istirahat, tpi Zayka heran kenapa Rian belum juga membalas chatt nya siang tadi.. Masih ceklis 1 yang artinya di

  • Di pelupuk mata    Chapter 4

    Saat Lastri melamun, Nita anaknya melihat dari kejauhan dan berniat jahil ingin mengagetkan Lastri"DORRR" suara kencang Nita mengagetkan Lastri"Eh Zayka!! " spontan lastri memanggil nama Zayka karna kaget membuat Nita heran kenapa mamahnya menyebut nama Zayka"Hmm mah? siapa itu Zayka? Nita baru denger" tanya Nita heran"Hmm Zayka nama artis sayang,, yang bakal jadi lawan main mamah besok shooting" jawab LastriLastri pun heran, kenapa bisa-bisa nya dia nyebut nama Zayka"Oh gitu,iya iya.. Mah kita makan diluar yuk.. Aku mau makan seafood" Nita,mengajak Lastri makan diluar"Hayuk sayang, sebentar mamah siap siap dulu"jawab LastriLastri dan Nita pun pergi makan tapi ntah kenapa perasaan Lastri itu ingin sekali lewat rumahnya Zayka, akhirnya Lastri pun lewat rumahnya tapi terlihat sepiZayka yang saat itu sedang tidur siang

  • Di pelupuk mata    Chapter 5

    Hari sudah malam, waktunya Zayka istirahatSeperti biasa sebelum tidur kalau besoknya Zayka shooting, pasti Zayka sibuk membereskan baju-baju,membaca-baca script,mempersiapkan sendiri semua nyaSaat sedang beres-beres, HP Zayka berbunyi, ternyata ada chatt dari no yang tidak di kenal"Siapa ini ya?" ucap Zayka heran"Hai, selamat malam" isi chatt ituZayka pun membalas "malam, maaf ini siapa ya?" jawab Zayka"Kamu gak perlu tau siapa aku, intinya aku fans berat kamu" jawabnya lagi"Darimana kamu dapet no saya!? " tanya Zayka lagi"ADA DEH.... " jawab orang aneh ituTanpa pikir panjang Zayka langsung memblokir no itu "Huftttt ada ada aja deh orang, ngeselin banget" cerutu Zayka, zayka melanjutkan beres-beres nya dan langsung istirahat~Pagi hari~Triiinggg tringggggg alarm Hp Zayka berbunyi, Za

  • Di pelupuk mata    Chapter 6

    Scene 1 pun selesai, di Day 1 ini ada sekitar 36 scene harus selesai, tapi semua scene ini tidak selalu ada Zayka, Zayka hari ini hanya ada 13 scene"Nak, kamu hari ini banyak scene nya?"tanya Lastri"Ngga ko mah, ada 13 scene doank tapi gak tau nih ada scene malam atau nggak" jawab Zayka"Eh, maksudnya tante.. Aduh maaf tan kebawa peran hehe" ucap Zayka malu"Yehh gak apa apa sayang, mulai sekarang kamu panggil tante itu mamah aja, biar chemistry nya lebih dapet kan" jawab Lastri"Oh iya tante, eh mah" ucap ZaykaSaat Zayka dan Lastri sedang mengobrol.Tiba-tiba adam datang"Lastri, bisa kita ngobrol" tanya Adam"Oh iya mas, kenapa? ngobrol aja" jawab Lastri"Hmmm disana ya" adam menunjuk kursi di taman"Oh oke mas, Zayka sebentar ya" ucap LastriLastri dan Adam pun duduk bareng di kursi taman itu"Las, kamu dan Zayka keliatan ny

  • Di pelupuk mata    Chapter 7

    Zayka melihat Lastri termenung"Mamah? mamah kenapa kok kelihatannya sedih?" tanya Zayka sambil memegang pundak LastriLastri yang kaget pundaknya di pegang sama Zayka pun langsung mengolah "Eh nak, aduh mamah kaget, mamah gak apa apa ko, cuma kayanya kecapean hehe maklum nak udah gak muda lagi" jawab Lastri yang berbohong kalau sebenernya dia memikirkan ZaykaKarna sudah malam, Zayka pun lelah dan tanpa sadar ia tertidur di kursinyaLastri yang melihat Zayka tertidur pun merasa kasihan, karna Zayka bener-bener sendiri tanpa asisten, dia bawa koper sendiri,ambil makan sendiri, ambil minum sendiriSaat Lastri sedang memperhatikan Zayka tidur, Zayka sedikit mengiggil karna cuacanya sedang sangat dinginLastri pun mengambil selimut miliknya untuk menyelimuti Zayka"Nak, mamah gak tau siapa kamu sebenernya, tapi kenapa hati ini bilang kalau kamu itu anak mamah yang hilang waktu bayi?kamu terli

  • Di pelupuk mata    Chapter 8

    Perjalanan hampir sampai, namun Lastri dan Zayka pun masih tertidur, mereka saling bersender, sangat-sangat seperti ibu dan anak"Eh Siti, bangunin ibu dan neng Zayka, ini udah mau sampe" ucap pak Toto, supir lastri"Hmm iya iya" jawab Siti assisten LastriSaat Siti menoleh kebelakang, ia terhanyut melihat Lastri dan Zayka yang seperti ibu dan anak, suasananya rasanya hangat"Pak, liat deh ibu dan neng Zayka, kaya ibu dan anak beneran ya, mukanya mirip,dan aku liat-liat nih ya, ibu tuh sayang banget sama neng Zayka, tadi ibu aja perhatian banget, padahal kan jarang-jarang ibu bisa deket sama anak ABG, apalagi di lokasi" ucap SitiPak supir pun langsung melihat spion"Iya ya,ya udh Siti, bangunin pelan pelan, ini kita udh mau sampe" ujar SupirSiti pun membangunkan Lastri pelan-pelan"Bu,maaf bangun bu.. Udah mau sampe bu" ucap Siti dengan na

Bab terbaru

  • Di pelupuk mata    Chapter 35

    "Apa tepat ya waktunya kalau aku tanya sekarang soal gelang kecil dan foto bayi yang ada di kamar ini?" ucap Zayka dalam hatinya.**THROWBACK**Zayka sedang melihat-lihat sekeliling kamar yang di berikan Lastri untuk ia Zayka beristirahat. Patinya dengan perlahan dia memutar roda kursi roda nya itu sambil matanya tak henti melihat foto-foto yang ada di kamar itu."Itu pasti Nita, ih dia lucu banget." Zayka mengambil foto Lastri dengan Nita yang saat itu masih bayi."Aku perasaan gak pernah deh liat foto aku waktu bayi, mamah Linda pasti langsung ngalihin pembicaraan kalau aku mau liat foto aku bayi," ucap Zayka sambil hati -hati menyimpan foto itu lagi di atas meja.Saat dia melihat kiri kanan, tiba-tiba dia ngeliat ada foto tidak terfigura tergeletak begitu saja di atas meja, Zayka oun menghampiri meja itu."Ini? si-siapa?" tanya Zayka memperhatikan foto itu yang ternyata adalah seorang bayi perempuan sedang digendong Lastri namun ter

  • Di pelupuk mata    Chapter 34

    Saat Nita mendekati Lastri yang tengan tertidur pulas itu tak sengaja menabrak ujung meja. Meja pun bergeser dan berbunyi membuat Lastri sontak terbangun."Nita?!," ucap Lastri dengan kaget dan langsung menyembunyikan album itu ke balik bantal."Kamu kalau mau masuk kamar orang bisa gak ngetok dulu? kebiasaan deh!" sambung Lastri dengan nada marah, karna bukan sekali dua kali Nita seperti ini masuk tanpa ngetok pintu terlebih dahulu."Ma-maaf mah, aku tadi cuma," ucap Nita sambil kebingungan mencari alasan, tapi langsung di potong oleh Lastri."Apa? hah? apapun alasan nya mamah gak suka kamu kaya gini Nita. Sekarang kamu keluar, mamah mau mandi dulu," ucap Lastri dengan nada sedikit menyentak."I-iya mah, maaf ya." NIta langsung bergegas pergi dari kamar mamah nya itu.Hal yang semakin bikin Nita bertanya-tanya sebenernya ada apa semua ini. Di lua kamar pun N

  • Di pelupuk mata    Chapter 33

    Semua kaget dengan teriakan Nita, dan langsung melihat ke arah Nita."Nita?" tanya Lastri."Bentar-bentar mah, ini kenapa kok Zayka tinggal disini?" tanya nIta sambil turun tangga."Iya, mamah mau rawat Zayka sampai benar-benar sembuh," jawab Lastri."Hah?! mah, Zayka kan punya keluarga. Biarlah mereka yang urus, ngapain harus mamah?" tanya Nita sedikit memberi tatapan sinis ke Zayka."Nak, kan mamah yang buat Zayka seperti ini, ini biar jadi tanggung jawab mamah," jawab Lastri.Suasana menjadi panas, Ladtri dan Nita berdebat di depan Zayka membuat Zayka tak enak diri."Mah, udah. Zayka pamit pulang aja kalau gitu, Zayka gak mau karna ada Zayka, kalian jadi ribut gini." Zayka berusaha memundurkan kursi rodanya itu.Lastri langsung menahan kursi roda zayka dengan tangannya."Gak sayang, kamu

  • Di pelupuk mata    Chapter 32

    Zayka melihat Lastri dan Linda, ia pun bingung sekaligus kecewa dengan Linda yang lebih baik memilih uang dibanding dirinya. Memang benar-benar Linda tidak mau urus Zayka saat ini."Kok mamah Linda gitu,lebih milih uang daripada ngerawat aku," lirih dalam hati Zayka membuat ia pun meneteskan air mata."Zayka, kamu mau tinggal di mamah dulu kan? sampai kamu sembuh." Lastri berlutut tepat di hadapan Zayka.Zayka hanya diam, tidak bisa menjawab apa-apa. Tapi Mala malah mendukung Lastri agar Zayka ikut dengan Lastri dulu. Karna, Mala gak tega kalau Zayka berlama-lama seperti ini."Udah kak, ikut aja tante Lastri dulu biar kaka cepat sembuh kak. Mala gak tega liat kaak duduk dikursi roda terus," ucap Mala sambil memegang pundak Zayka.Zayka melihat Mala lalu melihat Lastri.Zayka pun meng iya kan keinginan Lastri untuk merawat Zayka saat ini."Iya mah,

  • Di pelupuk mata    Chapter 31

    Hari pun menjelang sore, Zayka membangunkan Mala dengan perlahan karna ingin meminta tolong untuk Zayka bebersih di kamar mandi."Dek, cantik." Zayka mengusap lembut rambut Mala.Mala pun terbangun pelan-pelan."Hmm iya kak?" jawab Mala yang masih sesekali memejamkan matanya."Bangun yuk sayang, udah sore," ucap Zayka."Iya kak." Mala kemudian duduk sambil masih mengucek kedua matanya."Hmm dek, kaka tadi di telfon mama Lastri," ucap Zayka."Oh iya?" tanya Mala sambil menoleh ke Zayka."Iya dek, katanya dia mau ajak kaka jalan-jalan sore gitu di taman," jawab Zayka."Terus gimana kak? kaka mau?" tanya Mala lagi."Iya kan kaka gak enak kalau nolak, jadi ya udah kaka mau aja. Kaka juga udh bilang ko kondisi kaka masih menyusahkan kaya gini." jawab Zayka sambil melihat kedu

  • Di pelupuk mata    Chapter 30

    Zayka tidak bisa berbuat apa-apa. semenjak kaki dia patah, dia seperti tidak ada harganya dirumah itu, ia hanya seperti benalu.Suap demi suap saat makam ia sambil menahan nangis, dia pun hanya berdoa dalam hatinya."Ya Allah aku mau cepat sembuh, supaya bisa shooting lagi dan disayang mamah dan papah, setidaknya tidak terlalu seperti ini," lirih Zayka dalam hatinya.Zayka pun menghabiskan makannya dan segera membereskan meja bekas makan Linda, Arman dan Mala adiknya itu. tapi tentu, Mala tidak akan tinggal diam melihat kakanya harus beres-beres sendiri. Jadi Mala pun langsung membantu kakanya itu."Kak, aku bantu ya." Mala langsung mengambil piring di genggaman kakanya itu, dan berjalan ke arah wastafel."Makasih Mala," ucap Zayka berkaca-kaca.Setelah sarapan itu. Mala dan Zayka kembali ke kamarnya lagi, karna Mala harus mengerjakan tugas sekolah.&n

  • Di pelupuk mata    Chapter 29

    Yang datang adalah seorang lelaki berusia 48 tahun yang Lastri pun tidak mengenalinya, padahal dia adalah Bagas. Mantan suaminya.Lastri bingung dan tak mengenali Bagas sama sekali.Saat Lastri melihat Bagas, Lastri langsung diam tak berkutik."Hmm Las??" tanya Bagas yang juga heran, kenapa Lastri kebingungan melihat dia."Maaf, kamu siapa? Kita pernah ketemu?" tanya Lastri sambil memundurkan langkahnya dari pintu."Aku ... " saat Bagas mau menjawab, Nita langsung menghampiri Bagas dan beretriak."Papaaah ... " ucap Nita aambil lari dan memeluk Bagas."Sayang papah," sahut Bagas sambil memeluk dan menciumi rambut anak kesayangannya itu."Papah? Ini siapa Nit? Kok kamu manggil papah?" tanya heran Lastri menjadi-jadi."Ini papah mah, mantan suami mamah," jawab Nita."Ssstt awww." Lastri meringi

  • Di pelupuk mata    Chapter 28

    *Pagi hari~ Rumah ZaykaSaat bangun, Zayka merasakan sakit luar biasa pada pinggangnya. Ini masih efek kecelakaan waktu itu."Awww Ya Allah," ucap Zayka sambil kembali rebahan dengan perlahan karna untuk posisi duduk pun ia sakit.Mala yang tidur disebelahnya itu kebangun karna denger suara rintih Zayka yang berda tepat disebelahnya."Kak? kaka kenapa?" tanya Mala yang langsung bangun dan duduk."Pinggang kaka sakit banget dek, ssstt kenapa ya?" tanya Zayka sambil meringis kesakitan."Mungkin ini efek kecelakaan kemarin kak, kan badan kaka semuanya kena," ucap Mala."Iya kali ya, ssst aduuh tapi kaka gak kuat dek sakitnya," ucap Zayka yang tak kuat menahan sakit."Hmm, ya udah kita ke rumah sakit yuk kak." Mala panik langsung turun dari tempat tidur nya dan mengambil kursi roda Zayka."Tapi

  • Di pelupuk mata    Chapter 27

    Setelah Nita beranjak pergi ke kamarnya, Lastri langsung menepuk jidatnya sambil menggeleng-gelengkan kepalanya."Aduh kenapa sih pake acara Nita denger, aku kan jadi harus bohong kalau aku emang sebenernya lagi mikirin Zayka." Lastri menghela nafasnya.Tak lama dari situ, Lastri langsung pergi ke kamarnya karna memang sudah malam dan Lastri masih dalam masa penyembuhan.Sesampainya dikamarnya, Lastri langsung duduk di meja riasnya yang mewah. Lastri melihat wajahnya yang pucat dan kusam."Aduh, pucet banget aku terus ini kok kusam gini," ucap Lastri sambil memegang dan mengusap wajahnya.Lastri pun langsung mengambil masker wajah dilaci meja rias yang mewahnya itu. Tapi tanpa sengaja ia menjatuhkan satu barang saat mengambil masker wajah miliknya, barang yang dia pun lupa kalau dia pernah menyimpannya di laci.Barang itu adalah gelang berukuran k

DMCA.com Protection Status