Share

Chapter 8

Author: tiarachubbyy
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Perjalanan hampir sampai, namun Lastri dan Zayka pun masih tertidur, mereka saling bersender, sangat-sangat seperti ibu dan anak 

"Eh Siti, bangunin ibu dan neng Zayka, ini udah mau sampe" ucap pak Toto, supir lastri

"Hmm iya iya" jawab Siti assisten Lastri 

Saat Siti menoleh kebelakang, ia terhanyut melihat Lastri dan Zayka yang seperti ibu dan anak, suasananya rasanya hangat 

"Pak, liat deh ibu dan neng Zayka, kaya ibu dan anak beneran ya, mukanya mirip,dan aku liat-liat nih ya, ibu tuh sayang banget sama neng Zayka, tadi ibu aja perhatian banget, padahal kan jarang-jarang ibu bisa deket sama anak ABG, apalagi di lokasi" ucap Siti

Pak supir pun langsung melihat spion

"Iya ya,ya udh Siti, bangunin pelan pelan, ini kita udh mau sampe" ujar Supir

Siti pun membangunkan Lastri pelan-pelan

"Bu,maaf bangun bu.. Udah mau sampe bu" ucap Siti dengan nada lembut 

Lastri pun terbangun, dengan mata sayu nya ia menjawab "oh iya, ini ke rumah Zayka dulu kan?" tanya Lastri

"Iya bu, ini kan ya rumahnya?" jawab pak Toto sambil berhenti depan rumah Zayka 

"Iya-iya bener pak" jawab Lastri 

Lastri pun membangun kan Zayka

"Nak, udah sampe yuk, cape ya?" ujar Lastri sambil mengusap-usah rambutnya

Bukannya Zayka bangun, tapi ia malah memeluk Lastri sambil mengiggau "Mamah,ini mamah kandung aku kan? mah aku mau sama mamah terus, mamah gak akan ninggalin aku lagi kan?" ngiggau Zayka sambil merem

"Zayka?" ucap Lastri dalam hati nya, tiba-tiba air matanya menetes, hatinya bergetar dan merasakan sesuatu rasa yang aneh saat Zayka bicara seperti itu

Tiba tiba Zayka terbangun, dan tanpa sadar dia mengiggau, yang ia sadar hanya ia sedang memeluk Lastri 

"Eh mah, aduh maaf maaf aku kok meluk, aku gak sadar mah" ucap Zayka yang malu

"Gak apa-apa sayang, oh iya ini udh sampe, sekarang kamu pulang, istirahat ya nak, besok kita ketemu di lokasi" ucap Lastri 

Zayka menengok kanan kiri dan betul ternyata sudah sampai rumah nya, Zayka langsung bergegas turun membawa koper nya dan berpamitan dengan Lastri 

"Mah makasih ya udah antar aku ke rumah, maaf tadi gak sengaja meluk mamah" ucap Zayka 

"iya sayang, gak apa-apa kok, oh iya ini no hp mamah, kamu chat mamah ya" jawab Lastri sambil memberikan kertas yang di tulis nomer hp nya dia

Zayka pun mengambil kertasnya, dan tersenyum mengangguk..

Mobil Lastri pun pergi, saat nya Zayka masuk ke rumah.. 

Karna sudah shubuh, pintu rumah pasti di kunci sama papah angkatnya

//Tokk Tokk Tokk//

"Assalamualaikum mah, pah.. Ini Zayka" ucap Zayka sambil mengetuk pintu rumah nya 

Setelah 20 menit mengetuk pintu rumah nya, akhirnya ada yang membukakan pintunya, itu mamah nya 

"Pulang shubuh?" tanya mamahnya 

"iya mah, scene nya banyak malam" jawab Zayka sambil menarik kopernya masuk ke dalam rumah 

"Bagus lah, semakin banyak scene, semakin besar uang yang kamu dapet kan? Dan otomatis itu punya mamah dan papah" sambil menutup pintu 

Zayka yang mendengar itu hanya terdiam dan masuk ke kamar nya.. 

"Hmm mamah sama papah lebih mementingkan uang dari pada aku, aku tau aku anak angkat, tapi kok seperti ini banget sikapnya" cerutu Zayka sambil menyimpan Tas kecil nya

Zayka langsung memberes-bereskan semua peralatannya dan mandi, dan langsung berbaring di kasur

"Hmmm ngantuk banget, tidur dulu deh nanti bangun jam 9, eh iya tadi kenapa aku bisa meluk mamah Lastri ya? Aku sih tadi lagi mimpi bisa peluk mamah kandungku, tapi pas bangun ternyata aku lagi meluk mamah Lastri" Ocehan Zayka sebelum tidur sambil berfikir dan memeluk guling 

*Rumah Lastri

"Siti, saya istirahat dulu ya, nanti bangunin saya jam 9,makasih" ucap Lastri sambil masuk ke dalam kamar nya

Lastri tidak langsung tidur, tapi membersihkan makeup nya dulu, sambil berkaca Lastri teringat Zayka tadi yang tiba-tiba mengiggau memeluk Lastri sambil mengatakan "Mamah, mamah kandung aku kan?"

Ekspresi Lastri saat berkaca pun berubah menjadi sedih, Lastri membayangkan jika anak pertamanya masih hidup dan memeluk ia seperti itu

"Nak, dimana pun kamu jangan takut ya nak, mamah akan selalu cari kamu dan jika kamu sudah bersama mamah,mamah janji gak akan pernah ninggalin kamu" ucap Lastri sambil berkaca dan air mata nya pun menetes

Setelah membersihkan make up, Lastri pun bergegas tidur krna ia hanya punya beberapa jam untuk bisa tidur sebelum melakukan aktivitas nya sebagai artis lagi

*Back to Zayka 

Mungkin karna sangat kelelahan, Zayka sampai bermimpi... 

**********DIDALAM MIMPI********* 

Zayka tiba tiba berada di sebuah rumah mewah, disitu Zayka sedang makan bersama keluarga, tapi di mimpi itu ada Lastri, Adam, dan Nita 

Zayka pun memanggil Lastri itu mamah, Adam itu papah

"Nak, mamah seneng banget, akhirnya mamah bisa menemukan kamu, putri pertama mamah yang hilang" ucap Lastri

"Iya mah, Zayka juga seneng, akhirnya Zayka bisa ketemu mamah kandung Zayka, dan ternyata Nita ini adekku" jawab Zayka bahagia 

Zayka menghampiri Lastri dan ingin memeluk nya,saat memeluk tiba-tiba.... 

************************************

//kringgg,, kringgg....//

Alarm HP Zayka pun berbunyi, dan Zayka langsung terbangun 

"Hufttt perasaan baru juga merem udah jam 9 aja" gerutu Zayka 

Saat sedang membereskan guling, Zayka teringat kalau ia bermimpi tentang mamah kandung nya 

"eh iya, tadi aku mimpi aku ketemu mamah kandung ku tapi kok aku lupa ya wajahnya seperti apa, yang aku inget dia hanya bilang kalau aku putri pertamanya" ucap Zayka sambil duduk terdiam dengan guling di pangkuannya 

Zayka pun langsung bersiap-siap untuk shooting kembali, tapi saat Zayka membuka koper nya, Zayka kaget ternyata..... 

************************************

Ada apa dengan Zayka? apa yang membuatnya kaget? 

Related chapters

  • Di pelupuk mata    Chapter 9

    Ternyata Bando bayi nya Zayka tidak ada di dalam koper itu "Aduh kemarin di lokasi aku gak sengaja bawa bando waktu aku bayi, bando itu kayanya nyelip di baju-baju yang aku bawa deh, tapi sekarang kemana??Apa jatoh di mobil tante Lastri? Ah gak mungkin lah, soalnya kan koper ku tertutup" ucap Zayka panik, karna bando itu adalah bando bayi yang ia kenakan saat dulu pertama kali ditemukan oleh mamah dan papah angkatnya "ADUHHH!!! Ada-ada aja deh ah, kemana dong bando ku, itu satu satunya barang dari orang tua kandung ku,walau aku gak tau dimana keberadaan mereka tapi minimal nya aku bisa merasakan keberadaan mereka dengan bando itu" ucap Zayka bersedih, membuka semua tas yang ia bawa kemarin,ternyata tetap tidak ada "Udah mau jam sebelas lagi, aku harus berangkat shooting, ya udah nanti aku cari lagi deh, semoga aja jatohnya di rumah" ucap Zayka sambil bersiap-siap sedikit lagi dan membawa tas beserta kopernya keluar

  • Di pelupuk mata    Chapter 10

    Tiba-tiba Lastri berlinang air mata, Siti yang melihat Lastri memberhentikan mobilnya mendadak dan melihat tiba-tiba Lastri menangis. "Bu,ibu kenapa bu?" tanya Siti. Lastri menoleh lalu dengan cepat dan langsung mengambil bando yang ada di tas nya itu. Lastri langsung memegang bando itu dengan tangan sedikit gemetar, ia teringat sesuatu. *FLASHBACK* Lastri sedang memakaikan baju untuk anak bayi perempuan pertamanya yang cantik bernama Maira. "Sayang, kamu pake bando ini ya,Nak. Ini mamah yang bikin sendiri loh." ucap Lastri sambil memasangkan bando nya ke kepala mungil bayi cantik itu. "Kamu cantik sekali ,Nak. Mamah janji akan selalu ada di samping kamu, Nak. Mamah ja

  • Di pelupuk mata    Chapter 11

    Scene Lastri dan Zayka di Day 2 ini sudah selesai semua, sekarang mereka pergi ke caffe tempat favorit Lastri.*caffe di mall"Nak, ini caffe favorit mamah, gimana cantik ya suasananya," ucap Lastri sambil melihat sekeliling caffe yang penuh dengan lampu-lampu yang cantik."Iya mah, cantik ya banyak lampu lampu gini." ucap Zayka sambil melihat sekeliling lampu-lampu cantiknya"Hmm, apa aku kasih tau bando nya sekarang aja ya? sekalian nanya ke dia lebih dalam." ucap Lastri dalam hati nya sambil memperhatikan Zayka yang sedang melihat pemandangan caffe"Sayang. Mamah mau nanya, memangnya seberapa penting sih bando bayi itu buat kamu? kamu sedih banget kayanya," tanya Lastri sambil mengambil hidangan di meja."Hmm iya mah. Bando itu, bando yang orang

  • Di pelupuk mata    Chapter 12

    Warga berdatangan dan langsung menolong"Astagfirullah, Ya Allah." ujar para warga yang berteriak-teriak panik."Pak tolong pak, bu." rintihan pak Toto yang sudah setengah tak berdaya sambil mencoba merangkak keluar."iya-iya pak" ujar bapak-bapak yang membantu supir keluar dari pintu mobil. Semua nya pun ditolong warga Keadaan Lastri, Siti, Zayka dan pak supir ternyata sudah cukup parah."Ayo-ayo bawa ke rumah sakit!" ujar warga, mereka pun menghubungi ambulance.Empat ambulance datang dan segeramembawa Lastri, Zayka, Siti, Supir ke rumah sakit.Dirumah sakit Lastri sempat tersadar saat dirinya sedang di bawa masuk ke UGD.Ia melihat Zayka dan lainnya tak sadarkan diri, apalagi hati Lastr

  • Di pelupuk mata    Chapter 13

    Lastri hanya terdiam dan tak berkata apapun karna ia sendiri pun syok dengan kejadian ini. "Bu, tolong ya, jangan kasar! Ini rumah sakit bu, semua bisa di bicarakan dengan baik-baik tidak usah pake kekerasan" ucap Adam membantu meleraikan keributan itu. "Bu, saya minta maaf sebesar -besarnya, kalau memang Zayka seperti ini karna saya, tapi ini benar-benar musibah bu, saya juga gak mau sampai kecelakaan begini," jawab Lastri sambil menangis. "Eh bu, kalau aja Zayka gak ibu ajak untuk ke caffe dia gak akan seperti ini bu!" Sentak Linda Saat keributan sedang terjadi, tiba-tiba dokter keluar dari ruangan Zayka. "Siapa disini keluarga nya Zayka?" tanya dokter. "Saya mamah nya dok, gimana dok? " ucap Linda. "Begini bu, sekarang kita hanya bisa pasrah dengan yang di atas, karna kemungkinan hidup Zayka hanya 30%, kami sudah me

  • Di pelupuk mata    Chapter 14

    Tanpa pikir panjang Nita langsung menelfon Adam."Halo, om tadi bibir Zayka gerak, seolah-olah ngucap kata mama, tapi dia diem lagi sekarang," ucap Nita."Hah? Alhamdulillah ada pergerakan, ya udah Nita kamu tunggu disitu dulu ya, bentar lagi om kesana," jawab Adam."Iya om." Nita langsung mematikan HP nya."Sssst aduh sebenernya kamu tuh siapa sih? Kenapa mamah begitu perhatian sana kamu?" tanya Nita ke Zayka yang sedang tak sadarkan diri.Tiba-tiba jari Zayka bergerak dan perlahan Zayka membuka matanya"Ehmm Zayka?" tanya Nita sedikit panik, Zayka menoleh ke arah Nita."Aku dimana? Kamu anaknya mamah Lastri kan?" tanya Zayka."Hmm iya, sekarang kamu lagi di rumah sakit, abis kecelakaa

  • Di pelupuk mata    Chapter 15

    Tanpa pikir panjang Nita langsung menelfon Adam."Halo, om tadi bibir Zayka gerak, seolah-olah ngucap kata mama, tapi dia diem lagi sekarang," ucap Nita."Hah? Alhamdulillah ada pergerakan, ya udah Nita kamu tunggu disitu dulu ya, bentar lagi om kesana," jawab Adam."Iya om." Nita langsung mematikan HP nya."Sssst aduh sebenernya kamu tuh siapa sih? Kenapa mamah begitu perhatian sana kamu?" tanya Nita ke Zayka yang sedang tak sadarkan diri.Tiba-tiba jari Zayka bergerak dan perlahan Zayka membuka matanya"Ehmm Zayka?" tanya Nita sedikit panik, Zayka menoleh ke arah Nita."Aku dimana? Kamu anaknya mamah Lastri kan?" tanya Zayka."Hmm iya, sekarang kamu lagi di rumah sakit, abis kecelakaa

  • Di pelupuk mata    Chapter 16

    *Ruangan LastriLastri belum juga sadar, Adam duduk di kursi samping Lastri, dan sesekali mengajak Lastri untuk bangun."Lastri, Zayka udah siuman tuh dia pengen banget ketemu sama kamu Las," ucap Adam sambil melihat Lastri yang belum sadarkan diri dari pingsan itu.Tiba-tiba Lastri meneteskan air mata, Adam yang melihat Lastri langsung memegang tangan Lastri."Lastri," ucap adam.Tak lama dari situ Lastri pun siuman, dengan mata sayu karna baru sadar, Lastri langsung menyebut nama Zayka."Zayka, mas Zayka gimana mas?" ucap Lastri yang langsung duduk tidak pelan-pelan, itu membuat kepala Lastri menjadi sakit."Awww, ssttt." Lastri meringis kesakitan dan langsung meme

Latest chapter

  • Di pelupuk mata    Chapter 35

    "Apa tepat ya waktunya kalau aku tanya sekarang soal gelang kecil dan foto bayi yang ada di kamar ini?" ucap Zayka dalam hatinya.**THROWBACK**Zayka sedang melihat-lihat sekeliling kamar yang di berikan Lastri untuk ia Zayka beristirahat. Patinya dengan perlahan dia memutar roda kursi roda nya itu sambil matanya tak henti melihat foto-foto yang ada di kamar itu."Itu pasti Nita, ih dia lucu banget." Zayka mengambil foto Lastri dengan Nita yang saat itu masih bayi."Aku perasaan gak pernah deh liat foto aku waktu bayi, mamah Linda pasti langsung ngalihin pembicaraan kalau aku mau liat foto aku bayi," ucap Zayka sambil hati -hati menyimpan foto itu lagi di atas meja.Saat dia melihat kiri kanan, tiba-tiba dia ngeliat ada foto tidak terfigura tergeletak begitu saja di atas meja, Zayka oun menghampiri meja itu."Ini? si-siapa?" tanya Zayka memperhatikan foto itu yang ternyata adalah seorang bayi perempuan sedang digendong Lastri namun ter

  • Di pelupuk mata    Chapter 34

    Saat Nita mendekati Lastri yang tengan tertidur pulas itu tak sengaja menabrak ujung meja. Meja pun bergeser dan berbunyi membuat Lastri sontak terbangun."Nita?!," ucap Lastri dengan kaget dan langsung menyembunyikan album itu ke balik bantal."Kamu kalau mau masuk kamar orang bisa gak ngetok dulu? kebiasaan deh!" sambung Lastri dengan nada marah, karna bukan sekali dua kali Nita seperti ini masuk tanpa ngetok pintu terlebih dahulu."Ma-maaf mah, aku tadi cuma," ucap Nita sambil kebingungan mencari alasan, tapi langsung di potong oleh Lastri."Apa? hah? apapun alasan nya mamah gak suka kamu kaya gini Nita. Sekarang kamu keluar, mamah mau mandi dulu," ucap Lastri dengan nada sedikit menyentak."I-iya mah, maaf ya." NIta langsung bergegas pergi dari kamar mamah nya itu.Hal yang semakin bikin Nita bertanya-tanya sebenernya ada apa semua ini. Di lua kamar pun N

  • Di pelupuk mata    Chapter 33

    Semua kaget dengan teriakan Nita, dan langsung melihat ke arah Nita."Nita?" tanya Lastri."Bentar-bentar mah, ini kenapa kok Zayka tinggal disini?" tanya nIta sambil turun tangga."Iya, mamah mau rawat Zayka sampai benar-benar sembuh," jawab Lastri."Hah?! mah, Zayka kan punya keluarga. Biarlah mereka yang urus, ngapain harus mamah?" tanya Nita sedikit memberi tatapan sinis ke Zayka."Nak, kan mamah yang buat Zayka seperti ini, ini biar jadi tanggung jawab mamah," jawab Lastri.Suasana menjadi panas, Ladtri dan Nita berdebat di depan Zayka membuat Zayka tak enak diri."Mah, udah. Zayka pamit pulang aja kalau gitu, Zayka gak mau karna ada Zayka, kalian jadi ribut gini." Zayka berusaha memundurkan kursi rodanya itu.Lastri langsung menahan kursi roda zayka dengan tangannya."Gak sayang, kamu

  • Di pelupuk mata    Chapter 32

    Zayka melihat Lastri dan Linda, ia pun bingung sekaligus kecewa dengan Linda yang lebih baik memilih uang dibanding dirinya. Memang benar-benar Linda tidak mau urus Zayka saat ini."Kok mamah Linda gitu,lebih milih uang daripada ngerawat aku," lirih dalam hati Zayka membuat ia pun meneteskan air mata."Zayka, kamu mau tinggal di mamah dulu kan? sampai kamu sembuh." Lastri berlutut tepat di hadapan Zayka.Zayka hanya diam, tidak bisa menjawab apa-apa. Tapi Mala malah mendukung Lastri agar Zayka ikut dengan Lastri dulu. Karna, Mala gak tega kalau Zayka berlama-lama seperti ini."Udah kak, ikut aja tante Lastri dulu biar kaka cepat sembuh kak. Mala gak tega liat kaak duduk dikursi roda terus," ucap Mala sambil memegang pundak Zayka.Zayka melihat Mala lalu melihat Lastri.Zayka pun meng iya kan keinginan Lastri untuk merawat Zayka saat ini."Iya mah,

  • Di pelupuk mata    Chapter 31

    Hari pun menjelang sore, Zayka membangunkan Mala dengan perlahan karna ingin meminta tolong untuk Zayka bebersih di kamar mandi."Dek, cantik." Zayka mengusap lembut rambut Mala.Mala pun terbangun pelan-pelan."Hmm iya kak?" jawab Mala yang masih sesekali memejamkan matanya."Bangun yuk sayang, udah sore," ucap Zayka."Iya kak." Mala kemudian duduk sambil masih mengucek kedua matanya."Hmm dek, kaka tadi di telfon mama Lastri," ucap Zayka."Oh iya?" tanya Mala sambil menoleh ke Zayka."Iya dek, katanya dia mau ajak kaka jalan-jalan sore gitu di taman," jawab Zayka."Terus gimana kak? kaka mau?" tanya Mala lagi."Iya kan kaka gak enak kalau nolak, jadi ya udah kaka mau aja. Kaka juga udh bilang ko kondisi kaka masih menyusahkan kaya gini." jawab Zayka sambil melihat kedu

  • Di pelupuk mata    Chapter 30

    Zayka tidak bisa berbuat apa-apa. semenjak kaki dia patah, dia seperti tidak ada harganya dirumah itu, ia hanya seperti benalu.Suap demi suap saat makam ia sambil menahan nangis, dia pun hanya berdoa dalam hatinya."Ya Allah aku mau cepat sembuh, supaya bisa shooting lagi dan disayang mamah dan papah, setidaknya tidak terlalu seperti ini," lirih Zayka dalam hatinya.Zayka pun menghabiskan makannya dan segera membereskan meja bekas makan Linda, Arman dan Mala adiknya itu. tapi tentu, Mala tidak akan tinggal diam melihat kakanya harus beres-beres sendiri. Jadi Mala pun langsung membantu kakanya itu."Kak, aku bantu ya." Mala langsung mengambil piring di genggaman kakanya itu, dan berjalan ke arah wastafel."Makasih Mala," ucap Zayka berkaca-kaca.Setelah sarapan itu. Mala dan Zayka kembali ke kamarnya lagi, karna Mala harus mengerjakan tugas sekolah.&n

  • Di pelupuk mata    Chapter 29

    Yang datang adalah seorang lelaki berusia 48 tahun yang Lastri pun tidak mengenalinya, padahal dia adalah Bagas. Mantan suaminya.Lastri bingung dan tak mengenali Bagas sama sekali.Saat Lastri melihat Bagas, Lastri langsung diam tak berkutik."Hmm Las??" tanya Bagas yang juga heran, kenapa Lastri kebingungan melihat dia."Maaf, kamu siapa? Kita pernah ketemu?" tanya Lastri sambil memundurkan langkahnya dari pintu."Aku ... " saat Bagas mau menjawab, Nita langsung menghampiri Bagas dan beretriak."Papaaah ... " ucap Nita aambil lari dan memeluk Bagas."Sayang papah," sahut Bagas sambil memeluk dan menciumi rambut anak kesayangannya itu."Papah? Ini siapa Nit? Kok kamu manggil papah?" tanya heran Lastri menjadi-jadi."Ini papah mah, mantan suami mamah," jawab Nita."Ssstt awww." Lastri meringi

  • Di pelupuk mata    Chapter 28

    *Pagi hari~ Rumah ZaykaSaat bangun, Zayka merasakan sakit luar biasa pada pinggangnya. Ini masih efek kecelakaan waktu itu."Awww Ya Allah," ucap Zayka sambil kembali rebahan dengan perlahan karna untuk posisi duduk pun ia sakit.Mala yang tidur disebelahnya itu kebangun karna denger suara rintih Zayka yang berda tepat disebelahnya."Kak? kaka kenapa?" tanya Mala yang langsung bangun dan duduk."Pinggang kaka sakit banget dek, ssstt kenapa ya?" tanya Zayka sambil meringis kesakitan."Mungkin ini efek kecelakaan kemarin kak, kan badan kaka semuanya kena," ucap Mala."Iya kali ya, ssst aduuh tapi kaka gak kuat dek sakitnya," ucap Zayka yang tak kuat menahan sakit."Hmm, ya udah kita ke rumah sakit yuk kak." Mala panik langsung turun dari tempat tidur nya dan mengambil kursi roda Zayka."Tapi

  • Di pelupuk mata    Chapter 27

    Setelah Nita beranjak pergi ke kamarnya, Lastri langsung menepuk jidatnya sambil menggeleng-gelengkan kepalanya."Aduh kenapa sih pake acara Nita denger, aku kan jadi harus bohong kalau aku emang sebenernya lagi mikirin Zayka." Lastri menghela nafasnya.Tak lama dari situ, Lastri langsung pergi ke kamarnya karna memang sudah malam dan Lastri masih dalam masa penyembuhan.Sesampainya dikamarnya, Lastri langsung duduk di meja riasnya yang mewah. Lastri melihat wajahnya yang pucat dan kusam."Aduh, pucet banget aku terus ini kok kusam gini," ucap Lastri sambil memegang dan mengusap wajahnya.Lastri pun langsung mengambil masker wajah dilaci meja rias yang mewahnya itu. Tapi tanpa sengaja ia menjatuhkan satu barang saat mengambil masker wajah miliknya, barang yang dia pun lupa kalau dia pernah menyimpannya di laci.Barang itu adalah gelang berukuran k

DMCA.com Protection Status